Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENGEMBANGAN BUKU AJAR

Dosen Pembimbing: Fitriah Khoirunnisa S.Pd., M.Ed.

DISUSUN OLEH :
FITRI NUNGKI
HARNIDA
LUCIA PENNI
RUZANA
SILVIA WULANDARI P

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Buku Ajar
. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa.

Penyusunan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pengembangan bahan ajar. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing dan kerabat yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan
arahan dan saran demi kelancaran penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Penulis mengharapkan saran
serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

Tanjungpinang, 7 April 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Pengertian Buku Ajar............................................................................................3
2.2 Fungsi Buku ajar...................................................................................................4
2.3 Karakteristik Buku Ajar.......................................................................................6
2.4 Prinsip-Prinsip Penulisan Buku Ajar..................................................................9
2.5 Proses Penyusunan Buku Ajar...........................................................................10
2.6 Anatomi Buku Ajar.............................................................................................12
2.7 Kaidah Penulisan Buku Ajar..............................................................................13
2.8 Standar Format Buku Ajar.................................................................................14
BAB III PENUTUP.......................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................16
3.2 Saran.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
LAMPIRAN .

18

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu komponen penting dalam sistem pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran adalah buku ajar. Buku ajar termasuk salah satu
dari buku pelajaran. Buku pelajaran dalam bentuk buku ajar merupakan suatu
karya tulis yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Buku ajar
adalah sebuah karya tulis yang berbentuk buku dalam bidang ilmu tertentu, yang
merupakan buku standar yang bisa digunakan guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar untuk untuk mencapai tujuan pembelajaran, yang dilengkapi
dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh
penggunanya sehingga dapat menunjang progam pengajaran.
Rendahnya minat baca di Indonesia menyebabkan rendahnya kualitas
pegangan yang menjadi satu-satunya buku bacaan mereka. Mereka bisa jadi
kehilangan minat terhadap buku. Seorang peserta didik yang memiliki motivasi
belajar tinggi akan lebih berhasil dalam belajar. Untuk itu, maka salah satu tugas
guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah memberikan dorongan dan
motivasi agar peserta didik memiliki keinginan belajar. Banyak cara untuk
memberikan motivasi, antar lain dengan memberikan pujian, memberikan
harapan, menjelas tujuan dan manfaat, member contoh ataupun menceritakan
sesuatu yang membuat peserta didik senang belajar.
Guru sebagai pendidik profesional memiliki fungsi, peran, dan kedudukan
atau mutu yang baik. Mutu yang baik yaitu ketika guru dapat meembawa siswa
meraih tujuan pembelajaran. Dalam era globalisasi ilmu pendidikan semakin
mengalami perkembangan, guru juga tidak dapat menggunakan bahan pelajaran
yang sudah lama tanpa ada perubahan. Oleh karena itu, guru harus mampu
merancang dan memilih bahan pelajaran serta strategi pembelajaran yang sesuai
dengan peserta didik dengan latar belakang yang berbeda serta mengelola
pembelajaran secara praktis dan menyenangkan.
Perancangan bahan ajar yang baik itu bisa menjadi penentu keberhasilan
setiap upaya pendidikan. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang
diperlukan guru/Instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi

1
pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan yaitu buku ajar. Buku
ajar merupakan suatu kesatuan unit pembelajaran yang berisi informasi,
pembahasan serta evaluasi. Buku ajar yang tersusun secara sistematis akan
mempermudah peserta didik dalam materi sehingga mendukung ketercapaian
tujuan pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, adapun tujuan rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana fungsi dan karakteristik buku ajar?
2. Bagaimana prinsip buku ajar?
3. Bagaimana proses penyusunan buku ajar?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi buku ajar
2. Mengetahui prinsip buku ajar
3. Mengetahui fungsi dan karakteristik buku ajar
4. Mengetahui proses penyusunan buku ajar

