Anda di halaman 1dari 58

KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

[K3] MIGAS

Quality for professional www.akualita.com 1


6

KIMIA API DAN TEKNIK


PEMADAMAN KEBAKARAN

2
www.akualita.com
Quality for professional Quality for professional 2
www.akualita.com
6.1

KIMIA API

3
www.akualita.com
Quality for professional Quality for professional 3
www.akualita.com
KIMIA API

Api/kebakaran adalah suatu proses oksidasi kimia


yang diikuti oleh evolusi panas dan cahaya.

Reaksi Oksidasi :

CH4 + 2O2 --> CO2 + 2H2O


CH4 + O2 --> CO + H2O + H2

4
Quality for professional www.akualita.com
www.akualita.com 4
Api dan Kebakaran

PERBEDAAN

API KEBAKARAN
- BERMANFAAT - TIDAK BERMANFAAT
- TERKENDALI - TIDAK TERKENDALI
- TIDAK MERUGIKAN - MERUGIKAN

Perlunya
penaggulangan kebakaran

5
Quality for professional www.akualita.com 5 5
Hasil Pembakaran
Hasil pembakaran :

1.Panas (Heat)
2.Nyala (Flame)
3.Asap (smoke)
4.Gas Beracun (Toxic)
gasses)

6
Quality for professional www.akualita.com
Fire
Prevention
(Pencegahan)

Fire
Repression
(Pemadaman)

Fire
Evacuation
(Evakuasi)
7
Quality for professional www.akualita.com
SISTEM PENGENDALIAN KEBAKARAN
API
TUMBUH & KONDISI
SUMBER API API TUMBUH MEMBESAR BERBAHAYA

MENCEGAH PEMADAMAN MENCEGAH KONTROL EVAKUASI


PENYALAAN TAHAP DINI API TUMBUH ASAP
Peraturan Pendeteksi Membatasi Sarana
beban api Kontrol Asap Organisasi
Sarana APA
Bahan non- Smoke vents SOP
Disiplin Sarana APAR combustible
Tata Udara Latihan
System Kompartemeni
Hydrant Sarana
Organisasi -sasi Dll.
Fixed System
Dinding
dll penahan api
dll.

KONDISI
AMAN KEBAKARAN
SEGITIGA API

Unsur-unsur yang harus ada didalam proses api


adalah :
- Bahan bakar
- Oksigen
- Panas

Untuk menjadikan api


Ketiga unsur tersebut
harus dalam perbandingan
yang Optimum

9
Quality for professional www.akualita.com 9
BIDANG EMPAT API

- Bahan bakar
- Oksigen
- Panas
- Reaksi berantai
(Chain Reaction)

10
Quality for professional www.akualita.com
www.akualita.com 10
BIDANG EMPAT API

11
Quality for professional www.akualita.com
www.akualita.com 11
SIKLUS HIDUP API
POWEL mengemukakan unsur-unsur yang
menunjang terjadinya api :

Panas yang masuk


Bahan bakar
Oksigen
Perbandingan
Percampuran
Sumber penyalaan

12
Quality for professional www.akualita.com
www.akualita.com 12
BAHAN BAKAR (FUEL)

Bahan bakar (Fuel) berupa zat padat, cair dan gas.


Percepatan pembakaran bisa dilakukan dengan langkah
pengabutan

Bahan padat dihancurkan menjadi sehalus debu lalu


disemburkan atau bahan cair diinjeksikan seperti sistem
karburator atau injeksi

13
Quality for professional www.akualita.com
www.akualita.com
BAHAN BAKAR (FUEL)

BAHAN PADAT
Bahan bakar bisa terbakar harus dalam bentuk uap,
kecuali logam atau bahan padat yang dibuat dalam
bentuk partikel yang halus/kabut.
Bahan bakar padat dapat berubah dalam bentuk gas
melalui proses Pyrolisa.
Dalam kebakaran, pirolisa adalah dekomposisi atau
peruraian bahan akibat panas yang terjadi di sekelilingnya

