Anda di halaman 1dari 31

Drilling

Wild cat, penentuan daerah dgn system acak


Ekspolari, berdasarkan data seismic
Delineasi, menentukan cadangan minyak dr reservoir
Infiil, pengeboran pengembangan
Reentry, pengeboran sumur yg sudah berproduksi/bor ulang

Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui kebutuhan bahan bakar di dunia setiap tahun
semakin meningkat. Oleh karena itu bila kita hanya bergantung pada bahan bakar
yang tersedia saat ini seperti minyak bumi, batu bara dan konvensional gas saja maka
akhirnya kebutuhan dunia dengan perlahan namun pasti tidak akan mampu untuk
dipenuhi dan hal ini akan menyebabkan krisis yang sangat besar di seluruh penjuru
dunia. Oleh karena itu kita perlu mencari alternative sumber daya yang lain untuk
menopang hal tersenut. Dan salah satu sumber daya yang dapat kita manfaatkan
adalah Unkonvensional Hydrocarbon. Unkonvensional Hydrocarbon memiliki
potensi yang cukup besar untuk di jadikan sumber daya bahan bakar alternative untuk
menopang kebutuhan dunia akan bahan bakar. Jumlah yang dapat dihasilkan juga
sangat melimah apabila kita dapat memanfaatkannya secara maksimal.

Namun teknologi yang ada saat ini serta pengetahuan tentangnya masih sangat
minim sehimgga masi belum dapat memanfaatkan sumber daya Unkonvensional
Hydrocarbon dengan maksimal. Oleh karena itu kelompok kami akan membahas
tentang sumber daya alternative Unkonvensional Hydrocarbon serta cara
pemanfaatannya.

1 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksuddengan Unkonvensional Oil ?


2. Apa yang dimaksud dengan Unkonvensional Gas

Tujuan

1. Menjelaskan dan mendeskripsikan Unkonvensional Oil cara pemanfaatannya


serta bagian-bagiannya
2. Menjelaskan dan mendeskripsikan Unkonvensional Gas cara pemanfaatannya
Serta bagian-bagiannya
3. Mampu mengerti yang dimaksud dengan Unkonvensioal Oil dan
Unkonvesional Gas secara luas

2 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


1.UNCONVENTIONAL OIL
Minyakinkonvensionaladalahminyak bumi yang diproduksiatau
diekstrakmenggunakan teknikselainkonvensional(sumur minyak) metode. Industri
minyak danpemerintah di seluruh duniaberinvestasidalam sumber-
sumberminyakinkonvensionalkarenasemakin langkanyacadangan
minyakkonvensional.Atau suatu jenisminyak bumiyang dihasilkanatau
diperolehmelalui teknikekstraksiselainjugaminyak tradisional.Produksi
minyakinkonvensionalumumnyadilihat sebagailebih mahal daripadaminyak
konvensionaldan, dalam banyak kasus, jauhkurang efisien. Namun,permintaan
globalyang terus meningkatuntuk minyak bumi, dikombinasikan
denganpasokanmenyusut, memilikilebih banyak perusahaanberalih
keminyakinkonvensional.
Sumberutama dariminyakinkonvensionaladalah minyakberat,pasir minyak,
serpih minyakdan pasiryang ketat. Perusahaanbertujuan untukmengekstrak
minyakdari sumber-sumberyang tidak inkonvensionaldihadapkandenganbiaya tinggi
daninefisiensiteknologiekstraksisaat ini.Selain itu,ekstraksidan pemurnianminyak
darisumber-sumbermemilikidampak negatif terhadap lingkungan, yang
mengurangimanfaatminyakinkonvensional.
MenurutLaporan
n _t en UTF-8

Pasar MinyakminyakkonvensionalBadan Energi Internasionalmeliputisumber-


sumberberikut:
*Minyakserpih
*Minyakminyak mentahsintetispasirberbasisdan produk turunannya
*Berbasis batubarapasokancairan
*Biomassaberbasispasokancairan
*Cairan dan gasyang timbul dariproses kimiagas alam

3 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


Sumberminyakinkonvensionalakansemakindiandalkanketikaminyak
konvensionalmenjadi lebih mahalkarena menipisnya. Sumberminyak
konvensionalsaat ini lebih disukaikarena merekalebih murah daripadasumber
inkonvensional. Teknologi baru, seperti injeksiuap untukdepositpasir minyak, sedang
dikembangkanuntuk mengurangi biayaproduksi minyakinkonvensional

1.1 Extra HEAVY OIL

Heavy oil (Minyakmentah berat atau minyak mentah ekstra berat )adalah
minyak yang sangat kental , dan tidak dapat dengan mudah mengalir ke sumur
produksi di bawah kondisi waduk normal.] Hal ini disebut sebagai " berat" karena
kepadatannya atau berat jenis lebih tinggi dari bahwa minyak mentah light . Minyak
mentah berat telah didefinisikan sebagai minyak cair dengan gravitasi API kurang
dari 20 . Sifat fisik yang berbeda antara minyak mentah berat dan ringan termasuk
nilai viskositas yang lebih tinggi dan berat jenis , serta komposisi molekul berat .
Pada tahun 2010 Dewan Energi Dunia didefinisikan minyak berat ekstra seperti
minyak minyak mentah ekstra-berat umumnya didefinisikan sebagai minyak dengan
berat kurang dari 10 dan viskositas reservoir tidak lebih dari 10 000 centipoises .
Ketika pengukuran viskositas waduk tidak tersedia , minyak ekstra-berat dianggap
oleh WEC , memiliki batas bawah 4 API . ( WEC 2007) (yaitu dengan kepadatan
yang lebih besar dari 1000 kg/m3 atau, sama , sebuah berat jenis lebih besar dari 1
dan viskositas reservoir tidak lebih dari 10.000 centipoises. Heavy minyak dan aspal
yang padat cairan fase berair ( DNAPL). Mereka memiliki "kelarutan rendah dan
dengan viskositas rendah dan kepadatan yang lebih tinggi daripada air.
Minyak mentah berat berkaitan erat dengan aspal alam dari pasir minyak .
Minyak ahli geologi mengkategorikan aspal dari pasir minyak sebagai " minyak
ekstra - berat" karena kepadatannya kurang dari 10 (American Petroleum
Institute). Bitumen adalah yang terberat , bentuk tebal minyak bumi . aspal alam ,
juga disebut pasir tar atau pasir minyak , saham atribut minyak berat namun belum
lebih padat dan kental aspal alam adalah minyak yang memiliki viskositas yang lebih

4 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


besar dari 10.000 cP. aspal alam ( sering disebut pasir tar atau pasir minyak ) dan
minyak berat berbeda dari minyak ringan dengan viskositas tinggi ( resistensi
terhadap aliran ) pada suhu waduk , kepadatan tinggi, dan isi yang signifikan nitrogen
, oksigen , dan senyawa sulfur dan kontaminan logam berat . Mereka menyerupai
residuum dari penyulingan minyak ringan. minyak berat Sebagian besar ditemukan di
pinggiran cekungan geologi dan dianggap residu sebelumnya cahaya minyak yang
telah kehilangan komponen ringan dengan berat molekul melalui degradasi oleh
bakteri , air cuci , dan penguapan . Konvensional minyak berat dan bitumen berbeda
dalam derajat dimana mereka telah terdegradasi dari minyak mentah asli oleh bakteri
dan erosi. Seringkali , aspal lebih kental daripada molase dingin dan tidak mengalir
Menurut World Resources Institute , konsentrasi jumlah yang luar biasa dari
minyak berat dan pasir minyak ditemukan di Kanada dan Venezuela . AS
Administrasi Informasi Energi ( EIA ) melaporkan pada tahun 2001 bahwa cadangan
terbesar minyak mentah berat di dunia yang terletak di utara sungai Orinoco 270 mil
panjang 40 - mil lebar Orinoco Belt di Venezuela timur. Pada saat itu Venezuela mulai
otorisasi " usaha bersama untuk meningkatkan sumber daya ekstra-berat minyak
mentah . "Petroleos de Venezuela SA ( PDVSA ) pada waktu itu memperkirakan
bahwa ada 270 miliar barel cadangan dipulihkan di daerah, jumlah yang sama seperti
cadangan minyak konvensional Arab Saudi.Sabuk Orinoco di Venezuela kadang-
kadang digambarkan sebagai pasir minyak , tetapi deposito ini non - bituminous ,
jatuh bukannya ke dalam kategori minyak berat atau ekstra berat karena viskositas
yang lebih rendah aspal alam dan minyak ekstra-berat berbeda dalam derajat . dimana
mereka telah terdegradasi dari minyak konvensional asli oleh bakteri . Menurut
WEC , minyak ekstra - berat memiliki gravitasi kurang dari 10 API dan viskositas
reservoir tidak lebih dari 10.000 sentipoise. Tiga puluh atau lebih negara yang dikenal
memiliki cadangan. Produksi , transportasi , dan penyulingan minyak mentah berat
hadir tantangan khusus dibandingkan dengan minyak mentah ringan . Umumnya ,
pengencer ditambahkan pada jarak biasa dalam pipa yang membawa minyak mentah
berat untuk memfasilitasi alirannya . Dilbit merupakan sarana transportasi
hidrokarbon yang sangat kental .

Dampak lingkungan
Dengan metode produksi dan transportasi saat ini, minyak mentah berat
memiliki dampak lingkungan yang lebih parah dari yang ringan. Dengan produksi
yang lebih sulit datang kerja berbagai teknik enhanced oil recovery , termasuk banjir
uap dan jarak juga ketat , sering sedekat satu sumur per hektar. Minyak mentah berat
juga membawa kontaminan . Sebagai contoh, Orinoco minyak berat ekstra
mengandung 4,5% sulfur serta vanadium dan nikel. Namun, karena minyak mentah
disuling sebelum digunakan , menghasilkan alkana tertentu melalui retak dan distilasi
fraksional , perbandingan ini tidak valid dalam arti praktis . Berat teknik penyulingan

5 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


minyak mentah mungkin memerlukan lebih banyak energi input, Jadi dampak
lingkungan saat ini lebih berarti dibandingkan dengan minyak mentah ringan jika
produk akhir yang dimaksudkan adalah hidrokarbon ringan ( bahan bakar motor
bensin ) . Di sisi lain minyak mentah berat adalah sumber yang lebih baik untuk jalan
aspal campuran dari minyak mentah light.
Dengan teknologi ini, ekstraksi dan pemurnian minyak berat dan pasir minyak
menghasilkan sebanyak tiga kali total emisi CO2 dibandingkan dengan minyak
konvensional , terutama didorong oleh konsumsi energi ekstra dari proses ekstraksi
( yang mungkin termasuk gas alam terbakar untuk panas dan menekan reservoir
untuk merangsang aliran ) . Penelitian saat ini menjadi metode produksi yang lebih
baik berusaha untuk mengurangi dampak lingkungan ini.
Dalam laporan 2009, Toxics Jaringan Nasional , mengutip data yang
disediakan oleh Karbon Dioksida Analisis Informasi Center dari pemerintah Amerika
Serikat dan Kanada Asosiasi Produsen Minyak ( CAPP ) , emisi CO2 per unit energi
yang dihasilkan adalah ~ 84 % dari mereka untuk batubara ( 0.078/0.093 ) , lebih
tinggi dibandingkan emisi CO2 minyak konvensional.
Penelitian Lingkungan Web telah melaporkan bahwa " karena energi yang
dibutuhkan untuk ekstraksi dan pengolahan , minyak dari minyak Kanada tar pasir
memiliki tinggi emisi siklus hidup " dibandingkan bahan bakar fosil konvensional , " .
Hingga 25 % lebih "

1.2Conventional heavy oil

"Minyak Konvensional" adalahminyakatauminyak mentahdiekstraksi menggunakan,


metodeekstraksiminyak tradisional, ataukonvensional. Minyak konvensionaldiperoleh
denganpengeborandi bawah permukaanbumi menjadidepositominyakdikenaldan
mengumpulkanminyakbaik menggunakantekananalamireservoiratau beberapa
tindakanpemompaan.Sumur minyakkonvensionalditinggalkansetelahhasilsumurtidak
lagi cukupuntuk menutupibiaya yang dikeluarkandalam produksiminyak, termasuk
perawatan, pajak danorang/jam.
minyak mentah konvensional saat ini adalah sumber utama minyak bumi di
planet ini, itu benar-benar membuat sebuah minoritas minyak mentah saat ini di
cadangan. Sedikit kurang dari sepertiga dari minyak mentah yang dikenal di planet ini
dalam bentuk konvensional.Lain seperenam adalah minyak berat, dan seperempat
ekstra-berat minyak. Satu lagi-ketiga, kira-kira sama dengan jumlah minyak
konvensional, adalah dalam bentuk pasir minyak, atau aspal minyak mentah. Ini
bukan bentuk cair dari minyak mentah, namun dicampur dengan pasir ke dalam
bentuk yang agak padat. Cadangan besar dari aspal dapat ditemukan di Venezuela dan

6 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


Kanada, yang juga berisi banyak ekstra-minyak berat, membuat cadangan kedua
negara sama dengan sekitar dua kali cadangan minyak yang dikenal konvensional.

