Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teh merupakan minuman yang sudah dikenal secara luas di Indonesia dan di dunia.
Minuman ini umum menjadi minuman penjamu tamu. Aroma dan rasanya yang khas membuat
minuman ini banyak dikonsumsi. Selain itu karena zat-zat yang terkandung dalam teh memliki
banyak manfaat bagi kesehatan (Jimmy, 2010). Namun demikian, meskipun Indonesia
merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia, konsumsi teh di Indonesia sebesar
0,8 kilogram per kapita per tahun masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia.

Teh herbal (bahasa Inggris: tisane, herbal tea) adalah preparat yang diperoleh segera,
dari satu atau lebih obat herbal, digunakan secara oral untuk tujuan terapeutik. Teh dapat berasa
manis atau beraroma dan harus segera dikonsumsi. Obat-obat herbal yang digunakan harus hati-
hati dipilih dan dibersihkan dan digunakan seluruh bagian atau potongan-potongan yang
berukuran cocok. Walaupun disebut "teh", ramuan atau minuman ini tidak mengandung daun
dari tanaman teh (Camellia sinensis). Tiga macam teh umumnya dipakai sebagai produk siap
pakai : tea bags teas (teh dalam kantung), species (blended tea), dan soluble tea (teh larut air).
(Supriyatna,dkk ,2014)

Teh biasanya dibuat secara perendaman, digesti, infudasi, atau dekok menggunakan air
keran dan dikantasi atau disaring kain wol/kasa. Sekarang the dibuat lebih sederhana, cepat,
dosis lebih tepat, menggunakan pelarut ekstrak yang juga dilarutkan seperti sukrosa, laktosa, atau
maltodekstrin sehingga lebih instan dan dapat awet dalam waktu lama. (Supriyatna,dkk ,2014)

Persaingan produk teh yang semakin ketat menyebabkan kualitas menjadi tuntutan
konsumen dalam memilih produk sejenis. Keanekaragaman produk teh merupakan langkah
dalam mengantisipasi pasar yang makin luas.Berbagai daun dan bahan yang berbeda
menghasilkan berbagai macam teh dengan rasa dan inovasi yang unik. Pengolahan the herbal
dengan kombinasi bunga rosella, kayu manis, cengkeh, dan kapulaga mempunyai daya tarik
tersendiri segai the hernal karena belum diedarkan di pasaran.

Bunga rosella sendiri diterangai mempunyai khasiat memperbaiki fungsi liver, antikanker
dan sebagai antioksidan. Sedangkan kayumanis dan cengkeh sebagai penghangat tubuh dan
kapulaga sendiri sebagai pelega tenggorokan. Sehingga kombinasi bunga rosella dan rempah-
rempah tersebut cocok dibuat sebagai teh herbal. Bahan baku teh dari bunga rosella dan rempah-
rempah diharapkan dapat menghasilkan teh herbal dengan pangsa pasar yang menjanjikan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:
1. Apakah manfaat dari kombinasi medicinal tea bunga rosella, kayu manis, cengkeh dan
kapulaga ?
2. Apakah formulasi yang tepat dari kombinasi bunga rosella, kayu manis, cengkeh dan
kapulaga untuk sediaan teh?
3. Bagaimana efektivitas dari kombinasi bunga rosella, kayu manis, cengkeh dan kapulaga
terhadap seduhan teh?
4. Bagaimana sikap konsumen terhadap produk the dengan varian baru?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektivitas bunga rosella, kayu manis,
cengkeh dan kapulaga terhadap karakteristik seduhan teh.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Meningkatkan nilai ekonomis dari efektivitas bunga rosella, kayu manis, cengkeh dan
kapulaga dengan menjadikan produk teh herbal.
2. Menghasilkan produk teh dengan inovasi baru.
3. Menghasilkan produk teh dari efektivitas bunga rosella, kayu manis, cengkeh dan
kapulaga dengan karakteristik seduhan teh yang baik.
4. Mengetahui pengaruh kombinasi bunga rosella, kayu manis, cengkeh dan kapulaga
terhatap efektivitas seduhan teh.

Dapus
Supriyatna, dkk,. 2014. Sebuah Pengantar untuk Fitoterapi. Yogyakarta: Deepublish

Anda mungkin juga menyukai