Anda di halaman 1dari 8

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Visitasi PT Bakrie Pipe Industries

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Ardra Anindya Y M 1801617172
Fauzi Budi P 1801617165
Hadiyan Faza 1801617311
Siva Farabiba 1801617200
Veronika 1801617040

Dosen Pengampu: Erik, M.Si.

FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
A. LATAR BELAKANG KEGIATAN
Kesehatan dan keselamatan adalah tentang mencegah segala hal yang dapat
merugikan orang banyak di tempat kerja. Pencegahan tersebut dilakukan dengan cara
mengambil tindakan yang tepat dan dengan menyediakan lingkungan kerja yang
memuaskan. Hal-hal tersebut penting secara moral dan etis, tetapi ada yang lebih dari
itu. Dengan lingkungan kerja yang sehat dan aman, produktivitas akan meningkat,
pengurangan pergantian staf dan absennya staf yang sakit. Staf sehat yang merasa
bahwa keselamatan mereka dijaga dengan baik oleh perusahaan, cenderung jauh lebih
bahagia dan memiliki sikap positif terhadap pekerjaan mereka. Biaya cedera, kerusakan
tanaman, down time, asuransi dan tenggat waktu yang terlewat dapat menjatuhkan
hukuman yang tinggi pada bisnis. Satu insiden tunggal dapat menghancurkan
perusahaan kecil dan menyebabkan gangguan besar dalam bisnis skala menengah. Dan
untuk wiraswasta, tidak adanya satu orang saja dapat menyebabkan bisnis tutup.
PT Bakrie Pipe Industries merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
perpipaan. Perusahaan ini jelas sangat membutuhkan K3 di dalamnya karena proses
pembuatan pipa memerlukan alat berat dan alat-alat yang mampu membahayakan orang
di situ. Alasan kami memilih perusahaan ini untuk melihat bagaimana K3 yang
dilaksanakan di sini adalah karena kami mendengar bahwa perusahaan ini memiliki K3
yang cukup baik dan hampir selalu berjalan optimal. Oleh karena itu, kami ingin
mengetahui proses K3 yang ada di PT Bakrie Pipe Industries yang nantinya akan dapat
memberikan informasi yang bermanfaat bagi kami dan orang lain.

B. PROFIL PERUSAHAAN
PT. Bakrie Pipe Industries sebagai salah satu anak perusahaan dari PT. Bakrie
Brothers Tbk, yang didirikan pada tahun 1981, menjadi produsen pipa baja terbesar dan
terkemuka di Indonesia. Perusahaan memproduksi berbagai pipa baja seperti oil & gas
pipeline, water line, piling pipe, telephone pole, electrical pole, structural pipe for
general construction and offshore structure, dan aplikasi-aplikasi lainnya. Dengan total
area 38 hektar yang berlokasi di Bekasi – Jawa Barat, BPI mengoperasikan 5 mesin
dengan kemampuan yang berbeda. Semua mesin didukung oleh teknologi canggih dan
mesin manufaktur terbaru menerapkan High Frequency Electric Resistance atau High
Frequency Electric Induction Welding, dan mampu menghasilkan pipa mulai dari
diameter ½” sampai 24″ dengan ketebalan mulai dari 1,5 mm sampai 15,9 mm dan
grade maksimum X65 / 450 MPa. Fasilitas pendukung seperti alat uji inspeksi non-
destruktif, laboratorium pengujian destruktif, bahan baku dan pipe yard, slitting plant,
galvanizing plant, workshop, warehouse dan utilitas lain yang digunakan untuk
memperkuat proses manufaktur pipa baja berkualitas internasional.
Sejarah dimulai pada tahun 1959, ketika PT Bakrie & Brothers mendirikan
pabrik pipa baja “TALANG TIRTA”. Saat itu pabrik pipa baja tersebut baru mampu
memproduksi pipa baja dengan ukuran diameter 5/8 – 1 ¼ inch (conduit pipe), dengan
kapasitas produksi 3.000 ton per tahun. Sejak itu pipa baja Bakrie telah dikenal luas.
Perkembangan berikutnya adalah pada tahun 1972 ketika Bakrie berhasil meningkatkan
produksi hingga 25.000 ton per tahun dengan diameter hingga 4 inci (saluran pipa air
dan penggunaan pipa baja untuk keperluan lainnya). Sejak tahun 1978 pabrik telah
dipercaya oleh American Petroleum Institute (API), yang berbasis di Washington DC,
untuk menerapkan API monogram pada tiap pipa API 5L yang diproduksi. Setelah
pabrik baru didirikan di Bekasi yaitu PT Bakrie Pipe Industries, adopsi terhadap standar
internasional dilanjutkan secara progresif. Standar internasional lainnya seperti API 5
CT, DNV OS-F101, BS 1387, ASTM A53, ASTM A252, JIS G3444 dan SNI juga
diterapkan.
Memasuki era globalisasi, pada tahun 1992 BPI dianugerahi ISO 9002 oleh
American Bureau of Shipping (ABS), yang berbasis di Texas, sebagai pengakuan
internasional dari the Quality management system accreditation body. Dan pada bulan
Juli 2002 Sertifikat ISO 9002 ditingkatkan menjadi ISO 9001: 2000. Komitmen BPI
untuk memuaskan pelanggan mereka juga tercermin dengan memenuhi persyaratan
tambahan yang diminta oleh pelanggan, yang mana persyaratan tersebut lebih ketat dari
standar internasional yang diterapkan, seperti penerapan untuk Indonesian Deep Water
Development.
Dengan sekitar 600 karyawan, terutama bertugas di departemen teknis,
processing plant dan lapangan, pipa baja Bakrie secara sistematis mampu mencapai
produktivitas yang tinggi sekitar 310.000 ton kapasitas tahunan. Kualitas bukanlah
satu-satunya alasan yang menjadi perhatian. Pada tahun 2007 BPI dianugerahi OHSAS
18001: 2007, juga oleh American Bureau of Shipping (ABS). Adopsi pada konsep
Occupational Health and Safety management system merupakan salah satu bukti
keseriusan BPI di sektor ini.
Pada 2013 coating plant telah dibangun untuk memperkuat BPI sebagai
pemimpin bisnis pipa baja di Asia Tenggara. Penerapan teknologi terbaru dan
profesional bermotivasi tinggi adalah titik terkuat fasilitas baru ini. Berpengalaman
dalam proses manufaktur selama lebih dari 54 tahun, dengan tim manajemen yang
efisien dan efektif serta sumber daya yang kreatif, inovatif, profesional dan penuh
integritas, membuat para pelanggan merasa tenang dan yakin dalam mengadakan kerja
sama dengan BPI, bahkan untuk kontrak jangka panjang.

