Anda di halaman 1dari 5

14 Pedoman Hidup Manusia

1. Musuh terutama manusia adalah dirinya sendiri

Ketika kita ingin pergi beribadah, bukankah rasa malas yang berasal dari
diri kita yang menjadi penghalang? Ketika kita dicaci maki orang lain,
bukankah kemarahan yang berasal dari diri kita yang mengubah kita
menjadi sosok yang membalas perbuatannya tersebut? Ketika kita takut
kepada seseorang, padahal kita telah melakukan suatu hal yang benar
(setidaknya menurut pikiran kita, itu benar), hanya karena orang tersebut
adalah atasan kita, bukankah rasa takut yang muncul dari dalam diri kita
yang menjadi pembungkam kita untuk mengatakan hal yang benar
tersebut?
Itulah mengapa diri kita yang menjadi musuh kita sendiri, karena pada
kenyataannya, seringkali diri kita sendiri yang mencari masalah ataupun
sumber kegagalan yang nantinya kita hadapi.

2. Kegagalan terutama manusia adalah kesombongan

Orang yang sombong adalah orang-orang yang tidak mengenal falsafah


"Di atas langit masih ada langit". Dengan begitu mereka akan takabur
dan melemah, hingga saat ketika ia bertemu dengan seseorang yang
lebih daripada dirinya.
Itulah mengapa kesombongan disebut sebagai sebuah kegagalan,
karena kegagalan berawal dari sebuah kesombongan.

3. Kebodohan terutama manusia adalah sifat menipu

Buddha sangat melarang kebohongan bahkan untuk kebaikan sekalipun,


karena ajarannya ditujukan untuk kebenaran. Berbohong / menipu
bersifat menutupi kebenaran, dan kita sendiri yang berbohong (untuk
kebaikan sekalipun ) terkadang berpikir, lebih baik memberitahukan apa
yang sebenarnya terjadi di dalam kenyataan. Karena dengan berbohong,
kita sendiri merasa terbebani oleh kebohongan tersebut. Lagipula,
sebuah kebohongan harus ditutupi dengan kebohongan yang lain bukan?
Bukannya hal ini semakin membuat kita merasa terbebani.
Inilah mengapa kebohongan disebut sebuah kebodohan, karena kita
membebani diri kita sendiri.

4. Kesedihan terutama manusia adalah rasa iri hati

Ketika kita merasa iri, karena seseorang bisa mendapatkan sesuatu yang
lebih daripada kita, kita berusaha untuk mendapatkan hal tersebut atau
bahkan mungkin membenci orang tersebut, hanya karena sesuatu yang
menjadi miliknya bukanlah milik kita. Ketika kita tidak mendapatkan apa
yang kita inginkan, hal tersebut akan membuat kita merasa sedih bukan?

5. Kesalahan terutama manusia adalah mencampakkan dirinya

Ketika kita menganggap diri kita rendah daripada orang-orang di


sekeliling kita, itu berarti kita menginginkan diri kita lebih rendah daripada
mereka semua. Padahal, kita semua memiliki potensi yang berbeda-
beda. Bukan berarti kita harus menjadi sombong, tetapi kita harus
mampu berpikir: "Nothing is impossible!!!

Ketika kita memiliki keyakinan yang teguh, segala sesuatunya menjadi


mungkin. Namun ketika keyakinan kita lemah, hanya karena kita
menganggap rendah diri kita sendiri, maka kita sedang membuat
kesalahan terbesar di dalam kehidupan, yang akan membawa kita pada
kegagalan.
Itulah mengapa menganggap rendah diri sendiri, sama saja dengan
melakukan kesalahan besar.

6. Dosa terutama manusia adalah menipu dirinya dan orang lain

Menipu diri sendiri dan orang lain di sini konteksnya adalah berpura-pura
menjadi seseorang yang bukan diri kita. Berpura-pura menjadi seseorang
yang bukan diri kita, bukan hanya merupakan bentuk kebodohan, tapi
juga bisa menjadi lambang dari keputusasaan dari diri kita sendiri. Putus
asa menjadi orang yang tidak diinginkan oleh dirinya.
Misalnya :
- seseorang dengan latar belakang keluarga yang kurang mampu, lalu
berpura-pura menjadi orang kaya,
- atau seseorang yang sudah menikah dan punya anak, lalu berpura-pura
masih single,
- seseorang yang berpura-pura baik, padahal seringkali berbuat
kejahatan.
Bukankah dirinya sendiri akan merasa malu, jika perilakunya itu diketahui
orang lain? Paling tidak, ia bisa dianggap orang yang munafik. Karena itu,
jadilah diri sendiri dan hiduplah dengan nyaman, tanpa harus dibebani
rasa harus menutup-nutupi keadaan, takut ketahuan, bersalah terhadap
diri sendiri, dllnya, karena menipu diri sendiri dan orang lain juga
merupakan sebuah kesalahan besar.
Itulah mengapa menipu diri sendiri dan orang lain dianggap sebagai dosa
besar, karena harus menutupi keadaan sebenarnya dan akan dicap
negatif oleh orang lain, selain itu hal ini akan memancing seseorang
untuk melakukan dosa-dosa lainnya.

