Oleh
Alhdila Rifqi Belly 0851140019
Karunia Dyah Palupi 0851140005
Raden Roro Kartika 0841150032
Satria Jabar Haq 0841150035
Syarif Albar 0841150030
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan.Dalam makalah ini kami membahas Pembangkit Listrik Tenaga Air
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang PLTA dan
sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah
Pembangkit Listrik
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan,
arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami
sampaikan :
Ir. Sunaryo, selaku dosen mata kuliah Pembangkit
Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk
makalah ini.
Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan
- Untuk mempermudah mahasiswa dalam memahami tentang PLTA
- Supaya mahasiswa mengerti prinsip kerja PLTA
- Supaya mahasiswa bisa mengoperasikan PLTA
BAB II
PEMBAHASAN
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin
air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar
barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh
lebih 1 milyar orang. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara
mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru
yang dikenal dengan pumped-storage plant .
pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:
Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air
dialirkan langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.
Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di
lower reservoir sebelum dibuang disungai.
Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir
sehingga cadangan air pada Waduk utama tetap stabil.
1. DAM
Sesuai dengan kondisi alam, pengembangan PLTA dapat dibagi atas 2 jenis
yaitu : tipe waduk dan tipe aliran langsung. Tipe waduk dapat berupa bendungan
(reservoir) dan keluaran danau (lake outlet), sedangkan tipe aliran langsung dapat
berupa aliran langsung sungai (run-off river) dan aliran langsung dengan bendungan
pendek (run-off river with low head dam).
Bendungan Scrivener, Canberra Australia, dibangun untuk mengatasi banjir
5000-tahunan. Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan
laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga
digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air
yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Sedangkan waduk adalah
kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai kebutuhan. Waduk dapat
terjadi secara alami maupun dibuat manusia. Waduk buatan dibangun dengan cara
membuat bendungan yang lalu dialiri air sampai waduk tersebut penuh.
Tujuan dibuatnya termasuk menyediakan air untuk irigasi atau penyediaan air di
perkotaan, meningkatkan navigasi, menghasilkan tenaga hidroelektrik, menciptakan
tempat rekreasi atau habitat untuk ikan dan hewan lainnya, pencegahan banjir dan
menahan pembuangan dari tempat industri seperti pertambangan atau pabrik. Hanya
beberapa dam yang dibangun untuk semua tujuan di atas.
Menurut ketinggian, dam besar lebih tinggi dari 15 meter dan dam utama lebih dari
150 m. Sedangkan, dam rendah kurang dari 30 m, dam ketinggian-medium antara 30 -
100 m, dan dam tinggi lebih dari 100 m.
Kadang-kadang ada yang namanya Bendungan Sadel sebenarnya adalah sebuah dike,
yaitu tembok yang dibangun sepanjang sisi danau untuk melindungi tanah di
sekelilingnya dari banjir. Ini mirip dengan tanggul, yaitu tembok yang dibuat
sepanjang sisi sungai atau air terjun untuk melindungi tanah di sekitarnya dari
kebanjiran.
Sebuah bendungan Pengukur overflow dam didisain untuk dilewati air. weir adalah
sebuah tipe bendungan pengukur kecil yang digunakan untuk mengukur input air.
Bendungan Pengecek check dam adalah bendungan kecil yang didisain untuk
mengurangi dan mengontrol arus soil erosion.
2. SWITCHYARD
Serandang hubung ialah saluran air yang digunakna untuk mengairkan air yang
berasal dari bendungan. Saluran ini terhubung dengan Gedung sentral. Pada saluran
ini air memiliki energi kinetic yang sangat besar, karena dipenaruhi oleh tekanan air
yang disebabkan ketinggian bendungan. Semakin tinggi bendungan dan semakin
banyak jumlah air, maka semakin besar pula energi kinetic yang dihasilkan.
3. GEDUNG SENTRAL
Terdiri atas Turbin dan Generator. Turbin adalah alat yang dapat merubah energi
kinetic air menjadi energi mekanik, sedangkan generator ialah alat yang digunakan
untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik.
3.1 TURBIN
Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit
tenaga listrik.. Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis.
Energi mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan
prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis,
turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi.
Turbin Impuls
Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pda nozle. Air keluar nozle yang
mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah
kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse). Akibatnya
roda turbin akan berputar. Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran air
yang keluar dari nosel tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya.
Semua energi tinggi tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah
menjadi energi kecepatan.
Turbin Pelton
Pelton wheel from Walchensee, Germany hydro power station.
Turbin pelton merupakan turbin impuls. Turbin Pelton terdiri dari satu set sudu jalan
yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih alat yang
disebut nosel. Turbin Pelton adalah salah satu dari jenis turbin air yang paling efisien.
Turbin Pelton adalah turbin yang cocok digunakan untuk head tinggi.
Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu dibentuk sedemikian
sehingga pancaran air akan mengenai tengah-tengah sudu dan pancaran air tersebut
akan berbelok ke kedua arah sehinga bisa membalikkan pancaran air dengan baik dan
membebaskan sudu dari gaya-gaya samping. Untuk turbin dengan daya yang besar,
sistem penyemprotan airnya dibagi lewat beberapa nosel. Dengan demikian diameter
pancaran air bisa diperkecil dan ember sudu lebih kecil.
Turbin Pelton untuk pembangkit skala besar membutuhkan head lebih kurang 150
meter tetapi untuk skala mikro head 20 meter sudah mencukupi.
Turbin Turgo
Turbin Turgo dapat beroperasi pada head 30 s/d 300 m. Seperti turbin pelton turbin
turgo merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda. Pancaran air dari nozle
membentur sudu pada sudut 20 o. Kecepatan putar turbin turgo lebih besar dari turbin
Pelton. Akibatnya dimungkinkan transmisi langsung dari turbin ke generator sehingga
menaikkan efisiensi total sekaligus menurunkan biaya perawatan.
Turbin Crossflow
Salah satu jenis turbin impuls ini juga dikenal dengan nama Turbin Michell-Banki
yang merupakan penemunya. Selain itu juga disebut Turbin Osberger yang
merupakan perusahaan yang memproduksi turbin crossflow. Turbin crossflow dapat
dioperasikan pada debit 20 litres/sec hingga 10 m3/sec dan head antara 1 s/d 200 m.
Turbin Zcrossflow menggunakan nozle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan
lebar runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi konversi
energi kinetik menjadi energi mekanis. Air mengalir keluar membentur sudu dan
memberikan energinya (lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan
turbin. Runner turbin dibuat dari beberapa sudu yang dipasang pada sepasang piringan
paralel.
Turbin Reaksi
Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan terjadinya
penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya
pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang
bekerja berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin
reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah turbin.
Turbin Francis
Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara sumber
air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin
Francis menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air masuk secara
tangensial. Sudu pengarah pad turbin Francis dapat merupakan suatu sudu pengarah
yang tetap ataupun sudu pengarah yang dapat diatur sudutnya. Untuk penggunaan
pada berbagai kondisi aliran air penggunaan sudu pengarah yang dapat diatur
merupakan pilihan yang tepat.
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanikal. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrikSebelum hubungan
antara magnet dan listrik ditemukan, generator menggunakan prinsip elektrostatik.
Mesin Wimshurst menggunakan induksi elektrostatik atau "influence". Generator Van
de Graaff menggunakan satu dari dua mekanisme:
Generator elektrostatik tidak efisien dan berguna hanya untuk eksperimen saintifik
yang membutuhkan voltase tinggi.
- Studi Kelayakan
- Desain Rinci
- Survei topografi
Sementara prinsip kerja suatu PLTA secara umum adalah menghimpun air dalam
waduk atau bendungan atau kolam tando tahunan yang berfungsi dasar untuk
menampung air dan menaikkan tinggi tekan air (head) yang merupakan potensi air
sungai lalu menyalurkannya ke turbin dalam gedung sentral yang terletak lebih rendah
dari waduk. Selanjutnya turbin menyalurkan energi air ke generator yang akan
mengubahnya menjadi energi listrik.
Dalam hubungan dengan reservoir air maka h (height) adalah beda ketinggian antara
muka air pada reservoir dengan muka air keluar dari kincir air/turbin air. Total energi
yang tersedia dari suatu reservoir air adalah merupakan energi potensial air.
