Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN
(RPP)

MATA PELAJARAN : SEJARAH INDONESIA


KELAS /SEMESTER : X /GANJIL
PROGRAM : IPA, IPS
PENYUSUN : PURYANTI, S.PD

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2017
RPP Sejarah Indonesia Kelas X

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 2


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Muhammadiyah 3 Masaran


Matapelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Manusia Purba pada zaman praaksara
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (JP)

A. Kompetensi Inti (KI)

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan 2. Menghayati dan mengamalkan
mengamalkan ajaran agama perilaku jujur, disiplin, santun,
yang dianutnya peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif, dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah
dan prosedural, berdasarkan rasa abstrak terkait dengan
ingin tahunya tentang ilmu pengembangan dari yang
pengetahuan, teknologi, seni, dipelajarinya di sekolah secara
budaya, dan humaniora dengan mandiri, dan mampu melaksanakan
wawasan kemanusiaan, tugas spesifik di bawah pengawasan
kebangsaan, kenegaraan, dan langsung
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) :

3. Memahami corak kehidupan masyarakat pada masa pra aksara


2
3.2.1 Menganalisis situs sangiran sebagai the world heritage oleh
UNESCO
3.2.2 Menganalisis asal-usul manusia purba di Indonesia
3.2.3 Mengidentifikasi jenis-jenis manusia Purba yang ditemukan di
Indonesia
4.2 Menyajikan hasil penalaran mengenai corak kehidupan masyarakat pada

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 3


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

zaman praaksara
4.2.1 menjelaskan situs sangiran sebagai the world heritage
oleh UNESCO
4.2.2 menyajikan kesimpulan mengenai asal-usul manusia purba di
Indonesia
4.2.3 menjelaskan jenis-jenis manusia Purba yang ditemukan di Indonesia

C. Tujuan Pembelajaran :
Melalui metode Skematik peserta didik diharapkan dapat: menganalisis
Sangiran dan Trinil sebagai pusat perkembangan manusia purba, menganalisis asal
usul manusia purba di Indonesia, dan mempresentasikan hasil diskusi jenis-jenis
manusia purba yang ditemukan di Indonesia.

D.Materi Pembelajaran :
1. Pusat perkembangan manusia purba di Sangiran dan Trinil
2. Temuan-temuan fosil di Sangiran dan Trinil
3. Jenis manusia purba di Sangiran dan Trinil

E. Metode Pembelajaran :
Skematik

F. Media Pembelajaran :
Laptop dan LCD Projector
Power point dan media gambar

G.Sumber Belajar :
Buku paket Sejarah Indonesia kurikulum 2013 kelas X terbitan
Kemendikbud RI
Internet

H.Langkah-langkah Pembelajaran:

HOTS/4C/
N Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Karakter/
O Waktu
Literasi

Pendahuluan

1 Memberi Salam Pembinaan


2 Mengabsen, mengecek kerapihan Karakter
berpakaian, kebersihan kelas. Pembinaan
3 Meminta siswa memimpin doa Karakter
4 Membaca ayat quran
5 Menyampaikan penjelasan tentang Pembinaan 15
tujuan pembelajaran yang akan Karakter Menit
6 dicapai: Literasi
Memberikan penjelasan tentang
tahapan kegiatan pembelajaran
Melakukan appersepsi:

Kegiatan Inti: Metode Skematik

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 4


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

HOTS/4C/
N Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Karakter/
O Waktu
Literasi

