PENDAHULUAN
yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis
karena dapat memicu kegiatan atau sebuah aksi yang ekstrim dalam sebuah
penolakan yang tidak sesuai dengan paham tersebut. Radikalisme yang akhir-
akhir ini sering kali dikaitkan dengan aksi-aksi kekerasan yang dikonotasikan
dengan radikal dan radikalisme sendiri yang sering dikaitkan dengan terorisme?
oleh sekelompok orang yang mengaku diri mereka sebagai islam garis keras.
melakukan hal-hal yang membahayakan seperti bom bunuh diri. Terorisme dan
kekerasan, tindakan yang ekstrim serta berusaha untuk mengubah keadaan sesuai
negara yang dianggap musuh misalnya Amerika dan Israel yang ada diberbagai
belahan negara di dunia. Tetapi yang menjadi faktanya korban dari terorisme
Namun yang jelas, semua ormas Islam yang resmi di nagara ini sama-sama
terkecuali ormas-ormas yang sering distigma sebagai ormas garis keras seperti
Fron Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Majelis Mujahiddin
diantaranya pada tanggal 28 Maret 1981, Garuda Indonesia pernah diserang oleh
penerbangan Jakarta, pesawat ini dibajak oleh 5 orang bersenjata yang mengaku
sebagai angota Komando Jihad. 3 Teroris tersebut mengaku sebagai bagian dari
pesawat tewas, 1 orang penumpang tewas, dan 3 orang teroris tewas. Lalu Lima
tahun kemudian, tepatnya 21 Januari 1985, aksi terorisme dengan motif jihad
kembali terjadi. Kali ini menimpa salah satu tempat keajaiban dunia yang ada di
Yogyakarta, Candi Borobudur.Dan aksi terorisme juga terjadi Pada tahun 2000,
ada empat aksi teror yang pernah terjadi. 1 Agustus 2000, sebuah bom
meledakkan Kedubes Filipina. Akibat peristiwa ini 2 orang tewas serta 21 orang
luka-luka termasuk di dalamnya Duta Besar Filipina untuk Indonesia, Leonides T.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk berbagi ilmu pengetahuan tentang betapa
muda.
Manfaat penelitian dari makalah ini adalah untuk mengharapkan pembaca dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bagi umat Islam untuk menjawabnya. Isu radikalismeIslam ini sebenarnya sudah lama
yang banyak dibicarakan dalam wacana politik dan peradaban global akibat kekuatan
media yang memiliki potensi besar dalam menciptakan persepsi masyarakat dunia6.
Banyak label label yang diberikan oleh kalangan Eropa Barat dan Amerika Serikat
untuk menyebut gerakan Islam radikal, dari sebutan kelompok garis keras, ekstrimis,
Barat pasca hancurnya ideology komunisme (pasca perang dingin) memandang Islam
sebagai sebuah gerakan dari peradaban yang menakutkan. Tidak ada gejolak politik
yang lebih ditakuti melebihi bangkitnya gerakan Islam yang diberinya label sebagai
radikalisme Islam. Tuduhan-tudujan dan propaganda Barat atas Islam sebagai agama
Label radikalisme bagi gerakan Islam yang menentang Barat dan sekutu-
Palestina, Revolusi Islam Iran, Partai FIS Al-Jazair, perilaku anti-AS yang
label radikalisme Islam.Tetapi memang tidak bisa dibantah bahwa dalam perjalanan
secara kaku yang dalam bahasa peradaban global sering disebut kaum radikalisme
Islam.
tersebut bisa saja disebabkan oleh negara maupun kelompok lain yang berbeda
paham, juga keyakinan. Pihak yang merasa diperlakukan secara tidak adil, lalu
melakukan perlawanan.
Radikalisme tak jarang menjadi pilihan bagi sebagian kalangan umat Islam untuk
akan melahirkan masalah lain yang memiliki dampak berkepanjangan. Lebih jauh
lagi, radikalisme justru akan menjadikan citra Islam sebagai agama yang tidak toleran
tak ada dalam sejarah Islam. Sebab selama ini Islam tak menggunakan radikalisme
untuk berinteraksi dengan dunia lain. Dalam sejarahnya, Nabi selalu mengajarkan
Ini berarti, jelas Nazaruddin, bahwa penyebaran ajaran Islam yang diemban oleh
Nabi Muhammad dilakukan dengan cara yang santun dan lemah lembut. Nabi
dibawa dengan cara yang sangat damai. Pun penyebaran Islam yang terjadi di Negara
murni berupa pembunuhan dan ancaman yang bertujuan untuk mencapai tujuan
maupun oleh suatu kelompok terhadap penguasa yang dianggap sebagai tiran.
Pembunuhan terhadap individu ini sudah dapat dikatakan sebagai bentuk murni dari
bukanlah baru. Menurut Grant Wardlaw dalam buku Political Terrorism (1982),
manifestasi Terorisme sistematis muncul sebelum Revolusi Perancis, tetapi baru
mencolok sejak paruh kedua abad ke-19. Dalam suplemen kamus yang dikeluarkan
Akademi Perancis tahun 1798, terorisme lebih diartikan sebagai sistem rezim teror.
kekerasan secara brutal dan berlebihan dengan cara memenggal 40.000 orang yang
pada akhir abad 19 dan menjelang terjadinya Perang Dunia-I, terjadi hampir di
dilakukan di Eropa Barat, Rusia dan Amerika. Mereka percaya bahwa Terorisme
adalah cara yang paling efektif untuk melakukan revolusi politik maupun sosial,
bencana pembunuhan masal terhadap warga Armenia pada Perang Dunia I. Pada
dekade tersebut, aksi Terorisme diidentikkan sebagai bagian dari gerakan sayap kiri
pemerintah. Bentuk kedua Terorisme dimulai di Aljazair pada tahun 50an, dilakukan
oleh FLN yang memopulerkan serangan yang bersifat acak terhadap masyarakat
sipil yang tidak berdosa. Hal ini dilakukan untuk melawan apa yang disebut sebagai
Terorisme negara oleh Algerian Nationalist. Pembunuhan dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan keadilan. Bentuk ketiga Terorisme muncul pada tahun 60an dan
terkenal dengan istilah Terorisme Media, berupa serangan acak terhadap siapa saja
Kita dapat menarik kesimpulan bahwa faktor ekonomi merupakan motif utama
bagi para terorisme dalam menjalankan misi mereka. Keadaan yang semakin tidak
menentu dan kehidupan sehari-hari yang membikin resah orang untuk melakukan apa
saja. Dengan seperti ini pemerintah harus bekerja keras untuk merumuskan
tidak selayaknya diperbuat seperti; membunuh, mengancam orang, bunuh diri, dan
sebagainya.
kelompok garis keras yang bersatu mendirikan Tanzim al-Qaidah Aceh. Dalam
keseharian hidup yang kita jalani terdapat pranata social yang membentuk pribadi kita
menjadi sama. yang dilakukan. Sistem social yang dibentuk oleh kelompok radikal
atau garis keras membuat semua orang yang mempunyai tujuan sama dengannya bisa
Faktor ini yang menjadikan seseorang yakin dengan apa yang diperbuatnya.
Perbuatan yang mereka lakukan berdasarkan dengan apa yang sudah disepakati dari
awal dalam perjanjiannya. Dalam setiap kelompok mempunyai misi dan visi masing-
masing yang tidak terlepas dengan ideologinya. Dalam hal ini terorisme yang ada di
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
sudah berkembang secara luas baik di dalam negeri maupun di luar negeri. paham ini
menganganggap bahwa tindakan yang mereka lakukan adalah tindakan yang benar
padahal tindakan yang di lakukan oleh sekelompok yang menganut paham tersebut
merupakan tindakan kekerasan yang sangat merugikan bagi warga sipil dan Negara
3.2 Saran
sehingga dapat di percaya oleh masyarakat dan tidak menimbulkan munculnya paham
PAHAM RADIKALISME
DISUSUN OLEH:
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran