Pemba Has An
Pemba Has An
Setiap unsur memiliki sifat fisik dan kimia masing masing, namun apabila suatu unsur sudah
berbentuk senyawa, bisa saja sifat dari unsur itu berbeda. Pada praktikum ini dilakukan 4 jenis
percobaan untuk mempelajari beberapa jenis unsur yaitu mempelajari unsur karbon,
mempelajari unsur periode 3, mempelajari unsur alkali tanah, dan mempelajari unsur halogen.
Percobaan pertama, yaitu mempelajari unsur karbon. Digunakan serbuk cuo, gula dan air
kapur. Dimana, cuo bersifat sebagai oksidator atau tugasnya mereduksi gula, sedangkan gula
akan menjadi reduksi atau bertugas mengoksidasi cuo. Pada percobaan ini dilakukan pemanasan
gula dan serbuk cuo pada tabung 1 dan tabung 2 berisi air kapur, kemudian kedua tabung
dihubungkan dengan statif. Hasilnya air kapur pada tabung 2 akan mengeruh dan terbentuk
gelembung (mendidih) akibat dialirkannya gas hasil pembakaran gula dan cuo tersebut. Dimana
keruhnya air kapur ini menandakan bahwa pembakaran gula dan cuo menghasilkan gas CO2 dan
juga menghasilkan endapan berupa endapan cu. Terbentuknya gas Co2 ini berarti terdapat unsur
karbon pada gula.
Percobaan kedua, mempelajari unsur periode 3 yaitu unsur Alumunium dan Magnesium.
Eksperimen I yaitu mempelajari unsur alumunium pada larutan Al2(SO4)3, dilakukan
penambahan naoh(basa kuat) pada larutan Al2(SO4)3, hasilnya, setelah ditambahkan 5 tetes
naoh, terbentuk endapan putih, endapan ini menandakan terbentukanya Al(OH)3 dimana garam
ini bersifat basa. Kemudian larutan tadi ditetesi sampai 20 tetes H2SO4 (asam kuat). Hasilnya
endapan Al(OH)3 tersebut, menghilang (terurai). Hal ini terjadi karena, jika endapan Al(OH)3
ditambahkan asam atau basa berlebihan maka akan menyebabkan endapan Al(OH)3 larut atau
kembali menjadi zat semula (Al2(SO4)3). Percobaan ini membuktikan bahwa unsur aluminium
dapat bereaksi dengan asam kuat dan basa kuat. Hal sesuai dengan literatur yang ada. Kemudian
eksperimen II yaitu mempelajari unsur magnesium. Dilakukan pembakaran pita magnesium
sampai birpijar kemudian ditambahkan beberapa tetes aquades pada pijaran magnesium sambil
diuji dengan kertas lakmus biru. Hasilnya kertas lakmus biru tetap berwarna biru. Hal ini
disebabkan karena pembakakaran magnesium menghasilkan magnesium oksida (MgO) yang
dimana jika ditetesi air akan menghasilkan magnesium hidroksida (Mg(OH)2). Magnesium
hidroksida atau Mg(OH) ini bersifat basa sehingga kertas lakmus biru tidak berubah warna (tetap
biru). Hal ini sesuai dengan literatur yang mengatakan logam magnesium merupakan logam
alkali tanah periode 3 yang reaktif mudah bereaksi dengan senyawa lain termasuk air
membentuk basa.