F0317079
Pengukuran variabel dalam kerangka dasar konseptual adalah sebuah bagian yang
utuh dari penelitian dan sebuah aspek yang penting dari desain penelitian. Pengukuran ini
penting untuk memperoleh hasil atas apa yang hendak diteliti atau diuji.
OPERASIONALISASI VARIABEL
Meskipun terdapat kekurangan dari pengukuran fisik untuk mengukur variabel
yang samar-samar namun ada jalan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah
ini. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah mengurangi gagasan abstrak atau
konsep untuk menjadikan karakteristik penelitian lebih mungkin untuk diobservasi.
Pengurangan abstrak atau konsep untuk memberikan jalan yang berwujud untuk
melakukan pengukuran disebut mengoperasionalisasikan konsep.
Operasionalisasi konsep dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan
dimensi, aspect dan sifat yang dilambangkan oleh konsep yang digunakan. Ini
kemudian diterjemahkan ke dalam unsur-unsur yang dapat diamati dan terukur
sehingga dapat mengembangkan suatu indeks pengukuran konsep. Operasionalisasi
konsep melibatkan serangkaian langkah. langkah pertama adalah untuk datang dengan
definisi konstruk yang Anda ingin ukur. Langkah kedua adalah pengembangan dari
serangkaian memadai dan perwakilan dari item atau pertanyaan.
kedalam elemen yang dapat diamati dan diukur sehinggan menghasilkan suatu indeks
pengukuran konsep.
Elemen Dimensi 1
Elemen Dimensi 2
Elemen Dimensi 3
Individu dengan motivasi pencapaian tinggi tidak sabar terhadap orang yang
tidak efektif dan enggan bekerja dengan orang lain. Sementara orang bermotivasi
pencapaian dalam organisasi mungkin sangat tinggi dalam kecendurungan perilaku
tersebut, tetapi begitu juga sebaliknya, ada orang yang tidak seperti itu. Jadi ,
PANGESTU JALU BAGASKORO
F0317079
Elemen Dimensi 4
Elemen Dimensi 5
Mereka yang menginginkan umpan balik akan mencarinya dari atasaN, rekan
kerja, dan bahkan terkadang dari bawahan. Mereka ingin mengetahui pendapat orang
lain mengenain seberapa baik kinerja mereka. Umpan balik, entah positif atau negatif,
akan menunjukkan berapa banyak pencapaian dan prestasi. Bila menerima pesan yang
menyarankan perbaikan, mereka akan bertindak sesuai dengan hal tersebut. Setelah
mengoperasionalkan konsep motivasi pencapaian dengan mereduksi level abstraknya
menjadi perilaku yang dapat diamati, adalah mungkin untuk melakukan pengukuran
yang baik dan menelaah konsep motivasi pencapaian.
Definisi operasional adalah perlu untuk mengukur konsep abstrak seperi hal-
hal yang biasanya jatuh ke dalam wilayah subjektif perasaandan sikap. Variabel yang
lebih objektif seperti usia atau tingkat pendidikan cukup mudah untuk diukur melalui
pertanyaan langsung, sederhana, dan tidak perlu didefinisikan secara operasional.
A. Skala
Skala adalah suatu instrument atau memaknisme untuk membedakan individu
dalam hal terkait variable minat yang kita pelajari. Ada empat tipe skala dasar:
nominal, ordinal, interval, dan rasio.
1. Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang memungkinkan peneliti untuk menempatkan
subyek pada kategori atau kelompok tertentu. Skala nominal merupakan skala
pengukuran yang menyatakan kategori, kelompok atau klasifikasi dari kontruk
yang diukur dalam bentuk variable.
Skala ini digunakan untuk memperoleh data pribadi seperti gender atau
departemen tempat seorang bekerja, dimana pengelompokan individu atau objek.
Contohnya: jenis kelamin (yang terdiri dari pria dan wanita).
2. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala pengukururan yang tidak hanya menyatakan
kategori, tetapi juga menyatakan peringkat kontruk yang diukur. Kelebihan skala
ini jika dibandingkan dengan skala nominal adalah skala ordinal menyatakan
kategori dan peringkat.
Skala ini digunakan untuk memeringkat preferensi atau kegunaan beragam
jenis produk oleh konsumen dan untuk mengurutkan tindakan individu, objek,
atau peristiwa. Contohnya: kategori dari yang buruk sampai yang baik dengan
memberi nomor urut sesuai dengan tingkatannya.
3. Skala Interval
Skala interval merupakan sakala pengukuran yang menyatakan kategori,
peringkat dan jarak kontruk. Skala menentukan perbedaan, urutan, dan kesamaan
besaran perbedaan dalam variabel sehingga skala interval lebih kuat disbanding
skala nominal dan ordinal.
Skala ini digunakan untuk respon beragam item yang mengukur suatu interval
bisa dihasilkan dengan skala lima atau tujuh point. Contoh: Skala Likert.
4. Skala Rasio
Skala rasio merupakan skala pengukuran yang menunjukkan kategori,
peringkat, jarak dan perbandingan kontruk yang diukur. Skala ini menggunakan
nilai absolute, sehingga memperbaiki kelemahan skala interval yang
menggunakan nilai relatif. Kegunaan skala ini adalah digunakan dalam penelitian
organisasi ketika angka pasti factor-faktor objektif.
Ada empat skala sebagaimana disebutkan diatas dengan skala yang digunakan
dalam mengukur sikap atau perilaku. Skala tersebut dibagi menjadi dua ketegori
yaitu skala peringkat dan skala rangking. Berikut penjelasan dari masing-masing
skala tersebut:
PANGESTU JALU BAGASKORO
F0317079
a. Skala Peringkat
Skala peringkat (rating scale) merupakan skala yang memiliki
beberapa kategori respond an digunakan untuk mendapatkan respon yang
terkait dengan objek, peristiwa, atau orang yang dipelajari. Skala ini
terbagi menjadi beberapa skala, yaitu:
1) Skala dikotomi adalah skala yang menawarkan dua pilihan jawaban
yang harus dipilih salah satunya.
Contoh: Apakah Anda mempunya kartu kredit? ‘Ya’ ‘Tidak’
2) Skala kategori adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap
yang berisi beberapa alternative ketegori pendapat yang
memungkinkan bagi responden untuk memberikan alternative
penilaian.
Contoh: Sangat Bagus, Bagus, Sedang, Jelek, Sangat Jelek
3) Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap
dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subyek,
objek atau kejadian tertentu.
Contoh: (1) Sangat setuju, (2) Setuju, (3) Netral, (4) Tidak Setuju, (5)
Sangat Tidak Setuju.
4) Skala Deferinsial Semantik adalah skala pengukuran sikap dengan
menggunakan pernyataan ekstrem yang penilaiannya terdiri dari dua
kutup.
Contoh: Baik-Buruk, Kuat-Lemah, Modern-Kuno.
5) Skala Numerikal adalah skala semantik yang penilaian menggunakan
nomor terdiri atas 5 atau 7 alternatif.
Contoh: ___________________________
Sangat Sering 1 2 3 4 5 6 7 Tidak Pernah
Selain disebut diatas, skala peringkat juga bisa diukur dengan menggunakan
penskalaan multidimensional.
b. Skala Rangking
Skala rangking (rangking scale) merupakan skala yang digunakan
untuk membuat perbandingan antar objek, peristiwa, atau orang, dan
mengungkap pilihan yang lebih disukai dan merangkingnya. Adapun
metode yang dipakai adalah perbandingan berpasangan, pilihan yang
diharuskan, dan skala komparatif.
1) Skala perbandingan berpasangan adalah skala yang digunakan
ketika diantara sejumlah kecil objek, responden diminta untuk
memilih antara dua objek ‘yang dibandingkan’ pada satu waktu.
2) Skala pilihan yang diharuskan adalah skala pengukuran dengan
meminta responden untuk merangking objek secara relatif satu
sama lainnya.
B. Reliabilitas
Reliabilitas atau keandalan adalah suatu pengukuran yang menunjukkan
sejauhmana pengukuran tersebut bebas dari kesalahan (bias), sehingga menjamin
pengukuran yang konsisten secara lintas waktu dan beragam item dalam istrumen
yang diuji. Keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan
konsistensi dimana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai “ketepatan’
sebuah pengukuran.
C. Validitas
Validitas merupakan pengujian atas instrument penelitian yang menyatakan
bahwa intrumen tersebut memang benar-benar dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur).‘Meteran’ yang valid adalah meteran yang dapat mengukur
panjang secara tepat dan teliti, karena meteran memang alat untuk mengukur panjang.
Adapun cara yang seringkali digunakan dalam melakukan uji validitas terdiri
dari tiga bagian, yaitu:
1. Validitas isi merupakan cara uji validitas yang mengukur tingkat dimana isi dari
item-item cukup mewakili keseluruhan item yang relevan sesuai penelitian. Hal
ini dapat dilakukan dengan metode penilaian dan evaluasi panel dengan rasio
validitas isi
2. Validitas berdasarkan kreteria merupakan cara uji validitas dikatakan terpenuhi
jika pengukuran tersebut mampu membedakan individu menurut suatu kreteria
yang diharapkan dapat diprediksi.
3. Validitas konsep merupakan cara uji validitas yang menunjukkan seberapa baik
hasil yang atas kesesuaian dengan desain teori yang menjadi dasar pengujian.
Validitas konsep dinilai melalui validitas konvergen dan diskriminan.