Anda di halaman 1dari 8

Analisa Pemanfaatan Peleburan Sebagai Pellet

Pada PT. Antam (Persero) Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara


Operasi Pomalaa

Hasdiyana Haling, Fiqri Al Fauris, Sulfahmi, Vita Astini,

Universitas Sembilanbelas November Kolaka

ABSTRAK

Proses ekstraksi ferronickel dengan menggunakan metode pyrometalurgi umumnya akan menghasilkan
produk sampingan antara lain slag, scrap, dan juga debu peleburan. Apabila debu peleburan langsung dilepaskan
ke udara maka dapat menyebabkan pencemaran udara, sehingga diperlukan alat penangkap debu. Debu yang
diperoleh dari proses peleburan ditangkap menggunakan alat penangkap debu yakni baghouse. Baghouse ini berisi
filter kann untuk menyaring debu. Sehingga limbah buangan dari proses peleburan yang keluar dari cerobong asap
tidak mencemari udara. Debu yang berasal dari hasil proses peleburan masih memiliki kadar Fe dan Ni yang cukup
tinggi. Sehingga perlu ada kajian terkait kelayakan sifat mekanis dari debu peleburan untuk dapat diumpankan
kembali. Berdasarkan hasil uji komposisi sampel debu peleburan dengan menggunakan XRF, diperoleh kadar Ni
sekitar 1,5 - 1,8%. Hal ini memenuhi standar kadar Ni minimum yang di umpamakan diproses peleburan sekitar
1,5%. Pengujian kuat tekan pellet (Crush strength) dilakukan berdasarkan ASTM D4179. Hasil pengujian crush
strength menunjukan nilai yang cukup tinggi yaitu 471987,76 Pa. Hal ini memenuhi standar kadar Ni minimum untuk
diumpankan diproses peleburan sekitar 1,5%. Pengujian kuat tekan pellet(crush strength dilakukan berdasarkan
ASTM D4179. Hasil pengujian crush strength menunjukkan nilai yang cukup tinggi yaitu 471987,76 Pa. Berdasarkan
hasil uji komposisi dan uji kuat tekan pellet, dapat disimpulkan bahwa debu hasil proses peleburan dapat dibuat
sebagai pellet untuk kemudian diumpankan kembali ke rotary kiln.

Kata kunci: Pyrometalurgi, peleburan, debu, baghouse, crush strength dan pellet

ABSTRACT

Extraction ferronickel process with pyrometallurgy method usually produces by product such as slag, scrap
and also smelter dust. If the smelter dusts throw away directly to the air, it will contaminate the air. So to minimize
the effect of smelter dust to the air, we need device that can collect smelter dust. Baghouse is modern device that
can collect the smelter dust and minimize the number smelter dusts that throw to the air. Baghouse contain filter to
screen and collect the smelter dust. Dusts that come from smelter still contain high percentage of Ni and also Fe. So,
need considerable study of feasibility of mechanical properties of smelter dust to feed back to the smelter. Based on
the chemical composition result using XRF, the smelter dust contain up 1,5 to 1,8% of Ni. It will meet the smelting
process requirement that require minimum 1,5 of Ni. Mechanical properties shows by crust strength that measured
using crush strength method that explained in ASTM D4179. The result of crush strength showing high value is
471987,76 Pa. Based on crush strength and composition result shows that the smelter dust are feasible to feed back
to the smelter because of high Ni, Fe contain and also high crush strength number.

Keyword: Pyrometalurgy, smelter, dust, baghouse, crush strength, and pellet.


1. PENDAHULUAN

Seluruh sumber daya alam yang Sifat debu adalah:


