PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pengelolaan Sampah pada Masyarakat adalah sistem penanganan sampah yang
direncanakan, disusun, dioperasikan, dikelola dan dimiliki oleh masyarakat. Dalam
pengertian tersebut, pemeran utama dalam pengelolaan sampah adalah masyarakat.
Pemerintah dan lembaga lainnya sebagai motivator dan fasilitator. Pengelolaan
sampah Kelurahan, telah menarik perhatian para stakeholders persampahan, sehingga
keterlibatan peran serta masyarakat tersebut telah berkembang menjadi suatu konsep
baru dalam pengelolaan sampah dan dikenal dengan istilah PSBM. Perkembangan
PSBM di Kadolomoko, erat kaitannya dengan keberadaan tempat pengolahan sampah
terpadu (TPST) Pengelolaan sampah dibangun oleh Dinas Kebersihan Kota Baubau
tahun 2000. Tujuan awal pembangunan TPST tersebut adalah sebagai penyediaan
sarana pengelolaan sampah. Pengelolaan TPST dilaksanakan secara bersama antara
Pusat Teknologi Lingkungan BPPT sebagai lembaga penelitian dan Dinas Kebersihan
Kota Baubau yang tertuang dalam suatu perjanjian kerjasama.
Pada tahun 2005, BPPT mengembangkan TPST dengan memperluas bangunan
pengomposan dan meningkatkan kegiatan operasionalnya. Selanjutnya pada tahun
20015, dipasang mesin-mesin daur ulang sampah sehingga sarana pendukung TPST
menjadi semakin lengkap. Pada tahun 20015 itulah kegiatan TPST diintegrasikan
dengan kegiatan PSBM yang dilakukan oleh RW 01 dan RW 02 Kelurahan
Kadolomoko. Implementasi kegiatan pengembangan dan dukungan terhadap TPST
dimulai setelah diadakan Pelatihan Daur Ulang dan Pengomposan Sampah Rumah
Tangga yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2015, berhasil mendidik 31 kader
lingkungan yang berasal dari RW 01 dan 02 Kelurahan Kadolomoko. Selain itu,
kepedulian warga terhadap pengelolaan sampah tetap dipelihara, dan ditumbuhkan
rasa bangga akan keberhasilannya antara lain dengan acara pencanangan gerakan 3R
oleh Gubernur di tempat mereka bermukim. Untuk mengetahui perkembangan PSBM
di Kadolomoko yang dapat digunakan sebagai acuan dan perbandingan dengan PSBM
di lokasi lain, maka dilakukanlah penelitian ini dengan judul :PENGOLAHAN
SAMPAH PADA MASYARAKAT KELURAHAN KADOLOMOKO
B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1 Bagaimana proses pengolahan sampah pada masyarakat di Kadolomoko?
2 Bagaimana cara membuat laporan pengolahan sampah masyarakat di
Kadolomoko?
C Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu Perkembangan PSBM dilakukan
Pada Kelurahan Kadolomoko RW 01 DAN R 02 Kota Baubau
D Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian pada proposal ini yaitu:
1 Untuk melakukan Pengolahan Sampah di Kadolomoko masyarakat di tekankan
pada kegiatan pengomposan dan daur ulang sampah
2 Untuk membuat laporan pengolahan sampah pada masyarakat Kelurahan
Kadolomoko
E Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1 Kegiatan PSBM dijadikan sebagai salah satu program utama Pengelolaan Sampah.
2 Proses pembuatan laporan Pengelolaan Sampah Pada Masyarakat Kelurahan
Kadolomoko
BAB II
LANDASAN TEORI
A Kerangka Teori
1 Teori Sampah
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber
hasil aktifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Secara
umum pembuangan yang tidak memenuhi syarat kesehatan lingkungan akan
dapat mengakibatkan tempat dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber
polusi dan pencemaran tanah, air dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup
kuman-kuman yang membahayakan kesehatan dan membuat sampah bertebaran
di pinggir jalan. Beberapa cara pemusnahan sampah yang dapat dilakukan secara
sederhana yaitu penumpukan, pembakaran, daur ulang sampah, dan pengomposan
sampah. Dengan cara ini volume sampah menjadi berkurang dan pemanfaatan
sampah dapat menguntungkan untuk masyarakat sekitar.
