Anda di halaman 1dari 2

A

FILSAFAT
Filsafat dari segi pengertian Etimologis adalah kebijaksanaa atau kearifan. Dari segi
praktis yaitu aktivitas manusia untuk merenungkan/memikirkan tentang segala sesuatu
yang ada. Tidak semua yang berpikir adalah berfilsafat, tapi berfilsafat berarti berpikir
secara mendalam tentang dasar atau hakikat segala sesuatu. Dan filfasat umumnya
dapat diartikan sebagai suatu sikap hidup dalam menghadapi masalah untuk ditinjau
secara mendalam, dan metode berpikir reflektif dengan logika.
Jadi filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat untuk mencapai kebenaran dengan
tida kajian pokok, yaitu Logika, yakni apa yang disebut benar dan salah, Etika, yakni
mana yang dianggap baik dan buruk, dan Estetika, yakni apa yang dianggap indah dan
jelek.
Manfaat dari filsafat adalah untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan,
karena setiap tindakan mempunyai konsekuensi yang akan mempengaruhi hidup
sesama manusia. Untuk itu dengan filsafat kita harus berbuat benar, baik, dan adil. Dan
juga dengan berfilsafat kita dapat mengurangi salah paham dan konflik dengan berpikir
cara pandang orang lain.
FILSAFAT PANCASILA
Mengandung pengertian filsafat sebagai subjek dan Pancasila sebagai objeknya.
Pancasila sebagai Dasar Negara, merupakan konsep filsafat yang mencerminkan
landasan dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Terbukti pada sila pertama bahwa
manusia memiliki harkat (kekuatan), martabat (harga), dan derajat (kedudukan) sama
dimata Tuhan yang keberadaannya memiliki faham sebagai satu bangsa, dengan itu
didalam kehidupan segala sesuatu masalah harus kita musyawarahkan untuk mencapai
mufakat (sepakat)
Jadi Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia,
yang dianggap, dipercaya, dan diyakini sebagai suatu kenyataan yang paling benar, adil,
baik, bijaksana, dan sesuai bagi bangsa Indonesia.
TUJUAN DAN MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT PANCASILA
Tujuannya yaitu membentuk kepribadian yang seimbang antara intelektual dan
kerohanian, dan menumbuhkan wawasan berpikir yang menyeluruh dengan menjunjung
nilai filosofis Pancasila serta mampu menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan.
Manfaatnya sebagai penentu dalam pengambilan sikap oleh bangsa Indonesia dengan
berlandaskan Pancasila. Dan membantu pengertian kita terhadap wawasan Pancasila
sebagai pendekatan dalam memahami hakikat hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA
Empat hal pendapat Aristoteles (382-322 SM.) tentang Filsafat Asal-mula/sebab yaitu,
pertama Causa Materialis artinya sebab berupa bahan, kedua Causa Formalis artinya
sebab berupa bentuk, ketiga Causa Finalis artinya sebab berupa tujuan, dan keempat
Causa Efisiensi sebab berupa akibat terjadinya hal baru. (Prof. Notonagoro, 1997: )
Kalau keempat Causa atau sebab dihubungkan dengan asal mula Pancasila, maka
secara kronologis nampak bahwa, pertama bangsa Indonesia adalah Causa Materialis
daripada Pancasila. Kedua Ir. Soekarno mengusulkan Pancasila sebagai Dasar Negara
yang berarti asal mula berupa bentuk Pancasila masih sebagai calon Dasar Filsafat
Negara. Ketiga BPUPKI sebagai bentuk asal mula tujuan, karena adanya BPUPKI lah
maka adanya Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia merdeka. Dan
Keempat PPKI sebagai asal mula yang berupa karya atas kuasa pembentuk negara,
PPKI inilah yang menjadikan Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara.
NILAI-NILAI FILOSOFIS YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA
Nilai adalah sesuatu itu apabila berguna atau berharga, indah, dan baik. Menurut Prof.
Notonagoro, nilai-nilai yang terkandung pada sila-sila Pancasila adalah, (1) Nilai
Religius, nilai pada sila pertama yaitu mengenai kesucian Tuhan Yang Maha Esa, (2)
Nilai Spritual, Nilai pada sila kedua yaitu mengenai kemanusiaan (budi Pekerti), (3) Nilai
Vital, nilai pada sila ketiga, yaitu nilai mempertahankan hidup, cinta tanah air dan
bangsa dalam wujud persatuan, (4) Nilai Kerohanian, Nilai pada sila keempat yaitu nilai
kebenaran yang bersumber pada akal budi, yaitu kerakyatan dengan prinsip
musyawarah untuk mencapai mufakat), (5) Nilai Material, nilai pada sila kelima, yaitu
mengenai benda-benda sebagai kesejahteraan dibidang material.
Jadi menurut susunannya, nilai-nilai Pancasila itu sudah mencapai posisinya sendiri-
sendiri dengan urutan tata nilainya, maka Pancasila merupakan suatu sistem landasan
negara dan bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai