Anda di halaman 1dari 30

Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat
dan karuniaNya yang diberikan kepada kita semua sebagai umatnya. kami dapat
menyusun peper dengan judul Perkembangan Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
2015-2016 untuk memenuhi mata kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah yang disusun untuk mempelajari lebih detail mengenai apa itu
Pariwisata, dan perkembangan wisata di Kepulauan Riau. kami berharap informasi
yang kami dapatkan tidak hanya untuk kami sendiri melainkan untuk para pembaca
sebagai ilmu untuk menambah wawasan .
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih ,semoga peper ini
dapat memberikan kontribusi positif dan memberikan manfaat dalam hidup kita
nantinya .Dari lubuk hati yang paling dalam, sangat disadari bahwa, makalah yang
kami buat masih jauh dari sempurna . Oleh sebab itulah tidak ada salahnya kami
mengharapkan berbagai kritik dan saran yang membangun untuk lebih baik
kedepannya.

Tanjungpinang, 5 April 2017

KELOMPOK 1

1 | BAHASA INDONESIA KELOMPOK 2


DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................1

BAB I.........................................................................................................................3

PENDAHULUAN.....................................................................................................3

1. LATAR BELAKANG.........................................................................................3

2. RUMUSAN MASALAH...................................................................................5

3. TUJUAN PEMBAHASAN................................................................................5

BAB II.................................................................................................. 6

PEMBAHASAN...................................................................................... 6

1. PARIWISATA DI INDONESIA...........................................................6

A. DAMPAK YANG DITIMBULKAN PARIWISATA................................7

B. HAL-HAL YANG DAPAT MENARIK ORANG UNTUK BERKUNJUNG


KE SUATU DAYA TARIK WISATA...................................................11

2. DESTINASI WISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU.......................11

3. PERKEMBANGAN PARIWISATA PROVINSI KEPUALAUAN RIAU


2015-2016....................................................................................... 23

2 | BAHASA INDONESIA KELOMPOK 2


BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pariwisata merupakan bagian dari sektor industry di Indonesia yang prospeknya
cerah, dan mempunyai potensi serta peluang yang sangat besar untuk
dikembangkan peluang tersebut didukung oleh kondisi-kondisi alamiah seperti :
letak dan keadaan geografis (lautan & daratan sekitar khatulistiwa), lapisan
tanah yang subur & panorama (akibat ekologi geologis), serta berbagai flora &
fauna yang memperkaya isi daratan & lautan.

Pariwisata bahari merupakan bidang yang masih sangat mampu dikembangkan,


terutama di daerah-daerah pesisir yang memiliki pantai dan laut. Wisata bahari
di pantai yang bisa dikembangkan misalnya meliputi wisata kuliner hidangan
laut, hotel dan penginapan, pesiar, memancing, serta olah raga air seperti
menyelam, surfing dan speedboat.

Pariwisata berperan dalam membawa dampak pada kehidupan masyarakat, hai


ini dapat diketahui dengan lima, yaitu :
1. Pariwisata menyumbang kepada neraca pembayaran. Neraca pembayaran
merupakan parbandingan antara semua mata anggaran yang diterima oleh
negara dari negara-negara asing sebagai pemasukan dan semua anggaran
yang harus dibayar kepada negara-negara asing sebagai pengeluaran.
(yoeti, 1996:22)
2. Pariwisata menyebabkan pembangunan daerah non industri. Daerah-
daerah dimana terjadi atraksi wisata ialah daerah terpencil, boleh
dikatakan pembangunan didaerah tersebut belum maksimal. Hal itu dapat
dikembangkan menjadi kawasan wisata dan terjadilah pembangunan,
seperti dibangunnya hotel, tempat makan, toko-toko, dan sebagainya

3 | BAHASA INDONESIA KELOMPOK 2


3. Pariwisata menciptakan lapangan kerja. Industri pariwisata dengan
produknya adalah merupakan usaha yang padat karya. Seperti hotel yang
membutuhkan tenaga kerja dalam pengoprasiannya. Wisatawan
memerlukan makan dan minum, secar tidak langsung menciptakan
lapangan kerja pada sektor pertanian. Banyak tenaga kerja di sektor
pariwisata yang membutuhkan pendidikan dan latihan khusus, sehingga
menimbulkan lapangan kerja di bidang pendidikan, dan seterusnya.
4. Dampak pergandaan. Uang baru yang masuk ke dalam suatu
perekonomian dalam bentuk apapun, investasi, pemberian, atau
pembelanjaanpemerintah, kiriman uang dari pekerja di luar negeri, atau
pengeluaran wisatawan mendorong perekonomian, bukan hanya sekali
tetapi berkali-kali, karena ia dibelanjakan kembali.

Faktor-faktor pendorong pengembangan pariwisata di Indonesia menurut


Spilane (1987:57), adalah : 1) berkurangnya peranan minyak bumi sebagai
sumber devisa negara jika dibanding dengan waktu lalu; 2) merosotnya nilai
eksport pada sektror nonmigas; 3) adanya kecenderungan peningkatan
pariwisata secara konsisten; 4) besarnya potensi yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia bagi pengembangan pariwisata.