1.3 Pengertian bitumen (aspal)

Bitumen atau yang lebih dikenal denga aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat
melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis.
dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Bitumen atau aspal merupakan
campuran hidrokarbon yang tinggi berat molekul. Aspal atau bitumen merupakan
bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan
lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari aspal alam (aspal buton} atau aspal minyak
(aspal yang berasal dari minyak bumi).

Aspal akan bersifat padat pada suhu ruang dan bersifat cair bila dipanaskan. Aspal
merupakan bahan yang sangat kompleks dan secara kimia belum dikarakterisasi
dengan baik.Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh,
alifatik dan aromatic yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-
atom selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen,
belerang, dan beberapa atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal
adalah karbon, 10% hydrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta
sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium. Senyawa-senyawa ini sering dikelaskan
atas aspalten (yang massa molekulnya kecil) dan malten (yang massa molekulnya
besar). Biasanya aspal mengandung 5 sampai 25% aspalten.Sebagian besar senyawa
di aspal adalah senyawa polar.

Jenis-jenis Aspal

Aspal yang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan jalanterbagi atas dua jenis
yaitu:

7 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


1. Aspal Alam

Menurut sifat kekerasannya dapat berupa:

a. Batuan = asbuton

b. Plastis = trinidad

c. Cair = bermuda

Menurut kemurniannya terdiri dari :

a. Murni = bermuda

b. Tercampur dengan mineral = asbuton + Trinidad

2. Aspal buatan

Jenis aspal ini dibuat dari proses pengolahan minyak bumi, jadi bahan baku yang
dibuat untuk aspal pada umumnya adalah minyak bumi yang banyak mengandung
aspal. Jenis dari aspal buatan antara lain adalah sebagai berikut:

> Aspal Keras

Aspal keras igunakan untuk bahan pembuatan AC. Aspal yang digunakan dapat
berupa aspal keras penetrasi 60 atau penetrasi 80 yang memenuhi persyaratan aspal
keras. Jenis-jenisnya :
1. Aspal penetrasi rendah 40 / 55, digunakan untuk kasus: Jalan dengan volume lalu
lintas tinggi, dan daerah dengan cuaca iklim panas.
2. Aspal penetrasi rendah 60 / 70, digunakan untuk kasus : Jalan dengan volume lalu
lintas sedang atau tinggi, dan daerah dengan cuaca iklim panas.
3. Aspal penetrasi tinggi 80 / 100, digunakan untuk kasus : Jalan dengan volume lalu
lintas sedang / rendah, dan daerah dengan cuaca iklim dingin.
4. Aspal penetrasi tinggi 100 / 110, digunakan untuk kasus : Jalan dengan volume lalu
lintas rendah, dan daerah dengan cuaca iklim dingin.

>Aspal Cair

Aspal cair digunakan untuk keperluan lapis resap pengikat (prime coat) digunakan
aspal cair jenis MC 30, MC 70, MC 250 atau aspal emulsi jenis CMS, MS.
Untuk keperluan lapis pengikat (tack coat) digunakan aspal cair jenis RC 70, RC
250 atau aspal emulsi jenis CRS, RS.

8 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


3. Aspal emulsi

Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau
sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi sehingga diperoleh partikel aspal yang
bermuatan listrik positif (kationik), negatif (anionik) atau tidak bermuatan listrik
(nonionik). Jenis-jenisnya adalah
> Aspal emulsi anionik

Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau
sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi anionik sehingga partikel-partikel aspal
bermuatan ion-negatif
> Aspal emulsi anionik mengikat cepat (Rapid setting, RS)

Aspal emulsi bermuatan negatif yang aspalnya mengikat agregat secara cepat setelah
kontak dengan agregat.

Aspal emulsi anionik mengikat lebih cepat (Quick setting, QS)


Aspal emulsi bermuatan negatif yang aspalnya mengikat agregat secara lebih
cepat setelah kontak dengan agregat. Meliputi : QS-1h (quick setting-1):
Mengikat lebih cepat-1 keras (Pen 40-90).
Aspal emulsi jenis mantap sedangAspal emulsi yang butir-butir aspalnya
bermuatan listrik positip.
Aspal emulsi kationik
Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam
air atau sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi jenis kationik sehingga
partikel-partikel aspal bermuatan ion positif.

Aspal emulsi kationik mengikat cepat (CRS)

Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara cepat
setelah kontak dengan agregat.

Aspal emulsi kationik mengikat lambat (CSS)


Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara lambat
setelah kontak dengan agregat.
Aspal emulsi kationik mengikat lebih cepat (CQS)
Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara lebih
cepat setelah kontak dengan agregat.
Aspal emulsi kationik mengikat sedang (CMS)
Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara sedang
setelah kontak dengan agregat.

9 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


Aspal emulsi mantap cepat (Cationic Rapid Setting CRS)
Aspal emulsi kationik yang partikel aspalnya memisah cepat dari air setelah
kontak dengan aggregat.
Aspal emulsi mantap cepat (cationic rapid setting, CRS)
Aspal emulsi kationik yang partikel aspalnya memisah cepat dari air setelah
kontak dengan aggregate aspal emulsi jenis kationik yang partikel aspalnya
memisah dengan cepat dari air setelah kontak dengan udara.

4. Ter merupakan aspal dengan kandungan bitumen 50 % dari bahan organic seperti
batubara dan kayu

PROSES TERBENTUKNYA :

1. Aspal Alam

Aspal alam terbentuk perlahan-lahan dari fraksionasi alami minyak bumi di dekat
minyak bumi.Aspal alam terdapat di alam biasanya dalam bentuk batuan sehingga
biasa disebut batuan aspal.Aspal alam disebabkan adanya pengaruh tektonik terhadap
minyak bumi yang diduga semula terkandung dalam batuan induk kemudian
berimigrasi melalui dasar dan mengimpregnasi batuan sekitarnya, yaitu batugamping
dan batupasir.Material aspal membentuk suatu danau yang mengisi pori-pori, celah
batuan, atau deposit yang mengandung campuran aspal alam dan bahan mineral
dalam berbagai porsi.

1. Aspal Minyak

Sumber aspal ini berasal dari kilang minyak (refinery bitumen). Aspal yang
dihasilkan dari industri kilang minyak mentah (crude oil) dikenal sebagai residual
bitumen, straight bitumen atau steam refined bitumen. Istilah refinery bitumen
merupakan nama yang tepat dan umum digunakan.

Aspal yang dihasilkan dari minyak mentah yang diperoleh melalui proses destilasi
minyak bumi. Proses penyulingan ini dilakukan dengan pemanasan hingga suhu
350oC di bawah tekanan atmosfir untuk memisahkan fraksi-fraksi minyak seperti gas
oline (bensin), kerosene (minyak tanah) dan gas oil.

