AGAMA
ISLAM
Muslim Mumin
Muhsin
Muham
Selembar Harapan
mad
Menyadarkan yang takRizal,
tersadar S.Pd.I
Kehilangan jati diri adalah kecolongan luar biasa yang terjadi dalam
diri ummat Muslim saat ini. Hal ini semakin diperparah, karena mereka yang
kecolongan, tak sedikitpun merasa bahwa dirinya sedang dirugikan. Malah
asik dengan barang baru milik musuh yang disangkanya adalah saudara!
dunia barat.
Dan saat ini, ketika shalat tak perlu bersembunyi dari kejaran kafir
karena kedengkian mereka. Ketika masyarakat hidup diatas demokrasi. Era
baru, yang (katanya) memberikan kebebasan kepada pemeluk agama
masing-masing untuk beribadah. Justru saat ini, bermunculanlah para
generasi baru yang maju dalam teknologi tapi terbelakang dalam iman.
Shalat sekedar sempat, puasa sekedar rasa, Islam sekedar nama. Dengan
mengatas namakan penantian hidayah, kebanyakan orang masih
menyibukkan diri dalam keterlupaan.
Mari menggali ilmu dan menyadarkan diri kita yang tak tersadar
1
MANUSIA DAN AGAMA
:: Tanpa udara, manusia akan menjadi mayat. Dan tanpa agama manusia
adalah bangkai berjalan. (rzl)
A. Manusia
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), manusia adalah makhluk yang berakal
budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan yang dimaksud dengan
kemanusiaan adalah sifat-sifat manusia.
Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (Sansekerta), mens (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta,
sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
B. Agama
1. Pengertian Agama
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), agama adalah sistem yang mengatur
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan yang Maha Kuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan dengan manusia serta lingkungannya.
Agama selain mengandung hubungan dengan Tuhan juga mengandung hubungan
dengan masyarakat yang mana terdapat peraturan peraturan yang menjadi pedoman
bagaimana seharusnya hubungan hubungan tersebut dilakukan dalam rangka
mencapai kebahagiaan hidup, baik dunia maupun ukhrawi.
Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai petunjuk bagi
manusia. Agama sebagai sistem nilai, merupakan petunjuk pedoman dan pendorong
bagi manusia untuk memecahkan berbagai masalah hidupnya seperti dalam ilmu
agama, politik, ekonomi, social, budaya, dan militer sehingga terbentuk pola motivasi,
tujuan hidup dan prilaku manusia yang menuju kepada keridhaan Allah (akhlaq).
Dengan demikian budaya itu dilahirkan dari agama Islam (agama yang benar dan
meruapakan agama samawi). Maka tidaklah benar kalau agama dianggap sebagai
bahagian dari budaya.
b) Agama Budaya
Agama budaya adalah agama yang dihasilkan oleh pikiran atau persamaan
manusia secara kumulatif. Adapun ciri-cirinya, adalah:
- Konsep ajarannya adalah: Dinamisme, animisme, politheisme, dan paling
tinggi adalah monotheisme.
- Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul Allah)
- Umumnya tidak memiliki kitab suci, kalaupun ada, akan mengalami
perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarahnya.
- Tumbuh secara kumulatif dalam masyarakat penganutnya
- Kebenaran agamanya tidak berlaku bagi setiap manusia, tidak universal.
Dan akan terus mengalami perubahan dari masa kemasa.
Sekarang, timbul pertanyaan, terkhusus untuk kita ummat Islam: Apakah semua
agama yang dikatakan baik itu semuanya benar? Apa perbedaan baik dan benar?
Saat ini masih saja ada segelintir muslim yang ragu untuk berkata, Islam adalah
agama yang benar. Dengan dalih, tidak boleh menyalahkan yang lain. Atau berucap:
kita tak boleh mengatakan kitalah yang paling benar.
Aqidah adalah harga mati yang tak boleh tergoyahkan. Seorang muslim tak boleh
ragu meyakini bahwa agama ini (Islam) adalah agama yang paling benar dan diridhai
oleh Allah swt. Jika ia ragu, ini menunjukkan bahwa aqidah yang ia miliki belum
sempurna dan hal inilah yang paling diharapkan oleh orang kafir. Padahal telah nyata
penegasan Allah di dalam Al-Quran:
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih
orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS. Al
Imran : 19)
Point tadabur yang dapat diambil dalam ayat diatas adalah: Bahwa hanya agama Islam
yang diridhai oleh Allah swt. Seluruh ahli kitab (yang mengimani dan mengetahui kitab-
kitab Allah yang sebelumnya: Zabur, Taurat, Injil) pasti sepakat dan tidak akan
bertentangan dengan Al Quran dan akan menerima agama Islam. Jika mereka
menolak ajaran Islam, itu karena disebabkan kedengkian didalam hati mereka. Mereka
kemudian menolak isi Al Quran dan ajaran Islam, kafir terhadap ayat-ayat Allah dan
mendustakannya. Padahal sudah datang pengetahuan dan ilmu kepada mereka tentang
Islam, yaitu ajaran Tauhid yang juga ada dalam kitab sebelumnya.
2
Hukum Islam
Makna ayat, Aku jadikan kamu berada di atas manhaj (jalan hidup) yang jelas dalam
urusan agama, yang akan mengantarkanmu menuju kebenaran. (Tafsir Al-Qurthubi,
16/163).
1. MEMELIHARA AGAMA ()
Agama atau ad-Din terdiri dari akidah, ibadah dan hukum yang disyariahkan oleh
Allah untuk mengatur dan menata hubungan manusia dengan Tuhannya dan mengelola
hubungan antar manusia di mana dengan hukum itu Allah bermaksud untuk
membangun dan menetapkan agama dalam jiwa manusia dengan cara mengikuti
hukum syariah dan menjauhi perilaku dan perkatan yang dilarang syariah.
2. MEMELIHARA DIRI ()
Islam mensyariahkan pemeluknya untuk mewujudkan dan melestarikan kelansungan
manusia dengan cara sempurna yaitu dengan pernikahan dan melahirkan keturunan.
Sebagaimana syariah mewajibkan manusia untuk memelihara diri dengan cara
memperoleh atau mendapatkan sesuatu yang menjadi kebutuhannya seperti makanan,
minuman, pakaian dan tempat tinggal. Islam juga mewajibkan manusia untuk
mencegah sesuatu yang membahayakan jiwa karena itu maka diwajibkanlah qishas dan
diyat. Dan diharamkan segala sesuatu yang akan berakibat pada kerusakan.
3. MEMELIHARA AKAL ()
Allah mewajibkan manusia menjaga akal oleh karena itu segala sesuatu yang
memabukkan hukumnya haram dikonsumsi dan pelakunya akan mendapat siksa.
4. MENJAGA KETURUNAN ()
Allah mensyariahkan pada manusia untuk menikah untuk tujuan mendapatkan
keturunan dan mewajibkan untuk menjaga diri dari sanksi zina dan qadzaf (menuduh
zina).
5. MENJAGA HARTA ()
Islam mewajibkan manusia untuk berusaha mencari rejeki dan membolehkan muamalah
atau transaksi jual beli, barter dan perniagaan. Dan haram hukumnya melakukan
pencurian, khianat, memakan harta orang lain secara ilegal dan memberi sanksi bagi
pelaku pelanggaran serta tidak memubadzirkan harta.