33 JURNAL Asupan Tablet Zat Besi Marelan
33 JURNAL Asupan Tablet Zat Besi Marelan
33 JURNAL Asupan Tablet Zat Besi Marelan
ABSTRAK
Ibu hamil merupakan kelompok penduduk yang rentan mengalami anemia. Hal ini terjadi karena saat hamil volume
darah dalam tubuh meningkat hingga 50 %. Akibatnya terjadi peningkatan kebutuhan jumlah zat besi yang
dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel darah merah. World Health Organizatiaon ( WHO ) melaporkan bahwa
prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defesiensi besi sekitar 35-75 %, serta semakin meningkat seiring dengan
pertambahan usia kehamilan. Diperkirakan jumlah ibu hamil yang menderita anemia di Indonesia mencapai 57,1 %.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi tablet zat besi (Fe) dengan kejadian anemia.
Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner penelitian dan formulir laporan puskesmas dengan jumlah
populasi 38 orang dan sampelnya adalah total sampling serta menggunakan uji hipotesa dengan uji chi-square. Hasil
penelitian diperoleh berdasarkan konsumsi tablet zat besi (Fe) mayoritas 20 orang ( 52,6 %) dan minoritas
konsumsi tablet zat besi (Fe) 18 orang ( 47,4 %), berdasarkan kejadian anemia mayoritas tidak anemia yaitu 20
orang ( 52,6 %) dan minoritas anemia yaitu 18 orang (47,4 %). Ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi (Fe)
dengan kejadian anemia dimana chi-square hitung ( X2 hitung) = 38,00 yang lebih besar dari nilai chi-gsquare tabel (
X2 tabel) = 3,481. Hendaknya ibu-ibu hamil mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) untuk menghrindari terjadinya
anemia. Untuk itu, peneliti menyarankan kepada tenaga kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota
Medan untuk meningkatkan penget dan buah. mengkonsumsi tablet zat besi sejak usia kehamilan 7 bulugas
kesehatan memberi penyuluhan yang intensif tentan bagi pet melalui penyuluhan tentangblet zat pemberian tablet
zat besi.
dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini sedang hamil. Penyakit anemia sering
adalah masih tingginya angka kematian ibu menyerang pada masa kehamilan. Sebab
dan bayi, penyakit infeksi, penyakit pada saat hamil, kebutuhan ibu terhadap
degeneratif dan masalah gizi. Masalah gizi unsur-unsur makanan semakin banyak
dan pangan merupakan masalah yang seperti zat besi, asam folat dan protein. Jika
mendasar karena secara langsung kebutuhan ini tidak tercukupi, ibu akan
mengalami anemia. Anemia yang lazim hamil dan wanita menyusui karena banyak
dialami ibu hamil adalah anemia kekurangan mengalami defisiensi zat besi. Secara
zat besi. Hal ini disebabkan jika ibu keseluruhan, anemia terjadi pada 45%
dan pembentukan sel darah merah sehingga wanita usia subur 15-49 tahun, 11% wanita
unsur zat besi dalam darah berkurang hamil usia subur mengalami anemia
bervariasi dari keluhan yang sangat ringan bertambahnya usia kehamilan ( 8% anemia
(abortus, partus immature atau prematur), dan 29% anemia di trimester III ) (Achadi,
partus lama, perdarahan gangguan masa Berdasarkan data dari Direktorat Bina
nifas (sub involusi rahim, infeksi dan stress, Kesehatan Ibu, Departemen Kesehatan
kurang produksi asi), dan gangguan pada (Depkes), saat ini angka penderita anemia
janin (abortus, dismatur, mikrosomi, BBLR, pada ibu hamil di Indonesia diperkirakan
kematian perinatal, dll). (Rukiyah, 2009) mencapai 40% (Stendo, 2008), Wanita Usia
Anemia pada umumnya terjadi diseluruh Subur (15-44 tahun) 39,5% dan remaja putri
dunia, terutama dinegara berkembang dan (10-14 tahun) 57,1% (Tarwoto, 2007). Di
pada kelompok sosial-ekonomi rendah. Pada Propinsi Jawa Tengah angka kejadian
kelompok dewasa, anemia terjadi pada anemia ibu mencapai 57,7% (Profil
wanita usia reproduksi, terutama wanita Kesehatan Jawa Tengah ), di propinsi Jawa
Barat dengan peserta tes darah sebanyak perdarahan yang berulang-ulang
