DISUSUN OLEH :
FITRI NUNGKI
HARNIDA
LUCIA PENNI
RUZANA
SILVIA WULANDARI P
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Buku Ajar
. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari
kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Pengertian Buku Ajar............................................................................................3
2.2 Fungsi Buku ajar...................................................................................................4
2.3 Karakteristik Buku Ajar.......................................................................................6
2.4 Prinsip-Prinsip Penulisan Buku Ajar..................................................................9
2.5 Proses Penyusunan Buku Ajar...........................................................................10
2.6 Anatomi Buku Ajar.............................................................................................12
2.7 Kaidah Penulisan Buku Ajar..............................................................................13
2.8 Standar Format Buku Ajar.................................................................................14
BAB III PENUTUP.......................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................16
3.2 Saran.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
LAMPIRAN .
18
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
1
pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan yaitu buku ajar. Buku
ajar merupakan suatu kesatuan unit pembelajaran yang berisi informasi,
pembahasan serta evaluasi. Buku ajar yang tersusun secara sistematis akan
mempermudah peserta didik dalam materi sehingga mendukung ketercapaian
tujuan pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ajar merupakan buku standar. (4) Buku ajar ditulis untuk tujuan instruksional
tertentu. (5) Buku ajar ditulis untuk menunjang suatu progam pengajaran tertentu.
6) Buku ajar ditulis untuk jenjang tertentu. (7) Buku ajar ditulis untuk menunjang
suatu program pengajaran tertentu (Arifin, 2009).
Dengan adanya buku ajar kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi
lebih lancar dan efektif. Dengan adanya buku ajar, keterampilan dan pengetahuan
dasar siswa telah diperoleh sebelum masuk ke kelas sehingga selama di kelas
dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pemantapan ingatan, pemahaman konsep,
berfikir kritis dan pengembangan pengetahuan.
2.2 Fungsi Buku ajar
Buku ajar menyediakan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang
substansinya maupun tentang penyajiannya. Penggunaan buku ajar merupakan
bagian dari budaya buku, yang menjadi salah satu tanda masyarakat maju.
Dipandang dari proses pembelajaran, buku ajar mempunyai peran penting. Jika
tujuan pembelajaran adalah untuk menjadikan siswa memiliki berbagai
kompetensi, maka perancangan buku ajar harus memasukkan sejumlah prinsip
yang dapat meningkatkan kompetensi yang hendak dimiliki siswa. Salah satu alat
yang dapat digunakan untuk mencapai hal tersebut adalah perancangan
sejumlah soal latihan yang berbasis pencarian informasi secara terprogram.
Adapun manfaat buku ajar tidak hanya bagi siswa, namun
pengajar pun akan terbantu. Pengajar memiliki kebebasan dalam memilih,
mengembangkan, dan menyajikan materi. Semua itu merupakan wewenang dan
kewajiban profesionalnya. Dalam hal ini, mereka memiliki kebebasan penuh
dalam memilih,
mengembangkan, dan menyajikan materi. Buku ajar yang baik membantu
mereka dalam menentukan materi apa yang akan disampaikan. Buku ajar yang
baik juga memberikan sejumlah alternatif materi yang dapat digabungkan dengan
materi dari sejumlah sumber lainnya. Cara penyajian dalam sebuah buku ajar
dapat dijadikan contoh untuk menyajikan bahan dalam kegiatan pembelajaran
siswa.
Buku ajar merupakan buku standar untuk bidag studi terten-tu maka
bahan ajar haruslah memberikan sumber bahan yang baik dengan susuanan
4
teratur, sistematis dan disajikan secara mendalam. Greene dan Petty (1991),
merumuskan beberapa peranan dan kegunaan buku ajar sebagai berikut :
1. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai
pembelajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan
pembelajaran yang disajikan
2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah, mudah dibaca dan
bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa.
3. Menyesuaikan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap
mengenai keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengemban
masalah pokok dalam komunikasi.
4. Menyajikan metode-metode dan sarana-sarana pembelajaran untuk
memotivasi para siswa.
5. Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga
sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis.
6. Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat
guna.
5
ide-ide baru. Motivasi bisa timbul, karena buku ajar tersebut mengandung
berbagai informasi yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik.