PENGGUNAANNYA

Aspal memiliki beberapa kegunaan antara lain:

Untuk mengikat batuan agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat lalu lintas
(water proofing, protect terhadap erosi)

10 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


Sebagai bahan pelapis dan perekat agregat.

Lapis resap pengikat (prime coat) adalah lapisan tipis aspal cair yang
diletakan di atas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya.

Lapis pengikat (tack coat) adalah lapis aspal cair yang diletakan di atas jalan
yang telah beraspal sebelum lapis berikutnya dihampar, berfungsi pengikat di
antara keduanya.

Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agregat kasar, agregat halus, dan
filler.

Berikut ini diberikan pula beberapa contoh usaha pemanfaatan

Aspal alam (aspal buton)

Karena keadaan yang solid tersebut, maka di dalam penggunaannya aspal perlu
dipanaskan terlebih dahulu, contoh : pada pembuatan beton aspal campuran panas
( hot mixDengan pemanasan maka tingkat kekerasan ( koiisistensi ) aspal akan
berubah. Bahan yang konsistennya berubah dengan berubahnya suhu disebut bahan
thermoplastic, dan aspal termasuk ke dalam kelompok ini.

Aspal Emulsi

Penggunaan :

Daya lekat antar aspal emulsi dan permukaan batu/jalan.sangat tergantung pada
proses penguapan air dan reaksi kimia antara kedua permukaan yang bersentuhan
tersebut.

1. Aspal emulsi enionik

Reaksi kimia pada dua permukaan akan berjalan apbila batunya bermuatan positif
(contoh batu :limestone, dolomites, laterik gravels).dan proses coating dapat berjalan
setelah proses penguapan air berjalan.

1. Aspal emulsi cationic

Mengingat adanya aliran listrik positif pada bitumen, maka daya ikat dengan batu
yang bermuatan negative sangat besar walau pun masih ada selaput air.Kenyataan
menunjukan bahwa ikatan kedua permukaan itu tidak tergantung adanya selaput air.

11 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


SEBARAN DAN PROSPEK ASPAL DI INDONESIA

Sebaran Aspal Alam hanya terdapat di 2 tempat di dunia, yaitu :

1. Danau pitc, Trinidad, republic Tobago

2. Asbuton, pulau buton sultra undonesia

ASPAL BUTON (AS-BUTON)

POTENSI/CADANGAN/DEPOSIT.

Endapan asbuton tersebar mulai dari teluk dapolawa sampai teluk lawele. Kadar aspal
dalam batuan bervariasi antara 10 45% bergantung kepda jenis dan porositas
batuan, meskipun dalam lapangan yang sama. Areal aspal biasanya ditemukan pada
puncak pegunungan atau dilereng antiklin.

Dipulau buton terdapat 19 lapangan aspal besar dan kecil 4 diantaranya dikategorikan
ekonomis, yaitu lapangan waisiu dengan cadangan sekitar 200.000 ton dan kadar
bitumen rata-rata adalah 30%, kabungka (4,5 juta ton, 30-45%). Wariti (600.000 ton,
30%), dan lapangan lawele (20.000 ton, 20-35%).Dengan julah semua potensi sekitar
650 juta ton.
berikut keunggulan aslpal buton:

Sekitar 650 juta ton

Kadar Aspal 10 40%.

Terletak hanya 1,5 meter di bawah permukaan tanah, bandingkan dengan


kadar aspal alam yang diolah di Amerika Serikat yang hanya 12 15% dan
Tobago (Danau Trinidad) dengan kadar aspal hanya 6 10% dan terletak
ratusan meter di bawah permukaan tanah.

LO KAS I

Terletak di Pulau Buton yaitu Waisiu, Kabungka, Winto, Wariti, Lawele dan
Epe.

LUAS AREAL

12 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


Sekitar 70.000 Ha yang membujur dari teluk Sampolawa di sebelah selatan
sampai Teluk Lawele di sebelah utara.

KONDISI/PRODUKSI SAAT INI.

Telah dikelola oleh PT. SARANA KARYA dengan kuasa penambangan eksploitasi
aspal mulai berlaku tanggal 01 Januari 1991 s/d 01 Januari 2001 dengan wilayah
konsesi (Eksplorasi) seluas 8.000 Ha dengan produksi kurang dari 500 ribu ton per
tahun.

Produk Aspal Buton yang ada sekarang terdiri dari :

a. PT. SARANA KARYA (PT. SAKA) memproduksi :

Aspal Buton Biasa (ukuran maksimum 12.7 mm)

Aspal Buton Halus (lolos saringan 4.7 mm).

b. PT. AMERTA MARGAYASA ASPAL (PT. AMA)

Asbuton Mikro (ukuran maksimum 2.36)

Butonite Mastic Asphalt (BMA)

PELUANG/PROSPEK

Dengan deposit sekitar 650 Juta ton dan dengan produksi 1 juta ton tiap tahun
berarti akan dapat diolah selama 650 tahun.

Harga aspal minyak (aspal impor) yang meningkat secara drastis

Dengan menggunakan hasil kekayaan alam kita sendiri berarti mengurangi


aspal impor, menghemat devisa negara serta membuka lapangan kerja.

PERMASALAHAN/HAMBATAN

Belum dapat bersaing dari segi mutu dengan aspal minyak (asmin)

Perlu investasi yang besar dengan teknologi baru untuk mengekstraksi aspal.

LANGKAH PEMECAHAN

13 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


Sedang diupayakan suatu terobosan teknologi berupa pembangunan Pabrik
Ekstraksi Aspal oleh PT. Hutama Prima yang dapat memisahkan aspal dari
batuannya.

Menekan biaya angkutan aspal buton dari Banabungi sampai ke lokasi proyek
di seluruh Indonesia utamanya di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

1.4 Shale Oil

Oil shale adalah batuan karbonat (biasanya mudstone atau siltstone) yang
mengandung sejumlah material sedimen organik padat yang disebut kerogen, dengan
sedikit bitumen dan gas. Beberapa oil shale kaya dengan karbonat (marlstone),
sedangkan deposit lainnya kaya dengan clay. Oil shale seringkali disebut dengan batu
yang dapat terbakar.Minyak yang terdapat dalam oil shale berbentuk padat sehingga
tidak dapat langsung diekstrak seperti mengekstrak minyak dari sumur minyak
konvensional.Oil shale perlu ditambang, dipanaskan, dan minyak yang didapat harus

14 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


diolah lagi.Oleh karena itulah, minyak dari oil shale harganya terbilang relatif lebih
mahal.