Sehubungan perekonomian negara, sektor pariwisata terbukti telah memberikan


kontribusi yang cukup pada perolehan devisa. Hal ini dapat dilihat dari
perolehan devisa negara pada tahun 1995, pariwisata menempati urutan ketiga
setelah migas dan tekstil, dengan devisa sebesar 5.228,4 juta dollar AS.
Sebelumnya tahun 1994 berada pada posisi keempat setelah migas, tekstil dan
kayu olahan, dengan devisa sebesar 4.785,1 juta dollar AS (Kedaulatan Rakyat,
21 Agustus 1998). Ditambahkan pula bahwa terhadap GDP Indonesia, sektor
pariwisata juga memainkan peranan yang penting. Hasil studi World Travel and
Tourism Council (WTTC) menyimpulkan bahwa pertumbuhan kontribusi

4 | BAHASA INDONESIA KELOMPOK 2


pariwisata terhadap GDP rata-rata sebesar 8% dan merupakan yang tercepat di
dunia.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Memahami tentang pariwisata di Indonesia terutama daerah provinsi
Kepulauan Riau
2. Mengenal daerah destinasi yang sesuai untuk tempat wisata provinsi
Kepulauan Riau
3. Mengetahui perkembangan data pariwisata dari tahun 2015-2016 di
provinsi Kepulauan Riau

3. TUJUAN PEMBAHASAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penulisan peper sebagai berikut:
1. Meningkatkan APBD Provinsi Kepulauan Riau dari bagian pariwisata
2. Untuk meningkatkan wisatawan yang datang berkunjung ke daerah
destinasi Kepulauan Riau
3. Wisatawan Asing maupun lokal lebih mengetahui destinasi wisata di
Provinsi Kepulauan Riau

5 | BAHASA INDONESIA KELOMPOK 2


BAB II

PEMBAHASAN
Pembahasan dalam makalah ini menguraikan tentang kontribusi sumber daya
pariwisata, namun ditinjau dari beberapa rumusan masalah yang sudah ada.
Uraian lebih lanjut sebagai berikut.

1. PARIWISATA DI INDONESIA
Dewasa ini maupun pada masa yang akan datang, kebutuhan untuk berwisata
akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia,
serta perkembangan penduduk dunia yang semakin
membutuhkan refressing akibat dari semakin tingginya kesibukan kerja.
Menurut Fandeli (1995:50-51) faktor yang mendorong manusia berwisata
adalah: 1) keinginan untuk melepaskan diri tekanan hidup sehari-hari di kota,
keinginan untuk mengubah suasana dan memanfaatkan waktu senggang; 2)
kemajuan pembangunan dalam bidang komunikasi dan transportasi; 3)
keinginan untuk melihat dan memperoleh pengalaman-pengalaman baru
mengenai masyarakat dan tempat lain; 4) meningkatnya pendapatan yang dapat
memungkinan seseorang dapat dengan bebas melakukan perjalanan yang jauh
dari tempat tinggalnya.
Data dari BPS (1999) menunjukan bahwa luas lautan Indonesia 7,9 juta km
atau 81% dari luas keseluruhan, dan luas daratannya 1,9 juta km. Daratan
memiliki ratusan gunung dan sungai, hutannya seluas 99,5 juta ha yang terdiri
dari 29,7 juta ha hutan lindung dan 29,6 juta ha hutan produksi, serta ratusan
bahkan ribuan jenis flora dan faunanya. Unsur-unsur ini merupakan potensi
yang dapat dikembangkan bagi kegiatan pariwisata.
Indonesia memiliki banyak potensi di daerah-daerah yang belum dikembangkan
atau dijadikan daerah tujuan wisata (DTW). Sekitar 212 obyek wisata, berupa
peninggalan bersejarah, gunung, air tejun, danau, hutan, dan lain-lain yang ada
di Sumatera Selatan yang belum dikelola (Suara Pembaruan, 11-12-1999:12).

6 | BAHASA INDONESIA KELOMPOK 2


Daerah Lampung yang kaya dengan peninggalan-peninggalan bersejarah,
gunung-gunung, pantai-pantai dan berbagai keindahan alam yang terukir pada
beberapa lokasi, belum dijadikan obyek wisata secara optimal (Suara
Pembaruan, 22-12-1999:10). NTT yang kaya akan obyek wisata laut juga
belum dikembangkan (Suara Pembaruan, 27 Juli 1999:10), dan masih banyak
obyek wisata lainnya yang belum dimanfaatkan sebagai DTW guna
mendatangkan keuntungan secara sosial ekonomi.
Sumberdaya alam hayati, seperti Taman Nasional Tanjung Puting (Kaltim),
Taman Nasional Ujung Kulon (Jabar), Taman Nasional Komodo (NTT) dan
berbagai sumberdaya alam hayati lainnya, merupakan potensi bagi sasaran
kunjungan pariwisata (Suara Pembaharuan, 17 Sept. 1999:8).
Selain itu, Indonesia dengan keragaman suku, agama dan ras (SARA) yang
memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, berupa tari-tarian dan upacara-
upacara adat juga merupakan hal yang sangat potensial bagi pengembangan
pariwisata.