14
Quality for professional www.akualita.com
www.akualita.com 14
BAHAN BAKAR (FUEL)

BAHAN BAKAR CAIR


Titik nyala (Flash Point) dipakai sebagai ukuran
kemudahan bahan bakar cair dapat terbakar.
Bahan bakar cair harus berubah terlebih dahulu
menjadi gas atau sering kita sebut dengan menguap
GAS : dalam kondisi atmosferik, materi berbentuk gas (tidak terlihat,
mengikuti bentuk wadahnya
UAP : dalam kondisi atmosferik, bentuk awal belumlah gas / biasanya
cair. setelah diberi perlakuan tertentu, misal dipanaskan, barulah
berubah bentuknya menjadi gas

15
Quality for professional www.akualita.com
www.akualita.com 15
OKSIGEN ( O2)

Oksigen merupakan unsur pokok yang sangat


diperlukan dalam proses pembakaran.
Udara bebas mengandung oksigen dengan
konsentrasi sekitar 20,9 %
Oksigen yang diperlukan untuk proses
pembakaran paling sedikit sekitar 16 %.

16
Quality for professional www.akualita.com
www.akualita.com 16
SUMBER PENYALAAN

Api terbuka (Open flame)


Gesekan (Friction)
Reaksi kimia (Chemical reaction)
Bunga api listrik (Electric spark)
Listrik Statis (Static electricity)
Petir (Lightning)
Sinar matahari (Sun light)

17
Quality for professional www.akualita.com
www.akualita.com 17
Rantai Reaksi Pembakaran

Rantai Reaksi Pembakaran (Chemical Chain


Reaction) adalah bertemunya gugus hidroksil
hasil pembakaran menjadi H2O dan On.

Reaksinya :

OH + OH H2O + On

18
Quality for professional www.akualita.com
Flammabilitas

Flammabilitas (kemudahan suatu


bahan dapat menyala/ terbakar)
ditentukan oleh parameter berikut :
1. Titik nyala (flash point)
2. Autoignition temperature
3. Rentang flammabilitas (LEL/UEL)

19
Quality for professional www.akualita.com 19
Flash Point & AIT
Flash Point adalah suhu terendah dimana
senyawa/bahan mengeluarkan uap yang cukup
untuk membentuk campuran dengan udara yang
dapat terbakar SEKEJAP
Apabila campuran uap dengan udara pada
temperatur tertentu dapat terbakar tanpa adanya
sumber api maka kondisi ini disebut ignition
mixture dan auto ignition temperature.
Flash point dipakai untuk klasifikasi sifat mudah
terbakarnya suatu cairan. Bahan mudah menyala
bila flash point di bawah 60oC (140oF).

20
Quality for professional www.akualita.com 20
DATA FLASH POINT BAHAN BAKAR (FUEL)
Bahan Titik Nyala (Flash Point)
OC OF

Iso-butana -12 -10


n-Butan -1 -31
Etana -89 -128
Etilen -104 -155
Hydrogen -253 -424
Metana -162 -259
Propan -43 -44
Gasoline (Bensin) -44 -47,2
Hexana -22 -7
Minyak mentah -7 s/d 32 20 s/d 90
Kerosine 43 s/d 72 110 s/d 162
Diesel Fuel #1 37,8 100
Fuel oil #6 66 s/d 132 150 s/d 270 21
Quality for professional www.akualita.com
TITIK BAKAR (FIRE POINT)

Fire Point adalah suhu terendah dimana


suatu bahan bakar cukup mengeluarkan uap
dan terbakar secara terus menerus bila
diberi sumber penyalaan yang cukup.

Titik bakar suatu zat beberapa derajat lebih


tinggi dari titik nyalanya (flash point).

22
Quality for professional www.akualita.com
www.akualita.com 22
DAERAH BISA TERBAKAR
(FLAMMABLE AREA)

Daerah bisa terbakar adalah batas konsentrasi campuran


antara uap bahan bakar dengan O2 yang dapat terbakar, yang
dibatasi oleh batas bisa terbakar bawah
(Lower Flammable Limit) dan
% Vapour
batas bisa terbakar atas
(Upper Flammable Limit).

