Anda di halaman 1dari 22

Tugas

Praktikum Sumber Daya Mineral dan Energi

Energi Panas Bumi

Oleh:

Reza David Naufal 03021181419015

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka memasuki era industrialisasi maka kebutuhan energi terus


meningkat dan untuk mengatasi hal ini perlu dipikirkan penambahan energi melalui
pemilihan energi alternatif yang ramah terhadap lingkungan. Salah satu energi altematif
tersebut adalah pemanfaatan energi panas bumi yang cukup tersedia di Indonesia. Tulisan
ini akan menguraikan secara garis besar tentang kebutuhan energi dan peranan energi
panas bumi dalam rangka memenuhi kebutuhan energi serta prospeknya di Indonesia.

Untuk mengatasi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat ini, usaha
diversifikasi energi mutlak harus dilaksanakan. Salah satu usaha diversifikasi energi ini
adalah dengan memikirkan pemanfaatan energi panas bumi sebagai penyedia kebutuhan
energi listrik tersebut. Dasar pemikiran ini adalah mengingat cukup tersedianya cadangan
energi panas bumi di Indonesia, namun pemanfaatannya masih sangat sedikit. Indonesia
sebagai negara vulkanik mempunyai sekitar 217 tempat yang dianggap potensial untuk
eksplorasi energi panas bumi. Bila energi panas bumi yang cukup tersedia di Indonesia
dapat dimanfaatkan secara optimal, kiranya kebutuhan energi listrik yang terus meningkat
akan dapat dipenuhi bersama-sama dengan sumber energi lainnya. Pengalaman dalam
memanfaatkan energi panas bumi sebagai penyedia energi listrik seperti yang telah
dilaksanakan di Jawa Tengah dan Jawa Barat akan sangat membantu dalam
pengembangan energi panas bumi lebih lanjut.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain:


1. Apa yang dimaksud dengan energi panas bumi serta bagaimana potensi energi
panas bumi di Indonesia?
2. Apa saja jenis-jenis energi panas bumi tersebut?
3. Bagaimana pemanfaatan energi panas bumi bagi daerah sekitar?
4. Apa dampak positif dan negatif dari pemanfaatan energi panas bumi tersebut?

2
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan tambahan
pengetahuan tentang pentingnya pemanfaatan energi panas bumi sebagai salah satu
energi alternatif pengganti energi fosil serta menjelaskan bagaimana cara dan proses
pengkonversian energi panas bumimenjadi energi listrik sehingga dapat dimanfaatkan
dalam kehidupan manusia.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Energi Panas Bumi (Geothermal)

Panas bumi adalah anugerah alam yang merupakan sisa-sisa panas dari hasil
reaksi nuklir yang pernah terjadi pada awal mula terbentuknya bumi dan alam semesta
ini. Reaksi nuklir yang masih terjadi secara alamiah di alam semesta pada saat ini adalah
reaksi fusi nuklir yang terjadi di matahari dan juga di bintang-bintang yang tersebar di
jagat raya. Reaksi fusi nuklir alami tersebut menghasilkan panas berorde jutaan derajat
celcius. Permukaan pada mulanya juga memiliki panas yang sangat dahsyat, namun
dengan berjalannya waktu (dalam orde milyard tahun) suhu permukaan bumi mulai
menurun dan akhirnya tinggal perut bumi saja yang masih panas berupa magma dan
inilah yang menjadi sumber energi panas bumi (Anonim, 1998).
Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak
bumi. Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panas Bumi. Panas Bumi adalah
sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama
mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan
dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses
penambangan.
Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energy yang dapat
diperbaharui dan berkelanjutan (renewable and sustainable). Panas bumi banyak ditemui
di daerah yang memiliki banyak gunung berapi aktif, seperti Indonesia, Selandia Baru,
Amerika Serikat, Jepang, Filipina, Meksiko, dan Islandia. Panas bumi berasal dari dalam
permukaan bumi atau lebih tepatnya di bawah kerak bumi (astenosphere hingga lapisan
mantel). Pada daerah tersebut terdapat magma, yang sangat panas dan bersifat mobile,
yang terbentuk dari lelehan batuan secara alami. Magma juga berasal dari material
radioaktif seperti uranium dan potassium. Energi panas bumi ini sangatlah menjanjikan,
karena selain renewable dan sustaible, kekuatan energinya lebih besar dari minyak dan
gas bumi. Karenanya, tidak heran jika energi panas bumi ini mulai dikembangkan untuk
mrnjadi energi alternatif (Anonim, 2014).