A. DAMPAK YANG DITIMBULKAN PARIWISATA


Banyak sekali manfaat yang dapat diberikan oleh pengembangan sektor industri
pariwisata. Menurut buku Pegangan Penatar dan Penyuluh Kepariwisataan
Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata,
sedikitnya manfaat dan dampak negatif yang ditimbulkan tersebut dapat
ditinjau dari empat aspek:
Pariwisata memberikan manfaat bagi setiap manusia, karena pariwisata dapat
melepas penat dalam aktifitas sehari-hari. Oleh sebab itu para manusia
membutuhkan dunia pariwisata karena pariwisata dapat menyegarkan pikiran.
Pariwisata memberikan manfaat dibeberapa aspek, antara lain:
1). Aspek ekonomi

7 | BAHASA INDONESIA KELOMPOK 2


Manfaat pariwisata dari segi ekonomi adalah pariwisata menghasilakan devisa
yang besar bagi Negara sehingga meningkatkan perekonomian negara. Devisa
yang diterima secara berturut-turut pada tahun 1996, 1997, 1998, 1999, dan
2000 adalah sebesar 6,307.69; 5,321.46; 4,331.09; 4,710.22; dan 5,748.80 juta
dollar AS (Santosa, 2001). Pada tahun 2002 dan 2003, meskipun mengalami
tragedi Kuta (Bom Bali), nilai devisa juga masih tetap tinggi, yaitu US$ 4.496
Milyard tahun 2002 dan US$ 4.307 Milyard tahun 2003. Kontribusi pariwisata
menunjukkan trend yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun
1985 penukaran valuta asing senilai 95,105 juta dollar AS. Angka ini
mengalami kenaikan, menjadi 456,105 juta dollar AS pada tahun 1990, dan
pada tahun1997 (sesaat sebelum krismon) menjadi 1.380,454 juta dollar AS.
Selanjutnya, karena nilai tukar dollar yang melonjak, penukaran valuta asing
hanya mencapai nilai 865,078 juta dollar AS pada tahun 2000. Erawan (1999)
menemukan bahwa pada tahun1998, dampak pengeluaran wisatawan terhadap
pendapatan masyarakat mencapai 45,3%, sedangkan dampak dari investasi di
sektor pariwisata adalah 6,3%. Ini berarti bahwa secara keseluruhan, industri
pariwisata menyumbang sebesar 51,6% terhadap pendapatan masyarakat Bali.
Dilihat dari kesempatan kerja, pada tahun 1998 sebesar 38,0% dari seluruh
kesempatan kerja yang ada di Bali dikontribusikan untuk pariwisata. Erawan
lebih lanjut mengatakan bahwa dampak pengeluaran wisatawan terhadap
perekonomian di Bali terdistribusikan ke berbagai sektor, bukan saja hotel dan
restoran. Distribusi juga terserap ke sektor pertanian (17,93%), sektor industri
dan kerajinan (22,73%), sektor pengangkutan dan komunikasi (12,62%), sektor
jasa-jasa (12,59%), dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan data mengenai
distribusi pengeluaran wisatawan. Data menunjukkan bahwa selama di Bali,
pengeluaran wisatawan yang terserap ke dalam perekonomian rakyat cukup
tinggi. Selain menghasilkan devisa pariwisata juga memberikan dampak
ekonomi secara langsung bagi masyarakat sekitar,seperti contohnya adalah tiket
masuk suatu kawasan obyek wisata.

8 | BAHASA INDONESIA KELOMPOK 2


2). Aspek social budaya
Manfaat lain yang muncul dari industri pariwisata ini antara lain dapat terlihat
pula dari segi budaya. Dengan pesatnya perkembangan industri pariwisata maka
akan membawa pemahaman dan pengertian antar budaya melalui interaksi
pengunjung wisata (turis) dengan masyarakat lokal tempat daerah wisata
tersebut berada. Dari interaksi inilah para wisatawan dapat mengenal dan
menghargai budaya masyarakat setempat dan juga memahami latar belakang
kebudayaan lokal yang dianut oleh masyarakat tersebut. Bali merupakan salah
satu contoh nyata daerah wisata yang berkembang amat pesat di Indonesia.
Banyaknya turis-turis yang berkunjung ke Bali, baik turis domestik maupun
internasional telah membawa dampak yang cukup besar bagi perkembangan
daerah itu sendiri. Sedangkan dari segi sosial budaya, Bali merupakan sarana
yang tepat bagi pengenalan dan promosi kebudayaan Indonesia kepada dunia
internasional.
3). Aspek lingkungan hidup
Pariwisata juga mendatangkan manfaat bagi lingkungan hidup karena sebuah
objek wisata apabila ingin banyak mendapatkan kunjungan dari wisataan
haruslah terjaga kebersiahannya sehingga kita menjadi terbiasa untuk merawat
dan menjaga lingkungan kita agar selalu terjaga kebersihannya. Pembangunan
pariwisata tidak mengakibatkan dampak-dampak negatif terhadap lingkungan
dan penurunan kualitas tanah atau lahan pertaninan baik lahan perladangan
maupun persawahan. Kelestarian hutannya masih tetap terjaga dengan baik.
Masyarakat secara bersama-sama dan sepakat untuk melestarikan hutannnya
dan tanpa harus ketergantungan terhadap hutan tersebut. Pada dasarnya
masyarakat lokal telah sadar terhadap perlunya pelestarian hutan, karena
kawasan hutan yang dimaksud merupakan daerah resapan air yang bisa
dipergunakan untuk kepentingan hidupnya maupun mahluk hidup yang lainnya
serta untuk keperluan persawahan.
4). Aspek nilai pergaulan dan ilmu pengetahuan

9 | BAHASA INDONESIA KELOMPOK 2


Manfaat pariwisata yang kita dapat dari segi nilai pergaulan adalah kita
menjadi lebih banyak mempunyai teman dari berbagai Negara dan kita bisa
mengetahui kebiasaan orang yang dari masing-masing Negara tersebut sehingga
kita bisa mempelajari bagaimana kebiasaan yang baik di masing-masing
nagara.Selain itu kita juga mendapat manfaat ilmu pengetahuan dari pariwisata
karena dengan mempelajari pariwisata kita juga bisa tahu dimana letak dan
keunggualn sebuah objek wisata sehingga kita bisa mempelajari mengapa
sebuah objek wisata tersebut bisa maju dan bisa menerapkan di daerah objek
wisata daerah kita yang belum berkembang dengan baik.
5). Aspek peluang dan kesempatan kerja
Pariwisata juga menciptakan kesempatan kerja.Sarana-sarana pariwisata seperti
hotel dan perjalanan adalah usaha yang padat karya. Menurut perbandingan
jauh lebih banyak untuk hotel dan restoran daripada untuk usaha-usaha lainnya.
Untuk setiap tempat tidur dibutuhkan kira-kira 2 corang tenaga. Di Amerika
Serikat untuk tempat tidur diperlukan 279 tenaga kerja. Sudah tentu angka itu
berbeda-beda menurut negaranya . Di Indonesia untuk setiap kamar dibutuhkan
kira-kira 2 orang tenga kerja.
Itu semua mengenai tenga kerja yang langsung berhubungan dengan pariwisata.
Di samping itu, pariwisata juga menciptakan menciptakan peluang kerja yang
tidak berhubungan langsung dengan pariwisata. Yang terpenting di bidang
kontruksi bangunan dan jalan.Banyak bangunan yang didirikan untuk
hotel,restoran,toko artshop,dll.Wisatawan-wistawan juga memerlukan makan
dan minum,ini semua secara tidak langsung menciptakan lapangan kerja di
bidang pertanian.Jadi, pariwisata mempunyai banyak manfaat dari segi peluang
dan kesempatan kerja.

10 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
B. HAL-HAL YANG DAPAT MENARIK ORANG UNTUK
BERKUNJUNG KE SUATU DAYA TARIK WISATA
antara lain :
Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta (natural)
1. Iklim: Cuaca cerah (clean air), kering (dry), banyak cahaya matahari (sunny
day), panas (hot), sejuk (mild), hujan (wet), dan sebagainya.
2. Bentuk tanah dan pemandangan (land configuration and landscape)
Tanah yang datar (plains), gunung berapi (vocanos), lembah pegunungan
(scenic mountain), danau (lakes), pantai (beaches), sungai (river), air
terjun(water-fall), pemandangan yang menarik (panoramic views)
3. Hutan belukar (the sylvan elements), misalnya hutan yang luas (large forest),
banyak pepohonan (tress).
4. Fauna dan flora, seperti tanaman-tanaman yang aneh (uncommon
vegetation), burung-burung (birds), ikan (fish), binatang buas (wild life), cagar
alam (national parks), daerah perburuan (huntingand photographic safari), dan
sebagainya.
5. Pusat-pusat kesehatan (health center):Sumber air mineral (natural spring of
mineral water), mandi lumpur (mud-baths), dan sumber air panas (hot spring).

2. DESTINASI WISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

15 Tempat Wisata Di Kepulauan Riau Yang Menarik

Kepulauan Riau / KEPRI adalah provinsi dari hasil pemekaran Provinsi Riau,
maka tak heran jika Provinsi Kepulauan Riau ini memiliki daratan cukup kecil
yakni 5% sedangkan 95% berupa lautan. Meskipun demikian, kawasan di
Kepulauan Riau di anugerahi berbagai tempat indah dan bisa menjadi obyek
wisata unggulan dari daerah tersebut.

11 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
Alam di Kepulauan Riau mempunyai iklim tropis, dan memiliki 2.408 pulau
30% diantaranya belum berpenghuni. Tidak usah berbasa-basi panjang lebar ya
kawan, berikuat adalah tempat wisata di Kepulauan Riau yang wajib Anda
kunjungi;
1. Danau Biru

Keberadaannya di kawasan Pulau Bintan, Kepulauan Riau yakni di daerah


Galang Batang. Air di danau ini berwarna biru sesuai dengan namanya,
pemandangan disekitarnya pun cantik dan di sekeliling danau dihiasi oleh
beberapa bukit pasir. Danau Biru ini adalah bekas galian tambang pasir dan
terbentuk di atas tanah liat yang cukup dalam.
Disaat cuaca lagi cerah, warna airnya akan memancarkkan warna biru muda
yang sangat indah, sehingga mampu membius semua mata yang melihatnya.
Meskipun begitu faktanya, sebenarnya danau ini bukanlah tempat wisata namun
tempat penambangan pasir yang masih aktif.

2. Gunung Daik

12 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
Mendaki Gunung Daik penuh mistis namun eksotis, menakutkan tetapi
mempesona, begitulah kiranya kesan pelancong saat mengunjungi gunung ini.
Gunung teringgi di Kepulauan Riau sekitar 1.170 meter dpl memiliki rute
puncak yang penuh dengan tantangan. Semua kelelahan akan terbayarkan
ketika memasuki kawasan hutannya yang sejuk dan masih perawan.
Konstur medan yag beragam mulai dari jalan setapak yang berliku-liku, sangat
cocok bagi anda yang menyukai olahraga ekstrim dan tentunya sangat menguji
mental dan adrenalin. Sebelum melakukan perjalanan menuju ke puncak
Gunung Daik, para pengunjung dianjurkan untuk lapor kepada petugas
pariwisata setempat.
Hal tersebut sangat penting untuk memudahkan pemantauan dan kordinasi,
untuk penunjuk jalan bisa minta bantuan jasa pemandu wisata. Dilihat dari
admistratif Gunung Daik masuk di dalam wilayah Kabupaten Lingga, Provinsi
KepulauanRiau,Indonesia.
3. Gunung Bintan

Pendaki akan mendapati banyak hal menarik ketika mendaki puncak Gunung
Bintan yang dapat ditempuh selama 2 jam. Dari puncaknya terdapat keindahan
pemandangan di sekeliling Pulau Bintan dan juga hutan tropisnya memiliki
flora serta fauna yang khas. Selain itu, dikawasan Gunung Bintan ada

13 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
perkebunan buah-buahan milik penduduk seperti durian, rambutan, manggis,
duku, dsb.
Bagi pengunjung yang tertarik dengan acara-acara khas pariwisata,
berkunjunglah pada bulan Juli. Di bulan Juli rutin diselenggarakan acara
tahunan yang bertanjuk Bintan Mountain Tracking and Durian party yakni
perlombaan melewati jalan berundak menuju puncak gunung pada malam hari.
Nah, untuk ujung acaranya diakhiri dengan pesta makan durian dan ikan bakar.

Gunung Bintan ini berlokasi di Kampung Bekapur, Desa Bintan Buyu,


Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Indonesia.

4. Gunung Ranai

Letak Gunung Ranai berada Kabupaten Natuna, Pulau Ranai, Provinsi


Kepulauan Riau, Indonesia. Gunung ini berketinggian antara 300-1.050 meter
dpl dan merupakan gunung dataran rendah, meskipun demikian wisatawan yang
mendaki akan disuguhi fenomena menarik berupa gradasi bermacam tanaman
dari hutan dataran rendah hingga hutan dataran atas.

14 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
Untuk dapat sampai ke puncaknya, harus melewati tiga puncak berupa tebing
batu yang memiliki ketinggian berbeda-beda. Puncak Serendit adalah puncak
pertama dengan ketinggian 968 meter dpl berupa gugusan tebing setinggi 100
meter, lalu Puncak Erik Samali berada di ketinggian 1.000 meter dpl dengan
tinggi tebing 155 meter dan Puncak Datuk Panglima Husin berada diketinggian
1.050 meter dpl yang memiliki tebing kurang lebih 220-an meter.
5. Bukit Senyum

Di Bukit Senyum menyimpan potensi wisata yang bagus yakni dari kawasan
bukit pengunjung bisa memotret Negara Singapura beserta bangunannya dan
juga lalu lalang kapal yang hilir mudik dari Batam ke Singapura. Tidak cuma
itu, disini kita juga dapat leluasa menyaksikan pesawat-pesawat dari Bandara
Internasional Chagi, Singapura, take off hingga ke atas bukit.
Ketika malam, keindahannya pun tak terkalahkan yakni keindahan lampu-
lampu kapal dan bangunan tinggi di Singapura tampak bekerlap-kerlip. Suatu
cara untuk menikmatinya bisa duduk santai di atas rumput maupun kursi-kursi
yang di sediakan oleh pedagang setempat.
6. Pulau Bawah Ambalas

15 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
Pulau Bawah adalah gugusan pulau di Provinsi Kepulauan riau yang diklaim
sebagai pulau tropis terindah di Asia atau Asias top five tropical island
paradises yang mengalahkan Koh Cang dan Similan Islan di Thailand,
Langkawi di Malaysia serta Teluk Halong di Vietnam. Pulau ini sangat
menyenangkan bagi mereka yang menyukai diving dan snokerling.
Dengan memiliki air yang jernih berwarna biru, pemandangan di perairannya
sangat jelas sekali. Selain itu pula vegetasi di Pulau Bawah bervariasi dari
pohon-pohon kelapa dan aren kanopi hutan lebat di atas lereng memberikan
latar belakang yang begitu dramatis.

7. Pulau Abang

Pulau Abang berukuran sekitar 2.000 x 5. 000 m, yang terletak di sebelah


selatan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau Abang ini juga merupakan
tempat wisata laut yang menarik, oleh karena memiliki terumbu karang,

16 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
beragam jenis ikan hias berwarna-warni serta biota laut yang di anggap setara
dengan taman laut Bunaken oleh para penggemar snokerling.

Terbukti karena banyaknya pemancing ikan yang datang di kawasan Pulau


Abang ini untuk memburu ikan selar, ikan pasir merah, ikan lencing, ikan kakap
merah, ikan pinang, dan masih banyak lainnya. Pulau ini dapat di akses dengan
menggunakan perahu bot ( perahu bot pompon ) dari jembatan 6 Barelang yang
jaraknya kurang lebih 13 km.

8. Pulau Penyengat

Berwisata sejarah di Pulau Penyengat adalah suatu yang harus kamu kunjungi
jika sudah berada di Provinsi Kepulauan Riau. Disini kalian akan disuguhi
wisata bersejarah Masjid Raya Sultan Riau yang konon terbuat dari putih telur,
makam-makam para raja, makam Raja Ali Haji ( pahlawan nasional ),
kompleks istana kantor serta benteng pertahanan di Bukit Kursi.

