FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
LAPORAN KASUS
MARET 2016
Pembimbing :
dr.Lanny Pratiwi, Sp Kj
Oleh :
Azhar Fauzan
10542 0177 10
Pembimbing
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya serta segala kemudahan yang diberikan dalam setiap
kesulitan hamba-Nya sehingga penulis bisa menyelesaika laporan kasus ini
dengan judul Gangguan Cemas Menyeluruh (F41.1) Tugas ini ditulis
sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian
Ilmu Kedokteran Jiwa.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari yang
diharapkan oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis akan senang
menerima kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan tugas ini.
Semoga laporan kasus bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis secara khusus.
Penulis
LAPORAN KASUS NON PSIKOTIK
Data Identifikasi
Nama : Ny Maryam
Umur : 45 Tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
A. LAPORAN PSIKIATRI
1. Keluhan Utama
Susah tidur
Yusuf dengan keluhan susah tidur yang dialami sejak 2 tahun tepatnya pada
tahun 2014. Selain susah tidur, pasien juga merasa gelisah, jantung berdebar,
sakit kepala dan sesak. Pasien juga merasa sesak ketika mencium bau rokok.
berhari hari tanpa sebab. Selain itu, pasien selalu merasa lemas dan ada
yang aneh di perutnya dan setelah konsul ke interna dan radiologi tidak di
merasa sudah sembuh dan akhirnya pasien kembali merasa gelisah, lemas dan
susah tidur. Pasien merasa takut untuk tidur sendiri.. Nafsu makan akhir-akhir
ini berkurang.
Riwayat Premorbid:
Riwayat Keluarga:
1. Pasien merupakan anak ke enam dari enam bersaudara. (pr, pr, pr, lk, lk, pr).
2. Hubungan dengan keluarga baik.
3. Tinggal bersama suadara perempuan.
1. Trauma (+)
2. Infeksi (+)
3. Kejang (-)
4. Merokok (-)
5. Alkohol (-)
6. NAPZA (-)
Hendaya / disfungsi
tidur sendiri
3. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya
Pasien pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya
oleh dukun
Masa Dewasa
- Riwayat Pendidikan
Sekolah Menengah Atas (SMA)
- Riwayat Pekerjaan
Wiraswasta
- Riwayat Perkawinan
Belum Menikah
- Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke 6 dari 6 bersaudara
Pr, Pr, Pr, Lk, Lk, Pr
- Riwayat kehidupan social
Pasien merupakan orang yang mudah bergaul dan baik dengan tetangga
dan teman-temannya.
- Riwayat agama
Pasien rajin beribadah
- Persepsi pasien tentang dirinya dan kehidupannya
Pasien merasa cemas dengan dirinya yang sakit
2. Keadaan Afektif
a. Mood : eutimia
b. Afek : appropriate
c. Keserasian : Serasi
d. Empati : Dapat dirabarasakan
4. Gangguan Persepsi :
a.Halusinasi : Tidak ada
b. Ilusi : Tidak ada
c.Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
5. Pikiran
a. Arus pikiran :
1) Produktivitas : Cukup
2) Kontuniuitas : relevan
3) Hendaya berbahasa : Tidak ada
b. Isi pikiran
1) Preokupasi : Tidak ada
2) Gangguan isi pikiran : Tidak ada
6. Pengendalian impuls : Baik
7. Daya Nilai dan Tilikan
a. Norma Sosial : Baik
b. Uji daya nilai : Baik
c. Penilaian realita : Baik
d. Tilikan : Derajat 6 (pasien merasa bahwa dirinya sakit dan butuh
pengobatan).
8. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
GCS (E4M6V5), pupil : bulat (isokor) ukuran 2.5 mm, reflex cahaya langsung
(+/+), tanda rangsang menings : kaku kuduk (-), kernig sign (-), fungsi motoric dan
Gelisah yang dialami sejak 2 tahun tepatnya pada tahun 2014. Selain gelisah, pasien juga
merasa jantung berdebar, sakit kepala dan sesak. Pasien juga merasa sesak ketika
mencium bau rokok. Awalnya pasien hanya merasa jantungnya berdebar-debar dan tidak
tidur berhari hari tanpa sebab. Selain itu, pasien selalu merasa lemas dan ada yang
aneh di perutnya dan setelah konsul ke interna dan radiologi tidak di temukan adanya
kelainan. Pasien sering tidak melanjutkan obatnya karena merasa sudah sembuh dan
akhirnya pasien kembali merasa gelisah, lemas dan susah tidur. Pasien menyangkal
adanya faktor penyebab dari kegelisahannya tersebut. Nafsu makan akhir-akhir ini
berkurang.
Tampak seorang perempuan dengan wajah sesuai umur, perawakan cukup, memakai
baju coklat, jilbab hitam dan rok hitam.Dari pemeriksaan kesadaran di dapatkan
kesadaran kompos mentis dan kesadaran tidak berubah, perilaku dan aktivitas motorik
tenang, pembicaraan spontan, jelas, dan kooperatif. Mood eutimia, afek apropriate, dan
konsentrasi baik, orientasi waktu, tempat dan waktu baik, daya ingat baik, pikiran abstrak
baik, dan kemampuan menolong diri sendiri baik. Tidak ditemukan adanya gangguan
persepsi, produktivitas dan kontinuitas cukup dan relevan serta tidak ada hendaya
berbahasa serta pengendalian impuls baik. Daya nilai norma sosial dan penilaian realitas
lalu. Pasien juga sulit untuk tidur pada malam hari, nyeri dada, nyeri kepala dan
merasa lemas.
b. Pasien menunjukkan gejala non psikotik yang dapat di lihat dari tidak adanya
satu ciri kepribadian, maka di kategorikan ciri kepribadian tidak khas lainnya.
3. Aksis III :
Sinusitis
4. Aksis IV :
Pasien belum menikah diusianya yang tak muda lagi dan merasa takut tidur sendiri
5. Aksis V :
GAF Scale adalah 80-71 dimana terdapat gejala sementara dan dapat diatasi,
F. DIAGNOSIS BANDING
a. Gangguan panik
b. Gangguan obsesif kompulsif
c. Gangguan somatisasi
d. Gangguan penyesuaian
e. Gangguan depresi
f. Gangguan penggunaan zat
G. PROGNOSIS
1. Faktor pendukung :Pasien memiliki keinginan yang kuat untuk sembuh
2. Faktor Penghambat : Pasien hingga saat ini belum meninkah
H. RENCANA TERAPI
Psikofarmaka : Clobazam 10 mg 2x1
Paroxetine 20 mg 1x1
Psikoterapi
1. Terapi kognitif-perilaku
Pendekatan kognitif mengajak pasien secara langsung mengenali distorsi kognitif
dan pendekatan prilaku, mengenali gejala somatik secara langsung. Teknik utama
dan belum tampak, didukung egonya, agar lebih bias beradaptasi optimal dalam
menilik egostrength, relasi obyek, serta keutuhan self pasien. Dari pemahaman akan
mana pasien dapat diubah untuk menjadi lebih matur; bila tidak tercapai, minimal kita
memfasilitasi agar pasien dapat beradaptasi dalam fungsi sosial dan pekerjaannya.
I. FOLLOW UP
J. PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA
didapatkan gejala-gejala cemas, sulit tidur pada malam hari, jantung berdebar-debar ,
nyeri kepala, nyeri perut, sulit tidur, lemas.Gejala-gejala ini berlangsung hampir setiap
hari dan tidak terbatas pada situasi tertentu saja. Untuk dapat menegakkan diagnosis
gangguan cemas menyeluruh pada PPDGJ III, maka pasien harus memiliki gejala gejala
berupa : penderita harus menunjukkan gangguan cemas sebagai gejala primer yang harus
berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu hingga beberapa bulan, yang
tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus saja.
- Kecemasan (kekhawatiran akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit
lain).
- Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-debar,
sesak napas, keluhan lambung, nyeri kepala, mulut kering dan lain-lain).
Pada pasien ini ditemukan sifat dan gejala cemas yang berlangsung hampir tiap hari
ini dapat di katakan baik karena adanya keinginan dari dirinya untuk sembuh
K. AUTOANAMNESIS
DM : Saya dokter muda yang bertugas di sini dan bisakah saya menanyakan
beberapa pertanyaan?
DM : siapa namata bu ?
P : maryam dok
DM : Umurta berapa bu ?
P : 45 tahun
DM : Tammatan apaki bu ?
P : belum dok
P : sama kakakku yang perempuan dok. Tapi dia sudahmi menikah dok.
Itupun suaminya kerja di luar kota. Jadi tinggal saya dengan kakakku di
rumah.
P : sakit dadaku dok, loyoka juga, sakit tong jg kepalaku sekarang ini dok
P : tidak selalu ji dok. Ituji kalau kurang tidurku, sakitmi lagi kepalaku.
P : iye dok, tapi biasa karna ku rasa sehat mka dok jdi tdk kuminumki ta 1
DM : Nda pernahki dengar kayak bisikan-bisikan, atau liat sesuatu yang orang
P : cocokmi, ituji dok, sama sesakka juga kalau cium bau rokok
P : Saya sama saudara baik baikji dok, sayakan tidak menikahpa dok jadi
Begitumi
DM : Begitu bagaimana bu ?
P : sebenarnya dulu ada yang sempat dekat dengan saya dok, tapi karena
P : karena itu kenalanku tidak tetapki beng kerjanya dok. Jadi keluarga tidak
setujuimi
P : tidaklah dok.
P : tidak ada dok. Saya itu paling rajin ke dokter berobat. Sakit-sakit sedikit
ke dokter ka.
DM : Dimanaki lahir bu ?
P : Di gowa
P : mandi dok
P : 11-32-70-0
P :1
DM : Kita tau bedanya kepala sama kelapa ?
DM : Kalau kita misalnya liat anak kecil umur 5 tahun, ada di pinggir jalan
obat
DM : iya bu, terima kasih banyak atas informasi yang di berikan pada saya