Meski prosesnya lebih rumit, shale gas dan shale oildiperkirakan bisa mendongkrak
cadangan minyak dan gas dunia yang jumlahnya semakin menipis.Sebelumnya dalam
penilitian yang dikeluarkan Badan Energi Amerika (EIA) awal Juni lalu ditemukan
kandungan berlimpah shale gas dan shale oil di berbagai belahan dunia. Dari
penelitian yang dilakukan terhadap 41 negara dan 95 cekungan, EIA memperkirakan
ada 345 miliar barel minyak dan 7.299 tcf gas yang terkandung dalam formasi batuan
serpih.

Dari daftar 41 negara itu, Rusia menempati peringkat pertama negara yang memiliki
kandungan minyak dari batuan serpih (shale oil).Cadangan yang dimiliki negeri
beruang putih itu mencapai 75 miliar barel.Sedangkan untuk shale gas, China ada di
urutan pertama dengan cadangan 1.115 tcf.

Shale gas dan shale oil adalah energi non-konvensional. Disebut seperti itu, karena
proses eksplorasi dan ekploitasinya yang lebih sulit daripada minyak dan gas bumi
yang selama ini dikenal. Shale gas dan shale oil bisa didapatkan di kedalaman 1.500
sampai 3.000 meter di bawah permukaan tanah.Kandungan minyak dan gas itu
terdapat di antara formasi batuan serpih. Biaya eksplorasi untuk menemukan shale
gas dan shale oil lebih tinggi daripada pencarian minyak dan gas bumi dengan cara
konvensional.

Sampai saat ini baru Kanada dan Amerika yang sudah mulai melakukan produksi
shale gas dan shale oil. Bahkan karena kandungannya yang besar, Amerika yang kini
merupakan konsumen minyak terbesar di dunia, pada 2035 diramalkan justru akan
menjadi negara pengekspor minyak dan gas.

Badan Energi Dunia (IEA) menyebutkan, saat ini Amerika masih mengimpor 20
persen dari kebutuhan gas alam dan 60 persen dari kebutuhan minyak bumi.Namun
pada pada 2035, Amerika diprediksi justru menjadi negara pengekspor gas dan hanya
mengimpor 30 persen dari kebutuhan minyak bumi.

Lebih hebat lagi, menurut perhitungan IEA, pada 2020 gabungan produksi minyak

15 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


konvensional dan non-konvensional akan membuat Amerika melampui produsen
minyak terbesar di dunia Arab Saudi. Saat ini dengan cadangan minyak 265 miliar
barel Arab Saudi memproduksi 11,2 juta barel per hari.

Indonesia bukannya tidak punya potensi shale gas. Penilitian yang dilakukan oleh
perusahaan Kanada Tallisman Energy memperkirakan kandungan shale gas di
Indonesia mencapai 574 tcf. Dikutip dari migasreview.com, kandungan shale gas
Indonesia lebih besar dari cadangan gas konvensional dalam negeri yang mencapi
153 tcf dan cadangan gas metana batubara (CBM) yang mencapai 453 tcf. Daerah
yang diprediksi memiliki kandungan shale gas terbesar adalah Sumatera, Kalimantan,
Jawa dan Papua.

Pertamina Mei lalu menandatangani production sharing contract (PSC) untuk


pengembangan shale gas di blok Sumbagut MNK. Ini membuat Pertamina menjadi
perusahaan migas pertama di Indonesia yang mengembangkan shale gas. Blok
Sumbagut MNK diperkirakan memiliki 18.56 tcf

Cara Memperoleh Shale Oil

Proses Ekstraksi Konvensional


Batuan shale ditambang, dihancurkan, dan dipanaskan ke temperatur tinggi (500 -
932 derajat Fahrenheit) sehingga kerogen akan terurai menjadi molekul yang lebih
kecil. Kemudian, kerogen yang telah dipanaskan melalui proses distilasi bertingkat.

16 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


In-Situ Pyrolysis
Pemanasan kerogen juga dapat dilakukan dari dalam permukaan bumi atau yang
seringkali dikenal dengan namain-situ pyrolysis. Kerogen oil shale ini harus
dipanaskan dengan suhu antara 650 derajat F dan 700 derajat F. Selain itu, proses
surface retorting juga dibutuhkan yaitu pemanasan dengan menggunakan rentang
suhu antara 900 derajat F sampai 950 derajat F. Pyrolisisakan mempercepat proses
yang terjadi secara alami untuk menghasilkan minyak dan gas. Selain itu, proses
pyrolisis juga merupakan proses distilasi tingkat menengah, yakni memisahkan
kerosene (minyak tanah) dan diesel fuel (minyak solar). Proses pengilangan lebih
lanjut memungkinkan oil shale diubah ke hidrokarbon yang lebih ringan seperti
gasoline (bensin). Pyrolisis merupakan reaksi dekomposisi thermal irreversible /
searah dari material organik dengan temperatur tinggi dan adanya oksigen.Reaksi ini
mencakup perubahan komposisi kimia dan fase fisika secara bersamaan.

Proses konversi oil shale secara in-situ memakan waktu sekitar dua sampai enam
tahun untuk memanaskan batuan. Tiga proyek utama dari konversi in-situ sekarang
ini adalah: Shell's In-Situ Conversion Process, American Oil Shale, Total's in-situ
rubbilizing approach, dan ExxonMobil's Electrofrac Process.

Gambar di bawah ini adalah gambar teknologi in-situ pyrolysis dari Shell:

17 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


Berikut adalah teknologi ExxonMobil's Electrofrac Process:
Exxon menggunakan serangkaian manipulasi hydraulic fractures yang diciptakan di
formasi oil shale. Sejumlah material elektrikal-konduktif seperti calcined petroleum
coke diinjeksikan ke dalam fractures buatan di well. Bahan inilah yang menjadi
elemen pemanas di dalam sumur. Sumur-sumur pemanas diletakkan secara paralel
dengan sumur horizontal yang memotong well-well horizontal utama. Ini
memungkinkan muatan elektrikal berlawanan dapat diaplikasikan di kedua ujung
well.

.
Nilai Bakar Oil Shale

Kondisi fisik oil shale adalah padat sempurna, dimana menyerupai batu bara.
Kandungan mineral pada oil shale lebih tinggi dari kandungan ash (abu) dari batu
bara. Oil shale dapat ditambang, dihancurkan, dan dibakar di pembangkit listrik
seperti yang dilakukan di Estonia dan China.Nilai bakar bruto (Gross Heating Value)

18 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


oil shale dalam basis kering bervariasi antara 500 sampai 4000 kilo kalori per
kilogram batuan. Sebagai pembanding, nilai bakar bruto batu bara adalah sekitar 3500
sampai 4600 kilo kalori per kilogram batuan.