Usut punya usut sejak dari tanggal 19 Oktober 1995, Pulau Penyengat dan
kompleks istana telah dicalonkan atau diajukan ke UNESCO guna dijadikan
salah satu situs warisan dunia. Dari Pulau Batam pulau ini berjarak sekitar 37
km, bisa di tempuh dari Tanjungpinang dengan menggunakan perahu yang

17 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
sudah disediakan.
9. Pantai Nusantara

Pantai satu ini sangat diminati oleh wisata asing karena menawarkan keindahan
alam yang berpadu dengan penataan ruang yang cukup baik serta mudah
dijangkau. Pantai Nusatara selalu bersih dengan pasir putihnya yang wah,
membuat siapapun betah menghabiskan waktu liburannya. Wisatawan bisa
bersantai sambil menikmati bermacam makanan dan minuman yang disediakan
pengelola pantai.

Tempat wisata ini selalu ramai pengunjung di saat akhir pekan ataupun hari
liburan. Apabila pengunjung yang ingin menginap, di kawasan pantai terdapat 3
unit villa yakni 2 unit berada dipantai dan 1unit lainnya menjorok sedikit
kelaut.

10. Pantai Trikora

18 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
Pantai berpasir putih serta ombak yang landai, pantai ini menjadi salah satu
pantai terindah yang banyak dikunjungi wisatawan di Pulau Sumatera. Anda
juga bisa menikmati pesona bawah lautnya dengan cara ber-snokerling, selain
itu banyak juga yang memancing di antara batu-batu besar di pinggir pantai
menjadi tempat yang sangat asik.

Keindahan ombak juga semilir anginnya sangat lengkap jika dinikmati di dalam
pondok peristirahatan dekat pantai. Beberapa hotel di kawasan pantai juga
menyediakan tur menyusuri pulau tak berpenghuni, menyelam, permainan
banana boat, kano, dll. Seletah puas, kini saatnya mencari santapan yang bisa
anda dapat dengan mudah di sepanjang pantainya dengan masakan khasnya
otak-otak.

Lokasinya berada di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Pulau


Bintan, Kepulauan Rau, Sumatera. Kebanyakan wisatawan yang ingin ke Pantai
Triloka ditempuh dari Tanjung Pinang ke perbatasan Kabupaten Bintan,
melewati jalan yang sudah bagus dan lebar hingga dapat dilalui empat jalur
mobil.

11. Pantai Nongsa

19 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
Pantai ini berada di bagian timur laut Pulau Batam, yakni di Kecamatan
Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Konon, sebelum di kenal
banyak orang kawasan ini adalah lahan kosong yang dipenuhi semak belukar.
Tetapi berkat jasa salah satu tokoh Melayu, kawasan ini berubah menjadi
daerah yang sangat potensial dan berhasil membuat investor membangun
bermacam resot di sekitarnya.

Serunya, Pantai Nongsa sangat dekat dengan pesisir pantai Singapura bagian
selatan, hanya butuh sekitar 30 menit untuk menuju ke pantai Singapura
tersebut. Pantai nan cantik ini menghadap ke barat laut hingga sangat
mendukung untuk menikmati sunsetnya, oh iya ternyata pemandangan bawah
lautnya juga tak mau kalah.

Banyak sekali fasilitas yang bisa anda temui disini seperti hotel, resor berkelas
internasional, lapangan golf , aneka rumah makan dan restoran dengan
hidangan andalannya berjenis seafood. Jangan lewatkan pula membawa oleh-
oleh khas dan cinderamata yang bisa anda dapat di pusat souvenir Pantai
Nongsa.

12. Pantai Melur

20 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
Disepanjang pantainya adalah hamparan pasir putih dengan suasananya yang
mendukung untuk bersantai dan mencari inspirasi. Selain sebagai tempat
bercengkerama, biasanya pengunjung yang datang melakukan olahraga ringan
seperti voli pantai, sepakbola pantai dan sebagainya. Berenang dan bermain air
sambil mencari ikan maupun bintang lautnya akan menambah daya tarik
tersendiri.

Nah untuk kalian yang gemar melakukan wisata kuliner, di area pantai ini
banyak warung yang menyediakan aneka makanan laut mulai dari kepiting,
sotong, dan beberapa jenis ikan yang siap memuaskan perut anda. Letak Pantai
Melur di sisi barat Pulau Galang, Barelang, Tanjung Pinang, sekitar 50 km
sebelah selatan Pulau Batam yang keberadaannya persis di sebelah jembatan V.

13. Pantai Marina

Belum lengkap rasanya jika tidak berlibur di Pantai Marina yang merupakan
wisata bahari di Batam. Selain itu, kawasan Pantai Marina juga berfungsi
sebagai pelabuhan Ferry International Water Front City dan menjadi tempat
wisata favorit bagi warga Batam. Pantai nan indah, bahkan di saat cuaca cerah
pengunjung bisa melihat marina Bay Sands di Singapura.

Di tepi pantainya terdapat taman hijau yang tertata menarik serta dilengkapi
arena permainan anak-anak, sehingga tidak hayal sebagai tempat liburan

21 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
keluarga. Pemandangan sunset di Pantai Marina adalah suatu moment yang
banyak di cari wisatawan. Bagi travelers yang ingin menikmati lebih lama bisa
menginap di Harris Resort dan Holiday Inn yang jaraknya tidak jauh dari
pantai.

14. Jembatan Barelang

Jembatan ini menjadi ikon Kota Batam, yang popular sebagai landmark-nya
Pulau Batam. Tahaukah anda bahwa nama asli dari Jembatan Barelang adalah
Jembatan Fisabilillah, nama Barelang tersebut di ambil dari nama-nama pulau
yang dihubungkan oleh jembatan itu yakni Batam, Rempang, dan juga Galang.
Untuk nama lainnya Jembatan Barelang ialah Jembatan Habibie serta Jembatan
Satu.

Pembangunannya merupakan Pilot Project berteknologi tinggi yang melibatkan


ratusan insinyur Indonesia dan tanpa campur tangan dari tenaga ahli luar negeri.
Dibangun guna memperluas Wilayah Kerja Otoria Batam ( OB ) sebagai
regulataor daerah industry Pulau Batam. Pembangunannya menghabiskan dana
sebesar Rp 400 M dari anggaran OB pada tahun 1992-1998.

15. Megawisata Ocarina Batam

22 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
Sebuah tempat wisata pantai yang berlokasi di Pulau Batam , Kepulauan Riau
yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan Januari
2009 silam. Wahan ini berada di atas lahan seluas 40 hekra yang letaknya persis
di tepan Teluk Kering dan kompleks perumahan mewah Costarina. Tempat
wisata satu ini sangat lengkap karena semua pengunjung bisa mencoba berbagai
macam wahana yang cocok untuk anak-anak hingga orang dewasa.

Berikut wahana yang tersaji di Megawisata Ocarina Batam; Giant Wheel,


Ekstrem Sky Runners, bermcam Wahana Air ( seperti Banana Boat, Kapal
Dayung, Renang, dan juga menyelam ), Kampoeng Indonesia ini adalah pusat
jajanan yang menjadi pusat wisata kuliner, dan Kampoeng Seni yakni pusat
oleh-oleh yang menyediakan produk kerajinan dan karya seni.

3. PERKEMBANGAN PARIWISATA PROVINSI KEPUALAUAN RIAU


2015-2016

1.JUMLAH WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU


Wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau selama bulan Oktober
2016 tercatat sebanyak 150.689 kunjungan atau mengalami penurunan sebesar
3,56 persen dibanding kunjungan wisman selama bulan September 2016 yang
mencapai 156.245 kunjungan. Kontribusi jumlah wisman yang berkunjung ke
Provinsi Kepulauan Riau terhadap jumlah seluruh wisman yang berkunjung ke

23 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
Indonesia selama bulan oktober 2016 adalah 15,36 persen,dimana jumlah
wisman yang berkunjung ke Indonesia tercatat sebanyak 980.772 kunjungan .
Penurunan jumlah kunjungan wisman selama bulan oktober 2016 disebabkan
oleh penurunan jumlah kunjungan wisman dari semua pintu masuk yang ada di
Provinsi Kepulauan Riau yaitu kota Tanjung Pinang,Kabupaten Karimun,
Kabupaten bintan, dan kota batam.jumlah wisman yang masuk melalui kota
tanjung pinang, kabupaten karimun, kabupaten bintan, dan kota batam
mengalami penurunan yaitu berturut turut sebesar 19,75 persen; 12,31 persen;
7,61 persen; dan 0,90 di banding September 2016.
Secara kumulatif, januari-oktober 2016, jumlah kunjungan wisman ke
provinsi kepulauan riau mencapai 1.566.455 kunjungan, atau turun 5,39 persen
dibanding jumlah kunjungan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah kunjungan wisman secara kumulatif terbesar dari pintu masuk kota
batam yaitu sebanyak 1.166.242 kunjungan diikuti dari pintu masuk kabupaten
bintan, ko tanjung pinang, kabupaten karimun .

2.WISATAWAN MENURUT KEBANGSAAN


Dilihat dari kebangsaan, wisman berkebangsaan singapura masih merupakan
yang terbanyak berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau pada bulan oktober
2016, dan lebih dari setengah wisman yang masuk ke Provinsi Kepulauan Riau
berkebangsaan singapura.selama bulan oktober 2016 wisman berkebangsaan
singapura tercatat sebanyak 77.819 kunjungan atau sebesar 51,64 persen dari
jumlah wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau . jumlah wisman
kebangsaan singapura yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau selam

24 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
bulan oktober 2016 tecatat mengalami penurunan sebesar 5,69 persen dibanding
dengan keadaan bulan September 2016.

Wisatawan dari Malaysia selama bulan oktober 2016 mencapai 20.356


kunjungan atau turun 8,02 persen dan merupakan jumlah wisatawan terbesar
kedua selama bulan oktober 2016,dengan kontribusi 13,51 persen. Wisatawan
terbesar ketiga berasal dari india, dengan jumlah kunjungan selama bulan
oktober 2016 sebanyak 6.547 kunjungan atau turun 8,41 persen dengan
kontribusi sebanyak 4,34 persen dari jumlah wisman yang berkunjung ke
propinsi kepulauan riau.negara asal dari wisatawan yang mengalami penurunan
cuku besar pada oktober dibandingkan September 2016 antara lain Saudi Arabia
(59,18 persen),Australia (16,36 persen),jepang (10,75 persen),dan amerika
(9,54 persen)

3.tingkat penghuni kamar hotel berbintang


Tingkat penguhian kamar (TPK) hotel berbintang di propinsi kepulauan riau
pada bulan oktober 2016 mencapai rata-rata 49,59 persen atau naik 0,61 poin
dibandingkan TKP September 2016 sebesar 44,98 persen. sedangkan jika
dibandingkan dengan bulan oktober tahun sebelumnya , TKP hotel berbintang
di propinsi kepulauan riau turun sebesar 5,36 poin, dimana TKP bulan oktober
2015 yaitu sebesar 50,95 persen . pada bulan oktober 2016, TKP hotel
berbintang secara nasional , dimana rata-rata TKP nasional mencapai 56,13

25 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
persen. Selanjutnya bila dilihat menurut klasifikasinya, TKP hotel berbintang 1
pada oktober 2016 mencapai 55,48 persen dan merupakan TKP tertinggi
dibandingkan kelas hotel berbintang yang lainnya , dimana pada bulan
sebelumnya didominsi oleh hotel berbintang 5.sementara itu ,TKP terendah
pada oktober 2016 yaitu pada klasifikasi hotel bintang 4,yaitu sebesar 40,39
persen.

1. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia


Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di
Provonsi Kepulauan Riau pada bulan Oktober 2016 adalah 1,98 hari, lebih
tinggi 0,19 poin dibanding dengan rata-rata lama menginap tamu pada
September 2016. Pada bulan Oktober 2016, rata-rata lama menginap tamu
Indonesia mencapai 1,88 hari, lebih rendah 0,18 poin dibanding dengan rata-
rata lama menginap tamu asing yang mencapai 2,06 hari.
Rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada hotel berbintang
di Provinsi kepulauan Riau pada bulan oktober 2016 lebih tinggi 0,17 poin
dibanding dengan rata-rata lama menginap tamu secara nasional, dimana rata-
rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada hotel berbintang
secara nasional 1,81 hari.
Selanjutnya bila dilihat menurut klasifikasi hotel, rata-rata lama menginap tamu
asing dan tamu Indonesia tertinggi dicapai oleh hotel berbintang 5 dengan lama

26 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
menginap selama 4,23 hari. Sedangkan rata-rata lam menginap terendah pada
hotel berbintang 3, yaitu selama 1,43 hari.

2. Data perkembangan pariwisata provinsi kepulauan riau oktober 2016

27 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
BAB III

A. KESIMPULAN

Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan


melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai manfaat terhadap
masyarakat setempat dan sekitarnya. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai
energi dobrak yang luar biasa, yang mampu membuat masyarakat setempat
mengalami metamorphose dalam berbagai aspeknya.Pariwisata mempunyai
banyak manfaat bagi masyarakat bahkan bagi Negara sekalipun,m anfaat
pariwisata dapat dilihat dari berbagai aspek/segi yaitu manfaat pariwisata dari
segi ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, nilai pergaulan dan ilmu
pengetahuan, serta peluang dan kesempatan kerja.
Situasi dan kondisi sosio-ekonomi Indonesia saat ini, yang memperlihatkan
bahwa semakin berkurangnya lahan pertanian dan lapangan pekerjaan lainnya
serta semakin rusaknya lingkungan akibat kegiatan manufaktur dan kegiatan-
kegiatan ekonomi lainnya yang mengeksploitasi sumberdaya alam, maka
pariwisata perlu dikembangkan sebagai salah satu sumber produksi andalan
Destinasi pariwisata yang ada di Provinsi Kepulauan Riau berada dipintu
masuk yang ada di Kota Tanjungpinang, Kabupaten Karimun, Kabupaten
Bintan dan Kota Batam . Dominannya, wisman yang berkunjung ke Provinsi
Kepulauan Riau untuk melihat keindahan laut buatan pertama yang paling
indah di Asia Tenggara atau yang lebih dikenal dengan Treasure Bay, White
sands Island, Gurun pasir eksotis, Patung Seribu, dan Mall.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya penurunan kunjungan wisatawatan
mancanegara ke Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2016 disebabkan oleh

28 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
penurunan jumlah kunjungan wisman dari semua pintu masuk yang ada di
Provinsi Kepulauan Riau.
Pengembangan pariwisata selain mendatangkan keuntungan secara langsung
bagi negara, juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi
sejumlah pencari kerja yang belum memiliki kerja, juga diharapkan dapat
membuka pasar baru bagi berbagai produk lokal yang dimiliki masyarakat.

B. SARAN
Perlu ditetapkan berbagai peraturan yang berpihak pada peningkatan mutu
pelayanan pariwisata dan kelestarian lingkungan wisata, bukan berpihak pada
kepentingan pihak-pihak tertentu. Selain itu perlu diambil tindakan yang tegas
bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran terhadap aturan yang telah
ditetapkan.
Pengelolaan pawisata harus melibat masyarakat setempat dengan tujuan
diantaranya adalah untuk membuka lapangan kerja, dan kegiatan promosi
pariwisata yang dilakukan harus lebih beragam dan menarik

29 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2
DAFTAR PUSTAKA

Provinsi kepulauan riau, badan pusat statistic. Kepri.bps.go.id


Irawan, Koko. 2010. Potensi Objek Wisata Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten
Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program Pendidikan Non Gelar
Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.
Kusumaningrum, Dian. 2009. Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya Tarik
Wisata Di Kota Palembang. Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata. Universitas
Gadjah Mada.
Marpaung, Fernando. 2009. Strategi Pengembangan Ekonomi Kawasan Sebagai
Sebuah Tujuan Wisata. Tesis PS. Magister Kajian Pariwisata. Universitas
Gadjah Mada.
Mutaqqin, Hadi. 2013. Jenis-jenis pariwisata, (Online)
http://pustakabakul.blogspot.com/2013/06/jenis-jenispariwisatajenis.html
Mailizar, betty. 2013. Geografi pariwisata tentang daya tarik wilayah, (Online)
(http://bettymailizar.blogspot.com/2013/10/geografi-pariwisata-tentang.html)

30 | B A H A S A I N D O N E S I A K E L O M P O K 2

Anda mungkin juga menyukai