PENDAHULUAN
dunia, selain itu Indonesia juga terletak direntetan gunung berapi mulai dari Aceh
hingga ke Maluku.
Akhir-akhir ini berbagai bencana sepertinya belum bisa lepas dari negara kita
mulai dari kebakaran pabrik, banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan tsunami, dan
letusan gunung berapi, bahkan yang lebih terbaru adalah terbakarnya kilang minyak di
Plumpang Jakarta Utara. Hal ini menggambarkan bahwa masih rentanya masyarakat
menjadi korban bencana. Bencana yang pernah kita kenal ada 2 macam yaitu bencana
bersifat umum (menyangkut orang banyak) dan bencana yang hanya terjadi pada 1 atau
umumnya kecelakaan terjadi secara mendadak dan seringnya kita sebagai tenaga
kesehatan tidak cukup siap untuk menolong korban walaupun berpuluh-puluh teori
sudah kita pelajari. Kita tentu masih ingat tentang gawat darurat, bahkan kata-kata itu
sudah menjadi kata-kata setiap hari yang sering kita ucapkan walaupun belum tentu
penanganan atau tindakan dengan segera untuk menghilangkan ancaman nyawa korban.
Sebenarnya dalam tubuh kita terdapat berbagai organ dan semuanya itu terbentuk dari
sel-sel. Sel tersebut akan tetap hidup bila pasokan oksigen tidak terhenti, dan kematian
tubuh itu akan timbul jika sel tidak bisa mendapatkan pasokan oksigen. Kematian ada 2
1
macam yaitu mati klinis dan mati biologis. Mati klinis adalah apabila seorang penderita
berhenti napas dan berhenti jantung, waktunya 6-8 menit setelah berhentinya
pernapasan dan sistem sirkulasi tubuh sedangkan mati biologis adalah mulai terjadinya
kerusakan sel-sel otak dan waktunya dimulai 6-8 menit setelah berhentinya sistem
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu
1.3 Tujuan
kegawatdaruratan.
2
Mendapatkan informasi atau gambaran mengenai peran perawat dalam
kegawatdaruratan.
BAB II
PEMBAHASAN
yaitu pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan
3
terancam nyawanya/anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat
2.2 Ketenagaan
daruratan.
9). Membantu individu beradaptasi terhadap kegiatan sehari-hari
10). Memfasilitasi tindak lanjut perawatan dengan memanfaatkan sumber-
gawat darurat terkait, baik pelayanan pra rumah sakit maupun intra
rumah sakit.
4
14). Merespon secara cepat dan memfasilitasi terhadap bencana yang terdapat
b. Kewenangan Perawat:
Rumah Sakit harus memiliki kompetensi khusus, yang diperoleh melalui pelatihan
Basic Trauma Life Support (BTLS) dan Basic Cardiology Support (BCLS) atau
dipelihara sehingga menjamin perawat dapat melaksanakan peran dan fungsinya secara
profesional.