1 Guru menjelaskan dengan


menggunakan bantuan gambar-
gambar mengenai museum manusia
2 purba di Sangiran.
Guru memberikan tugas kepada siswa Berfikir kritis
untuk mengamati gambar tentang
3 Jenis-jenis manusia purba di situs
4 Sangiran.
Guru membagi siswa dalam 3 Kolaborasi
5 kelompok Komunikasi
Guru meminta siswa untuk berdiskusi
6 sesuai dengan kelompoknya masing Berfikir kritis
masing,
Guru meminta siswa untuk Kreatif
memberikan komentar dan pendapat
7 Dalam kelompok setiap anggotanya Berfikir kritis
membuat satu pertanyaan dalam HOTS
potongan kertas yang berhubungan
dengan poster yang ditempel.
8 Setiap pertanyaan dinilai oleh
teman dalam satu kelompoknya dan
ditandai centang apabila pertanyaan
tersebut dianggap baik oleh yang
60
9 menilainya.
menit
Pertanyaan yang mendapat centang
paling banyak dipilih sebagai Berfikir kritis
10 pertanyaan terbaik dan menjadi bahan Kolaborasi
kajian guru untuk disesuaikan dengan
IPK. Literasi
11 Setelah ditelaah dan cocok dengan IPK
maka soal tersebut dikembalikan
12 kepada peserta didik untuk dijawab Kolaorasi dan
dalam kelompoknya. komunikasi
Setiap kelompok menjawab 3
pertanyaan dari kelompok lainnya
13 melalui berbagai sumber bacaan.
Setiap kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya dan kelompok lain
menanggapi.
Guru memberikan penilaian dan
reward (seperti luar biasa jawaban
kelompok A yang berani
menyampaikan hasil diskusinya)
terhadap semua jawaban peserta
didik.
Guru memberi penguatan terhadap
jawaban dari peserta didik
A. Kegiatan Penutup

1 Refleksi 15

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 5


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

HOTS/4C/
N Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Karakter/
O Waktu
Literasi
2 Menyampaikan rencana untuk
pembelajaran pertemuan yang akan
Menit
3 datang Pembinaan
Doa dan penutup Karakter

I. Penilaian Hasil Pembelajaran :

1. Teknik penilaian :
a. Penilaian diri
b. Tes tulis

2. Instrumen penilaian : ( Terlampir )

Sragen, Mei 2017

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

H. Sukarman, S.Pd Puryanti, S.Pd

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 6


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

Lampiran 1
Materi Pembelajaran
A. Mengenal Manusia Purba
Mengamati lingkungan
Pernahkah kamu mendengar tentang Situs Manusia Purba Sangiran? Kini
Situs Manusia Purba Sangiran telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisanbudaya
dunia, tentu ini sangat membanggakan bangsa Indonesia.Pengakuan tersebut tentu
didasari berbagai pertimbangan yang kompleks. Satu di antaranya karena di wilayah
tersebut tersimpan ribuan peninggalan manusia purba yang menunjukkan proses
kehidupan manusia dari masa lalu. Sangiran telah menjadi sentra kehidupan manusia
purba.Berbagai penelitian dari para ahli juga dilakukan di sekitar Sangiran.

Beberapa temuan fosil di Sangiran telah mendorong para ahli untukterus melakukan
penelitian termasuk di luar Sangiran.Dari Sangiran kita mengenal beberapa jenis
manusia purba diIndonesia. Setelah ditetapkan sebagai warisan dunia, Situs
ManusiaPurba Sangiran dikembangkan sebagai pusat penelitian dalamnegeri dan luar
negeri, serta sebagai tempat wisata. Selain ituSangiran juga memberi manfaat kepada
masyarakat di sekitarnya,karena pariwisata di daerah tersebut.Untuk memahami jenis
dan ciri-ciri manusia purba di Indonesiamari kita telaah bacaan berikut ini.
.
1. Sangiran
Perjalanan kisah perkembangan manusia di dunia tidak dapat kita lepaskan
dari keberadaan bentangan luas perbukitan tandus yang berada diperbatasan
Kabupaten Sragen dan kabupaten Karanganyar. Lahan itu dikenal dengan nama Situs
Sangiran. Didalam buku Harry Widianto dan Truman manjuntak, SangiranMenjawab
Dunia diterangkan bahwa Sangiran merupakansebuah kompleks situs manusia purba
dari Kala Pleistosen yangpaling lengkap dan paling penting di Indonesia, dan bahkan
di Asia.

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 7


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

Lokasi tersebut merupakan pusat perkembangan manusia dunia,yang memberikan


petunjuk tentang keberadaanmanusia sejak 150.000 tahun yang lalu. SitusSangiran itu
mempunyai luas delapan kilometerpada arah utara-selatan dan tujuh kilometer
arahtimur-barat. Situs Sangiran merupakan suatukubah raksasa yang berupa cekungan
besardi pusat kubah akibat adanya erosi di bagian puncaknya. Kubah raksasa itu
diwarnai denganperbukitan yang bergelombang. Kondisi deformasi geologis itu
menyebabkan tersingkapnya berbagailapisan batuan yang mengandung fosil-fosil
manusia purba dan binatang, termasuk artefak.Berdasarkan materi tanahnya, Situs
Sangiranberupa endapan lempung hitam dan pasir fluviovolkanik,tanahnya tidak
subur dan terkesangersang pada musim kemarau.

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 8


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

Sumber: Harry Widianto dan Truman


Simanjuntak. 2011. Sangiran Menjawab Dunia
(Edisi Khusus). Jawa Tengah: Balai Pelestarian
Situs Manusia Purba Sangiran.
Gambar 1.7 Sertifikat the Sangiran early man
Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C. Schemullingtahun 1864, dengan
laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso,bagian dari wilayah Sangiran.
Semenjak dilaporkan chemullingsitus itu seolah-olah terlupakan dalam waktu yang
lama. EugeneDubois juga pernah datang ke Sangiran, akan tetapi ia kurangtertarik
dengan temuan-temuan di wilayah Sangiran. Pada 1934,G.H.R von Koenigswald
menemukan artefak litik di wilayahNgebung yang terletak sekitar dua km di barat laut
kubah Sangiran.Artefak litik itulah yang kemudian menjadi temuan penting bagi Situs
Sangiran. Semenjak penemuan von Koenigswald, Situs Sangiranmenjadi sangat
terkenal berkaitan dengan penemuan-penemuanfosil Homo erectus secara sporadis
dan berkesinambungan. Homo
erectus adalah takson paling penting dalam sejarah manusia,sebelum masuk pada
tahapan manusia Homo sapiens, manusiamodern.Situs Sangiran tidak hanya
memberikan gambaran tentangevolusi fisik manusia saja, akan tetapi juga
memberikan gambarannyata tentang evolusi budaya, binatang, dan juga
lingkungan.Beberapa fosil yang ditemukan dalam seri geologis-stratigrafis
yangdiendapkan tanpa terputus selama lebih dari dua juta tahun,menunjukan tentang
hal itu. Situs Sangiran telah diakui sebagaisalah satu pusat evolusi manusia di dunia.
Situs itu ditetapkan secararesmi sebagai Warisan Dunia pada 1996, yang tercantum
dalamnomor 593 Daftar Warisan Dunia (World Heritage List) UNESCO.Perhatikan
baik-baik gambar fosilmanusia purba di samping, fosil itu juga disebut sebagai
Sangiran 17 sesuai dengan nomor seripenemuannya. Fosil itu merupakan fosil Homo
erectus yang terbaik di Sangiran. Ia ditemukan diendapan pasir fluvio-volkanik di
Pucang, bagian wilayah Sangiran. Fosil itu merupakan dua diantara Homo erectus di
dunia yang masih lengkap dengan mukanya. Satu ditemukan di Sangiran dan satu lagi
di Afrika.
2. Trinil, Ngawi, Jawa Timur
Trinil adalah sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, masukwilayah administrasi
Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tinggalanpurbakala telah lebih dulu ditemukan di
daerah ini jauh sebelum von Koenigswald menemukan Sangiran pada 1934.
Ekskavasiyang dilakukan oleh Eugene Dubois di Trinil telah membawapenemuan
sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagidunia pengetahuan. Penggalian
Dubois dilakukan pada endapanalluvial Bengawan Solo. Dari lapisan ini ditemukan
atap tengkorakPithecanthropus erectus, dan beberapa buah tulang paha (utuh
danfragmen) yang menunjukkan pemiliknya telah berjalan tegak.
Tengkorak Pithecanthropus erectus dari Trinilsangat pendek tetapi memanjang ke
belakang.Volume otaknya sekitar 900 cc, di antara otak kera(600 cc) dan otak
manusia modern (1.200-1.400cc). Tulang kening sangat menonjol dan di
bagianbelakang mata, terdapat penyempitan yang sangat jjelas, menandakan otak
yang belum berkembang.Pada bagian belakang kepala terlihat bentuk yang meruncing
yang diduga pemiliknya merupakanperempuan. Berdasarkan kaburnya sambungan
perekatan antar tulang kepala, ditafsirkan inividuini telah mencapai usia dewasa.
Selain tempattempat
di atas, peninggalan manusia purba tipe inijuga ditemukan di Perning, Mojokerto,
Jawa Timur;

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 9


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

Ngandong, Blora, Jawa Tengah; Sambungmacan,Sragen, Jawa Tengah.


Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli, dapatlah
direkonstruksi beberapa jenis manusia purba yang pernah hidup di zaman praaksara.

1. Jenis Meganthropus
Jenis manusia purba ini terutama berdasarkan penelitianvon Koenigswald di Sangiran
tahun 1936 dan 1941 yangmenemukan fosil rahang manusia yang berukuran besar.
Darihasil rekonstruksi ini kemudian para ahli menamakan jenismanusia ini dengan
sebutan Meganthropus paleojavanicus, artinya manusia raksasa dari Jawa. Jenis
manusia purbaini memiliki ciri rahang yang kuat dan badannya tegap.Diperkirakan
makanan jenis manusia ini adalah tumbuhtumbuhan.Masa hidupnya diperkirakan
pada zaman Pleistosen Awal.
2. Jenis Pithecanthropus
Jenis manusia ini didasarkan pada penelitian EugeneDubois tahun 1890 di dekat
Trinil, sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, di wilayah Ngawi. Setelah
direkonstruksiterbentuk kerangka manusia, tetapi masihterlihat tanda-tanda kera. Oleh
karena itujenis ini dinamakan Pithecanthropus erectus, artinya manusia kera yang
berjalan tegak.Jenis ini juga ditemukan di Mojokerto,sehingga disebut
Pithecanthropus mojokertensis. Jenis manusia purba yangjuga terkenal sebagai
rumpun Homo erectusini paling banyak ditemukan di Indonesia.Diperkirakan jenis
manusia purba ini hidup
dan berkembang sekitar zaman PleistosenTengah.
3. Jenis Homo
Fosil jenis Homo ini pertama diteliti oleh von Reitschotendi Wajak. Penelitian
dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersamakawan-kawan dan menyimpulkan sebagai
jenis Homo.Ciri-ciri jenis manusia Homo ini muka lebar, hidung danmulutnya
menonjol. Dahi juga masih menonjol, sekalipuntidak semenonjol jenis
Pithecanthropus. Bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan manusia sekarang.Hidup
dan perkembangan jenis manusia ini sekitar40.000 25.000 tahun yang lalu. Tempat-
tempatpenyebarannya tidak hanya di Kepulauan Indonesiatetapi juga di Filipina dan
Cina Selatan.
Homo sapiens artinya manusia sempurnabaik dari segi fisik, volume otak maupun
postur badannya
yang secara umum tidak jauh berbeda dengan manusia modern. Kadang-kadang
Homo sapiens juga diartikandengan manusia bijak karena telah lebih maju
dalamberfikir dan menyiasati tantangan alam. Bagaimanakahmereka muncul ke bumi