C. PROSES KERJA K3 DI PERUSAHAAN


a. Job Description
Perusahaan ini terintegrasi dengan manajemen sistem K3 yang harus dikelola
dan implementasikan yaitu OHSAS 18001:2007 dan akan bermigrasi pada tahun
2020 ke ISO 45001:2018 dan SMK3 yang dipakai juga sebagai guidance. Target-
target dan kebijakan dari pimpinan perusahaan disosialisasikan kepada karyawan
dan tamu lewat kebijakan K3 dan Lingkungan yang mempunyai inti agar tidak
menghasilkan kecelakaan. Kualifikasi personil menjadi hal penting bagi
perusahaan ini. Keahlian, kelayakan, pemahaman terkait pekerjaan yang harus
individu lakukan merupakan menjadi modal penting di awal tujuan, sebagai contoh
seorang operator forklift yang mengoperasikan harus mempunyai SIO (Surat Izin
Operasi) yang berarti dengan license tersebut ia sudah mempunyai pengalaman,
pernah mengikuti training, dll. Hubungannya dengan K3 ini ialah orang-orang
yang memiliki sertifikat tersebut memiliki kepercayaan diri, fokus terhadap
pekerjaannya, lebih paham dengan pekerjaan yang ia lakukan sehingga kecelakaan
bisa diminalisir. Psikologi industri salah satu potensi yang paling besar
menimbulkan kecelakaan kerja (human error), ketika individu sudah paham
dengan masing-masing job desk masing-masing tetapi ketika permasalahan di luar
pekerjaannya masih menempel pada dirinya makan bisa menimbulkan resiko
kecelakaan yang tinggi.
Di dalam perusahaan ini juga mempunyai budaya-budaya K3 yang tetap dijaga
sampai saat ini seperti safety briefing atau yang biasanya disebut dengan safety talk
dilakukan setiap 2 kali dalam seminggu yang bertujuan untuk menyatukan seluruh
frekuensi pekerja, memberikan penjelasan kepada seluruh karyawan di setiap
areanya. Leader akan menyampaikan rencana-rencana kerja seperti apa dan akan
disisipkan bagaimana keselamatan kerja di dalam safety talk tersebut seperti harus
menggunakan APD, diberitahukan kepada seluruh pekerja untuk mengikuti
prosedur, melihat rambu-rambu yang ada, melakukan komunikasi yang baik dan
lain-lain. Lalu ada budaya lain juga yaitu meeting pagi hari oleh supervisor sampai
manajer yang dilakukan rutin tiap pagi dimulai dari pukul 07.45-08.15 kurang lebih
setengah jam, tujuannya pun sama untuk menyatukan frekuensi dan menyampaikan
rencana, kendala dan tantangan kerja.

b. Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan yang sudah disebutkan juga dalam perusahaan ini sekitar
kurang lebih 600 orang. Lebih spesifik lagi, sesuai dengan badan organisasi divisi
pengoperasian, departemen mutu dan kesehatan keselamatan kerja, sub-
departemen kesehatan dan keselamatan kerja memiliki 11 karyawan diantaranya
ada Quality & HSE Manager lalu dibawahnya ada HSE Officer dibantu oleh HSE
Document Control yang mengontrol HSE Inspector Supervisor dan Environment
Supervisor. Pada HSE Inspector Supervisor dibagi dalam dua regu ada HSE
Inspector Foreman Regu I dan Regu II, lalu kedua regu tersebut dibagi lagi dalam
2 area menjadi HSE Inspector Area I dan Area II.

c. Struktur Divisi
d. Alur Kerja termasuk Hubungan dengan Pemerintah Terkait
Alur kerja dalam perusahaan ini beracukan pada SMK3 yang terdapat pada
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 yang memiliki pecapaian skor
96,38% dengan 166 persyaratan dan perusahaan ini belum memenuhi 6 persyaratan
yang tersisa. Sertifikat-sertifikat yang dimiliki perusahaan ini bersifat under
control dibawah Kementrian Ketenagakerjaan. Perusahaan ini dibangun untuk
memenuhi pembangunan infrastruktur, seperti jalan, bandara, pelabuhan, dan rel
kereta api. Pipa juga dibutuhkan bagi penggunaan di daratan (on shore) dan bawah
laut, juga mendukung rencana pemerintah membangun jaringan pipa dalam
program konversi BBM ke gas.

D. HAMBATAN DAN PENGEMBANGAN K3 KE DEPANNYA


A. Hambatan

Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan PT Bakrie Pipe


Industries, Kami telah melihat bahwa proses kerja divisi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di perusahaan ini sudah terbilang cukup baik. Meskipun begitu,
kami menemukan beberapa hambatan. Kami membagi hambatan menjadi dua,
hambatan yang mungkin terjadi di perusahaan dan hambatan yang terjadi selama
observasi dan wawancara di perusahaan.

a. Hambatan yang Mungkin Terjadi di Perusahaan


• Kebisingan dapat membuat karyawan baik yang bekerja di bidang
administrasi atau operator terganggu secara psikologis.
• Karyawan tidak begitu memerhatikan sistem dan regulasi kesehatan dan
keselamatan kerja yang ditempel di papan pemberitahuan karena
ukurannya yang kecil (meskipun sering dilakukan himbauan ketika
upacara di pagi hari).
• Pencahayaan yang kurang dikarenakan ada beberapa atap pencahayaan
yang belum diperbaiki.
• Risiko terpapar polusi udara dan limbah serta angka karyawan yang
mengidap penyakit pernapasan yang tinggi. Beberapa karyawan terlihat
tidak menggunakan masker di dalam pabrik selama pengoperasiaan mesin
berlangsung.
b. Hambatan yang Terjadi Selama Observasi dan Wawancara di
Perusahaan
• Beberapa alat keselamatan seperti sepatu yang tidak sesuai dengan ukuran
sehingga harus memakai sepatu yang lebih besar dan pelindung kepala
yang terlalu kecil.
• Ruangan tempat wawancara memiliki suhu yang cukup panas akibat ada
kesalahan teknis ketika ‘mensetting’ pendingin ruangan sehingga
menyebabkan kondisi ruangan yang kurang kondusif.
• Ada beberapa perusahaan yang dibawah naungan PT Bakrie Industries
sehingga kami sempat salah destinasi dan kebingungan ketika menuju
lokasi.
• Beberapa area di dalam pabrik memiliki pencahayaan yang kurang
sehingga menyebabkan pengambilan gambar dan video mengalami
hambatan karena cahaya yang gelap.

B. Pengembangan K3 Kedepannya

Proses kerja kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan ini sudah


sangat baik dan sudah memenuhi berbagai standar keselamatan yang ada. Namun,
diharapkan PT Bakrie Pipe Industries dapat lebih mengembangkan hal-hal
keselamatan dan manajemen risiko agar lingkungan kerja dapat lebih aman dan
kondusif seperti penggunaan masker ketika memasuki area pabrik, menggunakan
pelindung badan agar terhindar dari risiko-risiko yang membahayakan badan,
pembetulan atap agar pencahayaan dapat optimal dan lebih aman, dll.
DAFTAR PUSTAKA

Hughes, P., & Hughes, L. (2008). Easy Guide to Health and Safety. Oxford, UK: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai