Anda di halaman 1dari 9

EXECUTIVE SUMMARY

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang


Penataan Ruang maka penyelenggaraan penataan ruang bertujuan
untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman,
produktif, dan berkelanjutan berlandaskan wawasan nusantara dan
ketahanan nasional dengan terwujudnya keharmonisan antara
lingkungan alam dan lingkungan buatan, terwujudnya keterpaduan
dalam penggunaan sumberdaya alami dan sumberdaya buatan dengan
memperhatikan sumberdaya manusia, dan terwujudnya perlindungan
fungsi ruang dan pencegah dampak negatif terhadap lingkungan akibat
pemanfaatan ruang. Hal tersebut sangat penting bagi perencanaan
kawasan perbatasan yang merupakan kawasan unik dimana masing-
masing kabupaten/ kota berbeda dalam pengelolaan struktur dan pola
ruang, yaitu mengacu pada Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai kewenangan sendiri sesuai
dengan tingkatannya.

Secara substansial EXECUTIVE SUMMARY dokumen penyusunan


Materi Teknis dan Kebijakan Pemanfaatan Ruang Kawasan Perbatasan
Daerah Istimewa Yogyakarta memuat Pendahuluan, Rencana, dan
Arahan Kebijakan Pemanfaatan Ruang Kawasan. Pekerjaan ini diberikan
oleh Dinas PUP ESDM Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atas kontrak
nomor 602/01201 tanggal 02 Mei 2012.

Berkenaan dengan hal tersebut, Tim Penyusun mengucapkan


terima kasih terhadap pihak-pihak yang telah membantu
terselesaikannya pekerjaan ini. Terutama kepada pihak Dinas Pekerjaan
Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral selaku pemilik
pekerjaan. Semoga kajian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dengan tema kajian terkait.

Yogyakarta, September 2012

MATERI TEKNIS DAN KEBIJAKAN PEMANFAATAN RUANG


KAWASAN STRATEGIS PERBATASAN
i
EXECUTIVE SUMMARY

Tim Penyusun

Kata ....
i
Pengantar
....
Daftar Isi ii

....
Daftar Tabel iv

Daftar ....
v
Gambar
....
Daftar Istilah vi

BAB I PENDAHULUAN
Latar ......
1.1. I-1
Belakang
......
1.2. Visi I-3

......
1.3. Misi I-3

Maksud dan .......
1.4. I-3
Tujuan
1.2.1 Maksu ......
I-3
. d
1.2.2 ......
Tujuan I-4
.
Ruang ......
1.5. I-4
Lingkup
1.3.1 Lingkup Spasial Wilayah ...
I-4
. Perencanaan .
1.3.2 ........
Lingkup Kegiatan I-4
.
1.3.3 ...........
Lingkup Keluaran I-5
.
1.3.4 ...........
Lingkup Waktu I-5
.
1.3.5 Lingkup Sumber .....................................................
I-5
. Dana ..........
Landasan .......
1.6. I-8
Hukum

MATERI TEKNIS DAN KEBIJAKAN PEMANFAATAN RUANG


KAWASAN STRATEGIS PERBATASAN
ii
EXECUTIVE SUMMARY

Metodologi dan ......................................................


1.7. I-10
Pendekatan .........
......
1.8. Alur Fikir I-14

BAB II RENCANA
2.1. Rencana Pengembangan ..............................................
Kawasan ......... II-1
2.2 Rencana Struktur Pemanfaatan Ruang ........
II-6
2.2.1 Rencana Distribusi .........................................
. Pendudukan ........II-6
2.2.2 Rencana Struktur Pelayanan .................................
Kegiatan ....... II-10
2.2.3 Rencana Sistem Jaringan .................................
Pergerakan ......II-18
2.2.4 Rencana Sistem Jaringan .................................
Utilitas ......II-25
2.3 Rencana Pola Pemanfaatan Ruang
.........................
Kawasan II-35
2.3.1 Arahan Pembagian BWK ........................................
. .........II-35
2.3.2 Rencana Penggunaan .....................................
. Lahan .........II-39
2.4 Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Kawasan ...........
Perbatasan ..II-46
2.4.1 Rencana Pengaturan Koefisien Dasar ...................
Bangunan ....II-46
2.4.2 Rencana Pengaturan Koefisien ....
II-46
Lantai Bangunan ......................
2.4.3 Garis Sempadan ..........................................
Bangunan ........II-48
2.5 Skenario Pengembangan ..........................................
Kawasan .......II-51

BAB
ARAHAN KEBIJAKAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN
III
3.1. Arahan Kebijakan Pemanfaatan Ruang ............................
III-1
Kawasan Perbatasan .....
3.1.1 Kebijakan Pengembangan ........................
Pemanfaatan Ruang Kawasan .....III-2
Perbatasan
3.1.2 Arahan Pengembangan .....................
Pemanfaatan Ruang Kawasan .....III-4
Strategis Perbatasan
3.1.3 Strategi Pengembangan .....................III-7
Pemanfaatan Ruang Kawasan .....

MATERI TEKNIS DAN KEBIJAKAN PEMANFAATAN RUANG


KAWASAN STRATEGIS PERBATASAN
iii
EXECUTIVE SUMMARY

Strategis Perbatasan
3.2. Sistem Prioritas Pelaksanaan ...........................................III-
Pembangunan .........15
3.3 Pengorganisasian Aparatur .................................III-
Pelaksana Pembangunan .......17

Tabel 1.1. Jenis Insentif dan Disinsentif I 15


Tabel 2.1. Rencana Kepadatan Penduduk di Kawasan Perbatasan
II-6
Bagian Barat
Tabel 2.2. Rencana Kepadatan Penduduk di Kawasan Perbatasan
II-7
Bagian Timur
Tabel 2.3. Rekapitulasi Kebutuhan Fasilitas Pelayanan Umum di
II-14
Kawasan Bagian Barat
Tabel 2.4. Rekapitulasi Kebutuhan Fasilitas Pelayanan Umum di
II 15
Kawasan Perbatasan Timur
Tabel 2.5. Rencana Penggunaan Lahan II 41
MATERI TEKNIS DAN KEBIJAKAN PEMANFAATAN RUANG
KAWASAN STRATEGIS PERBATASAN
iv
EXECUTIVE SUMMARY

Tabel 2.6. Fakta, Permasalahan dan Arahan Pemanfaatan Ruang


II - 57
Kawasan Hargodumilah
Tabel 2.7. Kriteria dan Nilai Kelerengan Lahan II - 58
Tabel 2.8. Kriteria Jenis Tanah dan Tingkat Kepekaan Terhadap
II - 58
Erosi
Tabel 2.9. Nilai Intensitas Hujan II - 59
Tabel 2.10. Analisis Pemanfaatan Ruang Kawasan Hargodumilah II - 59
Tabel 2.11. Fakta, Permasalahan dan Arahan Pemanfaatan Ruang II - 62

MATERI TEKNIS DAN KEBIJAKAN PEMANFAATAN RUANG


KAWASAN STRATEGIS PERBATASAN
v
EXECUTIVE SUMMARY

Gambar Peta Orientasi 2 (Dua) Lokasi Kegiatan; Daerah I6


1.1 Perbatasan Bagian Timur (Bantul Gunungkidul
Sleman) dan Barat (Bantul Sleman), Daerah Istimewa
Yogyakarta
Gambar Peta Lokasi Kegiatan; Daerah Perbatasan Bagian Timur I7
1.2. (Bantul Gunungkidul Sleman), Daerah Istimewa
Yogyakarta
Gambar Peta Lokasi Kegiatan; Daerah Perbatasan Bagian Barat I8
1.3. (Bantul Sleman), Daerah Istimewa Yogyakarta
Gambar Skema Pembagian Kewenangan antara Pemerintah, I 13
1.4. Pemerintah Provinsi, dan PEmerintah Kabupaten/Kota
dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang
Gambar Bagan Alur Pikir Pekerjaan Materi Teknis dan Kebijakan I 25
1.5. Pemanfaatan Ruang Kawasan Strategis Perbatasan
Gambar Peta Rencana Pembagian Bagian Blok Pemanfaatan II-4
2.1. Ruang Perbatasan Bagian Barat
Gambar Peta Rencana Pembagian Bagian Blok Pemanfaatan II-5
2.2. Ruang Perbatasan Bagian Timur
Gambar Peta Rencana Distribusi Penduduk Perbatasan Barat II-8
2.3. 2032
Gambar Peta Rencana Distribusi Penduduk Perbatasan Timur II-9
2.4. 2032
Gambar Peta Struktur Pelayanan Kegiatan Perbatasan Bagian II-16
2.5. Barat
Gambar Peta Struktur Pelayanan Kegiatan Perbatasan Bagian II-17
2.6. Timur
Gambar Peta Rencana Sistem Jaringan Pergerakan Perbatasan II-23
2.7. Bagian Barat
Gambar Peta Rencana Sistem Jaringan Pergerakan Perbatasan II-24
2.8. Bagian Timur
Gambar Peta Rencana Perbaikan Pintu Air Irigasi di Kecamatan II-27
2.9. Sedayu
Gambar Peta Rencana Perbaikan Pintu Air Irigasi di Kecamatan II-28
2.10. Moyudan Bagian Selatan
Gambar Peta Rencana Perbaikan Pintu Air Irigasi di Kecamatan II-29
2.11. Moyudan Bagian Barat
Gambar II-31
Kawasan Resapan Air di Perbatasan Bagian Barat
2.12.
Gambar II-32
Kawasan Resapan Air di Perbatasan Bagian Timur
2.13.
Gambar Rencana Pemanfaatan Blok Banguanan di Perbatasan II-40
2.14. Bagian Barat
Gambar Peta Rencana Pemanfaatan Blok Banguanan di II-41
2.15. Perbatasan Bagian Timur

MATERI TEKNIS DAN KEBIJAKAN PEMANFAATAN RUANG


KAWASAN STRATEGIS PERBATASAN
vi
EXECUTIVE SUMMARY

Gambar Peta Rencana Koefisien Dasar Bangunan Perbatasan II-49


2.16. Bagian Barat
Gambar Peta Rencana Koefisien Dasar Bangunan Perbatasan II-50
2.17. Bagian Timur
Gambar II-51
Kondisi Pembangunan baru di kawasan Hargodumilah
2.18.
Gambar II-53
Kondisi Jaringan Irigasi Van Der Wijck
2.19.
Gambar II-55
Peta Pemanfaatan Ruang Kawasan Hargodumilah
2.20.
Gambar Peta Rencana Pemanfaatan Ruang Kawasan Perbatasan II-56
2.21. Timur
Gambar Peta Rencana Pemanfaatan Ruang Kawasan Perbatasan II-61
2.22. Barat
Gambar III-19
Peta Arahan Kebijakan di Perbatasan Bagian Barat
3.1.
Gambar III-20
Peta Struktur Ruang Perbatasan Barat
3.2.
Gambar III-21
Peta Arahan Kebijakan di Perbatasan Bagian Timur
2.3.
Gambar III-22
Peta Struktur Ruang Perbatasan Timur
3.4.

Ruang : Wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan


ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai
satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk
lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya.. (UU No. 26/2007)
Pengaturan : Upaya pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah,
penataan pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan
ruang ruang. (UU No. 26/2007)
Ijin : Izin pemanfaatan ruang adalah izin yang
pemanfaata dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan ruang
n ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. (UU No. 26/2007)
Wilayah : Ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta
segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya
ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau
aspek fungsional.(UU No. 26/2007)
Kawasan : Wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
budidaya dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber
daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya
buatan. (UU No. 26/2007)
Kawasan : Wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
MATERI TEKNIS DAN KEBIJAKAN PEMANFAATAN RUANG
KAWASAN STRATEGIS PERBATASAN
vii
EXECUTIVE SUMMARY

lindung melindungi kelestarian lingkungan hidup yang


mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
(UU No. 26/2007)
Kawasan : Wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
strategis mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
provinsi provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau
lingkungan. (UU No. 26/2007)
Kawasan wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
strategis mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
kabupaten/k kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya,
ota dan/atau lingkungan. (UU No. 26/2007)
Kawasan : wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian,
perdesaan termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan ekonomi. (UU No. 26/2007)
Kota : Permukiman, berpenduduk relatif besar, luas areal
terbatas, pada umumnya bersifat non-agraris,
kepadatan penduduk relatif tinggi; tempat
sekelompok orang-orang dalam jumlah tertentu dan
bertempat tinggal bersama di suatu wilayah geografis
tertentu, cenderung berpola hubungan rasional,
ekonomis dan individualistis. (Kamus Tata Ruang)
Penataan : Suatu sistem proses perencanaan tata ruang,
ruang pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan
ruang. (UU No. 26/2007)
Pengawasan : upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat
penataan diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan
ruang perundang-undangan. (UU No. 26/2007)
Pemanfaata : Upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola
n ruang ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui
penyusunan dan pelaksanaan program beserta
pembiayaannya. (UU No. 26/2007)
Pengendalia : Upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang. (UU No.
n 26/2007)
pemanfaata
n ruang
T ata Ruang : Wujud struktur ruang dan pola ruang. (UU No. 26/2007)
Struktur : susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
ruang prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang
secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. (UU No.
26/2007)
Pola ruang Distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang

MATERI TEKNIS DAN KEBIJAKAN PEMANFAATAN RUANG


KAWASAN STRATEGIS PERBATASAN
viii
EXECUTIVE SUMMARY

meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan


peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. (UU No.
26/2007)
Sub urban : Kawasan pinggiran kota (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, W.J.S. Porwadarminta)
Kawasan yang terletak di bagian tepi suatu kota yang
pemanfaatan ruangnya relatif lebih rendah
intensitasnya, biasanya digunakan sebagai daerah
perumahan, pertanian, industri dan campuran (a
residential district located on the outskirts of a city -
WordNet Dictionary)

MATERI TEKNIS DAN KEBIJAKAN PEMANFAATAN RUANG


KAWASAN STRATEGIS PERBATASAN
ix

Anda mungkin juga menyukai