DAFTAR ISI
7. STANDAR K3 ............................................................................................................ 1
ii
TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Memahami pengertian standar K3
iii
7. STANDAR K3
7.1. PENDAHULUAN
Telah terjadi pergeseran nilai standar yang signifikan dalam manajemen K3
yang dipacu oleh Organisasi Standar Internasional (=ISO, International Standart
Organization) sejak mereka menetapkan perlu adanya seri ISO 9000 dan ISO
14000. Walaupun seri-seri ISO tersebut tidak mengikat, namun tidak dapat
dipungkiri besarnya keinginan untuk memiliki standar manajemen K3. Hal
tersebut terbukti adanya keinginan untuk membuat ISO 18000 mengenai
manajemen K3, sebagaimana ISO 9000 untuk manajemen kualitas dan ISO
14000 untuk manajemen lingkungan. Ini merupakan tantangan bagi manajemen
K3 mengingat ISO 9000 can ISO 14000 diterapkan diberbagai sektor industri di
seluruh dunia. Menjadi keinginan para manajemen untuk melakukan bisnis
dengan biaya yang efektif dan efisien sesuai dengan harapan yang dikehendaki
konsumen dalam mengimplernentasikan seri-seri ISO 9000 dan seri-seri ISO
14000.
Mencermati kelahiran ISO 9000 dan ISO 14000 yang begitu rumit dan pelik,
ternyata untuk penerbitan seri ISO 18000 lebih pelik dan rumit. Untuk membuat
standar K3 yang berlaku untuk seluruh dunia bagi berbagai sektor industri
bahkan pada pertemuan di Genewa tahun 1997, hal tersebut dianggap hampir
tidak mungkin. Contohnya, adalah tidak mungkin memiliki standar yang sama
bagi industri pengolahan minyak dan industri kecil garmen. Namun dapat
dirasakan bahwa bagi perusahaan yang telah menerapkan ISO 9000 dan ISO
14000, mereka tetap berusaha meningkatkan mutu sehingga sertifikasi yang
sudah diperoleh akan tetap mereka miliki.
Biaya yang tinggi dan alokasi waktu telah disediakan agar staf dan karyawan
yang terkait dapat bekerja sesuai standar yang diminta. Pemakai (konsumen)
sadar dengan sertifikasi ISO 9000 dan ISO 14000 merupakan jaminan bahwa
produk yang mereka pakai terjaga kualitasnya dan mempunyai sifat ramah
terhadap lingkungan.
1
7.2. BERBAGAI KEUNTUNGAN STANDAR K3
Kebutuhan terhadap standar keselamatan dan kesehatan kerja merupakan
faktor yang dominan. Negara-negara yang menjual produknya ke negara maju
dihadapkan dengan kemungkinan sekarang atau dimasa mendatang bahwa
perusahaan mereka telah membuktikan bahwa sistem manajemen mutu mereka
telah sesuai dengan standar manajemen international. Sebenarnya British
Standard Industry (BSI) menciptakan manajemen mutu dalam BS 5750 pada
tahun1970.
Perlu diingat dengan baik bahwa sesungguhnya desakan pasar dan konsumen
saat ini menginginkan adanya standar K3. Hal ini terungkap selama pertemuan
sub komite teknis yang melaporkan perkembangan modul standar manajemen
lingkungan ISO 14000 memutuskan untuk mendelegasikan standar
keselamatan dan kesehatan kerja kepada komite lain selain TC 207. Di negara
maju, masalah K3 diwajibkan dibawah hukum dan mengundang resiko dituntut,
baik untuk perusahaan maupun untuk perorangan yang mengabaikannya.
Alasan lain yang mungkin menempatkan standar K3 dikeluarkan dari ISO 14000
adalah karena masalah K3 diinspeksi oleh banyak petugas yang memiliki
otoritas terhadap masalah keselamatan dan kesehatan kerja seperti di
Indonesia oleh Depnaker, Depkes, Dep Pertanian, Depperin dan Deptam dan
masih banyak lagi otoritas dari departemen lain.
2
7.2.2. Pencegahan Terhadap Terjadinya Kecelakaan
Sejak itu, lingkungan kerja menjadi lebih baik misalnya peraturan yang
melarang anak-anak untuk bekerja dan wanita untuk bekerja malam,
dengan demikian kecelakaan kerja dapat dihindari.
3
7.2.3. Menunjukkan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundangan
Dengan adanya keinginan pasar dan konsumen atas jaminan produk dan
kualitas barang, memaksa industri untuk mematuhi peraturan
perundangan misalnya SMK3, bahkan sesuatu yang tidak mandatory
seperti ISO. Dengan mendapatkan penghargaan, memperoleh sertifikasi
memaksa industri untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan
perundangan bila tidak ingin sertifikasi yang telah diperoleh dicabut.
4
penghematan bahan baku yang dipakai dan menurunkan-limbah yang
dihasilkan. Perusahaan akan lebih efisien dalam bekerja, karena bekerja
dengan filosofi standar manajemen yang dipakai.
Didalam bisnis tidak dapat dilakukan sendiri dan perlu kerjasama dengan
mitra kerja meliputi berbagai kepentingan perangkat keras maupun
perangkat lunak. Kecercayaan mitra kerja terhadap hasil produksi
dipengaruhi oleh standar mutu produk dan sifat ramah terhadap
lingkungan. Tidak jarang bahwa hasil produksi yang tadinya banyak
diminati masyarakat menjadi hancur disebabkan karena hasil produksi
dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kecelakaan.
5
7.3. RUANG LINGKUP STANDAR
6
● NIOSH Amerika
● OSHA Amerika
● DIN Jerman
● JIS Japan
Berdasarkan asosiasi:
● American Petroleum Institute Amerika
● ISO International Standard
● ANSI/ASME Amerika
7
Dibuat suatu daftar peraturan yang terdiri dari dua jenis :
● Daftar peraturan yang dapat berdiri sendiri. Berisi semua rincian
secara langsung dalam peraturan (suatu instrumen undang-undang)
atau aturan-aturan tambahan.
● Daftar peraturan yang umum sifatnya. (khusus untuk tempat kerja
aman dan peralatan kerja) dan membutuhkan dukungan pedoman
praktek yang rinci dan diungkapkan dalam SOP (Standard
Operational Procedure).
Dibawah ini salah satu contoh dari Manual K3 suatu perusahaan sesuai
dengan jenis industri. Manual tersebut dibagi dalam bagian-bagian
sebagai berikut:
Bagian I Administrasi
● Tata cara penggunaan Manual K3
● Persyaratan peraturan perundangan
● Penempatan Manual K3 pada setiap prosedur
● Kebijakan K3
● Organisasi dan tanggung jawab
● Konsultasi dan partisipasi karyawan
8
Bagian II Prosedur Keselamatan
● Tempat kerja
● Peralatan kerja
● Peralatan APD
● Manual penanganan
● VDU
● Listrik
● P3K
● Paparan bahan karsinogen
● Paparan bising
● Penanganan B3
● Rambu keselamatan
● Pekerja hamil
● Pengumuman Kecelakaan
● Analisis tugas
● Truk dan forklift
● Baterai
● Ruang tertutup
● Kerja di tempat panas
● LPG
● Udara bertekanan
● Mesin uap dan tekan
● K3 untuk kontraktor
● K3 untuk tamu perusahaan
9
Bagian IV Loss control
● Audit dan kaji ulang
● Tanggap darurat
● Prosedur investigasi kecelakaan
● Standar yang digunakan
● Bagian V Prosedur Operasi Standar (SOP)
● Tanggap darurat dan evakuasi
● Ijin kerja
● Tempat kerja aman
● Kebisingan
● Peralatan pelindung diri
● VDU
● Truk dan forkiift
● Penanganan dan substansi B3
● Bekerja dalam ruang tertutup
● Kerja di tempat panas
● Rambu K3
● Pekerja hamil
● Baterai
● Udara bertekanan tinggi
● Peraiatan panas dan uap
● Kontraktor dan tamu
● Kelistrikan
● Alat pembangkit listrik
● Office safety
● Pintu otomatis
● Bengkel kerja
● Pembersihan jendela
● Bekerja di tempat tinggi
● Tangga
● Pemindahan alat / truk muat
● Paparan terhadap karsinogen
10
● Pengelasan
● Menara berjalan
Dalam daftar tersebut diatas hanya berupa judul saja yang ditujukan baik
untuk manual maupun SOP sedang isi lengkapnya dapat dilihat pada
referensi.
PENUTUP
b. Karena belum adanya standar baku yang berlaku secara internasional, maka
dianjurkan tiap-tiap industri membuat manual K3, standar engineering industri dan
standard operational procedure (SOP).
11
Lampiran
2. Kondisi K3
a. Apakah fasilitas kerja saudara dilindungi oleh
peraturan perundangan K3? Jika tidak,
peraturan perundangan apa yang dipakai?
b. Apakah saudara mengetahui lokasi wilayah
Departemen terkait yang bertanggung jawab
terhadap K3?
c. Apakah saudara mengetahui dan memahami
prioritas program K3 sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku?
d. Apakah semua pintu masuk gedung/fasilitas
kerja dijaga petugas keamanan atau diberi label
"Pintu Khusus Karyawan"?
e. Apakah tamu perusahaan diinformasikan
peraturan K3 sebelum masuk fasilitas kerja oleh
petugas berwenang?
2
Assessment Action
Tingkatan Strategi untuk
TUJUAN YANG HARUS DICAPAI Ya/ Tidak
A B C D memenuhi