4
2.2 Proses Terbentuknya Energi Panas Bumi (Geothermal)
Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap
air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya
tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfataannya
diperlukan proses penambangan . Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat
diperbarui, berpotensi besar serta sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam
keanekaragaman energi. Panas Bumi merupakan sumber energi panas yang terbentuk
secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut berasal dari pemanasan
batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung Panas Bumi yang tersimpan di
dalam kerak bumi.
Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari reaksi peluruhan unsurunsur
radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang sama saat ini masih terjadi
di matahari dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya. Reaksi ini menghasilkan
panas hingga jutaan derajat celcius. Pada kedalaman 10.000 meter atau 33.000 feet,
energi panas yang dihasilkan bisa mencapai 50.000 kali dari jumlah energi seluruh
cadangan minyak bumi dan gas alam yang masih tersedia.
Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi
sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh
permukaan bumi. Selain itu sumber energi panas bumi ini diduga berasal dari beberapa
fenomena:
1. Peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi.
2. Panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam ke dalam pusat
bumi.
3. Efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi (wikipedia.org).
Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air (erat
hubungan dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak di atas
kompor, setelah panas, air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa juga terjadi pada
pembentukan energi panas bumi. Air tanah yang terjebak di dalam batuan yang kedap dan
terletak di atas dapur magma atau batuan yang panas karena kontak langsung dengan
magma, otomatis akan memanaskan air tanah yang terletak diatasnya sampai suhu yang
cukup tinggi ( 100 - 250 C). Sehingga air tanah yang terpanaskan akan mengalami proses

5
penguapan. Apabila terdapat rekahan atau sesar yang menghubungkan tempat terjebaknya
air tanah yang dipanaskan tadi dengan permukaan maka pada permukaan kita akan
melihat manifestasi thermal. Salah satu contoh yang sering kita jumpai adalah mata air
panas, selain solfatara, fumarola, geyser yang merupakan contoh manifestasi thermal
yang lain.
Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap tanah jika
tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat keberadaan uap dengan
permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi dan apabila
pada daerah tersebut kita bor sehingga ada saluran penghubung ke permukaan, maka uap
tersebut akan mengalir keluar. Uap yang mengalir dengan cepat dan mempunyai entalpi
inilah yang kita mamfaatkan dan kita salurkan untuk memutar turbin sehingga
dihasilkanlah energi listrik (tentunya ada proses-proses lain sebelum uap memutar turbin)
(Maryadi, 2012).

Energi panas bumi digunakan manusia sejak sekitar 2000 tahun SM berupa
sumber air panas untuk pengobatan yang sampai saat ini juga masih banyak dilakukan
orang, terutama sumber air panas yang banyak mengandung garam dan belerang.
Sedangkan energi panas bumi digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik baru dimulai
di Italia pada tahun 1904. Sejak itu energi panas bumi mulai dipikirkan secara komersial
untuk pembangkit tenaga Isitrik

Energi panas bumi adalah termasuk energi primer yaitu energi yang diberikan
oleh alam seperti minyak bumi, gas bumi, batubara dan tenaga air. Energi primer ini di
Indonesia tersedia dalam jumlah sedikit (terbatas) dibandingkan dengan cadangan energi
primer dunia. Sebagai gambaran sedikitnya atau terbatasnya energi tersebut adalah
berdasarkan data pada Tabel I. ]

6
Tabel 1 Cadangan energi primer dunia.
cadangan Minyak Bumi Indonesia 1,1 % Timur Tengah 70 %
Cadangan Gas Bumi Indonesia 1-2 % Rusia 25 %
Cadangan Batubara Indonesia 3,1 % Amaerika Utara 25 %

Sedangkan cadangan energi panas bumi di Indonesia relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan cadangan energi primer lainnya, hanya saja belum dimanfaatkan
secara optimal. Selain dari pada itu panas bumi adalah termasuk juga energi yang
terbarukan, yaitu energi non fosil yang bila dikelola dengan baik maka sumberdayanya
relatif tidak akan habis, jadi amat sangat menguntungkan.

2.3 Jenis-Jenis Energi Panas Bumi


Energi panas bumi atau energi geothermal yang terdapat dibumi terdapat dalam berbagai
bentuk. Sumber daya Panas Bumi terdiri dari 4 jenis yaitu, hidrothermal, Hot dry rocks,
Geopressured dan magma. Energi panas bumi yang umum dimanfaatkan adalah sistem
hirothermal karena pada sistem hidrothermal pori-pori bataun mengandung air, uap, atau
keduanya dan reservoir umumnya terletak tidak terlalu jauh sehingga masih ekonomis
untuk diusahakan.

Energi panas bumi yang terdapat di Indonesia dikelompokkan menjadi beberapa jenis,
yaitu :

1. Energi panas bumi "uap basah"


Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang keluar
dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk
menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang
ditemukan termasuk di Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah
yang mengandung sejumlah air yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelum digunakan
untuk menggerakkan turbin.

7
Gambar 1. Pembangkitan tenaga listrik dari energi panas bumi "uap basah".

Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan
tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap
dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini
diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan
dari air diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya
disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.
Skema pembangkitan tenaga listrik atas dasar pemanfaatan energi panas bumi "uap
basah" dapat dilihat pada Gambar 1.

2. Energi panas bumi "air panas"


Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang
disebut "brine" dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral
ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan
penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat
memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan sistem biner (dua buah sistem
utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primemya dan sistem sekundernya berupa
alat penukar panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan
turbin.

Energi panas bumi "uap panas" bersifat korosif, sehingga biaya awal
pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energi panas bumi jenis lainnya.
Skema pembangkitan tenaga listrik panas bumi "air panas" sistem biner dapat dilihat
pada Gambar 2.

8
Skema pembangkitan tenaga listrik energi panas bumi "air panas"

3. Energi panas bumi "batuan panas"


Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi
akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus
diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan
menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas
untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam
perut bumi, sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang
memerlukan biaya cukup tinggi. Skema pembangkitan tenaga listrik energi panas bumi
"batuan panas" dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Skema pembangkitan tenaga listrik energi panas bumi "batuan panas"

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Kegunaan Energi Panas Bumi


Secara umum pemanfaatan energi panas bumi dapat dibagi menjadi 3 yaitu, untuk
menghasilkan energy listrik, penggunaan geothermal secara langsung, dan pemanfaatan
geothermal untuk pompa panas. Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat
dimanfaatkan secara langsung sebagai pemanas. Selain bermanfaat sebagai pemanas,
panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik. Air panas alami bila
bercampur dengan udara akan menimbulkan uap panas (steam). Berikut adalah beberapa
pemanfaatan energi panas bumi bagi kehidupan manusia:

1. Menempatkan panas untuk bekerja

Maksudnya adalah sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu
dapat langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara
geothermal digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan
rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan. Bahkan di tempat dimana
penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat membahwa
kehangatan ke permukaan dan kedalam gedung. Cara ini bekerja dimana saja karena
temparatur di bawah tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang sama dapat
digunakan untuk menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di
musim panas.

2. Pemanfaatan Di Sektor Pariwisata

Di sektor pariwisata, energi panas bumi dapat dimanfaatkan karena menjadi daya
tarik tersendiri buat para wisatawan untuk menikmati energi panas dari dalam bumi
seperti air panas maupun uap panas menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi
wisatawan.

1
3. Pemanfaatan Secara Langsung Di Sektor Pertanian

Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi sederhana) untuk
proses pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dengan proses
yang tidak terlalu sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas atau sumur produksi
panas bumi pada suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui suatu heat exchanger, yang
kemudian memanaskan ruangan pengering yang dibuat khusus untuk pengeringan hasil
pertanian.

4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Berdasarkan data kementerian ESDM, potensi panas bumi di dunia yang bisa
dimanfaatkan untuk sumber listrik mencapai 113 Giga Watt (GW), dimana 40%-nya
dimiliki oleh Indonesia, yaitu sebesar 28 GW. Akan tetapi enenrgi panas bumi yang
dimanfaatkan di Indonesia baru hanya 4% dari total yang tersedia.

3.2 Potensi Energi Panas Bumi


Potensi panas bumi Indonesia dapat dibagi dalam 2 (dua) kelas, yaitu : sumber
daya dan cadangan; yang masing-masing dibagi lagi menjadi subkelas-subkelas.
Kriteria sumber daya terdiri dari :

1. Spekulatif, dicirikan oleh terdapatnya manifestasi panas bumi aktif dimana luas
reservoir dihitung dari data geologi yang tersedia dan rapat dayanya berdasarkan asumsi.

2. Hipotesis, dicirikan oleh manifestasi panas bumi aktif dengan data dasar hasil survei
regional geologi, geokimia dan geofisika. Luas daerah prospek ditentukan berdasarkan
penyebaran manifestasi dan batasan geologi, sementara penentuan suhu berdasarkan
geotermometer.

Kriteria cadangan terdiri dari :

1. Terduga, dibuktikan oleh data pemboran landaian suhu dimana estimasi luas dan
ketebalan reservoir serta parameter fisika batuan dan fluida dilakukan berdasarkan data
ilmu kebumian terpadu, yang digambarkan dalam bentuk model tentatif.

1
2. Mungkin, dibuktikan oleh sebuah sumur eksplorasi yang berhasil dimana estimasi luas
dan ketebalan reservoir didasarkan pada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu
kebumian rinci terpadu. Parameter batuan, fluida dan suhu reservoir diperoleh dari
pengukuran langsung dalam sumur.

3. Terbukti, dibuktikan oleh lebih dari satu sumur eksplorasi yang berhasil mengeluarkan
uap/air panas, dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan kepada data
sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan dan fluida
serta suhu reservoir didapatkan dari data pengukuran langsung dalam sumur dan atau
laboratorium.

Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit panas bumi (geothermal power
plants) yang dapat mengkonversi panas bumi menjadi sumber daya listrik, yaitu dry
steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga macam teknologi ini pada dasarnya
digunakan pada kondisi yang berbeda-beda.

1. Dry Steam Power Plants

Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas (steam) lang-
sung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik.
Sisa panas yang datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui
injection well. Pembangkit tipe tertua ini per-tama kali digunakan di Lardarello, Italia,
pada 1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry
steam power masih digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara.

1
2. Flash Steam Power Plants

Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu 1750 C
dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power Plants. Fluida panas
tersebut dialir-kan kedalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah sehingga terjadi
uap panas secara cepat. Uap panas yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan
turbin untuk meng-aktifkan generator yang kemudian menghasil-kan listrik. Sisa panas
yang tidak terpakai ma-suk kembali ke reservoir melalui injection well. Con-toh dari
Flash Steam Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di
Coso Geothermal field, California, USA.

3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)

BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi sebelumnya yaitu
dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau uap panas yang berasal dari sumur
pro-duksi (production well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan
untuk memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working

1
fluid kemu-dian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan
di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan
genera-tor untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat
exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power
Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.

Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu ren-dah yaitu 90-1750C.
Contoh pene-rapan teknologi tipe BCPP ini da di Mammoth Pacific Binary Geo-thermal
Power Plants di Casa Di-ablo geothermal field, USA. Diperkirakan pembangkit listrik
panas bumi BCPP akan semakin banyak digunakan dimasa yang akan datang.

Potensi Panas bumi Di Indonesia

Manifestasi panas bumi diindonesia yang berjumlah tidak kurang dari 244 lokasi tersebar
di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Pulau
Sulawesi, Halmahera dan Irian Jaya, ini menunjukkan betapa besarnya kekayaan energi
panas bumi yang tersimpan di dalamnya.