terkandung di bumi ini merupakan 1. Sifat pengendapan, adalah sifat debu
anugerah yang tak ternilai yang diberikan yang cenderung selalu mengendap
oleh Tuhan Yang Maha Esa bagi karena gaya grafitasi bumi.
kehidupan umat manusia di bumi. 2. Sifat permukaan basah, adalah sifat
Kabupaten Kolaka merupakan salah satu debu yang selalu basah, dilapisi oleh
daerah yang ada di Sulawesi Tenggara lapisan air yang sangat tipis.
yang memiliki sumber daya alam yang 3. Sifat penggumpalan, karena
melimpah yang jika diolah dengan baik permukaan debu selalu basah,
akan mendatangkan keuntungan bagi sehingga dapat menempel satu sama
daerah Kolaka pada khususnya dan lain dan dapat menggumpal.
bangsa Indonesia pada umumnya. 4. Sifat listrik statik, debu yang
Dengan hadirnya PT. Aneka Tambang mempunyai sifat listrik statis yang
sebagai perusahaan BUMN yang telah dapat menarik partikl lain yang
mulai mengolah endapan bijih nikel di berlawanan.
Pomalaa Pada Tahun 1968 memberikan 5. Sifat opsis, sifat debu yang dapat
dampak yang begitu besar bagi memancarkan sinar dalam kamar yang
peningkatan pendapatan daerah Kolaka gelap.
dan terlebih lagi bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat Kolaka dan Dalam hal ini masalah yang di bahas
sekitarnya sistem penambangan yang adalah bagaimana komposisi debu yang
diterapkan oleh PT Aneka Tambang yaitu baik untuk di umpankan di rotary kiln,
secara tambang terbuka(Open Cut Mining) bagaimana komposisi debu yang
sedangkan proses pengolahan bijih nikel dihasilkan dari proses peleburan,
dilakukan dengan beberapa tahap yang bagaimana sifat mekanis pellet yang dibuat
terdiri dari tahap pra olahan, proses ore dari debu eleburan, serta bagaimana
handling, tahap persiapan bijih, pengaruh temperature pemanasa terhadap
peleburan, pemurnian dan pencetakan. sifat mekanis pellet.
Pada setiap tahapan perlu
diperhatikan mengenai limbah yang Debu yang di transfer ke baghouse
dihasilkan, terutama mengenai limbah gas merupakan hasil pembersihan gas dari
yang dikeluarkan dari stack oleh karena itu proses peleburan yakni gas yang keluar
salah satu metode untuk mengurangi dari furnace, tapping slag dan tapping
limbah tersebut digunakan beberapa metal. GCT merupakan sebuah alat yang
teknologi untuk membersihkan gas yang digunakan untuk membersihkan gas yang
keluar dari stack furnace. Baghouse dihasilkan dari proses peleburan. Proses
merupakan salah satu alat GCT gas clean kerja alat ini yaitu, gas yang keluar dari
technology yang digunakan untuk furnace serta pada proses tapping metal
mengurangi limbah pada gas dari proses dan slag di hisap menggunakan id fan
smelter. melalui pipa yang dihubungkan langsung
Hal inilah yang melatar belakangi dari sumber keluarnya gas menuju
penulis untuk mengadakan penelitian baghause.
mengenai pemanfaatan debu peleburan
untuk dijadikan pellet, apakah debu yang Tujuan penelitian ini adalah Untuk
dihasilkan dapat diumpankan kembali pada mengetahui komposisi debu yang
rotary kiln dengan memperhatikan dihasilkan dari proses rotary klin, untuk
komposisi debu tersebut mengetahuai komposisi debu yang
Debu adalah partikel padat yang dihasilkan dari proses peleburan, untuk
terbentuk karena adanya kegiatan alami mengetahui proses pebuatan pellet untuk
atau mekanik seperti penghalusan debu dari proses peleburan dan untuk
(grinding), penghancuran (crushing), mengetahui sifat mekanis pallet yang
peledakan (blasting), pengayakan dibuat dari debu peleburan serta untuk
(shaking) atau pengeboran (drilling). mengetahui pengaruh temperature
pemanasan terhadap sifat mekanis pellet.
2. METODE PENELITIAN itu dilakukan analisa kandungan MC
Penelitian ini dilakukan dengan cara sekaligus pengeringan sampel yang
mengumpulkan literature terlebih dahulu dilakukan dalam oven 200o C selama 90
yang mendukung penelitian ini kemudian menit lalu dilakukan beberapa pengujian
dilakukan pengambilan sampel debu di dilaboratorium diantaranya analisa distribusi
Baghouse tepatnya pada Belt Conveyyor ukuran debu, uji kompisisi, pembuatan pellet
menggunakan kantong sampel, kemudian dan uji kuat tekan pellet. Dari penelitian ini
debu yang sudah berada pada kantong berdasarkan baku mutu udara ambient
sampel di blending (dicampur/shake) agar nasional, sebagai berikut :
sampel disa menyatu dan merata setealah

Tabel 1. Baku Mutu Udara Ambien Nasional


3, HASIL DAN PEMBAHASAN

Debu yang ditransfer ke baghouse keluar dari furnace serta pada proses tapping
merupakan hasil pembersihan gas dari proses metal dan slag dihisap menggunakan id fan
peleburan yakni gas yang keluar dari furnace, melalui pipa yang dihubungkan langsung dari
tapping slag dan tapping metal. GCT sumber keluarnya gas menuju baghouse. Untuk
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk analisa distribusi ukuran debu yang diperoleh
memebersihkan gas yang dihasilkan dari proses berdasarkan hasil penelitian, disajikan pada
peleburan. Proses kerja alat ini yaitu, gas yang gambar berikut ini:

Gambar 1. Grafik Distribusi Ukuran


Gambar 2. Grafik Kadar Ni dan Fe Pada Pabrik FENI III

Gambar 1 menunjukan bahwa distribusi Mengenai komposisi yang terkandung dalam


ukuran yang dihasilkan lebih tinggi yaitu pada debu tersebut untuk kadar Ni yang berkisar
ukuran diatas 0,09 mm dan dibawah 0,053 mm antara 1,59-1,83% dikatakan layak untuk diolah
dengan persentase sekitar 29 kemudian pada kembali karena masih memiliki nilai ekonomis
ukuran diatas 0.053 mm dibawah 0,063 mm yang cukup tinggi. Hal ini berdasarkan standar
dengan persentase sekitar 18 kemudian pada kadar Ni untuk masuk ke rotary kiln yaitu
ukuran diatas 0,075 mm dibawah 0,09 mm berkisar 1,5 %.
dengan persentase sekitar 13 dan yang
terendah ditunjukkan pada ukuran diatas o,063 Analisa uji kuat tekan pellet
dibawah 0,075 mm dengan persentase sekitar 6
Uji kuat tekan pellet dilakukan
%.
menggunakan pellet yang telah dikeringkan
Sedangkan grafik 2 terlihat jelas bahwa dengan berbagai parameter. Pellet yang
untuk persen kadar Ni berkisar 1,59 1,83 Kadar dikeringkan selama 1 hari dengan suhu ruang,
tertinggi terlihat pada tanggal 08 Maret 2013 sedangkan yang lainnya dikeringkan selama 3
dengan kadar 1,8%, sedangkan kadar terendah jam dengan suhu yang berbeda beda yaitu 100
terlihat pada tanggal 28 Februari dan 1 Maret c, 200c dan 400c. pengujiannya dilakukan
2013 dengan kadar 9 sedang untuk kadar Fe dengan menekan pellet dari arah avial dan
berkisar 9,96 15,64 Kadar tertinggi terlihat pada radial pellet. Tekanan dilakukan terus menerus
tanggal o5 Maret 2013 dengan kadar 15,64, hingga pellet tersebut mengalami retak atau
sedangkan kadar terendah terlihat pada tanggal hancur. Hasil dari pengujian kuat tekan tersebut
28 Februari 2013 dengan kadar 9,96% baik arah axial maupun radialnya disajikan
dalam bentuk grafik dibawah ini.

Gambar 3. Grafik hubungan antara komposisi pellet Serta


Temperatur terhadap kekuatan pellet arah Axial

Gambar 4. Grafik hubungan antara komposisi air pellet serta

Temperatir terhadap kekuatan pellet arah radial

Berdasarkan gambar 3 dan 4 dapat


terlihat uji kuat tekan pellet pada masing-masing
grafik tersebut. Untuk arah axial semakin tinggi 4, KESIMPULAN
temperatur maka makin tinggi pula kekuatan
1 Komposisi debu yang dihasilkan dari
pellet, sedang untuk pengaruh komposisi
baghouso layak untuk diumpankan
penambahan air dalam pembuatan pellet
kembali ke rotary kiln, dengan kadar Ni
berdasarkan grafik tersebut tidak terlalu
yang unggu sekitar 1,59-1,8%, 2 Mc
menunjukkan pengaruh yang signifikan
yang rendah sekitar 0,6% basistas
Sedangkan untuk arah radialnya mengenai
dengan kadar sekitar 03 %
pengaruh temperstur tehadap kekuatan pellet
2 Pemanfaatan dan dibuat sebagai pellet.
juga sangat berpengaruh yakni semakin tinggi 3 Untuk kekuatan pellet, semakin kuat
lemperatur maka semakin tinggi pula kekuatan pada komposisi 0,8 ml air 5 gram debu.
pellet yang dihasilkan, sedangkan untuk Untuk temperatur kuat tekan tertinggi
komposisi penambahan air dalam pembuatan yaitu pada suhu 400 c bernilai
pellet untuk arah tekan radial cukup 471987,767 Pa, sedangkan kuat tekan
berpengaruh yakni semakin tinggi jumlah ar terendah pada pengeringan 1 hari
yang digunakan dalam pembuatan pellet maka dengan menggunakan suhu ruangan
semakin tinggi pula kekuatan pellet yang yaitu bernilai 235993,883 Pa
dihasilkan. Hal ini juga disebabkan oleh karena
paambahan jumlah air yang banyak maka akan SARAN
mengikat debu dengan baik sehingga pori yang
terbentuk semakin kecil, menandakan pellet Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan
akan menjadi semakin kuat. Untuk mengetahui titik optimum komposisi
pembuatan pellet yang baik, serta suhu
optimum untuk mengetahui kekuatan pellet. ASTM D4179 Standard Test Method for Single
Mengenai studi kelayakan ekonomi apabila Pellet Crush Strength of Formed Catalyst sand
debu peleburan tersebut dibuat sebagai pellet. Catalyst Carriers

5, DAFTAR PUSTAKA Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.2, No.2, Mei


2001 168-174"Media komunikasi internal PT
Ginting Immanuel, 1996 Pelletasi Bijih Nikel INCO Edisi 26 Desember 2
Laterit Puslitbang Metalurgi LIPI.
Http://anekakimia
Prof. Dr. Yavuz A. TOPKAYA, chemical blogspot.com/2011107/analisa-isntrumen-icp-
principles of material Production T. UMADEVI, ms,aas,xrd,xrfhtrml, Senin 11 Maret 2013, 08
Prasanna KUMAR, Naveen F. LoBo, M 34. Pomalaa. Rabu, 14 Maret 2013, 12 25,
PRABHU, P C. MAHAPATRAand Madhu Pomalaa.
RANJAN, Influence of Pellet Basicity(Caosion)
on iron ore Pellet Properties and Microstructur http://www.mansellandassociates.net/Baghouse
systems html. Rabu, 14 Maret 2013, 10 15,
Pomalaa.

Anda mungkin juga menyukai