TINJAUAN TEORETIS
kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan
(2008:273) membagi sistem manajemen mutu menjadi dua macam, yaitu sistem
tanpa perlu terikat kepada kriteria-kriteria formal yang telah ditetapkan oleh
institusi formal.
formal terikat kepada kriteria-kriteria formal yang telah ditetapkan oleh institusi
penyusun model sistem manajemen mutu itu sendiri. Dengan demikian apabila
formal dan ingin memperoleh pengakuan bahwa organisasi itu telah berhasil
Sistem manajemen mutu formal ada yang berlaku secara nasional, regional,
dan internasional. Sistem manajemen mutu formal yang berlaku secara nasional
Excellence Award (ABEA), Canadian Quality Award (CQA), Deming Prize (DP),
mutu formal, yang berlaku secara regional adalah Asia Pasific Quality Award
dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-
Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO
teknologi yang sama dari beberapa negara atau wilayah yang berbeda, kiranya
pembuatan kapal, perbankan dan jasa keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini
akan terus berkembang untuk kepentingan berbagai sektor kegiatan industri pada
suatu sektor industri tertentu bila mayoritas barang dan jasa yang dihasilkan harus
memenuhi suatu standar yang telah dikenal. Standar seperti ini perlu disusun dari
dalam sektor tersebut, terutama dari pihak produsen, konsumen, dan seringkali
juga pihak pemerintah. Mereka menyepakati berbagai spesifikasi dan kriteria
Konsumen lebih percaya pada barang dan jasa yang telah mendapatkan
tersebut dapat diperoleh baik dari pernyataan penghasil barang maupun melalui
Secara umum tidak muncul adanya persyaratan baru pada standar ini
persyaratan - persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari perlu
oleh sebuah produk (barang atau jasa). ISO 9001:2008 hanya merupakan standar
sistem manajemen kualitas. Diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu
bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa)
prinsip. Kedelapan prinsip yang merupakan ruh dari standar ISO 9001:2008 ini
adalah:
pelanggannya. Oleh karena itu, pelanggan menjadi salah satu fokus penting yang
kepuasan pelanggan. Beberapa hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah:
pelanggan
menindaklanjuti hasilnya
2. Kepemimpinan
memaksimalkan potensi sumber daya yang dimilikinya. Beberapa hal yang harus
d. Menyediakan sumber daya yang diperlukan baik sumber daya manusia atau
aset
3. Keterlibatan Karyawan
Sebaik apapun strategi yang ditetapkan pihak manajemen tidak akan ada
gunanya bila tidak diamini oleh seluruh karyawan yang ada di organisasi. Oleh
karena itu, peran aktif dari karyawan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan
implementasi Sistem Manajemen Mutu. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk
dalam organisasi
Sebuah hasil yang hendak dicapai akan lebih efisien diraih ketika kegiatan-
kegiatan dan sumberdaya terkait dikelola sebagai suatu kesatuan proses yang tidak
dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa yang terpenting dalam Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008 adalah proses bukan hasil. Artinya, target yang tidak
tercapai bukanlah masalah majour yang tidak dapat dimaafkan selama kegagalan
tersebut dianalisis dan dilakukan perbaikan ke depannya. Beberapa hal yang harus
organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Beberapa hal yang harus dilakukan
a. Penataan sistem untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang paling
d. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung jawab
menjadi tujuan tetap organisasi. Ini juga berarti bahwa organisasi tidak boleh puas
terhadap hasil yang dicapai. Harus selalu ada peningkatan performa dari tahun ke
tahun. Beberapa hal yang harus dilakukan tekait prinsip ini adalah:
manajemen).
Keputusan yang efektif adalah keputusa didasarkan pada analisis data dan
informasi yang benar. Hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah:
a. Memastikan bahwa data dan informasi yang ada cukup akurat dan dapat
diandalkan
mencapai target. Mutu produk atau jasa yang diberikan oleh pihak ketiga (vendor,
rekanan, supplier) sangat mempengaruhi mutu akhir produk (barang maupun jasa)
suatu organisasi. Oleh karena itu, memantau kinerja pemasok merupakan hal yang
sangat ditekankan dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Hal yang
Ruang lingkup ISO 9001: 2008 telah dikembangkan atau diperluas. Dalam
Vocabulary).
4. Klausul 4. Sistem Manajemen Mutu
manajemen dan menjamin proses komunikasi internal yang tepat, serta harus
produk.
8. Klausul 8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan
yang diperlukan agar menjamin kesesuaian dari produk, menjamin kesesuaian dari
manajemen mutu.
sebagai suatu proses. Gaspersz (2001) menyebutkan bahwa model proses ISO
9001:2008 terdiri dari lima bagian utama yang menjabarkan sistem manajemen
organisasi, yaitu:
b. Tanggungjawab manajemen
d. Realisasi produk
Gambar 1
Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001
Model proses sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dapat dijabarkan
sebagai berikut:
dengan suatu arah yang jelas dari top manajemen, tujuan perusahaan
dinyatakan dalam visi dan misi yang dijabarkan dalam kebijakan dan
sasaran mutu.
4. Sumber daya harus dikelola untuk menghasilkan produk atau jasa yang
mencukupi, maka dapat dilakukan proses realisasi produk dan jasa yang
tersebut telah diubah menjadi urutan proses internal perusahaan yang harus
proses tersebut.
6. Produk atau jasa yang dihasilkan akan diterima oleh pelanggan. Pada fase
ini akan terjadi prosas pembanding antara harapan pelanggan dengan produk
atau jasa yang diterima yang akan melahirkan kondisi puas atau tidak puas.
Perusahaan harus mengetahui harapan pelanggan (dilihat pada garis yang
terputus-putus)
analisa terhadap data tersebut. Hasil analisa data harus ditindak lanjuti
mampu menyajikan setiap proses yang lebih baik dalam rangka menghasilkan
produk berkualitas dengan harga wajar dan mampu bersaing. Strategi penting
salah satunya adalah Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Akan tetapi dalam
Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Dalam hal ini, Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 bertujuan untuk menghasilkan produk berkualitas guna tercapainya
Manfaat
Gambar 2
Rerangka Pemikiran
2.3 Penelitian Terdahulu
Tabel 1
Penelitian Terdahulu