3.3 Pemanfaatan Limbah Energi Panas Bumi


Energi panas bumi (geothermal) adalah energi yang dihasilkan melalui ekstraksi
panas yang bersumber dari dalam bumi. Melalui pemboran 1000 hingga 2000 meter uap
panas itu disalurkan ke permukaan untuk menggerakkan turbin pembangkit
listrik.Berbeda dengan aktivitas pertambangan, pengusahaan panas bumi tidak banyak

1
merusak hutan dan mengubah bentang alam secara massif. Aktivitas pemboran hanya
membutuhkan lahan terbatas, sementara untuk pengaliran uap panas melalui jaringan
pipa yang dapat dibangun di kawasan hutan, tanpa harus menebang pohon.
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang terbarukan bersih, dan
ramah lingkungan. Energi panas bumi dapat terbarukan karena berasal dari sumber panas
alami dari dalam bumi. Sedangkan energi panas bumi memiliki sifat berkelanjutan
apabila dilakukan manajemen yang tepat terhadap sumber daya yang ada. Energi panas
bumi termasuk energi yang dapat terbarukan dan berkesinambungann, karena energi
panas bumi berasal dari energi panas yang tersimpan di dalam fluida dan batuan di dalam
sistem panas bumi. Energi panas tersebut dapat dibawa ke atas permukaaan bumi dengan
mengangkat fluida (air panas dan uap air). Air panas dan uap air diekstrak dan
dipisahkan. Air hasil pemisahan diinjeksikan kembali ke dalam bumi, sedangkan uap air
yang bertekanan tinggi dimanfaatkan untuk memutar turbin dan generator sehingga
menghasilkan energi listrik. Uap air yang telah melewati turbin, didinginkan kembali
sehingga mengembun menjadi air lagi. Air hasil pengembunan ini juga diinjeksikan
kembali ke dalam bumi. Air sisa yang sudah diinjeksikan akan kembali ke reservoar dan
bertemu dengan batuan panas, sehingga air tersebut terpanaskan, menjadi air panas dan
uap air. Air panas dan uap air tersebut akan dapat diangkat lagi ke atas permukaan bumi,
dan uapnya dimanfaatkan untuk penggerak turbin sebagai pembangkit listrik.
Demikianlah proses kesinambungan dan terbarukannya energi panas bumi. Emisi
energi panas bumi dapat dikatakan tidak mengandung polutan kimiawi atau tidak
mengeluarkan limbah karena polutannya relatif sedikit jika dibanding air dan uap yang
diproduksi. Karena pembawa energi panas bumi sebagian besar adalah air dan uap air.
Pembangkit listrik energi panas bumi merupakan pembangkit yang ramah lingkungan,
karena limbah yang dihasilkan dari proses pembangkitan hanya berupa air hangat yang
bersuhu sekitar 50oC, uap air dan sedikit gas CO2 dan H2S. Limbah tersebut sebagian
besar langsung dimasukkan ke bawah permukaan tanah. Dengan metode seperti ini
potensi tercemarnya lingkungan sekitar oleh limbah pembangkitan listrik enegi panas
bumi adalah sangat kecil, karena sisa produksi terbesar adalah air yang diinjeksikan
kembali ke dalam bumi. Dilain fihak fluida kerja panas bumi tidak terbakar dan tidak
mudah menyebar, karena fluida kerja panas bumi hanya berupa air panas dan uap. Setelah

1
dimanfaatkan untuk memutar turbin, uap tersebut dicairkan kembali, kemudian
diijeksikan kembali ke dalam tanah.Dengan perhitungan yang matang, berdirinya
pembangkit panas bumi tidak akan mempengaruhi persediaan air tanah di daerah tersebut
karena sisa buangan air disuntikkan kembali ke dalam bumi dengan kedalaman yang jauh
dari lapisan aliran air tanah. Limbah yang dihasilkan juga hanya berupa air sehingga tidak
mengotori udara dan merusak atmosfer. Kebersihan lingkungan sekitar pembangkit pun
tetap terjaga karena pengoperasiannya tidak memerlukan bahan bakar, tidak seperti
pembangkit listrik tenaga lain yang memiliki gas buangan berbahaya akibat
pembakaran.Demikianlah sehingga energi panas bumi termasuk energi yang terbarukan,
berkesinambungan dan ramah lingkungan.

3.4 Kelebihan Energi Panas Bumi.


Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan polusi atau
emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Pembangkit
listik tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persen
pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Sebagai sebuah sumber energi alternatif dan
sumber energi terbarukan, energi geothermal memiliki kelebihan dan kekurangan.
Layaknya energi lainnya, keunggulan (kelebihan) dan kelemahan (kekurangan) energi
geothermal (panas bumi) jamak, karena tidak ada sumber energi benar-benar yang
sempurna.
Di antara kelebihan dan keuntungan pemanfaatan energi geothermal tersebut
adalah :
1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling bersih.
Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi atau emisi gas rumah
kaca.
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis.
Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran
(baikpencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak
menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun lainnya).

1
4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif lainnya
seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di samping itu energi
listrik yang dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan energi
(energy storage) karena dapat dihasilkan sepanjang waktu.
5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang minimal,
tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan banyak
air untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5
kilometer persegi per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20
liter air tawar per MW / jam.

3.5 Kekurangan Energi Pans Bumi


Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di antara
kekurangan energi geothermal adalah :
1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal memerlukan
biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi
kestabilan tanah di area sekitarnya.

3.6 Penyediaan Energi di Indonesia

Mengingat akan banyaknya kebutuhan energi yang diperlukan untuk


menggerakkan pembangunan khususnya dalam bidang industri seperti telah ditampilkan
pada Grafik l di atas, maka persoalan berikutnya adalah bagaimana mengenai penyediaan
energi untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Mengenai penyediaan energi tersebut
usaha diversifikasi telah dilakukan agar kebutuhan energi tidak semata-mata tergantung
pada minyak bumi saja. Untuk itu dapat dilihat penyediaan energi primer berdasarkan
jenis energi yang ada di Indonesia seperti tampak pada grafik 2.

1
Grafik 2.

Bila dikaji dari data yang telah diolah melalui Grafik 2 tersebut di atas, tampak
bahwa usaha diversifikasi energi primer telah berhasil menurunkan pangsa pemakaian
minyak bumi dalam usaha memenuhi kebutuhan energi dari 63,7 % pada akhir Pelita V
menjadi 52,3 % pada akhir Pelita Vl. Sedangkan pangsa pemakaian batubara mengalami
kenaikan dari 8,2 % pada akhir Pelita V menjadi 17,5 % pada tahun 1998/99 ini.

Selain dari pada itu, bila dikaji lebih cermat ternyata pemakaian energi panas
bumi yang selama ini sering terabaikan, temyata sudah mulai diperhatikan sebagai usaha
mencukupi kebutuhan energi di Indonesia. Hal ini tampak dari kenyataan bahwa pada
tahun 1994/95 (akhir Pelita V) pangsa energi panas bumi hampir tak berarti hanya sekitar
0,6 % saja dari seluruh pemenuhan kelzutuhan energi, akan tetapi pada tahun 1998/99
pangsa energi panas bumi telah naik hampir 3 kali lipat menjadi 1,7 %. Keadaan ini
sudah barang tentu sangat memberikan harapan bagi pengembangan energi panas bumi
pada masa mendatang.

3.7 Prospek Energi Panas Bumi di Indonesia

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai prospek energi panas bumi di


Indonesia, ada baiknya kalau melihat pemanfaatan energi panas bumi di negara lain
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan energinya. Berdasarkan beberapa acuan dapat
dilihat pemanfaatan energi panas bumi di beberapa negara seperti tampak pada Tabel 2.

1
Tabel 2 Pemanfaatan dan perkembangan energi panas bumi di berbagai negara

Negara 1976 (MW) 1980 (MW) 1985 (MW) 2000 (MW)


Amerika Serikat 522 908 3.500 30.000
Italia 421 455 800 -
Filipina - 443 1.726 4.000
Jepang 68 218 6.900 48.000
Selandai Baru 192 203 282 352
Meksiko 78,5 218 1.000 10.000
Islandia 2,5 64 150 500
Rusia 3 5,7 - -
Turki 0,5 0,5 400 1.000
China 1 3 50 200
Indonesia - 2,3 32,3 3.500
Argentina - - 20 -
Kanada - - 10 -
Spanyol - - 25 200
Jumlah 1.288,5 2.520,5 14.895,3 97.752

Apabila dilihat dari Tabel 2 tersebut di atas, tampak bahwa pemenuhan kebutuhan
energi listrik pada beberapa negara melalui pemanfaatan energi panas bumi terus
meningkat. Angka-angka untuk berbagai negara pada tahun 2000 masih merupakan
perkiraan yang masih terus dikaji ulang.