Adanya udara bertekanan tinggi yang timbul akibat pengisian saluran pelimpah atau
pipa pesat juga diperhitungkan dengan adanya pipa udara atau pipa gelombang yang
diletakkan di ujung saluran pelimpah sebelum pintu masuk pipa pesat. Udara
bertekanan tinggi tersebut dapat merusak turbin bila tidak diserap oleh pipa
gelombang.
Air yang mengalir menuju turbin juga menghasilkan arus balik yang bergelombang
tinggi akibat pengaturan pemasukan air dalam turbin oleh penggerak turbin sehingga
terjadi penolakan sebagian arus air. Arus balik ini dapat memperlambat arus air
menuju turbin dan meningkatkan pukulan tekanan air (over pressure) terhadap
dinding saluran pipa pesat. Dalam kasus seperti ini dibutuhkan tangki gelombang
yang berfungsi sebagai penyangga yang menyerap peningkatan guncangan tekanan
dengan cara menampung arus balik tersebut.
Air yang mengalir melalui pipa-pipa selalu mempunyai head dan tinggi kinetik. Pada
pintu pemasukan ke penggerak turbin (turbine runner), tinggi tekan dapat secara utuh
diubah menjadi tinggi kinetik dalam keadaan tekanan jet air keluar dari satu atau lebih
mulut pipa pemancar (nozzle) dan mengenai sudu-sudu roda. Pada kondisi seperti ini
pancaran jet bebas akan menjadi tekanan atmosfer. Pada jenis turbin Francis yang
digunakan PLTA Cirata yang termasuk turbin tekan atau turbin reaksi dan bekerja
dengan aliran air bertekanan, penggerak turbin langsung mengubah tenaga kinetik dan
tenaga tekanan menjadi tenaga mekanik secara bersamaan.
Potensi tenaga air di seluruh Indonesia secara teoretis diperkirakan sekitar 75.000
MW yang tersebar pada 1.315 lokasi. Tenaga air merupakan salah satu potensi sumber
energi yang sangat besar, tetapi pemanfaatannya masih jauh di bawah potensinya.
Dari potensi tersebut diperkirakan sebesar 34.000 MW dapat dikembangkan untuk
pusat pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas cukup besar, yaitu 100 MW ke atas.
Tenaga air dibagi dalam tiga kategori yaitu skala besar, mini, dan mikro. Belum ada
ketentuan secara jelas mengenai pembagian skala tersebut. Tampaknya setiap negara
mempunyai ukuran yang berbeda. Namun, secara umum tenaga air (hidro) skala besar
mempunyai kapasitas diatas 10 MW, mini berkapasitas 200 kW sampai 10 MW, dan
mikro berkapasitas sampai 200 kW.
Pemanfaatan tenaga air skala besar untuk pembangkit tenaga listrik sampai dengan
tahun 2000 mencapai 4.208 MW atau hanya sekitar 5,6% dari potensi yang ada.
Namun, potensi tenaga air yang berada di Pulau Jawa telah dikembangkan secara
optimal, yaitu telah dikembangkan sekitar 2.389 MW atau 53% dari total potensi yang
ada. Sedangkan mini dan mikrohidro, potensinya sekitar 460 MW, dan yang sudah
dimanfaatkan sekitar 64 MW yang pada umumnya dimanfaatkan untuk listrik
perdesaan.
Menurut jenis arusnya, sistem tenaga listrik dikenal dengan sistem arus bolak-balik
(AC) dan sistem arus searah (DC). Pada sistem AC, penaikkan dan penurunan
tegangan, medan magnet putarnya mudah dilakukan. Maka berdasarkan kemudahan
tersebut, hampir di seluruh dunia menggunakan sistem tenaga listrik AC, walaupun
sistem DC juga mulai dikembangkan dengan pertimbanganpertimbangan tertentu.
Sementara sistem AC tidak dapat disimpan, sehingga dalam memenuhi permintaan
konsumen, pusat listrik harus dioperasikan sesuai dengan permintaan konsumen yang
berubah dari waktu ke waktu.