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Buku Ajar


Buku ajar adalah sarana belajar yang bisa digunakan di sekolah-
sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran
dan pengertian modern dan yang umum dipahami. Salah satu komponen sistem
pembelajaran yang memegang peranan penting dalam pencapaian kompetensi inti
dan kompetensi dasar adalah buku ajar. Buku ajar adalah buku yang digunakan
sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar
yang disusun oleh pakar dalam bidangnya untuk maksud-maksud dan tujuan
instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan
mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi
sehingga dapat menunjang suatu progam pengajaran (Suharjono, 2001).
Buku ajar merupakan suatu kesatuan unit pembelajaran yang berisi
informasi, pembahasan serta evaluasi. Buku ajar yang tersusun secara sistematis
akan mempermudah peserta didik dalam materi sehingga mendukung
ketercapaian tujuan pembelajaran. Maka dari itu, buku ajar harus disusun secara
sistematis, menarik, aspek keterbacaan tinggi, mudah dicerna, dan mematuhi
aturan penulisan yang berlaku. Buku ajar adalah sebuah karya tulis yang
berbentuk buku yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar (Lubis,
2004).
Berdasarkan beberapa definisi buku ajar di atas, maka disimpulkan bahwa
yang dimaksud buku ajar adalah sebuah karya tulis yang berbentuk buku dalam
bidang tertentu, yang merupakan buku standar yang digunakan guru dan siswa
dalam proses belajar mengajar untuk maksud-maksud dan tujuan instruksional,
yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan mudah
dipahami oleh pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga
dapat menunjang progam pengajaran.
Unsur-unsur penting dalam pengertian buku ajar adalah sebagai berikut (1)
buku ajar merupakan buku pelajaran yang ditujukan bagi siswa pada jenjang
tertentu. (2) Buku ajar selalu berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. (3) Buku

3
ajar merupakan buku standar. (4) Buku ajar ditulis untuk tujuan instruksional
tertentu. (5) Buku ajar ditulis untuk menunjang suatu progam pengajaran tertentu.
6) Buku ajar ditulis untuk jenjang tertentu. (7) Buku ajar ditulis untuk menunjang
suatu program pengajaran tertentu (Arifin, 2009).
Dengan adanya buku ajar kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi
lebih lancar dan efektif. Dengan adanya buku ajar, keterampilan dan pengetahuan
dasar siswa telah diperoleh sebelum masuk ke kelas sehingga selama di kelas
dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pemantapan ingatan, pemahaman konsep,
berfikir kritis dan pengembangan pengetahuan.
2.2 Fungsi Buku ajar
Buku ajar menyediakan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang
substansinya maupun tentang penyajiannya. Penggunaan buku ajar merupakan
bagian dari budaya buku, yang menjadi salah satu tanda masyarakat maju.
Dipandang dari proses pembelajaran, buku ajar mempunyai peran penting. Jika
tujuan pembelajaran adalah untuk menjadikan siswa memiliki berbagai
kompetensi, maka perancangan buku ajar harus memasukkan sejumlah prinsip
yang dapat meningkatkan kompetensi yang hendak dimiliki siswa. Salah satu alat
yang dapat digunakan untuk mencapai hal tersebut adalah perancangan
sejumlah soal latihan yang berbasis pencarian informasi secara terprogram.
Adapun manfaat buku ajar tidak hanya bagi siswa, namun
pengajar pun akan terbantu. Pengajar memiliki kebebasan dalam memilih,
mengembangkan, dan menyajikan materi. Semua itu merupakan wewenang dan
kewajiban profesionalnya. Dalam hal ini, mereka memiliki kebebasan penuh
dalam memilih,
mengembangkan, dan menyajikan materi. Buku ajar yang baik membantu
mereka dalam menentukan materi apa yang akan disampaikan. Buku ajar yang
baik juga memberikan sejumlah alternatif materi yang dapat digabungkan dengan
materi dari sejumlah sumber lainnya. Cara penyajian dalam sebuah buku ajar
dapat dijadikan contoh untuk menyajikan bahan dalam kegiatan pembelajaran
siswa.
Buku ajar merupakan buku standar untuk bidag studi terten-tu maka
bahan ajar haruslah memberikan sumber bahan yang baik dengan susuanan

4
teratur, sistematis dan disajikan secara mendalam. Greene dan Petty (1991),
merumuskan beberapa peranan dan kegunaan buku ajar sebagai berikut :
1. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai
pembelajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan
pembelajaran yang disajikan
2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah, mudah dibaca dan
bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa.
3. Menyesuaikan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap
mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengemban
masalah pokok dalam komunikasi.
4. Menyajikan metode-metode dan sarana-sarana pembelajaran untuk
memotivasi para siswa.
5. Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga
sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis.
6. Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat
guna.

Fungsi buku ajar diatas dimaksudkan bahwa penyajian buku ajar


mencerminkan suatu sudut pandang sehingga dapat dengan mudah untuk
mengaplikasikan dalam proses pembelajaran. Buku ajar memaparkan materi yang
bertahap dan tersusun rapi dengan bahasa yang mudah dipahami sesuai minat
dan kebutuhan siswa sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar.
Buku ajar memiliki fungsi sebagai sarana evaluasi yang tepat seperti
memberikan latihan dan tugas yang tepat. Buku ajar harus mempunyai sudut
pandang yang jelas, terutama mengenai prinsip-prinsip yang digunakan,
pendekatan yang dianut, metode yang digunakan serta teknik-teknik pengajaran
yang digunakan. Buku ajar sebagai bahan pembelajaran haruslah menyajikan
sumber bahan yang baik. Susunannya teratur, sistematis, bervariasi, dan memuat
banyak informasi. Di samping itu harus mempunyai daya tarik kuat karena akan
mempengaruhi minat siswa terhadap buku tersebut. Oleh karena itu, buku ajar itu
hendaknya menantang, merangsang, dan menunjang aktivitas dan kreativitas
siswa (Sakri, 2008).
Buku ajar berfungsi sebagai penarik minat dan motivasi peserta didik dan
pembacanya. Motivasi pembaca bisa timbul karena bahasa yang sederhana,
mengalir dan mudah dipahami. Motivasi bisa timbul karena banyak gagasan dan

5
ide-ide baru. Motivasi bisa timbul, karena buku ajar tersebut mengandung
berbagai informasi yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik.
2.3 Karakteristik Buku Ajar
Buku ajar mempunyai ciri khusus jika dibandingkan dengan buku
pendidikan lainnya, baik dilihat dari segi isi, tataan atau penyajian, maupun
fungsinya. Dilihat dari segi isinya buku ajar merupakan buku yang berisi
uraian bahan ajar bidang tertentu, untuk jenjang pendidikan tertentu dan pada
tahun ajaran tertentu. Dilihat dari segi penyajian, buku ajar merupakan bahan
ajar yang mempertimbangkan faktor (1) tujuan pembelajaran, (2) kurikulum
dan struktur program pendidikan, (3) tingkat perkembangan peserta didik
atau sasaran, (4) kondisi dan fasilitas infrastruktur sekolah, (5) kondisi guru
pemakai. Dari segi fungsinya selain mempunyai fungsi umum sebagai
sosok buku, buku ajar mempunyai fungsi sebagai, (1) sarana pengembang
bahan dan program dalam kurikulum pendidikan, (2) sarana pembantu tugas
akademik guru, (3) sarana pemenuhan ketercapaian tujuan pembelajaran, dan
(4) sarana pendorong efisiensi dan efektifitas kegiatan pembelajaran
Dalam buku Telaah Kurikulum Bahasa Indonesia, menjelaskan kriteria
buku ajar yang dianggap baik yang tediri atas delapan kriteria sebagai berikut :
1. Organisasi dan Sistematika
Organisasi mengandung arti susunan (atau cara bersusun) sesuatu
yang terdiri atas komponen atau topik dengan tujuan tertentu,
sedangkan sistematika mengandung arti kaidah atau aturan dalam buku ajar
yang harus diikuti. Sebuah buku ajar berisi berbagai informasi yang
disusun sedemikian rupa sehingga buku tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi tujuan pembuatan buku ajar tersebut. Organisasi buku ajar
sebaiknya memenuhi semua komponen pembelajaran yang dibuat secara
terpadu antara pendekatan komunikatif dan kontekstual (CTL).
2. Kesesuaian Isi dengan Kurikulum
Bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan
belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang
diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Karena itu pula, guru
khususnya, atau pengembang kurikulum umumnya, harus meninjau dan

6
memperhatikan sejauh mana bahan-bahan atau topik yang tertera dalam
silabus berkaitan dengan kebutuhan peserta didik di masa depan.
3. Kesesuaian Pengembangan Materi dengan Tema atau Topik
Materi-materi pembelajaran dalam buku ajar dikembangkan oleh
penulisnya dengan memperhatikan topik-topik pembelajaran yang
terdapat dalam kurikulum. Tujuan pengembangan materi adalah agar
materi-materi pembelajaran mudah dicerna oleh siswa. Agar
pengembangan materi terarah dan memenuhi sasaran penulisan buku,
maka pengembangan materi harus didasarkan pada tema atau topik.
Berdasarkan alur penyusunan tersebut, penilaian terhadap buku ajar juga
harus diarahkan pada kriteria sesuai tidaknya pengembangan materi dengan
tema atau topik.
4. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif siswa juga perlu dipertimbangan dalam
penulisan dan pemilihan buku ajar. Agar dapat memanfaatkan materi-
materi pembelajaran yang menunjang kemampuan siswa, sebaiknya
memilih materi yang memiliki tingkat kesulitan sedikit di atas rata-rata
pada saat proses pembelajaran. Namun demikian, variasi materi tetap
diutamakan untuk menghindari kesulitan bagi siswa untuk memahami
sehingga sebaliknya menimbulkan kebosanan pada siswa
5. Penggunaan Bahasa
Dalam kaitan dengan penggunaan bahasa, buku ajar harus
memenuhi kriteria penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta mengikuti perkembanga nzaman. Perkembangan zaman dimaksud
adalah perkembangan penggunaan Bahasa Indonesia dalam buku ajar
baik sebagai kutipan maupun bahasa tulis (pemakaian Bahasa Indonesia
saat ini). Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang sesuai
dengan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia dan situasi dan kondisi
(konteks) komunikasi.
6. Keserasian Ilustrasi dengan Wacana atau Teks Bacaan
Buku ajar sebaiknya disertai dengan ilustrasi atau gambar agar
buku ajar menarik bagi siswa. Di samping untuk tujuan menarik
perhatian, ilustrasi atau gambar didalam buku ajar juga mempunyai

7
kegunaan lain, yaitu untuk mempermudah pemahaman dan untuk
merangsang pembelajaran secara komunikatif. Agar gambar di dalam
buku ajar dapat berfungsi secara optimal, pemilihan dan peletakan
gambar harus disesuaikan dengan teks bacaan atau wacana. Teks bacaan
atau wacana harus berkaitan atau sejalan dengan ilustrasi atau gambar
yang dicantumkan berkenaan dengan teks bacaan tersebut. Kaitan itu
tidak cukup hanya dengan informasi-informasi yang ada di dalam
buku suatu teks bacaan melainkan juga dengan gagasan-gagasan utama
di dalam teks bacaan itu. Dengan demikian, pemilihan dan
pencantuman ilustrasi juga berkaitan dengan tujuan pembelajaran dan
tema atau topik yang telah ditetapkan
7. Segi Moral atau Akhlak
Moral atau akhlak juga merupakan kriteria penilaian buku ajar.
Buku ajar harus mempertimbangkan segi moral atau akhlak. Hal ini
penting karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat memelihara
kerukunan umat beragama, yang sangat memperhatikan aspek-aspek
moral dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Faktor-faktor aspek
akhlak yang harus dipertimbangkan dalam penulisan buku ajar meliputi
pertama, sifat-sifat baik seperti kejujuran, sifat amanah (terpercaya),
keberanian, selalu menyampaikan hal-hal yang baik, kesopanan,
ketaatan beribadah, persaudaraan, kesetiakawanan, mencintai atau
mengasihi sesama makhluk, berbakti kepada orang tua, taat kepada
pemimpin, dan sebagainya.
Kedua, hendaknya dalam buku ajar tidak mencantumkan sesuatu
yang dapat membangkitkan sifat-sifat buruk seperti kecurangan,
pengecut, ketidaksopanan, keingkaran, kemungkaran, kejahilan,
kekerasan, keberingasan, permusuhan, kekejian, kemalasan, sering
berbohong, dan sebagainya.
8. Idiom Tabu Kedaerahan
Idiom adalah bahasa dan dialek yang khas menandai suatu
bangsa/daerah, suku, kelompok, dan lain-lain, sedangkan tabu adalah
sesuatu yang terlarang atau di anggap suci, tidak boleh diraba dan

8
sebagai (pantangan atau larangan). Idiom tabu adalah suatu bahasa atau
dialek yang khas dimiliki oleh suatu daerah dan dianggap suci/baik serta
tidak boleh dipermainkan. Suatu idiom dinyatakan tabu oleh suatu
kebudayaanbiasanya karena kebudayaan atau masyarakat yang memiliki
kebudayaan itu mempunyai pengalaman yang tidak baik, sakral atau
dapat menyinggung perasaan orang lain. Akibat sesaat yang
ditimbulkan oleh penyebutan idiom - idiom tabu kedaerahan adalah kesan
tidak sopan. Akibat yang lebih jauh dari penyebutan idiom- idiom tabu
kedaerahan yang berkali-kali adalah rusaknya sistem nilai yang
dianut oleh masyarakat atau kebudayaan. Selain itu, unsur-unsur yang
harus dihindari adalah instabilitas nasional termasuk unsur-unsur SARA.
Perbedaan-perbedaan yang ada di dalam masing-masing suku, agama, ras,
dan antargolongan seharusnya tidak dipertajam. Lebih baik apabila
menghindari atau menjauhinya.

2.4 Prinsip-Prinsip Penulisan Buku Ajar


Berdasarkan dalam pedoman penulisan buku ajar Degeng (2001) dijelaskan
prinsip-prinsip pembuatan buku ajar, yaitu:
1. Prinsip relevansi (keterkaitan).
Materi buku ajar hendaknya relevan atau berkaitan dengan pencapaian
kompetensi pendidik, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai
kemampuan merancang kegiatan pembelajaran (RPP), maka isi buku harus
berupa hal-hal yang berkaitan dengan perancangan kegiatan pembelajaran.
2. Prinsip Konsistensi.
Materi buku ajar hendaknya memuat bahan/pembahasan yang linier
mulai dari awal hingga akhir.
3. Prinsip kecukupan.
Materi yang ditulis pada buku ajar memadai (tidak terlalu sedikit dan
tidak berlebihan) untuk menjelaskan hal-hal yang terkait dengan kompetensi
atau subkompetensi yang dipilih sebagai tema, baik komponen maupun
uraia nya. Hal ini berkaitan dengan keluasan materi yang di identifikasi
melalui peta konsep.

9
4. Sistematika
Buku ajar hendaknya merupakan satu kesatuan informasi yang utuh,
yang terdiri atas komponen-komponen (bahasan-bahasan) yang saling
terkait dan disusun secara runtut sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan
buku ajar.

2.5 Proses Penyusunan Buku Ajar


Proses penyusunan buku ajar sekolah atau mata kuliah tertentu akan
melalui
beberapa tahap sebagai berikut:
1. Telaah Kurikulum
2. Sebelum merancang buku ajar, telaah kurikulum dengan baik dan
memberikan catatan atau tanda-tanda atas bahan yang dianggap penting dan
menarik perhatian. Secara umum, yang ditelaah dari kurikulum adalah
landasan filosofis yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum.
Landasan ini tercermin melalui pendekatan pembelajaran, tujuan
pendidikan; isi, prosedur, dan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan,
serta sarana penilaian.
3. Penyusunan Silabus
4. Tahap berikutnya adalah menyusun silabus. Tahapan ini berguna dalam
membantu perancangan urutan sistematika setiap bab buku ajar. Adapun
komponen yang harus dikembangakan dalam silabus adalah:
a. Kompetensi inti
b. Kompetensi dasar
c. Materi pokok
d. Kegiatan belajar
e. Alokasi waktu
f. Sumber bahan
5. Pengorganisasian Buku
6. Organisasi buku ajar tetap mengikuti struktur tata tulis pada umumnya,
yakni diawali dengan pendahuluan, isi, dan penutup. Layaknya sebuah
buku, buku ajar merupakan suatu kesatuan yang bermakna. Kebermaknaan
ini ditandai oleh adanya ikatan organisasi. Oleh karena itu, pada awal
naskah, buku ajar selalu berisikan informasi umum tentang buku, tujuan
umum yang hendak dicapai setelah mempelajari buku, cara penggunaan,

