Anda di halaman 1dari 5

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

NUSANTARA INDONESIA
NO.UJIAN :-
PROGRAM STUDI : TEKNIK LINGKUNGAN
NO. STAMBUK : 1.0206.15.0004
MATA K. : MUH. INDRAYONO H. R.
TANGGAL : SELASA, 09 MEI 2017
WAKTU UJIAN : 21:15 21:56 WITA

1. Bahan Perusak Lapisan Ozon (BPO) adalah senyawa-senyawa kimia yang dapat
bereaksi dengan molekul ozon di lapisan stratosfer, sehingga menjadikan lapisan ozon
semakin tipis bahkan rusak. Dalam masyarakat modern senyawa-senyawa kimia
perusak lapisan ozon banyak digunakan oleh manusia mulai di rumah tangga hingga
dunia industri. Semakin banyak penggunaan bahan kimia perusak ozon maka akan
semakin memperparah kerusakan lapisan ozon.

Adapun bahan-bahan perusak ozon dan penggunaannya antara lain :

a. Klorofluorokarbon (CFC) atau freon. Jenis CFC yang kerap digunakan adalah CFC-
11 (trichloromonofluoromethane) dan CFC-12 (dichlorodifluoromethane). Bahan
kimia ini banyak digunakan sebagai bahan pengembang dalam pembuatan busa dan
panel insulasi, bahan pendingin dalam berbagai berbagai peralatan refrigerasi, serta
bahan pendorong (propelan) dalam tabung spray, bahan pelarut dan pembersih.
Barang-barang yang kerap menggunakannya adalah lemari es, Air Conditioner (AC),
dan aerosol.

b. Hidroklorofluorokarbon (HCFC) atau freon, penggunaannya sama seperti CFC.

c. Halon. Jenisnya adalah bromo chlorodifluoro methane dan bromo triifuoro methane,
digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran.

d. Carbon Tetrachloride (CC14) atau karbon tetraklorida. Digunakan sebagai bahan


pelarut, pembersih, bahan pemadam kebakaran, dan refrigerasi.

e. Methyl Chloroform (CH3CCI3). penggunaannya sama dengan karbon tetraklorida.

f. Methyl Bromida (CH3Br). Digunakan sebagai pestisida, bahan fumigasi dalam


pergudangan dan dan karantina pertanian.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI
NUSANTARA INDONESIA
NO.UJIAN :-
PROGRAM STUDI : TEKNIK LINGKUNGAN
NO. STAMBUK : 1.0206.15.0004
MATA K. : MUH. INDRAYONO H. R.
TANGGAL : SELASA, 09 MEI 2017
WAKTU UJIAN : 21:15 21:56 WITA

Kini telah banyak barang yang tidak lagi menggunakan bahan-bahan perusak ozon
tersebut, meskipun tidak semuanya. Namun sebelum semua bahan-bahan kimia tersebut
dihapus, cukup bijak jika kemudian kita selektif dalam memilih produk-produk yang
bebas dari bahan perusak ozon.

Adapun bahan-bahan perusak ozon dan penggunaannya antara lain :

a. Klorofluorokarbon (CFC) atau freon. Jenis CFC yang kerap digunakan adalah CFC-
11 (trichloromonofluoromethane) dan CFC-12 (dichlorodifluoromethane). Bahan
kimia ini banyak digunakan sebagai bahan pengembang dalam pembuatan busa dan
panel insulasi, bahan pendingin dalam berbagai berbagai peralatan refrigerasi, serta
bahan pendorong (propelan) dalam tabung spray, bahan pelarut dan pembersih.
Barang-barang yang kerap menggunakannya adalah lemari es, Air Conditioner (AC),
dan aerosol.

b. Hidroklorofluorokarbon (HCFC) atau freon, penggunaannya sama seperti CFC.

c. Halon. Jenisnya adalah bromo chlorodifluoro methane dan bromo triifuoro methane,
digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran.

d. Carbon Tetrachloride (CC14) atau karbon tetraklorida. Digunakan sebagai bahan


pelarut, pembersih, bahan pemadam kebakaran, dan refrigerasi.

e. Methyl Chloroform (CH3CCI3). penggunaannya sama dengan karbon tetraklorida.

f. Methyl Bromida (CH3Br). Digunakan sebagai pestisida, bahan fumigasi dalam


pergudangan dan dan karantina pertanian.

Kini telah banyak barang yang tidak lagi menggunakan bahan-bahan perusak ozon
tersebut, meskipun tidak semuanya. Namun sebelum semua bahan-bahan kimia tersebut
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI
NUSANTARA INDONESIA
NO.UJIAN :-
PROGRAM STUDI : TEKNIK LINGKUNGAN
NO. STAMBUK : 1.0206.15.0004
MATA K. : MUH. INDRAYONO H. R.
TANGGAL : SELASA, 09 MEI 2017
WAKTU UJIAN : 21:15 21:56 WITA

dihapus, cukup bijak jika kemudian kita selektif dalam memilih produk-produk yang
bebas dari bahan perusak ozon.

2. Dalam memahami stratifikasi perairan air tawar, dapat kita golongkan sebagai air
permukaan (surface water) yang meliputi danau, kolam, waduk (resrvoir), dan
sebagainya. Perairan air tawar seperti danau, umumnya mengalami stratifikasi dalam
badan air secara vertikal akibat adanya perbedaan cahaya, suhu dan perbedaan tingkat
kesuburan. Selain disebabkan oleh arus stratifikasi vertikal juga dipengaruhi oleh
kedalaman dan musim.
Stratifikasi vertikal kolom air pada perairan air tawar yang diakibatkan oleh intensitas
cahaya yang masuk ke perairan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1) Lapisan eufotik, yang merupakan lapisan yang masih mendapat cukup cahaya
matahari;
2) Lapisan kompensasi adalah lapisan dengan intensitas cahaya sebesar 1% dari
intensitas cahaya permukaan;
3) Lapisan profundal, yaitu lapisan yang terletak di bawah lapisan kompensasi,
dengan intensitas cahaya sangat kecil atau bahkan tidak terdapat cahaya (afotik).

Stratifikasi vertikal kolom air yang berdasarkan perbedaan panas (perbedaan suhu)
pada setiap kedalaman perairan dikelompokkan menjadi tiga (3) yaitu :

1) Epilimnion merupakan lapisan bagian atas perairan. Lapisan ini bagian yang
hangat kolom air, suhu relatif konstan (perubahan suhu sangat kecil secara
vertikal). Seluruh massa air di lapisan ini tercampur dengan baik karena pengaruh
angin dan gelombang.
2) Metalimnion atau yang sering disebut Termoklin, terletak di bawah lapisan
epilimnion. Perubahan suhu dan panas secara vertikal relatif besar pada lapisan
ini. Setiap penambahan kedalaman satu meter terjadi penurunan suhu air sekitar 1
derajat celcius.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI
NUSANTARA INDONESIA
NO.UJIAN :-
PROGRAM STUDI : TEKNIK LINGKUNGAN
NO. STAMBUK : 1.0206.15.0004
MATA K. : MUH. INDRAYONO H. R.
TANGGAL : SELASA, 09 MEI 2017
WAKTU UJIAN : 21:15 21:56 WITA

3) Hipolimnion, terletak di bawah lapisan termoklin. Lapisan ini lebih dingin,


bercirikan adanya perbedaan suhu secara vertikal relatif kecil. Sifat massa airnya
stagnan, tidak mengalami percampuran (mixing) dan memiliki kekentalan air
(densitas) yang lebih besar. Pada umumnya di wilayah tropis memiliki perbedaan
suhu air permukaan dengan bagian dasar hanya sekitar 2 - 3 derajat celcius (1).

Dilihat dari tingkat kesuburan perairan air tawar (danau) maka dapat dibagi menjadi
lima (5) kelompok yaitu :

1) Oligotrofik, perairan yang miskin unsur hara dan produktivitas rendah (produktivitas
primer dan biomassa rendah). Perairan ini memiliki kadar nitrogen dan fosfor rendah,
namun cenderung jenuh dengan oksigen.
2) Mesotrofik, perairan yang memiliki unsur hara dan produktivitas sedang
(produktivitas primer dan biomassa sedang). Perairan ini merupakan peralihan antara
oligotrofik dan eutrofik.
3) Eutrofik, perairan kaya unsur hara dan produktivitas tinggi. Perairan ini memiliki
tingkat kecerahan rendah dan oksigen pada lapisan hipolimnion dapat lebih kecil dari
1 mg/liter.
4) Hiper-eutrofik, perairan dengan kandungan unsur hara dan produktivitas primer
sangat tinggi. Pada lapisan hipolimnion tidak terdapat oksigen (kondisi anoksik).
5) Distrofik merupakan jenis perairan yang banyak mengandung bahan organik, seperti
humus dan fulfic. Jenis perairan seperti ini (danau) banyak menerima bahan organik
dari tumbuhan yang berasal dari daratan sekitarnya, sehingga biasanya memiliki
produktivitas primer rendah (2).

Dengan demikian dalam stratifikasi perairan air tawar menggunakan stratifikasi vertikal
kolom air, yang dapat distratifikasi lagi dalam tiga indikator, seperti: intensitas cahaya,
perbedaan suhu, dan tingkat kesuburan air. Namun demikian untuk mengindikasi
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI
NUSANTARA INDONESIA
NO.UJIAN :-
PROGRAM STUDI : TEKNIK LINGKUNGAN
NO. STAMBUK : 1.0206.15.0004
MATA K. : MUH. INDRAYONO H. R.
TANGGAL : SELASA, 09 MEI 2017
WAKTU UJIAN : 21:15 21:56 WITA

stratifikasi perairan air tawar dapat juga menggunakan macam stratifikasi lainnya, hal
ini bergantung pada hasil yang ingin dicapai dalam pengamatan.

Anda mungkin juga menyukai