propinsi Jawa Timur dengan melibatkan Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan
5.959 peserta tes di tiga kota kediri, tahun 2009 yang terkena anemia adalah
Jombang, Mojokerto, 33% diantaranya dari 38 ibu hamil trimester ke III yang
dengan peserta tes darah sebanyak 9.377 Hemoglobinnya < 11 gr%, hasil
orang di tiga kota, Medan, Pematang siantar, wawancara mengkonsumsi tablet zat
dan kisaran, 33% diantaranya anemia besi adalah sebanyak 20 orang (52,6 % )
( Depkes RI, 2008), sedangkan di Semarang dan yang tidak mengkonsumsi tablet zat
adalah 19,67% (Dinas Kesehatan kota besi sebanyak 18 orang (47.4 %). ole
berkuranga zat besi dalam darah ibu hamil konsumsi tablet zat besi (Fe) dengan
makanan yang mengandung zat besi. Wilayah Kerja Puskesmas Pulo Brayan
terlalu dekat, sosial ekonomi yang rendah, bagaimana hubungan konsumsi tablet zat
Brayan Kota Medan tahun 2009 konsumsi tablet zat besi (Fe) dengan
tablet zat besi (Fe) dengan kejadian anemia analitik dengan menggunakan desain
pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas penelitian cross sectional dimana variabel
Pulo Brayan Kota Medan Tahun 2009 bebas dan terikat diteliti secara bersama dan
tablet zat besi (Fe) di Wilayah kerja Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan
Puskesmas Pulo Brayan Kota Medan Tahun Tahun 2009. Waktu penelitian dilakukan
anemia pada ibu hamil di Wilayah Populasi dalam penelitian ini adalah
Kerja Puskesmas Pulo Brayan Kota seluruh ibu hamil Trimester III (Kehamilan
Kota Medan Tahun 2009 yaitu berjumlah 38 tablet zat besi (Fe) mayoritas 20 orang ( 52.6
Sampel dalam penelitian ini diambil (Fe) 18 orang (47,4 %). Dari 38 orang ibu
dengan metode total sampling atau seluruh dengan kejadian anemia mayoritas tidak
ibu hamil trimester III (kehamilan 28-36 anemia yaitu 20 orang ( 52,6%) dan
minggu ) menjadi objek penelitian di minoritas anemia yaitu 18 orang ( 47,4 %).
prematurus, inersia uteri ( ketidak mampuan termasuk sel-sel otak. Pada ibu hamil dapat
terjadi payah jantung. ( Nurhayati, 2009). mengakibatkan kematian pada ibu dan
janinnya. Ibu hamil dengan anemia zat besi rendahnya produktivitas kerja. Selain itu,
tidak mampu memenuhi kebutuhan zat besi pada ibu hamil anemia gizi besi dapat
pada janinnya secara optimal sehingga janin mengakibatkan kematian bayi dalam
kematuran organ-organ tubuh janin dan dengan berat badan rendah ( Taufik, 2008).
Salah satu zat gizi mikro yang yang dibutuhkan serta menghindari makanan
terpenting adalah zat besi (Fe). Zat besi yang dapat mengurangi penyerapan zat besi
memiliki peran yang sangat penting pada misalnya makan bersamaan dengan
pada sel darah merah yang bertugas kebutuhan zat besi dalam tubuh dapat
besi
buah
Saran
DAFTAR PUSTAKA Lamandha. 2008. Buku Pintar Kehamilan
Achadi, E. 2007. Gizi dan Kesehatan dan Melahirkan. Diva press. Yogyakarta.
Masyarakat. PT Raja Grafindo Pustaka.
Jakarta. Manuaba.2007. Kapita selekta
penatalaksanaan rutin obstetric ginekologi
Akhmadi. 2009. Tablet zat besi bagi ibu dan KB.
hamil. EGC. Jakarta.
http:// akhmadi. Multiply.
Com/journal/item/12. Morgan. 2009. Obstetri dan ginekologi edisi
Almatseir, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
2. EGC. Jakarta.
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Nurhati. 2009. 9 bulan yang menabjubkan.
Freemeta, . 2009. Kekurangan dan
kelebihan zat besi. Garamond.
.
Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian
Idion. 2009. Zat Besi (Fe).
http:// www. nutrisibali. Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Com/details.php?
aid=6&catid=&inpage=articles. Rukiyah. 2010. Asuhan Kebidanan
Kurnia. 2009. Menghindari Gangguan Saat 4Patologi Kebidanan. Trans Info Medika.
Melahirkan & Panduan Lengkap
Mengurut bayi. Panji Pustaka. Jakarta.
Yogyakarta.
Sabri, Sutanto. 2008. Statistik Kesehatan.
Kurniasih. 2009. Anemia Turunkan Kualitas
PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Hidup. Nakita. Jakarta.