Diagnosis TB ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang yaitu pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan bakteriologis. Hanya 5% penderita
TB fase awal yang memberikan gejala klinis, sehingga sulit mendapatkan sputum untuk pemeriksaan bakteriologis. Untuk dapat melakukan pemeriksaan sputum BTA dibawah mikroskop, dibutuhkan kuman baru yang jumlahnya paling sedikit 5000 kuman dalam satu mililiter dahak. Sebuah penelitian di San Fransisco menyatakan bahwa 17% penderita TB memiliki hasil sputum BTA (-). Oleh karena itu, apabila diagnosis TB paru ditegakkan semata-mata berdasarkan pemeriksaan BTA (+), akan banyak penderita TB paru yang tidak terdiagnosis.