2.3 Karakteristik Buku Ajar
Buku ajar mempunyai ciri khusus jika dibandingkan dengan buku
pendidikan lainnya, baik dilihat dari segi isi, tataan atau penyajian, maupun
fungsinya. Dilihat dari segi isinya buku ajar merupakan buku yang berisi
uraian bahan ajar bidang tertentu, untuk jenjang pendidikan tertentu dan pada
tahun ajaran tertentu. Dilihat dari segi penyajian, buku ajar merupakan bahan
ajar yang mempertimbangkan faktor (1) tujuan pembelajaran, (2) kurikulum
dan struktur program pendidikan, (3) tingkat perkembangan peserta didik
atau sasaran, (4) kondisi dan fasilitas infrastruktur sekolah, (5) kondisi guru
pemakai. Dari segi fungsinya selain mempunyai fungsi umum sebagai
sosok buku, buku ajar mempunyai fungsi sebagai, (1) sarana pengembang
bahan dan program dalam kurikulum pendidikan, (2) sarana pembantu tugas
akademik guru, (3) sarana pemenuhan ketercapaian tujuan pembelajaran, dan
(4) sarana pendorong efisiensi dan efektifitas kegiatan pembelajaran
Dalam buku Telaah Kurikulum Bahasa Indonesia, menjelaskan kriteria
buku ajar yang dianggap baik yang tediri atas delapan kriteria sebagai berikut :
1. Organisasi dan Sistematika
Organisasi mengandung arti susunan (atau cara bersusun) sesuatu
yang terdiri atas komponen atau topik dengan tujuan tertentu,
sedangkan sistematika mengandung arti kaidah atau aturan dalam buku ajar
yang harus diikuti. Sebuah buku ajar berisi berbagai informasi yang
disusun sedemikian rupa sehingga buku tersebut dapat digunakan untuk
memenuhi tujuan pembuatan buku ajar tersebut. Organisasi buku ajar
sebaiknya memenuhi semua komponen pembelajaran yang dibuat secara
terpadu antara pendekatan komunikatif dan kontekstual (CTL).
2. Kesesuaian Isi dengan Kurikulum
Bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada di dalam kegiatan
belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang
diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Karena itu pula, guru
khususnya, atau pengembang kurikulum umumnya, harus meninjau dan
6
memperhatikan sejauh mana bahan-bahan atau topik yang tertera dalam
silabus berkaitan dengan kebutuhan peserta didik di masa depan.
3. Kesesuaian Pengembangan Materi dengan Tema atau Topik
Materi-materi pembelajaran dalam buku ajar dikembangkan oleh
penulisnya dengan memperhatikan topik-topik pembelajaran yang
terdapat dalam kurikulum. Tujuan pengembangan materi adalah agar
materi-materi pembelajaran mudah dicerna oleh siswa. Agar
pengembangan materi terarah dan memenuhi sasaran penulisan buku,
maka pengembangan materi harus didasarkan pada tema atau topik.
Berdasarkan alur penyusunan tersebut, penilaian terhadap buku ajar juga
harus diarahkan pada kriteria sesuai tidaknya pengembangan materi dengan
tema atau topik.
4. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif siswa juga perlu dipertimbangan dalam
penulisan dan pemilihan buku ajar. Agar dapat memanfaatkan materi-
materi pembelajaran yang menunjang kemampuan siswa, sebaiknya
memilih materi yang memiliki tingkat kesulitan sedikit di atas rata-rata
pada saat proses pembelajaran. Namun demikian, variasi materi tetap
diutamakan untuk menghindari kesulitan bagi siswa untuk memahami
sehingga sebaliknya menimbulkan kebosanan pada siswa
5. Penggunaan Bahasa
Dalam kaitan dengan penggunaan bahasa, buku ajar harus
memenuhi kriteria penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta mengikuti perkembanga nzaman. Perkembangan zaman dimaksud
adalah perkembangan penggunaan Bahasa Indonesia dalam buku ajar
baik sebagai kutipan maupun bahasa tulis (pemakaian Bahasa Indonesia
saat ini). Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang sesuai
dengan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia dan situasi dan kondisi
(konteks) komunikasi.
6. Keserasian Ilustrasi dengan Wacana atau Teks Bacaan
Buku ajar sebaiknya disertai dengan ilustrasi atau gambar agar
buku ajar menarik bagi siswa. Di samping untuk tujuan menarik
perhatian, ilustrasi atau gambar didalam buku ajar juga mempunyai
7
kegunaan lain, yaitu untuk mempermudah pemahaman dan untuk
merangsang pembelajaran secara komunikatif. Agar gambar di dalam
buku ajar dapat berfungsi secara optimal, pemilihan dan peletakan
gambar harus disesuaikan dengan teks bacaan atau wacana. Teks bacaan
atau wacana harus berkaitan atau sejalan dengan ilustrasi atau gambar
yang dicantumkan berkenaan dengan teks bacaan tersebut. Kaitan itu
tidak cukup hanya dengan informasi-informasi yang ada di dalam
buku suatu teks bacaan melainkan juga dengan gagasan-gagasan utama
di dalam teks bacaan itu. Dengan demikian, pemilihan dan
pencantuman ilustrasi juga berkaitan dengan tujuan pembelajaran dan
tema atau topik yang telah ditetapkan
7. Segi Moral atau Akhlak
Moral atau akhlak juga merupakan kriteria penilaian buku ajar.
Buku ajar harus mempertimbangkan segi moral atau akhlak. Hal ini
penting karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat memelihara
kerukunan umat beragama, yang sangat memperhatikan aspek-aspek
moral dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat. Faktor-faktor aspek
akhlak yang harus dipertimbangkan dalam penulisan buku ajar meliputi
pertama, sifat-sifat baik seperti kejujuran, sifat amanah (terpercaya),
keberanian, selalu menyampaikan hal-hal yang baik, kesopanan,
ketaatan beribadah, persaudaraan, kesetiakawanan, mencintai atau
mengasihi sesama makhluk, berbakti kepada orang tua, taat kepada
pemimpin, dan sebagainya.
Kedua, hendaknya dalam buku ajar tidak mencantumkan sesuatu
yang dapat membangkitkan sifat-sifat buruk seperti kecurangan,
pengecut, ketidaksopanan, keingkaran, kemungkaran, kejahilan,
kekerasan, keberingasan, permusuhan, kekejian, kemalasan, sering
berbohong, dan sebagainya.
8. Idiom Tabu Kedaerahan
Idiom adalah bahasa dan dialek yang khas menandai suatu
bangsa/daerah, suku, kelompok, dan lain-lain, sedangkan tabu adalah
sesuatu yang terlarang atau di anggap suci, tidak boleh diraba dan
8
sebagai (pantangan atau larangan). Idiom tabu adalah suatu bahasa atau
dialek yang khas dimiliki oleh suatu daerah dan dianggap suci/baik serta
tidak boleh dipermainkan. Suatu idiom dinyatakan tabu oleh suatu
kebudayaanbiasanya karena kebudayaan atau masyarakat yang memiliki
kebudayaan itu mempunyai pengalaman yang tidak baik, sakral atau
dapat menyinggung perasaan orang lain. Akibat sesaat yang
ditimbulkan oleh penyebutan idiom - idiom tabu kedaerahan adalah kesan
tidak sopan. Akibat yang lebih jauh dari penyebutan idiom- idiom tabu
kedaerahan yang berkali-kali adalah rusaknya sistem nilai yang
dianut oleh masyarakat atau kebudayaan. Selain itu, unsur-unsur yang
harus dihindari adalah instabilitas nasional termasuk unsur-unsur SARA.
Perbedaan-perbedaan yang ada di dalam masing-masing suku, agama, ras,
dan antargolongan seharusnya tidak dipertajam. Lebih baik apabila
menghindari atau menjauhinya.
9
4. Sistematika
Buku ajar hendaknya merupakan satu kesatuan informasi yang utuh,
yang terdiri atas komponen-komponen (bahasan-bahasan) yang saling
terkait dan disusun secara runtut sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan
buku ajar.
10
serta cara pengerjaan latihan dan soal. Tahap selanjutnya adalah pemilihan
materi, penyajian materi serta penggunaan bahasa dan keterbacaan. Hal
utama yang harus diperhatikan adalah pilihlah bahan yang menarik, mudah
diikuti, serta mudah dipahami pada awal bab. Tahap terakhir adalah
penyajian rangkuman serta tes/ latihan yang dapat menggambarkan
kemampuan mahasiswa secara menyeluruh setelah mempelajari bab
tersebut. Pemahaman yang menyeluruh akan terlihat pada peningkatan
kemampuan kognitif, psikomotorik, serta afektif secara terpadu.
7. Pemilihan Materi
8. Pemilihan materi yang dibahas pada setiap bab buku ajar perlu
disesuaikan dengan ukuran-ukuran standar berikut ini:
a. Pemilihan materi standar sesuai dengan kurikulum
b. Pemilihan materi ditinjau dari segi tujuan pendidikan
c. Pemilihan materi ditinjau dari segi keilmuan
d. Pemilihan materi dilihat relevansinya dengan perkembangan ilmu dan
teknologi
9. Penyajian Materi
Penyajian materi merupakan panduan terhadap cara menyajikan materi
yang terdapat di dalam buku ajar. Unsur-unsur yang terdapat di dalamnya
adalah :
a. Tujuan Pembelajaran
b. Tahapan Pembelajaran
c. Menarik Minat dan Perhatian Siswa
d. Kemudahan untuk dipahami
e. Keaktifan siswa
f. Hubungan bahan
g. Norma
h. Soal dan latihan
11
bahasa yang sesuai dengan suasana pembelajaran. Penggunaan bahasa yang
baik, jelas, dan benar akan mendorong kemampuan berbahasa yang baik di
kalangan siswa, baik secara lisan maupun tulisan. Pergunakanlah bahasa
yang dapat meningkatkan daya nalar dan daya cipta siswa.
Hal demikian dapat diraih melalui: penetapan makna kata, kalimat, dan
wacana yang bersifat lugas, tidak menimbulkan makna ganda;
mengaitkan setiap pernyataan dengan pernyataan lainnya secara logis (jelas
alur bernalarnya); tetapkan uraian yang bersifat analitis dan eksplisit,
sehingga dapat dilakukan sintesis dan pengambilan keputusan yang logis.
Inti dari penggunaan bahasa dan keterbacaan adalah penetapan bahasa yang
berdisiplin, bermakna, serta tidak asal-asalan. Hal penting lainnya yang
patut mendapat perhatian adalah penyajian alur pikir dalam paragraf yang
harus saling bertautan secara logis satu sama lain. Penanda kesatuan
gagasan adalah hubungan antar gagasan, sedangkan kepaduannya adalah
bahasa. Yang dimaksud dengan bahasa adalah penggunaan kata hubung
dengan berbagai ragamnya, penggunaan kata ganti, serta pengulangan kata
kunci. Paragraf yang demikian disebut dengan paragraf yang efektif.
12
f. Kata sambutan, adalah penjelasan yang ditulis oleh penulis yang
biasanya memuat : alasan mengapa penulis menulis buku, isi buku,
susunanya, tujuan penulis, ucapan terimakasih dan harapan penulis.
2. Halaman Inti
Halaman inti terdiri atas uraian rincian setiap bab, subbab disertai dengan
contoh latihan dan soal-soal yang harus diselesaikan peserta didik.
3. Halaman Penutup
Halaman penutup terdiri dari lampiran, pustaka, kunci jawaban dan daftar
pustaka.
13
ketentuan internal yang dibuat oleh Bagian Pengembangan Pembelajaran (BPP)
sebagai berikut :
14
4. Standar Ketebalan Buku Ajar
a. Buku ajar yang diusulkan memiliki Batang Tubuh dengan ketebalan
minimal 80 Halaman
b. Buku ajar tersebut minimal mendukung 50% SAP
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Buku ajar adalah sarana belajar yang bisa digunakan di sekolah-
sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran
dan pengertian modern dan yang umum dipahami. Buku ajar berfungsi sebagai
penarik minat dan motivasi peserta didik dan pembacanya. Buku ajar
mempunyai ciri khusus jika dibandingkan dengan buku pendidikan lainnya,
baik dilihat dari segi isi, tataan atau penyajian, maupun fungsinya. Prinsip-
prinsip dalam penyusunan buku ajar yaitu relevansi, konsistensi, kecukupan, dan
sistematika. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyusunan bahan
ajar yaitu telaah kurikulum, penyusunan silabus, pengorganisasian buku,
pemilihan materi, penyajian materi serta pengunaan bahasa dan keterbacaan.
3.2 Saran
Hasil pengembangan buku ajar ini diharapkan dapat bermanfaat dan
dipergunakan oleh guru dengan tujuan mengembangkan karakter peserta didik di
SMA. Produk buku ajar ini dapat digunakan sebagai contoh atau panduan untuk
mengembangkan buku ajar serupa dengan tema dan karakter yang berbeda.
Pengembangan buku ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran pada guru
untuk mengembangkan buku sejenis dengan ranah penilaian dan karakter yang
15
berbeda sesuai dengan kondisi peserta didik.buku ajar diharapkan mampu membantu
siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, S. & Kusrianto A. 2009. Sukses Menulis Buku Ajar & Referensi. Jakarta :
Grasindo
16
LAMPIRAN
17