Daerah Kurang O2
UFL

- LFL : Lower Flammable Limit Bisa Tebakar

- UFL : Upper Flammable Limit


LFL

O2
21 % + 16 %

23
Quality for professional www.akualita.com
www.akualita.com 23
24
Quality for professional www.akualita.com
FR (flammable range)

25
Quality for professional www.akualita.com
Flammability Limit
Rentang konsentrasi campuran uap dengan
udara bisa terbakar dibatasi oleh konsentrasi
terendah dan konsentrasi tertinggi yang dikenal
sebagai :
Lower Flammability Limits (LFL) /
Lower Explosive Limit (LEL)
dan
Upper Flammability Limits (UFL) /
Upper Explosive Limit (UEL)

26
Quality for professional www.akualita.com 26
PELEDAKAN
Ledakan adalah lepasnya energi secara cepat,
masif, dan tidak terkendali

Jika dilihat dari besarnya dapat digolongkan :


1.Detonasi
2.Pembakaran
3.BLEVE

Ledakan juga bisa terjadi jika kadar oksigen melebihi


23,5% (critical limit)

www.akualita.com 27
FLARING
merupakan PROSES pembakaran gas-gas yang tidak diinginkan misal H2S dan SO2
dengan TUJUAN pengendalian bahaya dari gas-gas tersebut
FLAMMABLE RANGE (Daerah Bisa Terbakar)
Table Flammable dari berbagai uap hidrokarbon :
Jenis Zat % Volume
LFL UFL
Crude oil 1,0 10,0
Gasoline 1,4 7,0
Kerosine 0,5 5,6
Diesel Fuel 1,3 6,0
Acetylene 2,5 82,0
Hydrogen 4,1 74,2
Aceton 2,15 13,0
Methana 5,6 15,0
Propana 2,2 9,15
Butana 1,9 8,5
Pentana 1,5 7,8
Hexana 1,1 7,5
29
Quality for professional www.akualita.com
API KELAS KEBAKARAN
NFPA (National Fire Protection
Association)

Kebakaran pada benda pada mudah terbakar yang


menimbulkan arang/karbon - - - - A : ash
(contoh : Kayu, kertas, karton/kardus, kain, kulit,
plastik)
Kebakaran pada benda cair dan gas yang mudah
terbakar - - - - B : barrel
(contoh : bahan bakar, bensin, lilin, gemuk, minyak tanah,
thinner)
Kebakaran pada benda yang menghasilkan listrik atau yang
mengandung unsur listrik - - - - C : current

Kebakaran pada logam mudah terbakar - - - -D : dynamite


(contoh : Alumunium, Mangaan, Sodium, lithium, radium)
30
Quality for professional www.akualita.com
6.2

TEKNIK PEMADAMAN
KEBAKARAN

31
www.akualita.com
Quality for professional Quality for professional 31
www.akualita.com
TEKNIK PEMADAM KEBAKARAN
Prinsip pemadaman kebakaran adalah merusak
keseimbangan pada BIDANG EMPAT API:

1. STARVATION
2. SMOTHERING
3. COOLING
4. INHIBITION OF
CHAIN REACTION

32
Quality for professional www.akualita.com 32
PRINSIP TEKNIK PEMADAMAN

www.akualita.com
TEKNIK PEMADAM KEBAKARAN

34
Quality for professional www.akualita.com 34
STARVATION

Teknik pemadaman dengan cara mengambil /


mengurangi konsentrasi dari bahan bakar yang
terbakar sampai batas bisa terbakar bawah.

Misalnya ada kebakaran pipa gas, maka


dengan menutup Valve dari aliran gas tersebut
akan menurunkan kadar uap bahan bakar
sehingga api padam.

35
Quality for professional www.akualita.com 35
SMOTHERING
Teknik pemadaman dengan
cara membatasi kontak antara
udara dengan bahan bakar
yang terbakar hingga api padam.

Misalnya memadamkan
kebakaran minyak dengan
FOAM

36
Quality for professional www.akualita.com 36
SMOTHERING - BLANKETING
Penggunaan KARUNG BASAH
atau PASIR / TANAH sebagai
bahan pemadam merupakan
varian dari teknik smothering
yang kita sebut sebagai metoda
BLANKETING /
PENYELIMUTAN

37
Quality for professional www.akualita.com 37
DILUTION
Teknik Pemadaman dengan cara melakukan
pengenceran Oksigen pada daerah yang
terbakar.
Misalnya pemadaman dengan cara
menyemprotkan CO2 pada daerah yang
terbakar, hingga api padam.

38
Quality for professional www.akualita.com 38
COOLING

Teknik pemadaman dengan cara mengambil


jumlah panas dari bahan bakar yang terbakar
sampai di bawah Titik Nyalanya (Flash Point).

