BERBAHASA
DEFINISI
Gangguan berbahasa dapat ditandai dengan
ketidakmampuan untuk berdialog interaktif, memahami
pembicaraan orang lain, mengerti, dan menggunakan
kata kata dalam konteks yang sesuai, baik verbal
maupun non verbal.
Gangguan Komunikasi
menurut DSM V
1. Gangguan berbahasa reseptif (F80.2)
2. Gangguan artikulasi berbicara khas (F80.0)
YTT (F80.9)
Gangguan berbahasa reseptif
(F80.2)
Gangguan perkembangan dimana anak memiliki
kemampuan di bawah rata-rata dalam usia mentalnya,
kegagalan dalam respon terhadap nama yang familiar,
ketidak-mampuan dalam identifikasi beberapa objek
sederhana dalam usia 18 bulan, atau kegagalan
mengikuti instruksi sederhana, di kemudian hari
kesulitan mencakup ketidak mampuan untuk mengerti
struktur tata bahasa
Epidemiologi
Kira kira 3% anak usia sekolah mengalami gangguan
bahasa reseptif - ekspresif
Etiologi
Belum di ketahui secara pasti namun beberapa studi
menunjukkan bahwa mielinisasi jaras saraf yang lebih
lambat di hipotesiskan bertanggung jawab dalam
pemrosesan lambat yang di temukan pada anak
dengan gangguan bahasa perkembangan, beberapa
studi mengesankan adanya hendaya diskriminasi
auditorik yang mendasari, karena sebagian besar anak
dengan gangguan ini lebih responsif terhadap bunyi
lingkungan daripada bunyi pembicaraan
Kriteria diagnostik
Nilai yang di dapat dari rangkaian tes bahasa reseptif dan ekspresif
standar yang di berikan secara individual berada di bawah nilai yang
didapat melalui metode tes standar untuk kapasitas non verbal.
Gejala mencakup gejala pada gangguan bahasa ekspresif serta
kesulitan memahami kata-kata, kalimat, atau jenis spesifik kata-kata,
seperti istilah spesial.
Mengamuk
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang pasien laki laki usia 39 tahun datang dengan keluhan sering berteriak
teriak, keluhan ini dirasakan sejak beberapa tahun yang lalu, dan memberat 5 hari
terakhir, pasien juga sering berteriak teriak sendiri, mengangis sendiri, berlarian
sendiri, dan merusak alat alat rumah tangga, pasien sudah pernah beberapa kali
masuk di rumah sakit jiwa di palu dengan keluhan mengamuk, sering marah marah
dan bercerita tidak karuan, dan setelah minum obat secara rutin, pasien berangsur
angsur membaik, pasien diberi obat berwarna kuning dan merah, pasien juga pernah ke
ternate dengan keadaan kesadarannya berubah, pasien pernah menikah dan memiliki 2
orang anak namun 5 tahun yang lalu, sang istri meninggal karena kecelakaan, saat itu
pasien membonceng istrinya, pasien dulunya orang yang mudah bergaul, pintar
bernyanyi dan rajin menjalankan ibadah.
Hendaya / disfungsi
Hendaya sosial (+)
Hendaya pekerjaan (+)
Hendaya penggunaan waktu senggang (+)
Faktor Stressor Psikososial
Pasien di benci di kampung halamannya dan kehilangan
istrinya 5 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Riwayat penyakit dahulu
Kejang (-)
Infeksi (-)
Trauma (-)
Hipertensi(-)
Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Merokok (+)
Alkohol (-)
Pasien lahir di rumah, cukup bulan dan berat badan lahir normal, di tolong oleh dukun.
Pertumbuhan dan perkembangan sama dengan anak sebayanya dan mulai masuk
Sekolah Dasar.
Masa Kanak Akhir (Pubertas s/d remaja)
Pertumbuhan dan perkembangan sama dengan anak
sebayanya, pasien tidak mengalami kesulitan dalam
bergaul dengan teman-temannya.
Masa Dewasa
Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar (SD)
Riwayat Pekerjaan
Wiraswasta
Riwayat Perkawinan
Sudah menikah dan memiliki 2 orang anak
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke 5 dari 5 bersaudara
Pr, Lk, Pr, Lk, Lk
Riwayat kehidupan sosial
Pasien merupakan orang yang mudah bergaul dan ramah
Riwayat agama
Pasien rajin beribadah
Persepsi pasien tentang dirinya dan kehidupannya
Pasien merasa dirinya di guna guna oleh iparnya
Pemeriksaan status mental
Tampak seorang Laki - laki dengan wajah sesuai umur,
perawakan gemuk, memakai baju kaos, dan celana
pendek coklat, pasiem tampak memiliki jenggot dan
camban.
Kesadaran
Kuantitatif : GCS 15
Kualitatif : berubah
Perilaku dan aktifitas psikomotor
Pasien duduk tenang saat wawancara
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
Keadaan afektif
Mood : Sulit dinilai
Afek : Tumpul
Orientasi :
Waktu : Cukup
Tempat : Cukup
Orang : Cukup
Daya ingat :
Jangka panjang : Baik
Jangka sedang : Baik
Jangka pendek : Baik
Jangka segera : Baik
Ilusi : Visual
Dari pemeriksaan status mental, di dapatkan Tampak seorang Laki - laki dengan wajah sesuai umur,
perawakan gemuk, memakai baju kaos, dan celana pendek coklat, pasiem tampak memiliki jenggot
dan camban.. Dari pemeriksaan kesadaran di dapatkan kesadaran kompos mentis dan kesadaran
berubah, perilaku dan aktivitas motorik tenang, pembicaraan spontan, jelas, intonasi sedang dan
kooperatif. Mood sulit dinilai, afek tumpul, dan empati tidak dapat dirabarasakan.Pengetahuan umum
dan kecardasan dalam batas normal.Daya konsentrasi cukup, orientasi waktu, tempat dan waktu
cukup, daya ingat baik, pikiran abstrak baik, dan kemampuan menolong diri sendiri baik.Terdapat
halusinasi visual dan auditory, terdapat pula ilusi visual, produktivitas cukup dan kontinuitas Asosiasi
longgar dan tidak ada hendaya berbahasa serta pengendalian impuls cukup. Daya nilai norma sosial
dan penilaian realitas cukup. Pasien sadar kalau dirinya tetapi menyalahkan orang lain.
Diagnosis multiaksial
Aksis I :
Belum diketahui
Aksis IV :