Analisis perbandingan kurikulum KBK dan KTSP salah satu inovasi terbaru yang dilakukan
pemerintah saat ini adalah dengan menyempurnakan kualitas kurikulum yang lama, yaitu
kurikulum berbasis kopetensi (KBK) dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik
Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan yang
mengamanatkan kurikulum pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) jenjang
pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada
SI (Standart Isi) dan SKL (Standart Kopetensi Lulusan).
Secara operasional KBK dan KTSP adalah sama, hanya saja pada KTSP sekolah diberikan
keleluasaan untuk mendelegasikan seluruh isi kurikulum melihat karakter, dan potensi lokal,
KTSP tetap menekankan kopetensi akan tetapi lebih dikerucutkan lagi dalam operasional dan
implementasinya di sekolah. Baik KBK maupun KTSP kedua menggunakan UU No 20 tahun
2003 sebagai landasannya.
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekoalahan di bawah kordinasi dan
supervisi dinas pendidikan. Ciri dan karakter di atas sama-sama diimplementasikan baik
dalam KBK dan KTSP, namun KTSP memberikan pendelegasiaan lebih terhadap sekolah
sebagai satuan pendidikan, dengan mengamodasi segenap kemampuan sekolah dan potensi
lokal daerah. Selain itu baik KBK maupun KTSP juga mengacu pada standart isi, hanya saja
KTSP standart isinya disempurnakan melalui Permendiknas no 22 tahun 2006 tentang
Standart Isi. Standart isi memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar,
kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan.