Disusun oleh :
Tanggal praktikum :
3 Mei 2017
SEMARANG
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui kemampuan ensimatis mikroba untuk
menguraikan zat-zat berbeda.
II. DASAR TEORI
Identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan menguji aktivitas
enzimatisnya. Enzim merupakan katalis dalam sistem biologi atau di sebut
pula dengan biokatalis. Katalis ini berfungsi untuk mempercepat laju
reaksi kimia dengan akhir dari reaksi kimia akan diperoleh kembali katalis
tersebut.Uji aktivitas enzimatis terbagi menjadi dua yaitu uji aktivitas
eksoenzim dan uji aktivitas endoenzim. Uji aktivitas eksoenzim terdiri dari
uji amilolitik, proteolitik, dan lipolitik sedangkan uji aktivitas endoenzim
terdiri dari uji katalase dan oksidase (Volk, 1988).
III.1. Alat
a. Tabung reaksi steril
b. Cawan petri steril
c. Lampu spiritus
d. Jarum tanam tumpul
e. Gelas benda
III.2. Bahan
a. Biakan murni B. Subtillis
b. Biakan murni E. Coli
c. Biakan murni S. aureus
d. Medium cair Glucose Phenol Red
e. Medium cair Lactose Phenol Red
f. Medium cair Sucrose Phenol Red
g. Medium agar pati steril (NA + 2% pati)
h. Larutan I-KI (Gram B)
i. Medium skim milk agar (susu skim 10%, pepton 5%, dan agar 15%)
j. Larutan H202 3%
k. Medium gelatin
l. Alkohol
III.3. Cara Kerja
a. Fermentasi Karbohidrat
1. Satu seri medium (glukosa, laktosa, dan sukrosa)
diinokulasikan secara aseptik dengan biakan B. Subtillis.
2. Hal yang sama dilakukan untuk E. Coli dan S. aureus.
3. Satu seri medium tidak diinokulasikan dan digunakan sebagai
kontrol.
4. Setiap tabung diberi tanda dengan nama medium, nama
bakteri yang diinokulasikan, tanggal inokulasi, dan nomor
kelompok.
5. Tabung-tabung tersebut diinkubasikan selama 48 jam, pada
suhu kamar.
6. Reaksi yang terjadi diamati dan dibandingkan dengan
kontrol.
b. Hidrolisis Pati
1. Bagian bawah 2 cawan petri berisi medium agar pati ditandai
menjadi 2 bagian menggunakan spidol permanen.
2. Permukaan medium agar pati masing-masing bagian
diinokulasikan dengan bakteri yang berbeda secara aseptik
dengan cara goresan, diinkubasi pada suhu kamar selama 48
jam.
3. Satu cawan petri berisi medium agar pati yang tidak
diinokulasikan dengan mikroba dibiarkan sebagai kontrol.
4. Larutan I-KI (Gram B) diteteskan di permukaan medium
sekitar biakan dan dibiarkan selama 2-5 menit.
5. Adanya bagian medium agar pati berwarna biru dan bening
diamati.
6. Hasil yang diperoleh dari masing-masing jenis bakteri yang
diinokulasi dicatat.
c. Hidrolisis Kasein
1. Bagian bawah 2 cawan petri yang berisi medium skim milk
agar ditandai menjadi 2 bagian menggunakan spidol
permanen.
2. Permukaan medium skim milk agar masing-masing bagian
diinokulasikan dengan bakteri yang berbeda secara aseptik
dengan cara goresan, diinkubasi pada suhu kamar selama 48
jam.
3. Satu cawan petri berisi medium skim milk agar yang tidak
diinokulasikan dengan mikroba dibiarkan sebagai kontrol.
4. Hasil yang diperoleh dari masing-masing jenis bakteri yang
diinokulasi dicatat.
d. Hidrolisis Gelatin
1. 3 tabung reaksi berisi medium gelatin diinokulasikan secara
aseptik dengan bakteri yang berbeda.
2. Satu tabung reaksi berisi medium gelatin tidak diinokulasikan
dan digunakan sebagai kontrol.
3. Setiap tabung diberi tanda dengan nama bakteri yang
diinokulasikan, tanggal inokulasi, dan nomor kelompok.
4. Tabung-tabung tersebut diinkubasikan selama 48 jam, pada
suhu kamar.
5. Hasil yang diperoleh dari masing-masing jenis bakteri yang
diinokulasi dicatat.
e. Uji Katalase
1. Gelas benda dibersihkan dan diteteskan beberapa tetes larutan
H202 3% diatas gelas obyek tersebut.
2. Sedikit biakan E. coli dengan ose diambil dan diletakkan di
dalam tetesan H202 3%.
3. Hal yang sama dilakukan untuk kultur mikroba lain.
4. Adanya gelembung-gelembung O2 diamati di dalam larutan
H202 3%..
IV. DATA PENGAMATAN
Hasil
Gambar
Glukosa Sukrosa Laktosa
Hasil
Gambar E. B. S. Kontrol
coli subtillis Aureus
- + - -
4.3 Hasil Pengamatan Hidrolisis Kasein
Hasil
Gambar E. B. S. Kontrol
col subtilli Aureu
i s s
- + + -
+ + + -
Hasil
E. B. S. Kontrol
coli subtillis Aureus
- + - -
V. PEMBAHASAN
Praktikum Mikrobiologi Farmasi yang berjudul Uji Ensimatis
Mikroba ini dilakukan pada tanggal 3 Mei 2017 dilakukan di
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Sains dan Matematika Universitas
Diponegoro.
Identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan menguji aktivitas
enzimatisnya. Enzim merupakan katalis dalam sistem biologi atau di
sebut pula dengan biokatalis. Katalis ini berfungsi untuk mempercepat
laju reaksi kimia dengan akhir dari reaksi kimia akan diperoleh kembali
katalis tersebut.Uji aktivitas enzimatis terbagi menjadi dua yaitu uji
aktivitas eksoenzim dan uji aktivitas endoenzim. Uji aktivitas eksoenzim
terdiri dari uji amilolitik, proteolitik, dan lipolitik sedangkan uji aktivitas
endoenzim terdiri dari uji katalase dan oksidase (Volk, 1988).
V.1. Bakteri E. coli
Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu
jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri
yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan
dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. coli tidak berbahaya,
tetapi beberapa, seperti E. coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan
keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah
karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin. Toksin ini
bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit
28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein. Sumber bakteri
ini contohnya adalah daging yang belum masak, seperti daging
hamburger yang belum matang. (Levinson, 2008)
VI. KESIMPULAN
Leboffe, M.J. & Pierce, B.E. 2011. A Photographic Atlas for The
Microbiology Laboratory. 4Th Edition. USA: Morton Publishing
Company.
Madigan MT, Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP. 2008. Biology of
Microorganisms 12th edition. San Francisco: Pearson.