2 Jenis-Jenis Sampah
Sampah dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai golongan; dan
pengklasifikasian sampah dapat dilakukan berdasarkan beberapa tinjauan, yaitu :
1. Berdasarkan jenis
1. Sampah organik : Sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa-senyawa
organik, dan berasal dari sisa-sisa tumbuhan (sayur, buah, daun, kayu, dll.),
hewan (bangkai, kotoran, bagian tubuh seperti tulang, dll.). Sampah ini bersifat
dapat terurai (degradable) sehingga dalam waktu tertentu akan berubah bentuk
dan dapat menyatu kembali dengan alam.
2. Sampah an-organik : Sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa-
senyawa an-organik, dan berasal dari sisa industri, seperti plastik, botol / kaca,
kaleng, logam, dll.. Sampah an-organik umumnya bersifat sukar terurai / sukar
lapuk dan tidak lapuk (non-degradable) sehingga akan selalu dalam bentuk
aslinya di alam.
2. Berdasarkan tingkat kelapukan
1. Sampah lapuk (garbage) : Sampah yang merupakan bahan-bahan organik;
seperti sayuran, buah, makanan. Pelapukan jenis sampah ini dapat terjadi dalam
waktu tertentu, sehingga akan berubah bentuk dan dapat menyatu kembali
dengan alam.
2. Sampah susah lapuk dan tidak lapuk (rubbish) : Sampah yang merupakan bahan
organik maupun an-organik; seperti; kertas dan kayu (susah lapuk; pelapukan
dapat terjadi tetapi dalam waktu yang lama, namun dapat dibakar); kaleng,
kawat, kaca, mika (tidak lapuk dan tidak dapat dibakar), serta plastik (tidak
lapuk tetapi dapat dibakar).
3. Berdasarkan bentuk
1. Padat : Sampah padat dapat berupa makhluk hidup (tumbuhan, hewan) yang
merupakan sampah organik, dan benda-benda tak hidup (besi, kaleng, plastik,
dll.). Komposisi sampah padat sebagian besar merupakan sampah organik yang
berasal dari berbagai sumber. Di Jakarta misalnya, sampah padat dapat
melebihi 70 % berupa sampah organik.
2. Sampah cair : Sampah cair dapat bersumber dari pabrik / industri, pertanian /
perikanan / peternakan / manusia, dan limbah rumah tangga.
3. Gas : Sampah dalam bentuk gas dapat bersumber dari pabrik / industri, alat
transportasi, rumah tangga, pembakaran, dan efek lanjutan terurainya sampah
padat dan cair.
4. Berdasarkan sumber
1. Rumah tangga : Sampah rumah tangga dapat bersumber dari kamar mandi dan
dapur perumahan, rumah makan, dll. berupa limbah yang merupakan cairan
bekas mencuci dan membersihkan sesuatu bahan keperluan sehari-hari.
2. Industri : Sampah industri dapat bersumber dari pabrik, hotel, labratorium,
rumah sakit, dll. berupa limbah yang dibuang yang mengandung berbagai
macam bahan-bahan kimia.
3. Pertanian : Sampah pertanian bersumber kawasan pertanian berupa sisa-sisa
insektisida dan pupuk, sisa-sisa produk pertanian (sisa sayuran, potongan daun /
batang / akar, buah) atau sisa-sisa bekas penanaman.
3 Pengertian Masyarakat
Masyarakat merupakan orang yang memiliki hubungan antarindividu
melalui hubungan yang tetap, atau kelompok sosial yang besar yang berbagi
wilayah dan subjek yang sama kepada otoritas dan budaya yang sama.
4 Pengertian Kelurahan
B Kerangka Pikir
Dari apa yang telah diuraikan diatas, maka dapat digambarkan alur berpikir
yang dituangkan dalam kerangka berpikir pembahasan tentang :PENGOLAHAN
SAMPAH PADA MASYARAKAT KELURAHAN KADOLOMOKO
2 Analisis Data
a Jenis Data
1 Data Kumulatif
Data kumulatif yaitu data yang diperoleh dari Instalasi Rawat Jalan
pada Rumah Sakit Umum Kota Baubau yang ada hubungannya dengan
penelitian ini.
2 Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data atau informasi yang berupa penjelasan atau
wawancara langsung dengan petugas loket rawat jalan yang berwenang
memberi keterangan dengan penelitian yang dilakukan.
b Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan
wawancara langsung dengan pihal instalasi rawat jalan.
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokomen-dokumen,
catatan-catatan, laporan-laporan maupun arsip-arsip resmi yang dapat
mendukung kelengkapan data primer yang ada kaitannya dengan penelitian
ini.
DAFTAR PUSTAKA