10
serta cara pengerjaan latihan dan soal. Tahap selanjutnya adalah pemilihan
materi, penyajian materi serta penggunaan bahasa dan keterbacaan. Hal
utama yang harus diperhatikan adalah pilihlah bahan yang menarik, mudah
diikuti, serta mudah dipahami pada awal bab. Tahap terakhir adalah
penyajian rangkuman serta tes/ latihan yang dapat menggambarkan
kemampuan mahasiswa secara menyeluruh setelah mempelajari bab
tersebut. Pemahaman yang menyeluruh akan terlihat pada peningkatan
kemampuan kognitif, psikomotorik, serta afektif secara terpadu.
7. Pemilihan Materi
8. Pemilihan materi yang dibahas pada setiap bab buku ajar perlu
disesuaikan dengan ukuran-ukuran standar berikut ini:
a. Pemilihan materi standar sesuai dengan kurikulum
b. Pemilihan materi ditinjau dari segi tujuan pendidikan
c. Pemilihan materi ditinjau dari segi keilmuan
d. Pemilihan materi dilihat relevansinya dengan perkembangan ilmu dan
teknologi
9. Penyajian Materi
Penyajian materi merupakan panduan terhadap cara menyajikan materi
yang terdapat di dalam buku ajar. Unsur-unsur yang terdapat di dalamnya
adalah :
a. Tujuan Pembelajaran
b. Tahapan Pembelajaran
c. Menarik Minat dan Perhatian Siswa
d. Kemudahan untuk dipahami
e. Keaktifan siswa
f. Hubungan bahan
g. Norma
h. Soal dan latihan

10. Penggunaan Bahasa dan Keterbacaan


Penggunaan bahasa Indonesia yang baik, jelas, dan benar serta bahasa
ragam formal atau ilmiah dalam penyajian materi adalah keharusan. Bahasa
yang baik dan jelas adalah bahasa yang sesuai dengan keperluan
komunikasi dalam bahasa pembelajaran. Bahasa yang benar adalah bahasa
yang sesuai dengan kaidah kebahasaan. Bahasa ragam formal/ilmiah adalah

11
bahasa yang sesuai dengan suasana pembelajaran. Penggunaan bahasa yang
baik, jelas, dan benar akan mendorong kemampuan berbahasa yang baik di
kalangan siswa, baik secara lisan maupun tulisan. Pergunakanlah bahasa
yang dapat meningkatkan daya nalar dan daya cipta siswa.
Hal demikian dapat diraih melalui: penetapan makna kata, kalimat, dan
wacana yang bersifat lugas, tidak menimbulkan makna ganda;
mengaitkan setiap pernyataan dengan pernyataan lainnya secara logis (jelas
alur bernalarnya); tetapkan uraian yang bersifat analitis dan eksplisit,
sehingga dapat dilakukan sintesis dan pengambilan keputusan yang logis.
Inti dari penggunaan bahasa dan keterbacaan adalah penetapan bahasa yang
berdisiplin, bermakna, serta tidak asal-asalan. Hal penting lainnya yang
patut mendapat perhatian adalah penyajian alur pikir dalam paragraf yang
harus saling bertautan secara logis satu sama lain. Penanda kesatuan
gagasan adalah hubungan antar gagasan, sedangkan kepaduannya adalah
bahasa. Yang dimaksud dengan bahasa adalah penggunaan kata hubung
dengan berbagai ragamnya, penggunaan kata ganti, serta pengulangan kata
kunci. Paragraf yang demikian disebut dengan paragraf yang efektif.

2.6 Anatomi Buku Ajar


Pada umumnya, buku ajar memiliki anatomi buku yang terdiri dari :
1. Halaman Pendahuluan
a. Halaman Judul adalah halaman yang memuat judul buku, pengarang,
nomor penerbitan (edisi) atau nomor jilid, nama dan tempat penerbitan,
dan tahun penerbitan.
b. Halaman pendahuluan terdiri dari halaman judul, daftar isi, daftar
gambar, daftar tabel, kata pengantar, dan pakarta.
c. Daftar isi, merupakan petunjuk bagi pembaca tentang topik tertentu dan
nomor halaman dimana topik tersebut berada. Daftar ini hanya memuat
judul bab.
d. Daftar gambar dan daftar tabel memumat informasi tentang keberadaan
gambar dan tabel yang disajikan dalam isi buku ajar.
e. Kata pengantar, adalah penjelasan yang ditulis orang lain atas permintaan
penulis atau penerbit untuk memperkenalkan penulis atau subyek yang
ditulis.

12
f. Kata sambutan, adalah penjelasan yang ditulis oleh penulis yang
biasanya memuat : alasan mengapa penulis menulis buku, isi buku,
susunanya, tujuan penulis, ucapan terimakasih dan harapan penulis.
2. Halaman Inti
Halaman inti terdiri atas uraian rincian setiap bab, subbab disertai dengan
contoh latihan dan soal-soal yang harus diselesaikan peserta didik.
3. Halaman Penutup
Halaman penutup terdiri dari lampiran, pustaka, kunci jawaban dan daftar
pustaka.

2.7 Kaidah Penulisan Buku Ajar


Berdasarkan pedoman penulisan buku ajar (BPSDMP-PMP, 2012). Kaidah
penulisan buku ajar merupakan hal-hal yang perlu di perhatikan oleh penulis buku
ajar. Kaidah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tampilan buku menarik, menggerakkan siswa untuk membacanya.
2. Menggunakan baha indonesi yang baku dan mudah di pahami.
3. Struktur buku : judul singkat, tata letak menarik, urutan isi runtut, ada
daftar isi, dan struktur kognitif jelas.
4. Menguji pemahaman
Memberi kesempetan pembaca untuk mengetahui kemajuan belajar dan
berfikir kritis, ada rangkuman dan latihan yang harus dilakukan oleh
pembaca.
5. Terbaca
Menggunakan jenis dan ukuran huruf yang standar tidak terlalu kecil atau
terlalu besar dan enak dibaca, kalimat dan alinea tersusun dalam struktur
yang mudah dipahami.
6. Etika penulisan
Memenuhi kaidah dan etika karya ilmiah, tidak melakukan penjiplakan
atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan
menjadikanya seolah karangan dan pendapat sendiri (plagiat), karena dapat
dianggap sebagai tindakan pidana karena mencuri hak cipta orang lain.
Penulis buku ajar harus mencantumkan sumber tulisan yang dikutip sesuai
dengan kaidah penulisan karya ilmiah.

2.8 Standar Format Buku Ajar di Perguruan Tinggi


Standar format dibawah ini bersumber dari format yang ada di Hibah Buku
Dikti, Slide Penulisan Buku Ajar oleh Budi Sutejo (2014), dan beberapa

13
ketentuan internal yang dibuat oleh Bagian Pengembangan Pembelajaran (BPP)
sebagai berikut :