Misalnya teknik pemadaman dengan cara


menyemprotkan air pada kebakaran bahan bakar
Klas A (kayu).

39
Quality for professional www.akualita.com
www.akualita.com 39
INHIBITION OF CHAIN REACTION
Teknik pemadaman dengan cara memutus rantai
reaksi kebakaran.

Teknik ini dapat dilakukan misalnya dengan cara


menyemprotkan media pemadam Halon pada
daerah yang terbakar.

* Halon sudah tidak digunakan karena mengandung CFC


dapat merusak lapisan Ozon
** Pengganti Halon : Halotron, mengandung HCFC

40
Quality for professional www.akualita.com 40
VENTILASI
Didalam pemadaman terkadang diperlukan
ventilasi, hal ini dimaksudkan :

- Untuk mengeluarkan asap dan gas yang panas


dari lokasi kebakaran (dalam ruangan yang
terbakar).
- Memberikan luas pandangan yang lebih jauh
bagi petugas pemadam kebakaran.
- Mencegah terjadinya banyak korban, dsb.

41
Quality for professional www.akualita.com 41
VENTILASI

Ventilasi dapat dilakukan dengan cara :


- Memberikan bukaan pada bangunan
yang terbakar.
- Dengan ventilasi secara paksa atau
FORCIBLE ENTRY

HATI-HATI saat melakukan forcible entry karena


ada resiko BACKDRAFT

42
Quality for professional www.akualita.com 42
REGU PEMADAM KEBAKARAN

Dalam melakukan pemadaman kebakaran yang


besar, umumnya tidak dapat dilakukan sendirian,
perlu dibentuk tim (regu pemadam kebakaran).

Jumlah regu pemadam kebakaran tidak ada jumlah


yamg pasti, namun umumnya terdiri dari 5 orang.

43
Quality for professional www.akualita.com
REGU PEMADAM KEBAKARAN

1. Ketua Regu, tugasnya mengkoordinir regu pemadam


saat pemadaman berlangsung.
2. Mekanik/Pumpman/Motoris, tugasnya mengoperasikan
pompa pemadam / fire hydrant pada saat pemadaman
berlangsung.
3. Nozzleman 1, tugasnya mengoperasikan fire nozzle
pada saat pemadaman berlangsung.
4. Helper, tugasnya membantu (misalnya menyambung
kopling selang, meluruskan selang, dsb)

44
Quality for professional www.akualita.com
6.3

RESCUE DAN SALVAGE

45
www.akualita.com
Quality for professional Quality for professional 45
www.akualita.com
PENDAHULUAN
Penyelamatan jiwa manusia dalam operasi
pemadaman merupakan tindakan yang harus
diutamakan.

Operasi penyelamatan di dalam suatu kebakaran


merupakan suatu tindakan yang komplek dan
berbahaya karena kemungkinan manusia yang
ditolong dapat mencelakakan orang yang
ditolongnya

46
Quality for professional www.akualita.com
Petugas Penyelamatan

Untuk melaksanakan suatu operasi penyelamatan


jiwa manusia maka petugasnya harus mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang cara cara
pertolongan (P3K), tali temali dan juga
pengetahuan tentang alat alatnya

47
Quality for professional www.akualita.com
RESCUE & SALVAGE

Rescue, adalah tindakan menyelamatkan manusia / orang

Salvage (Penyelamatan barang) adalah suatu langkah


(kegiatan) untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
kerusakan oleh api, air, maupun asap selama operasi
pemadaman berlangsung.

Overhaul dimaksudkan suatu langkah (kegiatan) untuk


mencari sisa sisa api dan memastikannya,
mengembalikan keadaan bangunan dan isinya pada
situasi yang aman.

48
Quality for professional www.akualita.com
6.4

DETEKTOR KEBAKARAN

49
www.akualita.com
Quality for professional Quality for professional 49
www.akualita.com
FIRE DETECTOR

Fire Detector : suatu alat yang digunakan untuk


mendeteksi gejala gejala awal dari suatu peristiwa
kebakaran
Hasil Proses Kebakaran
Setiap kebakaran akan selalu menghasilkan :
Asap
Sinar
Panas
Gas (CO, CO2, dll)

50
Quality for professional www.akualita.com
FIRE DETECTOR
1. Pembakaran telah terjadi dan produk
pembakaran yang berupa asap telah mulai
nampak
2. Suhu mencapai titik yang membahayakan
3. Produk pembakaran yang berupa panas telah
mengakibatkan suhu mulai naik sampai
keadaan yang membahayakan
4. Produk pembakaran yang berupa gas telah
mulai timbul
5. Produk pembakaran yang berupa nyala (sinar)
telah mulai nampak

51
Quality for professional www.akualita.com
JENIS JENIS FIRE DETECTOR

1. Smoke Detector : Ionisasi, Photo Electric


2. Heat Detector : Fixed Temperature, rate of rise
3. Gas Detector
4. Flame Detector : Infra Red, Ultra Violet
5. Combination Fire Detector

52
Quality for professional www.akualita.com
SMOKE DETECTOR
Peralatan ini berfungsi untuk mendeteksi adanya asap dari proses
pembakaran
Pemasangan detector asap ini dipertimbangkan untuk ruang tertutup
dan mempunyai resiko tinggi seperti electric sub station, computer
room, dll
Smoke Detector Ionisasi
(menggunakan radioaktif AMERICUM 241)
Detector jenis ini memanfaatkan bahan radio aktif
Bahan radio aktif ini memancarkan sonar alpha kedalam ruang
ionisasi sehingga menyebabkan terjadinya perpindahan ion, hal ini
akan menimbulkan arus listrik
Partikel asap yang masuk akan menghambat perpindahan ion dan
menyebabkan turunnya tegangan
Smoke Detector Photo Electric
Detector ini menggunakan dua alat utama yaitu light sources dan
Light Sensor
Partikel asap yang masuka akan menyebabkan cahaya ya ng
dipancarkan oleh light source terdispersi kesegala arah sehingga
akan mengenali light sensor, pada saat light sensor ini menerima
cahaya akan memberikan sinyal ke alarm
53
Quality for professional www.akualita.com
HEAT DETECTOR
Berfungsi untuk mendeteksi adanya peningkatan panas
yang ekstrim di luar kondisi normal pada suatu lokasi atau
daerah melalui panas yang diterimanya.
Ditinjau dari cara kerjanya dibagi dua :
Jenis Fixed Temperatur : heat detector yang bekerja
pada suhu tertentu sesuai dengan spesifikasinya
Jenis rate of rise : heat detector yang bekerja apabila
menerima kenaikan suhu didalam ruangan tersebut
Ditinjau dari pemakaiannya dapat di bagi menjadi dua :
Jenis Restorable : heat detector yang dapat digunakan
lagi setelah detector ini bereaksi dengan panas
Jenis Non Restorable : heat detector yang tidak dapat
digunakan lagi setelah bereaksi dengan panas

54
Quality for professional www.akualita.com
GAS DETECTOR

Alat pendeteksi terhadap gas gas hasil produk


kebakaran terutama gas CO dan CO2,
Prinsip dasar dari detector ini adalah
menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone

55
Quality for professional www.akualita.com
FLAME DETECTOR
Alat pendeteksi kebakaran dengan cara menangkap
sinar yang terjadi sebagai salah satu produk kebakaran
yaitu sinar infra red dan ultra violet
Jenis Infra Red : Alat ini akan membedakan sinar infra
red merah yang dikeluarkan oleh alat/instrument lain
dengan memakai filter yang bekerja dengan
menggunakan frekuensi spektral sekitar
4,3 micron
Jenis Ultra Violet : Alat ini akan membedakan sinar ultra
ungu yang dikeluarkan oleh alat/instrumen lain dengan
memakai filter yang bekerja pada panjang gelombang
UV dengan frekuensi berulang pada
15-30 Hz
Gabungan kedua jenis prinsip tersebut biasa disebut
dengan UVIR (ultra violet - infra red)
56
Quality for professional www.akualita.com
COMBINATION FIRE DETECTOR

Dua sistem kerja fire detector yang


digabung dalam satu alat.

57
Quality for professional www.akualita.com
FIRE ALARM

Memberikan isyarat pada sekitarnya bahwa


telah terjadi peristiwa kebakaran

Manual
Electric Manual
Automatic System

alarm yang digunakan di ruang genset adalah visible


alarm 58
Quality for professional www.akualita.com

Anda mungkin juga menyukai