Sistem tenaga listrik dibangkitkan dalam pusatpusat listrik dan disalurkan ke
konsumen melalui jaringan saluran tenaga listrik. Tenaga listrik dibangkitkan dalam
Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP, PLTGU dan PLTD, kemudian
disalurkan melalui saluran transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangannya
oleh transformator penaik tegangan yang ada dipusat listrik. Saluran tegangan tinggi
di Indonesia mem punyai tegangan 150 kV yang disebut sebagai Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT) dan tegangan 500 kV yang disebut sebagai Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Saluran transmisi ada yang berupa saluran udara dan ada pula yang berupa kabel
tanah. Karena saluran udara harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan kabel
tanah, maka saluran transamisi kebanyakkan berupa saluran udara. Kerugian saluran
transmisi menggunakan kabel udara adalah adanya gangguan petir., kena pohon dan
lainlain. Setelah tenaga listrik disalurkan melalui saluran transmisi, maka sampailah
tenaga listrik di Gardu Induk (GI) untuk diturunkan tegangannya melalui
transformator penurun tegangan menjadi tegangan menengah atau yang juga disebut
tegangan distribusi primer.
Tegangan distribusi primer yang digunakan pada saat ini adalah tegangan 20 kV.
Jaringan setelah keluar dari GI disebut jaringan distribusi, sedangkan jaringan antara
Pusat Listrik dengan GI disebut jaringan transmisi. Setelah tenaga listrik disalurkan
melalui jaringan distribusi primer, maka kemudian tenaga listrik diturunkan
tegangannya dalam gardugardu distribusi menjadi tegangan rendah dengan tegangan
380/220 Volt, kemudian disalurkan melalui Jaringan Tegangan Rendah untuk
selanjutnya disalurkan ke rumah-rumah pelanggan (konsumen) melalui Sambungan
Rumah.
Pada industri besi/baja, proses reduksi besi, peleburan dan pencetakan besi/baja
memerlukan energi yang besar. Biasanya listrik digunakan di tungku listrik yang
memungkinkan dibuat alloy yang memerlukan suhu yang tinggi. Sedangkan di
industri pengolahan tembaga, energi digunakan untuk pembuatan konsentrat tembaga
dan pengambilan logam tembaga dari konsentrat. Pada 7 industri nikel, proses
pengolahan nikel dapat dibagai menjadi dua proses. Proses hidrometalurgi untuk
pengambilan logam dengan proses pelarutan dengan penambahan bahan kimia. Proses
pirometalurgi untuk pengambilan logam dengan cara pemanasan.
2.8. Aspek Ekonomi
umur teknis PLTA yang panjang bahkan dapat lebih dari 50 tahun
keandalan yang tinggi sehingga dapat mengurangi jumlah unit cadangan yang
diperlukan, dan
Berdasarkan dara dari Badan Meteorologi dan Geofisika, DAS Mamberamo termasuk
ke dalam jalur gempa tektonik dengan intensitas gempa yang tinggi. Hasil analisis
menunjukkan bahwa episentrum pada umumnya dangkal (< st="on">gaya gempa
biasanya Utara - Selatan sesuai dengan arah 8 tumbukan lempeng, sehingga bangunan
yang memanjang harus diusahakan berarah Timur - Barat. Perencanaan bendungan
sebaiknya dilengkapi dengan anlisis runtuh bendungan (dam break analysis) untuk
mengantisipasi terhadap keselamatan penduduk yang bermukim di bagain hilir
bendungan.
2.10 Analisis SWOT
Analisis SWOT (strength, weakness, opportunity and threat) terdiri atas faktor
internal yang bias dikontrol dan faktor eksternal atau lingkungan yang mungkin sulit
dikontrol. Kedua sisi dianalisis supaya dapat disusun suatu strategi sehingga tercapai
keberhasilan dan mempunyai daya saing. Dari faktor internal bisa diidentifikasi
kekuatan dan kelemahan (strength and weakness) sedangkan dari faktor eksternal
berupa peluang dan ancaman (opportunity and threat). Berikut ini adalah analisis
SWOT bila pembangunan PLTA dan industri padat energi dibangun di DAS
Mamberamo.
Kekuatan (strength)
- Sumber energi air yang melimpah dengan harga yang relatif murah
Kelemahan (weakness)
- Sumber daya manusia yang masih kurang, baik dalam kualitas maupun kuantitas
Peluang (opportunity)
Ancaman (threat)
5. Reservoir air dapat digunakan untuk banyak keperluan; seperti untuk perikanan,
irigasi dan pengendalian banjir
7. Masa guna melebihi 50 tahun dan dapat diperpanjang lagi melalui renovasi kerena
PLTA termasuk jenis energi yang terbarukan.