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 10


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

pertama kali dan kemudian menyebar dengan cepat ke berbagai penjuru duniahingga
saat ini? Para ahli paleoanthropologi dapatmelukiskan perbedaan morfologis antara
Homosapiens dengan pendahulunya, Homo erectus.Rangka Homo sapiens kurang
kekar posturnyadibandingkan Homo erectus. Salah satu alasannya karenatulang
belulangnya tidak setebal dan sekompak Homo erectus.Hal ini mengindikasikan
bahwa secara fisik Homosapiens jauh lebih lemah dibanding sang pendahulu
tersebut.Di lain pihak, ciri-ciri morfologis maupun biometriks Homosapiens
menunjukkan karakter yang lebih berevolusi dan lebihmodern dibandingkan dengan
Homo erectus. Sebagai misal,karakter evolutif yang paling signifikan adalah
bertambahnya kapasitas otak. Homo sapiens mempunyai kapasitas otak yangjauh
lebih besar (rata-rata 1.400 cc), dengan atap tengkorakyang jauh lebih bundar dan
lebih tinggi dibandingkan dengan Homo erectus yang mempunyai tengkorak panjang
danrendah, dengan kapasitas otak 1.000 cc.Segi-segi morfologis dan tingkatan
kepurbaannyamenunjukkan ada perbedaan yang sangat nyata antara keduaspesies
dalam genus Homo tersebut. Homo sapiens akhirnyatampil sebagai spesies yang
sangat tangguh dalam beradaptasidengan lingkungannya, dan dengan cepat menghuni
berbagai
permukaan dunia ini.Berdasarkan bukti-bukti penemuan, sejauh ini manusiamodern
awal di Kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara paling tidaktelah hadir sejak 45.000
tahun yang lalu. Dalam perkembangannya,kehidupan manusia modern ini dapat
dikelompokkan dalam tigatahap, yaitu (i) kehidupan manusia modern awal yang
kehadirannyahingga akhir zaman es (sekitar 12.000 tahun lalu), kemudiandilanjutkan
oleh (ii) kehidupan manusia modern yang lebihbelakangan, dan berdasarkan karakter
fisiknya dikenal sebagairas Austromelanesoid. (iii) mulai di sekitar 4000 tahun lalu
munculpenghuni baru di Kepulauan Indonesia yang dikenal sebagaipenutur bahasa
Austronesia. Berdasarkan karakter fisiknya, makhlukmanusia ini tergolong dalam ras
Mongolid. Ras inilah yang kemudianberkembang hingga menjadi bangsa Indonesia
sekarang.

Beberapa spesimen (penggolongan) manusia Homo sapiensdapat dikelompokkan


sebagai berikut,
a. Manusia Wajak
Manusia Wajak (Homo wajakensis) merupakan satusatunyatemuan di Indonesia yang
untuk sementara dapatdisejajarkan perkembangannya dengan manusia modernawal
dari akhir Kala Pleistosen. Pada tahun 1889, manusiaWajak ditemukan oleh B.D. van
Rietschoten di sebuah ceruk di lereng pegunungan karst di barat laut Campurdarat,
dekatTulungagung, Jawa Timur.
b. Manusia Liang Bua
Pengumuman tentang penemuan manusia Homofloresiensis tahun 2004
menggemparkan dunia ilmu
pengetahuan. Sisa-sisa manusia ditemukan di sebuah guaLiang Bua oleh tim peneliti
gabungan Indonesia dan Australia.Sebuah gua permukiman prasejarah di Flores.
Liang Buabila diartikan secara harfiah merupakan sebuah gua yangdingin. Sebuah
gua yang sangat lebar dan tinggi dengan
permukaan tanah yang datar, merupakan tempat bermukim yang nyaman bagi
manusia pada masa praaksara. Hal itu bias dilihat dari kondisi lingkungan sekitar gua
yang sangat indah,yang berada di sekitar bukit dengan kondisi tanah yang datardi
depannya. Liang Bua merupakan sebuah temuan manusia modern awal dari akhir
masa Pleistosen di Indonesia yangmenakjubkan yang diharapkan dapat menyibak asal
usulmanusia di Kepulauan Indonesia.Manusia Liang Bua ditemukan oleh Peter Brown

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 11


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

danMike J. Morwood pada bulan September 2003 lalu. Temuanitu dianggap sebagai
penemuan spesies baru yang kemudiandiberi nama Homo floresiensis, sesuai dengan
tempat ditemukannya fosil manusia Liang Bua.Pada tahun 1950-an, Th. Verhoeven
lebih dahulumenemukan beberapa fragmen tulang manusia di Liang Bua.Saat itu ia
menemukan tulang iga yang berasosiasi denganberbagai alat serpih dan gerabah.
Tahun 1965, ditemukantujuh buah rangka manusia beserta beberapa bekal kuburyang
antara lain berupa beliung dan barang-barang gerabah.

Diperkirakan Liang Bua merupakan sebuah situs neolitik dan paleometalik.Manusia


Liang Bua mempunyai ciritengkorak yang panjang dan rendah,berukuran kecil,
dengan volume otak380 cc. Kapasitas kranial tersebut beradajauh di bawah Homo
erectus (1.000 cc),manusia modern Homo sapiens (1.400cc), dan bahkan berada di
bawah volume otak simpanse (450 cc).
Lampiran 2 : gambar manusia purba

Lampiran : 2
1. Instrumen penilaian :

1. Pengetahuan
a. Kisi-kisi soal pengetahuan

Kompetensi No.
Indikator Soal Ket
Dasar Soal
Disajikan narasi tentang situs 1
3.1. Memahami manusia purba sangiran.
corak Disajikan narasi tentang pengakuan 2
kehidupan situs sangiran sebagai the world
masyarakat heritage oleh UNESCO
pada masa pra
Disajikan narasi tentang asal usul
aksara manusia purba di Indonesia

Jenis-jenis manusia purba yang 3


ditemukan di Saniran dan Trinil

Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Soal-soal:
1. Perjalanan kisah perkembangan manusia di dunia tidak dapat kita lepaskan
dari keberadaan bentangan luas perbukitan tandus yang berada diperbatasan
Kabupaten Sragen dan kabupaten Karanganyar. Lahan itu dikenal dengan
nama Situs Sangiran. Didalam buku Harry Widianto dan Truman
Simanjuntak, Sangiran Menjawab Dunia diterangkan bahwa Sangiran

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 12


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

merupakan sebuah kompleks situs manusia purba dari Kala Pleistosen yang
paling lengkap dan paling penting di Indonesia, dan bahkan di Asia.
Mengapa Sangiran disebut sebagai laboratorium manusia purba?
2. Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C. Schemullingtahun 1864, dengan
laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso,bagian dari wilayah Sangiran.
Semenjak dilaporkan chemullingsitus itu seolah-olah terlupakan dalam waktu
yang lama. Eugene Dubois juga pernah datang ke Sangiran, akan tetapi ia
kurang tertarik dengan temuan-temuan di wilayah Sangiran. Pada 1934,G.H.R
von Koenigswald menemukan artefak litik di wilayah Ngebung yang terletak
sekitar dua km di barat laut kubah Sangiran.Artefak litik itulah yang
kemudian menjadi temuan penting bagi Situs Sangiran. Semenjak penemuan
von Koenigswald, Situs Sangiranmenjadi sangat terkenal berkaitan dengan
penemuan-penemuanfosil Homo erectus secara sporadis dan
berkesinambungan. Homo erectus adalah takson paling penting dalam sejarah
manusia,sebelum masuk pada tahapan manusia Homo sapiens,
manusiamodern.Situs Sangiran tidak hanya memberikan gambaran
tentangevolusi fisik manusia saja, akan tetapi juga memberikan
gambarannyata tentang evolusi budaya, binatang, dan juga
lingkungan.Beberapa fosil yang ditemukan dalam seri geologis-stratigrafis
yangdiendapkan tanpa terputus selama lebih dari dua juta tahun,menunjukan
tentang hal itu. Situs Sangiran telah diakui sebagaisalah satu pusat evolusi
manusia di dunia. Situs itu ditetapkan secararesmi sebagai Warisan Dunia
pada 1996, yang tercantum dalamnomor 593 Daftar Warisan Dunia (World
Heritage List) UNESCO. Dari narasi diatas kemukakan alasan yang
menyebabkan UNESCO menetapkan situs Sangiran sebagai salah satu situs
warisan kekayaan dunia?
3. Berdasarkan bukti-bukti penemuan, sejauh ini manusia modern awal di
Kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara paling tidak telah hadir sejak 45.000
tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, kehidupan manusia modern ini
dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu (i) kehidupan manusia modern
awal yang kehadirannya hingga akhir zaman es (sekitar 12.000 tahun lalu),
kemudian dilanjutkan oleh (ii) kehidupan manusia modern yang lebih
belakangan, dan berdasarkan karakter fisiknya dikenal sebagai ras
Austromelanesoid. (iii) mulai di sekitar 4000 tahun lalu muncul penghuni
baru di Kepulauan Indonesia yang dikenal sebagai penutur bahasa
Austronesia. Berdasarkan karakter fisiknya, makhluk manusia ini tergolong
dalam ras Mongolid. Ras inilah yang kemudian berkembang hingga menjadi
bangsa Indonesia sekarang.
Menurut pendapat kamu, bagaimana manusia purba bisa menyebar ke dalam
wilayah Kepulauan Indonesia bahkan sampai ke luar wilayah Kepulauan
Indonesia?
4. Sebutkan jenis-jenis manusia yang ditemukan di Sangiran dan Trinil ?

Kunci Jawaban :
1. wilayah tersebut tersimpan ribuan peninggalan manusia purba yang
menunjukkan proses kehidupan manusia dari masa lalu.

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 13


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

2. Karena situs sangiran tidak hanya memberikan gambaran tentang evolusi


fisik manusia saja tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang evolusi
budaya, binatang dan juga lingkungan.
3. sejauh ini manusia modern awal di Kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara
paling tidak telah hadir sejak 45.000 tahun yang lalu. Dalam
perkembangannya, kehidupan manusia modern ini dapat dikelompokkan
dalam tiga tahap, yaitu (i) kehidupan manusia modern awal yang
kehadirannya hingga akhir zaman es (sekitar 12.000 tahun lalu), kemudian
dilanjutkan oleh (ii) kehidupan manusia modern yang lebih belakangan, dan
berdasarkan karakter fisiknya dikenal sebagai ras Austromelanesoid. (iii)
mulai di sekitar 4000 tahun lalu muncul penghuni baru di Kepulauan
Indonesia yang dikenal sebagai penutur bahasa Austronesia. Berdasarkan
karakter fisiknya, makhluk manusia ini tergolong dalam ras Mongolid. Ras
inilah yang kemudian berkembang hingga menjadi bangsa Indonesia
sekarang.
4. Manusia purba jenis meganthropus, pithecanthropus, dan homo

PEDOMAN PENSKORAN
N
Kunci jawaban Skor
o
1 Jawaban Benar dan lengkap 10
2 Jawaban benar tidak lengkap 5
3 Jawaban salah 0

2. Keterampilan
a. Kisi-kisi Soal Keterampilan

Teknik Bentuk No.


Materi
IPK Indikator Soal Penilaia Instrume Soa
Pembelajaran
n n l
4.2. Menyajikan Pusat Peserta didik
hasil penalaran perkembangan mampu Project Lembar 1
mengenai corak manusia purba di mempresentasikan penilaian
kehidupan Sangiran dan hasil dari kerja project
masyarakat pada Trinil kelompok
mengenai situs
zaman praaksara
manusia purba
Sangiran

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 14


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

b. Soal Keterampilan
Guru melakukan penilaian project terhadap tugas peserta didik secara
kelompok berupa makalah/artikel yang dipresentasikan dan pengamatan
pada saat pelaksanaan diskusi:

Nama Aspek Skor Ketuntasa Skor


Tindak
No Siswa yang maks Nilai n maks
lanjut
dinilai
1 2 3 T TT R P
1
2
3
Ds
t

Keterangan:
T : Tuntas mencapai nilai (disesuaikan dengan nilai KKM)
TT : Tidak tuntas bila di lihat dari nilai KKM
R : Remedial
P : Pengayaan

Aspek dan rubik penilaian:


1. Kejelasan dan kedalaman informasi.
a. Jika kelompok tersebut bisa memberikan kejelasan dan
pedalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 30.
b. Jika kelompok tersebut bisa memberikan penjelasan dan
pedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
c. Jika kelompok tersebut bisa memberikan penjelasan dan
pendalaman informasi kurang lengkap dan kurang sempurna,
skor 10.

2. Keaktipan dalam diskusi.


a. Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor
30.
b. Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.
c. Jika kelompok kurang aktif dalam diskusi diberi, skor 10.

3. Kejelasan dan kerapian persentasi.


a. Jika kelompok tersebut dapat mempersentasikan dengan jelas
dan rapi, skor 40.
b. Jika kelompok tersebut dapat mempersentasikan dengan sangat
jelas dan kurang rapi, skor 30.

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 15


RPP Sejarah Indonesia Kelas X

c. Jika kelompok tersebut dapat mempersentasikan dengan kurang


jelas dan tidak rapi, skor 20.

2017, Dit. Pembinaan SMA, Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah 16

Anda mungkin juga menyukai