Kompetensi tersebut diuraikan berdasarkan pendekatan sistem dan fungsi tubuh sebagai
berikut:
1) Sistem Pernafasan
a. Mengetahui adanya sumbatan jalan nafas
b. Membebaskan jalan nafas
c. Memberikan nafas buatan
d. Melakukan resusitasi kardio pulmonar
e. Mengetahui tanda-tanda trauma thorax
f. Memberikan pertolongan pertama pada trauma thorax
2) Sistem Sirkulasi Jantung
a. Mengetahui tanda-tanda aritmia jantung, syok
b. Memberi pertolongan pertama pada aritmia jantung
5
c. Mengetahui adanya henti jantung
d. Memberi pertolongan pertama pada henti jantung
e. Mengatur posisi baring
3) Sistem Vaskular
a. Menghentikan perdarahan dengan menekan atau memasang tourniquet
b. Melakukan kolaborasi untuk pemasangan infus/transfusi
4) Sistem saraf
a. Mengetahui tanda-tanda koma dan memberikan pertolongan pertama
b. Memberikan pertolongan pertama pada trauma kepala
c. Mengetahui tanda-tanda stroke dan memberi pertolongan pertama
d. Mengetahui tanda-tanda kelainan neurologis
e. Memberikan pertolongan pertama pada keadaan dengan kelainan neurologis
5) Sistem Imunologi
a. Mengetahui tanda-tanda syok anafilaksis
b. Memnerika pertolongan pertama
6) Sistem Gastro intestinal
a. Mengetahui tanda-tanda akut abdomen
7) Sistem Skeletal
a. Mengetahui tanda-tanda patah tuulang
b. Mampu memasang bidai
c. Mampu mentransportasi penderita dengan patah tulang
8) Sistem Kulit
a. Memberikan pertolongan pertama pada luka
b. Memberikan pertolongan pada luka bakar
9) Sistem Farmakologi / Toksikologi
a. Mampu memberikan pertolongan perta,ma pada keracunan
b. Mampu memberikan pertolongan pertama pada penyalahgunaan obat
c. Mampu memberikan pertolongan pertama pada gigitan binatang
10) Sistem Reproduksi
a. Mengenal kelainan darurat obstetrik atau gineklogi
b. Mempu melakuakan ppertolongan pertama gawat darurat kebidanan
11) Aspek Psikologis
a. Mampu mengidentifikasiakn gangguan psikososial
b. Mampu memberikan pertolongan pertama
Disamping kompetensi diatas tenaga keperawatan harus memahami:
a. Sistem Pengorganisasian
1). Mengetahui sistem penangulangan penderita gawat darurat
2). Mampu mengkoordinasiakn kegiatan pelayanan keperawatan dalam sistem
6
c. Sistem Pencatatan dan Pelaporan
1). Mengenal jenis dan cara pengunaan format untuk pencatatan dan pelaporan.
2). Mampu melaksanankan pencatatan dan pelaporan secara tepat dan benar
a. Hubungan Perawat-Pasien
memberi bantuan).
2) Acceptance (menerima pasien apa adanya).
3) Respect (menghargai pasien sebagai manusia seutuhnya).
4) Empaty (merasakan perasaan pasien).
5) Trust (memberikan kepercayaan).
6) Integrity (mempunyai prinsip keprofesian yang kokoh).
Identifikasikan bantuan yang diperlukan pasien sesuai dengan objektif. Analisa
bantuan:
Focusing (fokus), questioning(bertanya), dan validating(validasi)
1). Komunikasi dengan pasien atau keluaraga denagn bahasa yang mudah
7
didalam melakuakan rujukan kepusat kesehatan (puskesmas). (Musliha,
2010 : 41).
c. Komunikasi Keperawatan
seutuhnya.
3. Hal-hal yang harus dihindari perawat gawat darurat pada saat mewawancarai
pasien :
a. Cegah untuk tidak menyalahkan, memojokan, memberikan sebutan yang
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan gawat darurat merupakan area khusus dari jenis pelayanan
keperawatan profesional saat ini. Bentuk pelayanan dalam keperawatan gawat darurat
memberikan karakteristik yang unik dari berbagai jenis pelayanan keperawatan yang
ada baik dari aspek klien, keterampilan dari perawat dan area layanan itu sendiri (Tim
AGD Dinkes, 2012 : 4). Peran dan Fungsi Perawat Gawat Darurat:
1). Melakukann triage, mengkaji dan menetapkan dalam spektrum yang lebih luas
terhadap kondisi klinis pada berbagai keadaan yang bersifat mendadak mulai dari
9
10). Memfasilitasi tindak lanjut perawatan dengan memanfaatkan sumber-sumber
darurat terkait, baik pelayanan pra rumah sakit maupun intra rumah sakit.
14). Merespon secara cepat dan memfasilitasi terhadap bencana yang terdapat
3.2 Saran
Perawat memiliki peran yang sangat penting dalam dunia kesehatan, selain
sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat juga memiliki tanggung jawab dalam
Oleh karena itu sebagai perawat profesional hendaknya kita mampu untuk memberikan
pertolongan pertama dengan benar dan tepat sehingga keselamatan pasien dapat terjaga.
10