10. Berfungsi sebagai pemikul beban puncak karena dapat cepat mengikuti perubahan
beban tanpa harus mengorbankan efisiensi.
Kesimpulan.
1 PLTA adalah sebuah bentuk implementasi pemanfaatan energi terbarukan, dimana
yang digunakan sebagai penggerak mulanya adalah Air yang mengalir.
2 Prinsip kerja PLTA
Energi Potensial Air pada dam yang memiliki ketinggian
3 Jenis PLTA
1. Berdasarkan Tinggi Terjun PLTA
PLTA jenis terusan air (water way)
PLTA jenis DAM /bendungan
PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)
2. PLTA Berdasarkan Aliran Sungai
PLTA jenis aliran sungai langsung (run of river)
PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond)
Pusat listrik jenis waduk (reservoir)
PLTA Jenis Pompa (pumped storage)
4 Komponen komponen dasar PLTA
1. DAM
Sesuai dengan kondisi alam, pengembangan PLTA dapat dibagi atas 2 jenis
yaitu : tipe waduk dan tipe aliran langsung. Tipe waduk dapat berupa bendungan
(reservoir) dan keluaran danau (lake outlet), sedangkan tipe aliran langsung dapat
berupa aliran langsung sungai (run-off river) dan aliran langsung dengan bendungan
pendek (run-off river with low head dam).
2. SWITCHYARD
3. GEDUNG SENTRAL
Terdiri atas Turbin dan Generator. Turbin adalah alat yang dapat merubah energi
kinetic air menjadi energi mekanik, sedangkan generator ialah alat yang digunakan
untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik.
3.1 TURBIN
a) Turbin Impuls
Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nosel
tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi
tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi
kecepatan.
Turbin Pelton
Pelton wheel from Walchensee, Germany hydro power station.
Turbin pelton merupakan turbin impuls. Turbin Pelton terdiri dari satu set sudu jalan
yang diputar oleh pancaran air yang disemprotkan dari satu atau lebih alat yang
disebut nosel. Turbin Pelton adalah salah satu dari jenis turbin air yang paling efisien.
Turbin Pelton adalah turbin yang cocok digunakan untuk head tinggi.
Turbin Turgo
Turbin Turgo dapat beroperasi pada head 30 s/d 300 m. Seperti turbin pelton
turbin turgo merupakan turbin impulse, tetapi sudunya berbeda. Pancaran air dari
nozle membentur sudu pada sudut 20 o. Kecepatan putar turbin turgo lebih besar dari
turbin Pelton. Akibatnya dimungkinkan transmisi langsung dari turbin ke generator
sehingga menaikkan efisiensi total sekaligus menurunkan biaya perawatan.
Turbin Crossflow
Turbin crossflow dapat dioperasikan pada debit 20 litres/sec hingga 10 m3/sec
dan head antara 1 s/d 200 m.Turbin crossflow menggunakan nozle persegi panjang
yang lebarnya sesuai dengan lebar runner.
b) Turbin Reaksi
Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan terjadinya
penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya
pada sudu sehingga runner (bagian turbin yang berputar) dapat berputar
Turbin Francis
Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara
sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar.
Turbin Francis menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air masuk
secara tangensial.
Turbin Kaplan & Propeller
Turbin Kaplan dan propeller merupakan turbin rekasi aliran aksial. Turbin ini
tersusun dari propeller seperti pada perahu.. Propeller tersebut biasanya mempunyai
tiga hingga enam sudu.
5 Proses Produksi PLTA
DAM GOVERNOR
INTAKE GATE COOLING SYSTEM
PENSTOCK&SURGE LUBRICATION
TANK SHAFT
INLET VALVE GENERATOR
BY PASS VALVE GENERATOR COOLING
GUIDE VANE SYSTEM
FIX BLADE CONTROL SYSTEM
RUNNER (TURBIN AIR) SWITCH YARD
SERVO MOTOR
6 SWITCH YARD
POWER TRAFO BAND TRAP
CB LIGHT ARRESTER
DS BUSBAR
ES ISOLATOR
PT STEEL STRUCTURE
CT GROUNDING