Indonesia sebagai negeri vulkanik memiliki 217 tempat yang diperkirakan


potensial sebagai sumber energi panas bumi. Berdasarkan perkiraan data tahun 1997
potensi energi panas bumi di Indonesia adalah sebagai yang tertera pada Tabel 3.

1
Tabel 3 Potensi energi panas bumi di Indonesia

Daerah sumber energi panas bumi Potensi energi panas bumi (MW)
Sumatera 9.562
Jawa 5.331
Sulawesi 1.300
Nusa Tenggara 200
Maluku 100
Irian Jaya 165
Jumlah Kesuluruhannya 16.658

Apabila dilihat dari Tabel 2 tampak bahwa pemanfaatan energi panas bumi di
Indonesia pada tahun 1985 baru 32,3 MW, sedangkan menurut data terakhir sampai
dengan tahun 1997 energi panas bumi yang sudah dimanfaatkan mencapai 305 MW.
Dalam waktu sekitar 10 tahun telah terjadi kenaikan kurang lebih 10 kali, suatu kenaikan
yang cukup optimis dalam hal pemanfaatan energi panas bumi. Padahal pemanfaatan
yang mencapai 305 MW pada tahun 1997 tersebut baru 1,83 % dari potensi energi panas
bumi yang ada.

Pangsa pemanfaatan energi panas bumi 1,83 % dari total potensi yang tersedia
sudah barang tentu masih sangat kecil. Oleh karena itu kemungkinan untuk menaikkan
pangsa pemanfaatan energi panas bumi masih sangat terbuka lebar, dengan kata lain
bahwa prospek pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia masih sangat
menguntungkan bagi para penanam modal yang akan bergerak dalam bidang energi panas
bumi. Hal ini terbukti dengan akan dibangunnya lagi 4 unit berkekuatan 55 MW di
Gunung Salak Jawa Barat, suatu proyek patungan antara Pertamina dan PT Unocoal
Geotherrnal Indonesia. Proyek-proyek berikutnya sudah barang akan segera disusul oleh
penanam modal lainnya, mengingat bahwa kebutuhan energi di Indonesia yang terus
meningkat.

2
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian tersebut di atas, kiranya dapat disimpulkan bahwa prospek


pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia cukup menjanjikan. Apalagi kalau diingat
bahwa pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber penyedia tenaga listrik adalah
termasuk teknologi yang tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan, suatu hal
yang dewasa ini sangat diperhatikan dalam setiap pembangunan dan pemanfaatan
teknologi, agar alam masih dapat memberikan daya dukungnya bagi kehidupan umat
manusia. Bila pemanfaatan energi panas bumi dapat berkembang dengan baik, maka
kota-kota di sekitar daerah sumber energi panas bumi yang pada umumnya terletak di
daerah pegunungan, kebutuhan tenaga listriknya dapat dipenuhi dari pusat listrik tenaga
panas bumi. Apabila masih terdapat sisa daya tenaga listrik dari pemanfaatan energi
panas bumi, dapat disalurkan ke daerah lain sehingga ikut mengurangi beban yang harus
dibangkitkan oleh pusat listrik tenaga uap, baik yang dibangkitkan oleh batubara maupun
oleh tenaga diesel yang keduanya menimbulkan pencemaran udara.

2
DAFTAR PUSTAKA

Andri, 2013. Mengenal Teknologi Pembangkit Listrik. http//www.mengenal-teknolo


gi-pembangkit-listrik-panasbumi.html (Diakses tanggal 30 januari 2017).

Marwaningsih, Fitri. 2012. Energy Geothermal-Energi Panas Bumi.


http://fitrimarwaningsih.wordpress.com (Diakses Tanggal 29 Januari 2017).

Maryadi, 2012. Potensi Energi Baru-Terbarukan Indonesia .


http://www.esdm.go.id (Diakses tanggal 1 April 2015).

Novitasari, 2011. Energi Panas Bumi.http://www.novitasari.blogspot.com


(Diakses tanggal 30 januari 2017).

Anda mungkin juga menyukai