Sifat koligatif larutan adalah tekanan osmosis, penurunan tekanan uap, penurunan
Terdapat empat sifat yang berhubungan dengan larutan encer, atau kira
kira larutan yang lebih pekat, yang tergantung pada jumlah partikel terlarut yang
ada. Jadi sifat-sifat tersebut ialah penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmotik yang disebut sifat koligatif larutan.
Kegunaan praktis sifat-sifat koligatif banyak dan beragam, juga penelitian sifat-
dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis partikel zat terlarut. Sifat-sifat ini
disebut sifat koligatif sebab sifat-sifat tersebut memiliki sumber yang sama,
dengan kata lain, semua sifat tersebut bergantung pada banyaknya partikel zat
yang ada. Sifat koligatif larutan ialah penurunan titik uap, kenaikan titik didih,
dipisahkan oleh suatu membran yang dapat ditembus hanya oleh pelarut tersebut.
Dengan kata lain, tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk
disebut sifat koligatif (dan bahasa latin colligare mengumpul bersama) sebab
sifat-sifat itu bergantung pada efek kolektif jumlah partikel zat terlarut, bukan
pada sifat partikel yang terlibat, keempat sifat itu ialah: penurunan tekanan uap
larutan relatif terhadap tekanan uap murni, peningkatan titik didih, penurunan titik
Sifat koligatif larutan dibedakan antara dua bagian, yaitu sifat koligatif
nonelektrolit dan elektrolit. Bila konsetrasi zat terlarut sama, sifat koligatif larutan
elektrolit mempunyai harga lebih besar dari pada sifat koligatif nonelektrolit.
Perbandingan antara harga sifat koligatif larutan yang diharapkan suatu larutan
nonelektrolit pada konsentrasi yang sama disebut faktor Vann Hoff dan dinyatakan
Ada dua teori yang menjelaskan peristiwa osmosis yaitu (Yazid, 2006):
Menurut teori ini larutan encer memiliki tekanan uap lebih besar
daripada larutan yang lebih pekat. Bila kedua macam larutan ini
gas, diatas suhu absolut 00C selalu dalam keadaan bergerak. Energi gas
sistem larutan, molekul air bergerak oleh adanya potensial kimia air
(potensial air) dan semua zat terlarut bergerak oleh adanya potensial kimia
zat terlarut. Pada larutan yang sangat encer, energi gerak atau potensial
airnya rendah. Hal ini disebabkan dalam larutan pekat molekul air banyak
berikatan dengan zat terlarut sehingga sedikit yang dapat bergerak. Dengan
memiliki potensial air lebih tinggi ke daerah yang potensial airnya rendah
Bukan hanya melalui teori peristiwa osmosis dapat terjadi, tetapi juga
osmosis dapat terjadi atau berlangsung dalam aspek biologi seperti (Yazid, 2006) :
permeabel juga dibangun oleh membrane sel dari lemak dan protein.
kecil.
Pada tumbuhan,osmosis terjadi melalui bulu-bulu akar dan sel-sel
larutan yang berada diluar sel (dalam tanah), sehingga air akan masuk ke
sampai sel daun. Osmosis berlangsung dari sel ke sel berikutnya dengan
terhadap isi sel, maka air akan keluar dari isi sel sehingga plasma akan
dari dinding sel. Peristiwa ini dinamakan plasmolisis. Bila sel yang telah
Darah terdiri dari dua komponen pokok, yaitu plasma darah dan
mengandung berbagai zat anorganik dan organik seperti garam, gula, dan
protein. Dalam plasma juga terdapat sel-sel darah merah dan sel-sel darah
Salah satu fraksi protein paling besar dalam plasma adalah albumin
serum. Zat ini berperan dalam menjaga tekanan osmotikdarah. Dari hasil
ATM pada suhu 370C. Plasma biasanya isotonik atau sedikit hipotonik
A. Uraian Bahan
1. Dekstrosa (Farmakope Indonesia Edisi III, 1979 : 300)
Nama Resmi : DEXTROSUM
Nama Lain : Dextrosum, glukosa
RM/BM : C6H12O6/180,16
Pemerian :
Kelarutan :
Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau serbuk
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan granul putih,
: Mudah larut tidak
dalamberbau; rasa manis.
air; sangat mudah larut dalam air
mendidih,
2. NaCl (Farmakope Indonesia Edisi III,sukar
1979larut
: 403)dalam etanol.
Nama Resmi : Dekstrosa 3% sebagai larutan hipotonis dan dekstrosa
NATRII CHLORIDUM
Nama Lain : Natrium klorida
RM/BM : 15% sebagai larutan hipertonis.
NaCl/32,04
Pemerian :
tubuh, jika akan dibuat larutan dekstrosa sebanyak 100 ml? (gunakan
(Anonim, 2014).
a. Bersihkan kentang dari kulitnya. Potong kentang dengan ukuran 2x1 cm
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gelas kimia 100
B. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah dekstrosa 3%,
C. Cara Kerja
DAFTAR PUSTAKA
Martin, Alfred. 1990. Farmasi Fisika, jilid I Edisi III. UI-Press: Jakarta.