*E-mail: sugiyow@ymail.com
Abstrak
arus listrik yang disebabkan oleh arus konduksi Geologi Cekungan Sumatera Selatan
dan arus perpindahan. adalah suatu hasil kegiatan tektonik yang
Kedalaman penetrasi medan EM berkaitan erat dengan penunjaman Lempeng
bergantung pada frekuensi f dan resistivitas Indi-Australia, yang bergerak ke arah utara
medium (Kearey et al. 2002). Besaran skin hingga timur laut terhadap Lempeng Eurasia
depth digunakan untuk memprediksi kedalaman yang relatif diam. Daerah Gunungmerakas-
penetrasi atau kedalaman investigasi gelombang Tasim terdiri dari Formasi Kasai dan Muarenim,
EM (Grandis 2010). Rumusan besaran skin serta satuan Gunung api muda. Formasi Muara
depth ditunjukkan dalam persamaan (2). Enim memiliki ketebalan 500 m sampai 1000
m, terdiri dari batupasir, batulempung,
(2) batulanau dan batubara. Formasi Muara Enim
Impedansi kompleks dalam metode berumur Miosen Akhir Pliosen Awal. Formasi
magnetotellurik dapat dinyatakan sebagai Kasai memiliki ketebalan 850 1200 m.
besaran amplitudo dan fasa. Besaran impedansi Formasi ini terdiri dari batupasir tufan dan tefra
dinyatakan dalam bentuk tahanan jenis dan fasa riolitik di bagian bawah. Satuan Gunung api
dalam persamaan (3). muda terdiri dari batuan breksi gunung api, lava,
dan tufa yang bersifat andesit. Desain survei
lokasi pengambilan data MT ditunjukkan dalam
Gambar 2.
| | Data magnetotellurik yang diperoleh dari
| | (3a) akuisisi di lapangan tidak lepas dari gangguan
noise sehingga perlu dilakukan pengolahaan
( ) (3b) data (Simpson & Bahr, 2005). Pengolahan data
magnetotellurik dilakukan dengan tahapan
METODE transformasi Fourier, robust processing, dan
Pengambilan data (data acquisition) MT seleksi crosspower. Kemudian dilakukan inversi
di daerah survei dilakukan dengan mengukur 2D. Pengolahan data dari pre-processing yaitu
secara simultan komponen horisontal medan menggunakan software Phoenix Geophysics
listrik (Ex , Ey) dan medan magnet (Hx, Hy, Hz). SSMT 2000 untuk proses transformasi Fourier,
Alat ukur MT terdiri dari tiga sensor sinyal penentuan nilai crosspower, dan robust
magnetik (magnetometer) dan dua pasang processing dilanjutkan dengan menggunakan
sensor sinyal listrik (elektroda), PC, dan unit software MT-Editor untuk pemilihan
penerima sebagai pengolah sinyal dan perekam crosspower, serta software WinGLink untuk
data. Konfigurasi alat dalam pengambilan data proses inversi pemodelan 2-dimensi.
di lapangan ditunjukkan dalam Gambar 1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data pengukuran metode magnetotellurik
merupakan data time series dari medan listrik Ex
dan Ey serta medan magnet Hx, Hy, dan Hz
yang ditampilkan dalam Gambar 3.
DAFTAR PUSTAKA
Castells, A.M.. 2006. A Magnetotelluric
Investigation of Geoelectrical
Dimensionallity and Studi of the Central
Betic Crustal Structure [Thesis].
Gambar 9. Model Cross Sections Barcelona: Universitat de Barcelona.
Model inversi 2D merupakan model yang Kearey, Philip, Brooks, Michael, Hill, Ian.
menggambarkan struktur resisitivitas bawah 2002. An Introduction To Geophysical
permukaan terhadap kedalaman dalam bentuk Exploration. Williston : American
penampang 2 dimensi seperti ditunjukkan pada Blackwell Publishing.
Gambar 10.
Praromadani, Z.S. 2012. Pemodelan Sistem
Geotermal Daerah Telomoyo Dengan
Jurnal Fisika Vol. 3 No. 2, Nopember 2013 137