Dosen Pengampu:
Luqman Hakim S.T., M.Si.
Anggota Kelompok:
1. Dokumen ISO 14001:2015 berdasarkan SNI ISO 14001:2015 pada klausul sesuai
dengan rencana proyek pada kelompok tugas.
Perusahaan dengan ISO 14001:2015 yaitu pada perusahaan tekstil yang bergerak
menghasilkan berbagai produk seperti baju, celana, dan pakaian. Perusahaan
menggunakan ISO 14001:2015 untuk meningkatkan citra perusahaan di persaingan pasar
internasional. ISO 14001:2015 sebagai fundamental yang mendukung kebijakan
lingkungan untuk memenuhi persyaratan ISO 14001:2015 diantaranya, pencegahan
polusi, kesesuaian dengan undang-undang yang ada dan perbaikan berkesinambungan
sistem manajemen lingkungan).
Klausul 5: Kepemimpinan
5.1 Kepemimpinan dan Komitmen
Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen yang terkait
sistem manajemen lingkungan dengan :
● Memastikan sumber daya yang diperlukan
Pada industri ini, sumber daya manusia sangatlah penting bagi aktivitas nya karena
akan berdampak pada kualitas produk maupun kualitas perusahaan itu sendiri. Oleh
karena itu setiap pekerja yang berada dalam lingkungan perusahaan tersebut akan
mendapatkan hak yang sama baik karyawan tetap, karyawan kontrak, maupun
outsourcing.
● Menjamin kebijakan dan sasaran mutu mencapai hasil yang diinginkan
Nilai yang terpenting untuk industri ini, yaitu berusaha untuk menciptakan nilai bagi
pemegang saham dan pemangku kepentingan perusahaan tersebut serta menjunjung
tinggi perilaku etis dan integritas.
● Mempromosikan perbaikan berkelanjutan
Hal ini merupakan yang harus diperhatikan. Kesalahan yang fatal akan berdampak
dengan hilangnya kepercayaan para pelanggan. Perusahaan ini akan terus
memperbaiki sistem secara terus menerus untuk meminimalisir kesalahan yang
terjadi agar kualitas yang dihasilkan terus meningkat. Baik dengan sumber dayanya
maupun lingkungannya.
● Melibatkan, mengarahkan dan mendukung personil lainnya
Industri ini tidak melakukan diskriminasi bagi yang mau bekerja di industri tersebut
ketika sedang membutuhkan pekerja, seperti kita tahu banyak industri yang ketika
membuka lowongan pekerjaan membutuhkan spesifikasi dan detail tertentu untuk
lowongan tersebut, seperti contohnya minimal tinggi badan, penampilan, dan
spesifikasi lainnya yang hanya di khususkan untuk orang-orang tertentu. Pada
industri ini siapapun dapat bekerja sesuai bidangnya dan minimal umur 18 tahun
karena industri ini mengikuti aturan dan hukum yang berlaku baik dari pemerintah
maupun dari pihak buyer yang melarang keras pekerja anak di bawah 18 tahun.
Untuk perekrutan seperti halnya industri lain, akan diberikan serangkaian test untuk
memastikan bahwa calon pekerja dapat bekerja pada bidang yang ditempatkan,
pemberian informasi seperti kewajiban dalam bekerja, hal-hal yang tidak boleh
dilakukan saat bekerja, dan terutama hak-hak yang akan diperoleh oleh calon pekerja
tersebut.
● Fokus terhadap kepuasan konsumen berdasarkan persyaratan dan regulasi yang
sudah ditetapkan
Industri ini sangat memperhatikan keinginan pelanggannya, karena perusahaan ini
bersifat Bussiness to Bussiness tentu saja tidak bisa mengabaikan pelanggan nya dan
membuat produk dengan keinginan sepihak. Berikut adalah beberapa cara yang
dilakukan dalam memberikan pelayanan pada pelanggan:
a. Menjalin hubungan yang baik dengan para pelanggan, baik menyambut
mereka (buyer) ketika melakukan kunjungan ke Indonesia maupun ketika
melakukan audit ke perusahaan.
b. Menerima saran dan kritik dalam pembuatan produk baik dalam bentuk
gambaran produk atau fitur-fitur yang akan ditanamkan pada produk yang
akan dibuat.
c. Memberikan produk dengan kualitas terbaik, karena perusahaan ini terkenal
dengan kualitas produk yang dibuatnya. Maka para pelanggan akan
mendapatkan kualitas terbaik dari produk-produk yang dibuat dalam setiap
komponen produknya.
d. Memberikan ketepatan dalam pengiriman barang kepada pelanggan.
e. Ketika barang yang tidak sesuai dengan persyaratan dari pelanggan (buyer)
perusahaan siap dengan penggantian.
f. Memberikan harga yang sesuai bagi para pelanggan yang setia.
Klausul 6 : Perencanaan
6.1 Tindakan yang Ditujukan pada Resiko dan Peluang
Bagi perusahaan yang akan menerapkan ISO 14001:2015, perlu memenuhi
persyaratan yang terdapat didalamnya. Ketika membuat perencanaan, perusahaan wajib
mempertimbangkan isu - isu internal dan eksternal yang terdapat pada klausul 4.1, serta
pihak-pihak berkepentingan pada klausul 4.2 untuk menentukan risiko dan peluangnya.
Penentuan tindakan risiko dan peluang ini, digunakan untuk :
1. Memastikan Sistem Manajemen Lingkungan berjalan dengan baik dan menciptakan
dampak yang diinginkan.
2. Mencegah atau mengurangi dampak yang tidak diinginkan.
3. Mendapatkan proses peningkatan berkelanjutan.
4. Memastikan bahwa tindakan untuk risiko dan peluang menjadi bagian dari
operasional dan harus dievaluasi keefektifannya. Setelah itu, perusahaan akan
membuat penilaian serta manajemen risiko.
2. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Bahaya dengan Metode HIRADC dan JSA
A. Identifikasi Bahaya
1. Bahaya Fisika:
a. Kebisingan yaitu suara yang tidak dikehendaki bersumber dari alat proses
produksi atau alat kerja yang dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
Batas pajanan terhadap kebisingan adalah 85 dB selama 8 jam sehari. Namun
pada pabrik ini mendapatkan melebihi pajanan untuk kebisingan yaitu >85 dB.
Kebisingan tersebut dikarenakan alat yang dilakukan berulang-ulang, yang
menimbulkan suara yang banyak.
b. Penerangan kurang sesuai, pekerja terpaksa membungkuk dan mencoba untuk
memfokuskan penglihatan mereka yang dapat menyebabkan masalah pada
punggung mata pada jangka panjang, dengan memperlambat pekerjaan
mereka.
c. Getaran dengan memegang peralatan yang bergetar sering mempengaruhi
tangan dan lengan pengguna, menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah
dan sirkulasi di tangan. Yang akan mempengaruhi safety valve berkurang.
d. Iklim kerja : Suhu di tempat kerja yang berada diatas atau dibawah batas
normal akan memperlambat pekerjaan. Dengan memiliki kelembapan pada
pabrik tersebut, harus mengukur terus – menerus.
e. Tekanan udara didalam gedung tidak dapat masuk, namun jika tekanan udara
yang dilakukan pekerjaan di luar ruangan akan menambah beban tekanan
udara yang ada.
f. Radiasi ultraviolet berasal dari sinar matahari yang menggunakan lampu.
Radiasi ini dapat berdampak pada kulit dan mata. Namun dengan pekerja di
dalam ruangan akan meminimalisir terjadinya dampak tersebut.
2. Bahaya Kimia:
a. Gas pada pabrik yang diberlakukan pasti mendapatkan gas yang keluar
maupun masuk sangat berbahaya bagi pekerja. Karena banyak bahan kimia
dalam melakukan pekerjaan.
b. Uap dari hasil pengolahan yang dikeluarkan, akan memenuhi ruangan dan
harus menempatkan ventilasi di setiap tempat, kadang ventilasi yang
digunakan minim. Apabila terjadi kebocoran pada pipa yang meneruskan uap,
akan masuk ke dalam ruangan.
c. Asap dari pembuangan pengelolaan yang dilakukan pabrik tersebut
membahayakan pekerja yang tidak diolah terlebih dahulu.
d. Debu dengan bentuk partikulat yang berasal dari industri dalam pengelolaan
suatu bahan, dapat mengganggu dan menyebabkan penyakit pada pekerja
dengan gangguan pernapasan.
e. Kabut dari suatu pengolahan dengan suhu rendah yang ada di daerah luar
gedung atau industri.
3. Bahaya Biologi:
a. Virus menyebabkan penyakit dengan hasil dari debu yang banyak, dan akan
menimbulkan penyakit pneumoconiosis. Apalagi jika pekerja ada yang
terpapar penyakit, namun penyakit tersebut menular maka akan menyebabkan
penularan pada pekerja lain. Jika tidak menggunakan APD yang lengkap.
b. Bakteri yang disebabkan dari alat yang sudah terbengkalai juga menimbulkan
iritasi pada tangan atau apapun saat melakukan pekerjaan.
c. Penyakit kuku pada pekerja karena dilakukan di tekstil dengan berbagai warna
yang digunakan. Dengan kelembaban yang ada di tekstil, namun tidak
menggunakan sarung tangan. Dengan merendam suatu warna untuk campuran
tekstil lainnya, akan basah dan lembab.
4. Bahaya Psikologi:
a. Penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian,
motivasi, temperamen atau pendidikannya.
b. Kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai
akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh.
c. Hubungan antar individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi
kerja.
d. Jika seorang pekerja tidak dapat mengatasi beban bahaya ini dengan baik,
maka pekerja tersebut akan jatuh dalam bosan, jenuh, stres, dan lambat laun
mengalami gangguan serta keluhan-keluhan penyakit serta menurunkan
produktivitas kerja karyawan.
5. Bahaya Ergonomi:
a. Beban tanggungjawab yang berlebihan
b. Pekerja yang mengharuskan perpindahan bolak-balik
c. Lingkungan kerja yang tidak teratur, bising, pengap, atau redup
d. Tata ruang kerja buruk
e. Alat kerja atau mesin tidak sesuai dengan karakteristik fisik pekerja
B. Pengendalian Bahaya dengan metode HIRADC dan JSA
Upaya pengendalian bahaya dengan metode HIRADC (Hazard Identification Risk
Assessment and Control):
1. Industri ini menyediakan smoke detector, alarm, dan APAR (Alat Pemadam Api
Ringan) di area produksi.
2. Industri ini juga menyediakan jalur evakuasi apabila terjadi kecelakaan besar.
3. Dalam penerapan HIRADC pada proses finishing yang memiliki tingkat risiko
rendah (low risk) telah menerapkan pelatihan pada proses pembelajaran
keterampilan dasar yang dibutuhkan oleh karyawan baru.
4. Perusahaan ini juga menerapkan tentang perawatan mesin yaitu pada
pengendalian pengecekan alat streaming, dengan cara mengecek alat oleh
mekanik sewing terdapat di bagian memotong benang