STANDAR K3
7.1. PENDAHULUAN
Mencermati kelahiran ISO 9000 dan ISO 14000 yang begitu rumit dan pelik,
ternyata untuk penerbitan seri ISO 18000 lebih pelik dan rumit. Untuk
membuat standar K3 yang berlaku untuk seluruh dunia bagi berbagai sektor
industri bahkan pada pertemuan di Genewa tahun 1997, hal tersebut
dianggap hampir tidak mungkin. Contohnya, adalah tidak mungkin memiliki
standar yang sama bagi industri pengolahan minyak dan industri kecil
garmen. Namun dapat dirasakan bahwa bagi perusahaan yang telah
menerapkan ISO 9000 dan ISO 14000, mereka tetap berusaha meningkatkan
mutu sehingga sertifikasi yang sudah diperoleh akan tetap mereka miliki.
Biaya yang tinggi dan alokasi waktu telah disediakan agar staf dan karyawan
yang terkait dapat bekerja sesuai standar yang diminta. Pemakai (konsumen)
Sejak itu, lingkungan kerja menjadi lebih baik misalnya peraturan yang
melarang anak-anak untuk bekerja dan wanita untuk bekerja malam,
dengan demikian kecelakaan kerja dapat dihindari.
Suatu industri yang secara nyata beroperasi pasti berusaha untuk mematuhi
peraturan perundangan. Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundangan
akan menimbulkan kerugian dengan kemungkinan mengalami tuntutan
bahkan kemungkinan dicabut ijin usahanya.
Dengan adanya keinginan pasar dan konsumen atas jaminan produk dan
kualitas barang, memaksa industri untuk mematuhi peraturan perundangan
misalnya SMK3, bahkan sesuatu yang tidak mandatory seperti ISO. Dengan
mendapatkan penghargaan, memperoleh sertifikasi memaksa industri untuk
menjaga kepatuhan terhadap peraturan perundangan bila tidak ingin
sertifikasi yang telah diperoleh dicabut.
Didalam bisnis tidak dapat dilakukan sendiri dan perlu kerjasama dengan
mitra kerja meliputi berbagai kepentingan perangkat keras maupun
Berdasarkan asosiasi:
American Petroleum Institute Amerika
ISO International Standard
ANSI/ASME Amerika
Sebagai contoh bahwa setiap karyawan baru harus dilatih K3 sehingga ybs
dapat mengendalikan diri yang dapat dilihat pada manual standar
pengendalian dan pemantauan. Hasil dari prosedur pelatihan K3
memberikan rasa percaya diri untuk menjadi yang terbaik.
Dibawah ini salah satu contoh dari Manual K3 suatu perusahaan sesuai
dengan jenis industri. Manual tersebut dibagi dalam bagian-bagian sebagai
berikut:
Bagian I Administrasi
Tata cara penggunaan Manual K3
Persyaratan peraturan perundangan
Penempatan Manual K3 pada setiap prosedur
Kebijakan K3
Organisasi dan tanggung jawab
Konsultasi dan partisipasi karyawan
PENUTUP
Assessment Action
Assessment Action
TUJUAN YANG HARUS DICAPAI Ya/tidak Tingkatan Strategi untuk
memenuhi
2. Kondisi K3
a. Apakah fasilitas kerja saudara
dilindungi oleh peraturan
perundangan K3? Jika tidak,
peraturan perundangan apa yang
dipakai?
b. Apakah saudara mengetahui lokasi
wilayah Departemen terkait yang
bertanggung jawab terhadap K3?
c. Apakah saudara mengetahui dan
memahami prioritas program
K3 sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku?
d. Apakah semua pintu masuk
gedung/fasilitas kerja dijaga
petugas keamanan atau diberi
label "Pintu Khusus Karyawan"?
e. Apakah tamu perusahaan
diinformasikan peraturan K3
sebelum masuk fasilitas kerja oleh
petugas berwenang?
f. Apakah para karyawan telah dilatih
untuk berpartisipasi dalam
program K3 sesuai peraturan
perundangan yang berlaku?
g. Apakah poster-poster K3 dipajang
sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku?
h. Apakah fasilitas kerja saudara siap
diperiksa oleh inspektur
keselamatan sesuai dengan
peraturan perundangan yang
berlaku?
Keterangan
A: Sangat memenuhi
B : Memenuhi
C : Kurang memenuhi
D : Tidak memenuhi