1. Standar Kertas Kerja dan Penulisan


a. Kertas kerja menggunakan kertas berukuran minimal (Lebar x tinggi )
sebesar 15,5 cm x 23 cm
b. Font menggunakan Calibri atau Time New Roman dengan ukuran (11
12)
c. Spasi 1,5
2. Standar Kelengkapan Buku Ajar
a. Prakata
b. Daftar Isi
c. Batang tubuh yang terbagi dalam bab atau bagian,
d. Daftar Pustaka,
e. Glosarium
f. Indeks (sebaiknya)
3. Standar Struktur BAB (Batang Tubuh)
a. Setiap Bab adalah Pokok Bahasan pada 1 (satu) minggu pertemuan
sesuai SAP Mata Kuliah
b. Jumlah Bab sama dengan jumlah minggu pertemuan dalam SAP
Matakuliah
c. Setiap Bab memiliki struktur sebagai berikut:
i. Tujuan Instruksional (sesuai SAP)
ii. Paparan materi
iii. Informasi pendukung
iv. Dinamika belajar
Dinamika belajar akan menggambarkan aktivitas yang akan
dilakukan pembaca (mahasiswa). Bagian dinamika belajar ini,
dirancang untuk memastikan tercapainya sasaran pembelajaran.
Rancangan dimaksud menggambarkan apa yang dilakukan oleh
mahasiswa. Beberapa dinamika yang dapat dimasukkan seperti :
- Praktik : praktik dapat berupa prakti di kelas, praktik di
laboratorium, atau praktik lapangan.
- Tugas : dapat berupa tugas pribadi, tugas kelompok, atau
Kerja kelompok
-Kegiatan: kegiatan dapat berupa :
1) Pengamatan, kegiatan analisis,
2) Eksperimen, demonstrasi, karya wisata,
3) Permainan -permainan, simulasi : sosio drama
v. Kesimpulan/ Ringkasan
vi. Soal- soal latihan/ evaluasi
vii. Daftar Pustaka

14
4. Standar Ketebalan Buku Ajar
a. Buku ajar yang diusulkan memiliki Batang Tubuh dengan ketebalan
minimal 80 Halaman
b. Buku ajar tersebut minimal mendukung 50% SAP

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Buku ajar adalah sarana belajar yang bisa digunakan di sekolah-
sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran
dan pengertian modern dan yang umum dipahami. Buku ajar berfungsi sebagai
penarik minat dan motivasi peserta didik dan pembacanya. Buku ajar
mempunyai ciri khusus jika dibandingkan dengan buku pendidikan lainnya,
baik dilihat dari segi isi, tataan atau penyajian, maupun fungsinya. Prinsip-
prinsip dalam penyusunan buku ajar yaitu relevansi, konsistensi, kecukupan, dan
sistematika. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyusunan bahan
ajar yaitu telaah kurikulum, penyusunan silabus, pengorganisasian buku,
pemilihan materi, penyajian materi serta pengunaan bahasa dan keterbacaan.

3.2 Saran
Hasil pengembangan buku ajar ini diharapkan dapat bermanfaat dan
dipergunakan oleh guru dengan tujuan mengembangkan karakter peserta didik di
SMA. Produk buku ajar ini dapat digunakan sebagai contoh atau panduan untuk
mengembangkan buku ajar serupa dengan tema dan karakter yang berbeda.
Pengembangan buku ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran pada guru
untuk mengembangkan buku sejenis dengan ranah penilaian dan karakter yang

15
berbeda sesuai dengan kondisi peserta didik.buku ajar diharapkan mampu membantu
siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, S. & Kusrianto A. 2009. Sukses Menulis Buku Ajar & Referensi. Jakarta :
Grasindo

BPSDMP-PMP, 2012. Pedoman Penulisan Buku Ajar Peningkatan Kompetensi


Pendidik.Jakarta : BPSDMP-PMP
Degeng. 2001. Teori Belajar dan Strategi Pembelajaran. Surabaya: Citra Raya
Greene, H.A & Petty, W.T. 1991. Developing Language Skill In The Elementary
School. Needham Heights : Allyn and Bacon, inc.
Hanifah, U. (2004) . PENTINGNYA BUKU AJAR YANG BERKUALITAS
DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA
ARAB . Jurnal Ilmu Tarbiyah "At-Tajdid". 3(1).
Lubis, S.2004. Teknik Penulisan Ilmiah Populer. Bandung: e-USU Repository
Sakri, A. 2008. Cara Menulis Buku Ajar. Bandung: ITB
Sukerni, P. (2014). PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN IPA KELAS
IV SEMESTER I SD NO. 4 KALIUNTU DENGAN MODEL DICK AND
CAREY. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(1)
Sutejo, B. 2014. Standar Format Buku Ajar. Bandung : Telkom University
Tarigan, 1993. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung : Angkasa

16
LAMPIRAN

CONTOH FORMAT BUKU AJAR

17

Anda mungkin juga menyukai