7. Sifat manusia yang dikasihi orang-orang adalah rendah hati

Dengan menjadi sosok yang rendah hati dan tidak sombong, kita tahu
sampai dimana batas potensi kita dan berusaha untuk menjadi lebih baik
lagi. Selain itu, orang yang rendah hati tidak mungkin pula dicap sebagai
orang yang sombong, apalagi pamer oleh khalayak ramai. Siapa yang
ingin dicap sebagai orang sombong dan pamer? Siapa yang ingin
menjadi teman atau menghormati orang yang sombong? Kecuali orang
tersebut memiliki maksud lain daripada kedekatannya dengan si
sombong itu?
Itulah kenapa sifat merendahkan hati kita (bukan merendahkan
diri/minder) menjadi sifat yang dikasihi oleh orang-orang sekitarnya.

8. Sifat manusia yang paling dapat dipuji adalah semangat keuletannya

Dengan semangat di dalam keyakinan yang kuat, kita dapat meraih


apapun yang kita mau. Orang yang tidak memiliki semangat untuk hidup,
setelah mendengarkan vonis mati dari dokter, akan memilih untuk mati
daripada berjuang untuk hidupnya, dan orang-orang yang dikasihi dan
menyayanginya. Seandainya orang yang bersemangat untuk tetap hidup
itu, mati, setidaknya orang-orang yang datang ke pemakamannya akan
kagum kepadanya, daripada orang yang memang tidak punya semangat
untuk hidup. Dengan semangat, maka kita akan mau berjuang untuk
mendapatkan yang terbaik.
Itulah mengapa semangat menjadi sifat yang paling dapat dipuji.

9. Kehancuran terutama manusia adalah rasa keputusasaan


Putus asa dan hilang harapan hanyalah sebuah awal untuk kita berhenti
berjuang. Putus asa adalah tanda daripada hati yang tidak pernah
bersyukur, karena telah dilahirkan di dunia ini, apapun kondisinya. Ketika
orang mulai putus asa dan berhenti berjuang, ia akan gagal untuk
mendapatkan apa yang ia inginkan.
Itulah mengapa keputusasaan dikatakan sebagai sebuah kehancuran
terbesar.

10. Harta terutama manusia adalah kesehatan

Tanpa kesehatan yang memadai, kita akan mengeluh, dan selalu merasa
ada yang kurang (kurang sehat tentunya) karena bisa saja dengan
kesehatan yang kurang memadai saat itu, kita tidak melakukan apa yang
kita inginkan. Karena itu, jagalah kesehatan. Selain biaya ke dokter
semakin mahal, kesehatan adalah harta yang tak ternilai harganya. Siapa
yang mau menjadi orang kaya, terkenal, terpandang, tapi tubuhnya
penuh dengan penyakit yang mematikan?
Itulah mengapa harta terutama manusia adalah kesehatan.

11. Hutang terbesar manusia adalah hutang budi


Ketika seseorang menolong kita tanpa pamrih, terutama di saat kita
benar-benar tengah terpuruk, Budi baik itu tidak akan bisa terbayarkan
oleh apapun.
Itulah kenapa hutang terbesar manusia adalah hutang budi.
12. Hadiah terutama manusia adalah lapang dada dan mau memaafkan
Memaafkan seseorang berarti mau melepaskan kebencian yang melekat,
dan merusak kita layaknya parasit. Apapun yang telah dilakukan oleh
seseorang kepada kita, seharusnya kita memaafkannya.
Memang hal ini sulit untuk dilakukan. Tapi, ketika kita menyimpan rasa
benci kepada orang lain,
apalagi dengan sengaja membalas perbuatan orang tersebut, bukankah
hal itu membuat kita sama seperti orang tersebut? Lapang dada dan
maafkan, maka hal itu akan memberikan kita sebuah "hadiah" berupa
"kunci", untuk lepas dari ikatan kebencian dan dendam yang merugikan
diri kita sendiri

13. Kekurangan terbesar manusia adalah sifat berkeluh kesah dan tidak
memiliki kebijaksanaan

Tidak memiliki kebijaksanaan akan membuat kita melakukan kesalahan2


besar, sedangkan dengan berkeluh kesah hanya akan menambahkan
energi kepada keluhan kita. Hal yang dikeluhkan hanyalah satu, tapi akan
menjadi seperti seribu, yang membebani kita apabila kita terus mengeluh,
dan tidak pernah bersyukur sama sekali.
Itulah mengapa mengeluh dan tidak adanya kebijaksanaan, akan menjadi
kekurangan terbesar kita.

14. Ketentraman dan kedamaian terutama manusia adalah suka berdana


dan beramal

Jauh lebih baik memberi daripada menerima. Tak peduli seberapa


banyak yang kita berikan, selama niat kita untuk memberi dengan ikhlas,
maka hal tersebut akan memberikan sensasi indah tersendiri, daripada
kita harus menerima sesuatu dari orang lain. Lagipula dengan perbuatan
baik tersebut, kita akan menuai hasil yang baik pula.

Anda mungkin juga menyukai