1.5 Syncrude

Syncrude/Synthetic Crude (Minyak Bumi Sintetik) adalah Keseluruhan cairan


campuran hidrokarbon multikomponen yang dihasilkan dari proses perubahan kimia
atau fisika bahan baku bukan minyak bumi contohnya batu bara

1. Proses pengolahan syncrude Oil dari bahan baku batubara :

Fisher Tropsch proses

Fisher Tropsch adalah sintesis CO/H2 menjadi produk hidrokarbon atau disebut
senyawa hidrokarbon sintetik/ sintetik oil.Sintetik oil banyak digunakan sebagai
bahan bakar mesin industri/transportasi atau kebutuhan produk pelumas (lubricating
oil).

(2n+1)H2 + nCO CnH(2n+2) + nH2O

Hidrogenasi (hydrogenation)

Hidrogenasi adalah proses reaksi batubara dengan gas hydrogen bertekanan tinggi.
Reaksi ini diatur sedemikian rupa (kondisi reaksi, katalisator dan kriteria bahan baku)
agar dihasilkan senyawa hidrokarbon sesuai yang diinginkan, dengan spesifikasi
mendekati minyak mentah. Sejalan perkembangannya, hidrogenasi batubara menjadi
proses alternativ untuk mengolah batubara menjadi bahan bakar cair pengganti
produk minyak bumi, proses ini dikenal dengan nama Bergius proses, disebut juga
proses pencairan batubara (coal liquefaction).

Pencairan Batubara (coal Liquefaction)

Coal liquefaction adalah terminologi yang dipakai secara umum mencakup


pemrosesan batubara menjadi BBM sintetik (synthetic fuel). Pendekatan yang
mungkin dilakukan untuk proses ini adalah: pirolisis, pencairan batubara secara
langsung (Direct Coal Liquefaction-DCL) ataupun melalui gasifikasi terlebih dahulu

19 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


(Indirect Coal Liquefaction-ICL). Secara intuitiv aspek yang penting dalam
pengolahan batubara menjadi bahan bakar minyak sintetik adalah: efisiensi proses
yang mencakup keseimbangan energi dan masa, nilai investasi, kemudian apakah
prosesnya ramah lingkungan sehubungan dengan emisi gas buang, karena ini akan
mempengaruhi nilai insentiv menyangkut tema tentang lingkungan. Undang-Undang
No.2/2006 yang mengaatur tentang proses pencairan batubara.

Efisiensi pencairan batubara menjadi BBM sintetik adalah 1-2 barrel/ton batubara4).
Jika diasumsikan hanya 10% dari deposit batubara dunia dapat dikonversikan
menjadi BBM sintetik, maka produksi minyak dunia dari batubara maksimal adalah
beberapa juta barrel/hari. Hal ini jelas tidak dapat menjadikan batubara sebagai
sumber energi alternativ bagi seluruh konsumsi minyak dunia.Walaupun faktanya
demikian, bukan berarti batubara tidak bisa menjadi jawaban alternativ energi untuk
kebutuhan domestik suatu negara. Faktor yang menjadi penentu adalah: apakah
negara itu mempunyai cadangan yang cukup dan teknologi yang dibutuhkan untuk
meng-konversi-kannya. Jika diversivikasi sumber energi menjadi strategi energi suatu
negara, pastinya batubara menjadi satu potensi yang layak untuk dikaji menjadi salah
satu sumber energi, selain sumber energi terbarukan (angin, solar cell, geothermal,
biomass). Tetapi perlu kita ingat bahwa waktu yang dibutuhkan untuk
mempertimbangkannya tidaklah tanpa batas, karena sementara negara2 lain sudah
melakukan kebijakan-kebijakan konkret domestik maupun luar negeri untuk
mengukuhkan strategi energi untuk kepentingan negaranya.

Pencairan batubara metode langsung (DCL)

Pencairan batubara metode langsung atau dikenal dengan Direct Coal Liquefaction-
DCL,

dikembangkan cukup banyak oleh negara Jerman dalam menyediakan bahan bakar
pesawat terbang. Proses ini dikenal dengan Bergius Process, baru mengalami
perkembangan lanjutan setelah perang dunia kedua.

DCL adalah proses hydro-craacking dengan bantuan katalisator. Prinsip dasar dari
DCL adalah meng-introduksi-an gas hydrogen kedalam struktur batubara agar rasio
perbandingan antara C/H menjadi kecil sehingga terbentuk senyawa-senyawa

20 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


hidrokarbon rantai pendek berbentuk cair. Proses ini telah mencapai rasio konversi
70% batubara (berat kering) menjadi sintetik cair. Pada tahun 1994 proses DCL
kembali dikembangkan sebagai komplementasi dari proses ICL terbesar setelah
dikomersialisasikan oleh Sasol Corp.

Tahun 2004 kerjasama pengembangan teknologi upgrade (antara China Shenhua Coal
Liquefaction Co. Ltd. dengan West Virginia University) untuk komersialisasi DCL
rampung, untuk kemudian pembangunan pabrik DCL kapasitas dunia di Inner
Mongolia. Dalam Phase pertama pabrik ini akan dihasilkan lebih dari 800.000 ton
bahan bakar cair pertahunnya.

Berikut adalah kapasitas produksi Shenhua DCL Plant, Inner Mongolia5)

Phase I:

Plant Cost Estimate : 800 mio. USD

Coal Input estimate : 2,1 mio. MT/a

Yield of oil products : 845.300 MT/a

Estimate production cost : USD 24/bbl

Komposisi oil products yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Diesel : 591.900 (MT/a)

Naphtha : 174.500 (MT/a)

LPG : 70.500 (MT/a)

21 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


Liquid Ammonia : 8.300 (MT/a)

Total : 845.300 (MT/a)

Dari table di atas dapat dilihat bahwa perkiraan harga produksi tiap-tiap produk BBM
sintetik adalah sebesar USD 24 per barrel, jauh lebih rendah dibandingkan harga
minyak mentah dunia saat ini yang berkisar di atas USD 60/barrel.Dengan beberapa
data penunjang saja, maka break event point-nya sudah dapat dihitung.

Yang menjadikan proses DCL sangat bervariasi adalah beberapa faktor


dibawah:

Pencapaian dari sebuah proses DCL sangat tergantung daripada jenis


feedstock /(spesifikasi batubara) yang dipergunakan, sehingga tidak ada sebuah
sistem yang bisa optimal untuk digunakan bagi segala jenis batubara.

Jenis batubara tertentu mempunyai kecenderungan membentuk lelehan


(caking perform), sehingga menjadi bongkahan besar yang dapat membuat
reaktor kehilangan tekanan dan gradient panas terlokalisasi (hotspot). Hal ini
biasanya diatasi dengan mencampur komposisi batubara, sehingga pembentukan
lelehan dapat dihindari.

Batubara dengan kadar ash yang tinggi lebih cocok untuk proses gasifikasi
terlebih dahulu, sehingga tidak terlalu mempengaruhi berjalannya proses.

Termal frakmentasi merupakan phenomena yang terjadi dimana serpihan


batubara mengalami defrakmentasi ukuran hingga berubah menjadi partikel-
partikel kecil yang menyumbat jalannya aliran gas sehingga menggangu
jalannya keseluruhan proses. Hal ini dapat diatasi dengan proses pengeringan
batubara terlebih dahulu sebelum proses konversi pada reaktor utama (Lihat
skema Brown Coal Liquefaction di bawah).

Proses Pencairan Batubara Muda rendah emisi (Low Emission Brown Coal
Liquefaction)

Tahapan proses pencairan batubara muda (Brown Coal Liquefacion):

22 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


1. Pengeringan/penurunan kadar air secara efficient

2. Reaksi pencairan dengan limonite katalisator

3. Tahapan hidrogenasi untuk menghasilkan produk oil mentah

4. Deashing Coal Liquid Bottom/heavy oil (CLB)

5. Fraksinasi/pemurnian light oil (desulfurisasi,pemurnian gas,destilasi


produk)

Cooperative Study of Development of Low Grade Coal Liquefaction Technology,


2003

Landasan dalam mengembangkan ujicoba produksi (pilot scale) proses pencairan


batubara adalah:

Produk liquid oil yang dihasilkan harus mencapai lebih dari 50%

Proses pengoperasian harus berjalan dengan kontinuitas lebih daripada 1500


jam.

Tahapan proses deashing harus mencapai kadar ash (abu) < 500 ppm.

Optimalisasi/pengembangan proses pengeringan (dewatering) baru.

Syncrude Oil

Tar sands oil merupakan unconventional petroelum deposit, suatu kombinasi dari
lempung, pasir, air dan bitumen, yaitu suatu campuran minyak mentah berwarna
hitam dan memiliki densitas yang tinggi sehingga bersifat lebih berat
daripada conventional petroleum deposits. Tar sands dapat ditambang dan diproses
untuk mengekstraksi bitumen dengan kandungan minyak yang tinggi dan kemudian
disuling untuk mendapatkan minyak mentahnya. Bitumen-bitumen pada tar sands
tidak dapat dipompa seperti pada proses pemboran untuk mendapatkan conventional

23 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


oil akibat dari sifatnya yang terlalu berat untuk dipompa. Dalam produksi
1 barrel conventional oil, biasanya dapat dihassilkan sekitar 2 ton tar sands yang
merupakan bitumen dari conventional oil itu sendiri. Untuk mengubah minyak yang
didapat dari tar sands menjadi cairan, diperlukan 2 4x gas rumah kaca per barel
dalam proses steam injection dan
Banyak negara di dunia memiliki deposito besar pasir minyak, termasuk
Amerika Serikat, Rusia, dan berbagai negara di Timur Tengah. Namun,
deposito terbesar di dunia terjadi di dua negara: Kanada dan Venezuela, yang
masing-masing memiliki cadangan tar sands kurang lebih sama dengan total
cadangan dunia minyak mentah konvensional. Sebagai hasil dari
perkembangan cadangan pasir minyak Kanada, 44% dari produksi minyak
Kanada di tahun 2007 adalah dari tar sands, dengan 18% minyak mentah
tambahan yang berat, sementara minyak ringan dan kondensat telah menurun
sampai 38% dari total.

24 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


B. Unconventional Gas

Unconvensional gas mengarah ke sumber daya gas alami yang terperangkap di


batubara, shale dan tight sands. Sumber daya ini berbeda dari konvensional gas
reservoir, dan penggunaan yang berbeda, pengumpulan gas alami secara menerus ,
mencangkup area geograpikal yang sangat luas. Banyak sumber unkonvensional gas
yang sangat besar belum tersentuh.

Mengembangkan Unkonvensional Gas

Mengembangkan sumber unkonvensional gas membutuhkan pendekatan ang


berbeda dari eksplorasi untuk dan mengembangkan konvensiona gas reservoir.
Eksplorasi berfous di indentifikasi produkdivitas dan pengembangan yang tipikalnya
megikutkan banyak sumur, tersebar di wilayah pengembangan yang luas. Teknologi
baru seperti horizontal drilling, stimulasi fracture dan de-watering telah membuka
industry untuk mengembangkan sumber daya ini untuk skala komersial. Beberapa
pengembangan akan menggunakan unkonvensiona gas sebagai sumber untuk LNG,

25 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


seperti BG usaha grup QGC. Teknologi baru ini dan pendekatan komersial
membentuk ulang pasar gas diseluruh bumi.

Tight Gas Sands


Tight gas sands mengarah ke reservoir batu pasir rendah permeabiitas yang
memproduksi utamanya gas alami yang kering. Pada umumnya, sebuah sumur vertika
dan reservoir tight gas yang lengkap harus dengan sukses terstimulasi untuk
menghasilkan pada rata-rata alur gas komersial dan menghasilkan volume gas pada
skala komersial. Normalnya, sebuah alat hidrolik fracture yang besar dibutuhkan
untuk memproduksi gas secara ekonomis. Di beberapa reservoir gas alami fractured

B.3 Coal Bed Methane


Coal Bed Methane (atau disingkat CBM) adalah suatu bentuk gas alam yang berasal
dari batu bara (coal). Pada dasawarsa belakangan ini, CBM telah menjadi suatu

26 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


sumber energi yang penting di Amerika Serikat, Kanada dan beberapa negara lain.
Australia memiliki endapan CBM yang kaya yang dikenal sebagai coal seam
gas (disingkat CSG).
Istilah CBM ini merujuk kepada gas metana yang teradsorbsi ke dalam matriks padat
batu bara. Gas ini digolongkan "sweet gas" lantaran tidak mengandung hidrogen
sulfida (H2S). Keberadaan gas ini diketahui dari pertambangan batu bara di bawah
permukaan bumi yang kehadirannya menjadi sebuah resiko pekerjaan. Coal Bed
Methane berbeda dari sandstone biasa dan reservoar konvensional lainnya, lantaran
gasnya tersimpan di dalam batuan melalui proses adsorbsi. Metananya berada dalam
keadaan yang hampir cair di sekeliling dalam pori-pori batu bara. Rekahan-rekahan
terbuka di dalam batu baranya (yang disebut cleats) dapat pula mengandung gas atau
terisi/tersaturasi oleh air.
Tidak seperti gas alam di reservoar konvensional, Coal Bed Methane sangat sedikit
mengandung hidrokarbon berat seperti propana atau butana dan tidak memiliki
kondensat gas alam.Ia juga mengandung beberapa persen karbondioksida.
Permeabilitas adalah faktor yang penting bagi CBM. Batu bara itu sendiri adalah
reservoar berpermeabilitas rendah. Hampir seluruh permeabilitas yang ada pada batu
bara itu dianggap akibat dari rekahan yang pada batu bara dapat terjadi dalam
bentuk cleat dan joint. Sementara, permeabilitas dari matriks batu bara itu sendiri
relatif dapat diabaikan. Cleat batu bara terdiri dari dua jenis:butt cleat dan face
cleat yang hadir dalam sudut hampir tegak lurus.

B.4 Shale Gas

Shale gas adalah gas alam yang ditemukan terperangkap dalam formasi shale . Shale
gas telah menjadi semakin penting sumber gas alam di Amerika Serikat sejak awal
abad ini , dan bunga telah menyebar ke serpih gas potensial di seluruh dunia . Pada
tahun 2000 shale gas disediakan hanya 1 % dari produksi gas alam AS, pada tahun
2010 itu lebih dari 20 % dan Administrasi Informasi Energi pemerintah AS
memprediksi bahwa pada 2035 , 46 % dari pasokan gas alam di Amerika Serikat akan
datang dari shale gas

Beberapa analis memperkirakan bahwa shale gas akan sangat memperluas pasokan
energi di seluruh dunia .Cina diperkirakan memiliki cadangan terbesar gas shale di
dunia. [Sebuah studi oleh Baker Institut Kebijakan Publik di Rice University
menyimpulkan bahwa peningkatan produksi gas shale di AS dan Kanada bisa
membantu mencegah Rusia dan negara-negara Teluk Persia dari mendikte harga yang
lebih tinggi untuk gas yang mereka ekspor ke negara-negara Eropa .

27 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


Pemerintahan Obama percaya bahwa peningkatan pengembangan shale gas akan
membantu mengurangi emisi gas rumah kaca ( pada tahun 2012 , emisi karbon
dioksida AS turun ke level terendah 20 - tahun . Beberapa studi telah menuduh
bahwa ekstraksi dan penggunaan gas shale dapat menyebabkan pelepasan gas rumah
kaca lebih dari gas alam konvensional terbaru lainnya titik studi tingginya tingkat
penurunan beberapa sumur gas shale sebagai indikasi bahwa . produksi gas serpih
akhirnya mungkin jauh lebih rendah dari saat ini diproyeksikan

Shale gas adalah gas alam yang ditemukan di sangat halus batuan sedimen.Gas erat
terkunci dalam ruang yang sangat kecil di dalam batuan reservoir membutuhkan
teknologi canggih untuk mengebor dan merangsang (fraktur) zona bantalan
gas.Penciptaan rekahan dalam waduk adalah penting dalam memungkinkan gas alam
mengalir ke sumur. Setelah dirangsang, reservoir gas shale diproduksi dalam cara
yang sama seperti sumur gas konvensional. Penerapan teknologi ini telah
menyebabkan peningkatan pesat dalam produksi shale gas, terutama di Amerika
Serikat.

Air adalah sumber penting bahwa perusahaan gas alam Kanada memperhatikan,
mengikuti peraturan daerah, perizinan yang sesuai dan menerapkan praktik terbaik
industri. Antarmuka antara air dan pengembangan gas alam terjadi dalam empat cara
utama: air permukaan yang digunakan selama pengeboran, air dipompa ke formasi
gas ketat dan serpih untuk stimulasi waduk, air yang dihasilkan dari waduk di mana ia
alami tapi tidak minum, dan penetrasi tanah akuifer air dengan sumur bor untuk
produksi gas alam. Dalam setiap kasus, air minum dilindungi dan air didaur ulang
untuk digunakan lagi dan lagi sedapat mungkin.
Rekah hidrolik (juga disebut "fracking") adalah proses memompa cairan atau gas ke
dalam sumur, ratusan atau ribuan meter di bawah tanah, dengan kedalaman dianggap
sesuai untuk produksi gas alam. Tekanan ini menciptakan menyebabkan batuan
sekitarnya retak, atau patah.Sebuah cairan (biasanya air dengan beberapa aditif)
memegang proppantnya ditangguhkan (biasanya pasir) kemudian mengalir ke celah-
celah.Ketika tekanan pemompaan lega, air menyebar meninggalkan lapisan tipis pasir
untuk menopang terbuka celah-celah.Lapisan ini berfungsi sebagai saluran untuk
memungkinkan gas alam untuk melarikan diri dari ketat (permeabilitas rendah)
formasi dan aliran ke sumur sehingga dapat dipulihkan.Teknologi ini digunakan
dengan hati-hati dan berhasil meminimalkan dampak lingkungan, terutama pada air
tanah.

Fakta -> pengeboran horizontal mengurangi jejak lahan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan gas alam.

28 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


Kesimpulan

Sumber daya Unkonvensional Oil dan Unkonvensional Hydocarbon adalah


sumber daya yang memiliki potensi besar untuk di eksploitasi dan dimanfaatkan
sebagai salah satu penopang kebutuhan sumber daya bahan bakar dunia.

Jumlah cadangan yang melimpah dapat menjamin ke efektivan dalam


mengolah dan memanfaatkan sumber daya Unkonvesional Oil dan Unkonvensional
Gas untuk jangka waktu yang panjang atau lama.

Perlunya peningkatan teknologi serta penelitian untuk meningkatkan


pengetahuan tentang sumber daya Unkonvensional Oil dan Unkonvensional Gas
sehingga kedua sumber daya tersebut dapat di ekspliotasi dan di manfaatkan secara
optimal.

Unkonvesional Oil dan Unkonvesional Gas dapat dimanfaatkan secara luas


dan dalam berbagai bidang

29 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


Daftar Pustaka

(http://en.wikipedia.org/wiki/Unconventional_oil)

(http://en.wikipedia.org/wiki/Heavy_crude_oil)

(http://bisnispemasaran.info/ekspor-impor/apakah-minyak-mentah

Sumber : http://1902miner.wordpress.com/bahan-galian/aspal-bitumen/

http://id.wikipedia.org/wiki/Aspal

http://www.green-planet-solar-energy.com/oil-shale.html

http://veeveeayusim.blogspot.com/2012/03/oil-shale.html

http://www.katadata.co.id/1/1/news/berburu-minyak-dan-gas-dari-batuan-serpih/255/

30 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)


31 Pengantar Teknik Peminyakan (Kelompok 6)

Anda mungkin juga menyukai