Anda di halaman 1dari 10

UJIAN AKHIR SEMESTER

MANAJEMEN TAMBANG

DOSEN: YOSZI MINGSI ANAPERTA, ST.,MT

Waktu : 8.50 sampai dengan 13.00

Kirimkan jawaban ujian ke yosziperta@yahoo.co.id

1. Jelaskan apa itu manajemen


2. Jelaskan tahapan-tahapan manajemen
3. Apa saja aplikasi manajemen di dunia pertambangan
4. Jelaskan hubungan antara organisasi dalam tebaga kerja di dunia pertambangan dan berikan
contoh bentuk organisasi di perusahaan tambang.
5. Bagaimana hubungan sumberdaya dengan manajemen tambang
6. Jelaskan mengenai analisa pengambil keputusan berserta contoh
7. Jelasan apa saja unsur-unsur dan faktor-faktor dari organisasi
8. Apakah dengan adanya organisasi dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja?
9. Apa itu community development. Apakah setiap industry pertambangan harus mempunyai
program community development? Berikan 2 perusahaan tambang yang melaksanakan
community development dan apa yang mereka lakukan
Jawaban:

1. Kata manajemen berasal dari bahasa inggris, "Manage" yang memiliki arti mengelola/mengurus,
mengendalikan, mengusahakan dan juga memimpin.

"Manajemen adalah sebuah proses dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara
bekerja secara bersama sama dengan orang - orang dan sumber daya yang dimiliki organisasi."

Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

Mary Parker F.

"Pengertian manajemen adalah sebagai suatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang
lain."

George R. Terry

" Definisi Manajemen merupakan ilmu sekaligus seni, manajemen adalah wadah didalam ilmu
pengetahuan, sehingga manajemen bisa dibuktikan secara umum kebenarannya."

Koontz

"Manajemen adalah suatu seni yang produktif yang didasarkan pada suatu pemahaman ilmu."

Koontz menambahkan, ilmu dan seni tidaklah bertentangan, namun masing masing saling melengkapi.

Stoner

"Ilmu Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisasian,


pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota organisasi dan juga menggunakan semua
sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan."

Wilson

" Manajemen adalah sebagai sebuah rangkaian tindakan yang dilakukan oleh para anggota organisasi
dalam upaya mencapai sasaran organisasi. Proses merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dijalankan
dengan sistematis."
Oey Liang Lee

" Arti Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan serta
pengendalian (pengawasan) dari sumber daya perusahaan dalam upaya mencapai tujuan yang
diinginkan."

Lawrance A Appley

" Manajemen adalah sebuah seni dalam mencapai tujuan yang diinginkan yang dilakukan dengan usaha
orang yang lain."

Manajemen adalah ilmu serta seni dalam menjalankan aktivitas suatu organisasi.

Aktivitas tersebut bisa berupa pengorganisasian yang meliputi : Perencanaan - Penyusunan -


Pengusahaan - dan Pengawasan dengan mengerahkan semua sumber daya yang dimiliki oleh organisasi
supaya tujuannya terealisasi.

Contoh kalau dalam sebuah perusahaan, tujuannya adalah LABA, dan pada organisasi pemerintahan
tujuannya adalah pemaksimalan layanan publik dll.

2. Tahapan-Tahapan Manajemen

Perencanaan
Perencanaan merupakan tahapan pertama dari proses manajemen. Rencana-rencana
itu dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur
terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan itu, dan perencanaan suatu pendekatan yang terorganisir
untuk menghadapi problema-problema di masa yang akan datang (Sarwoto, 1978).

Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta, menggunakan asumsi- asumsi tentang
masa depan dalam membuat visualisasi dan perumusan kegiatan yang diusulkan dan memang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan (Terry, 2003).

Perencanaan yang matang dan strategis (strategic planning) serta pertimbangan masa depan (fore
casting) secara tepat merupakan salah satu modal suatu organisasi atau lembaga. Perencanaan di
sini dimaksudkan sebagai usaha untuk melakukan penyusunan rangkaian kegiatan atau program
yang akan dilaksanakan, sekaligus menentukan time schedule dan hal-hal yang berkaitan dengan
program atau kegiatan yang akan dilakukan.
Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian didefinisikan sebagai penataan sekumpulan tugas ke dalam unit-unit yang
dapat dikelola dan penetapan hubungan formal diantara orang-orang yang diserahi berbagai
tugas (Sukiswa, 1978). Pengorganisasian terjadi karena pekerjaan yang perlu dilaksanakan itu
terlalu berat ditangani oleh satu orang saja. Dengan demikian diperlukan tenaga-tenaga bantu.

Dalam rangka pelaksanaan program-program harus diorganisasikan dengan baik, artinya


pengelompokan dan pengaturan antara berbagai komponen yang ada maupun kegiatan
digerakkan sebagai satu kesatuan sesuai dengan perencanaan yang ada. Setiap bidang yang ada
dalam organisasi merupakan komponen yang membentuk satu sistem yang saling berhubungan
baik secara vertikal maupun horizontal yang bermuara ke satu arah untuk mencapai suatu
tujuan.

Penyusunan Formasi(staffing)

Meliputi persyaratan personal yang akan di pekerjakan,merekrut calon


karyawan,menentukan job description dan persyaratan teknis suatu pekerjaan,melakukan
penilaian dan pelatihan termasuk didalamnya pengembangan kualitas dan kuantitas
karyawan sebagai acuan untuk penyusunan setiap fungsi dalam manajemen organisasi.

Memimpin (leading)

Meliputi mumbuat orang lain melaksanakan tugasnya,mendorong dan memotivasi


bawahan,serta menciptakan iklim dan suasana pekerjaan yang kondusif khususnya dalam
metode komunikasi dari atas ke bawah atau sebaliknya sehingga timbul pengertian dan
kepercayaan yang baik.menumbuhkan disiplin kerja dan rasa memiliki pada setiap
karyawan dan jajaran manajemen.

Pengawasan (controlling)
Lembaga sesuai dengan prinsip pembagian tugas dan pemberian wewenang dan tanggung jawab
harus selalu memberikan kontrol atau mengendalikan setiap kegiatan yang dilakukan. Dengan
demikian akan dapat dihindari adanya penyimpangan-penyimpangan yang dapat berakibat fatal
bagi mekanisme organisasi, sehingga dapat mengganggu pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.

Oleh sebab itu, lembaga harus selalu memonitor dan mengawasi setiap kegiatan atau
pelaksanaan program, sehingga masalah-masalah yang dapat mengganggu jalannya roda
organisasi dapat sedini mungkin diketahui, agar dapat segera diambil langkah-langkah perbaikan
untuk mencapai tujuan yang ada. Di samping itu, dengan tindakan-tindakan monitoring tersebut
lembaga juga dapat segera mengadakan evaluasi terhadap seluruh kegiatan yang telah
dilanjutkan sesuai dengan program kerja guna kepentingan pengembangan selanjutnya.

3. Aplikasi manajemen dalam dunia pertambangan

Salah satu aplikasi manajemen dalam dunia pertambangan adalah manajemen


(pengelolaan) sumberdaya mineral dan batubara. Karena, pengelolaan sumberdaya
mineral & batubara pada dasarnya mencakup dari kegiatan hulu, yaitu pencarian mineral
dan atau batubara, dan kegiatan hilir yaitu pemanfaatanya. Sehingga tahapan
manajemennya pun dapat dikelompokan dalam tahap-tahap yang lebih besar yaitu, tahap
penyelidikan umum, tahap eksplorasi, tahap studi kelayakan, tahap
konstruksi/development, tahap eksploitasi, tahap pengolahan, tahap pengangkutan dan
tahap pemasaran.

Dari tahapan tersebut, terlihat bahwa manajemen/pengelolaan sumberdaya mineral &


batubara diperlukan berbagai keahlian atau tim ahli disamping juga mencakup lintas
sektoral sektor hukum (untuk pemahaman mengenai penyusunan kontrak jual beli
komoditas mineral dan/atau batubara), sektor kehutanan, dan sektor keekonomian yang
lain

4. Hubungan antara organisasi dalam tenaga kerja di dunia pertambangan adalah hubungan
timbal balik, dimana organisasi itu pasti akan membutuhkan tenaga kerja dalam menjalankan
manajemen organisasinya sedangkan tenaga kerja itu membutuhkan organisasi dalam
mengaplikasikan bidang keahliannya.

contoh bentuk organisasi di perusahaan tambang :

a. Divisi Perencanaan meliputi : membantu tugas-tugas manajer dan bertanggung jawab


terhadap perencanaan tambang, laporan produksi harian / mingguan / bulanan, penentuan sasaran
produksi dan kualitas produk. Divisi ini bertanggung jawab pada perencanaan tambang baik
jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Divisi Operasi Tambang : divisi ini dibagi dua yaitu , bagian eksplorasi yang bertugas
melakukan eksplorasi yang di bentuk oleh para staff dan bagian penambangan yang bertanggung
jawab pada pembongkaran, pengangkutan, pemuatan, serta kualitas dari bahan galian itu sendiri.

c. Divisi Pengolahan : tugas divisi ini adalah sebagai pengendali mutu yang mempunyai
fungsi menganalisa bahan galian yang akan di olah.

d. Divisi K3 dan Lingkungan : divisi ini bertanggung jawab terhadap :

- Keselamatan dan Kesehatan Kerja


- Lingkungan, mencegah dampak negative yang timbul karna operasi tambang,
mengontrol, reklamasi dan penghijaun daerah tambang.

- Perawatan kendaraan ringan dan alat-alat berat

- Sarana penerangan daerah tambang

- Bangunan kantor dan pabrik pengolahan

e. Divisi Adminstrasi Keungan : membantu manajer dan bertanggung jawab terhadap


kegiatan-kegiatan pendukung operasi tambang antara lain : keuangan dan pembayaran gaji,
adminstrasi dan surat menyurat, personalia dan umum , security dan satpam , hubungan kepala
pemerintah dan masyrakat setempat , pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.

5. Hubungan sumberdaya dan manajemen tambang adalah sumberdaya merupakan bagian


struktur organisasi dari manajemen tambang dan sumberdaya itu sendiri terdiri dari dua bagian
yaitu sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Jika sumberdaya telah terukur dengan teliti
akan berubah menjadi cadangan sehingga dalam pengolahan pengambilan cadangan akan
terbentuk suatu manajemen pertambangan.

6. .Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan


pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan
alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh
pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn
alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.

Proses pengambilan keputusan memiliki berapa tahap :

Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para manager sering menghadapi


kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukaan atau bahkan sering hanya
mengidentifikasikan masalah, bukan penyebab dasar. Para manager dapat
mengidentifi8kasi masaklah dengan beberapa cara. Pertama, manager secra sistematis
menguji hubungan sebab-akibat. Kedua manager mencari penyimpangan atau perubahan
dari yang noirmal.

Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan
dan merumuskan masalah, manajer harus memutuskan langkah-langkah selanjutnya.
Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan yang tepat dan kemudiaan mendapatkan informasi tersebut.
Tahap 3 : Pegembangan Alternatif-Alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif
keputusan pertama yang feasibel sering menghindarkan manager dari pencapaian
penyelesaian yang terbaik untuk masalah manajer.Pengembangan sejumlah alternatif
memungkinkan manajer menolak kecnderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat
dan membuat keputusan yang efektif. Manager harus memilih suatu alternatif yang cukup
baik, walaupun bukan esuatu yang sempurna atau ideal.

Tahap 4 : Evaluasi Alternatif-Alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan


alternatif, mansger harus mengevaluasi sekumpulan alternati, manager harus
mengevaluasi untuk menilai efektifitas etiap alternatif.

Tahap 5 : Pemilihan Alternatif Terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi


berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informasi bagi
manager dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer.

Tahap 6: Implementasi Keputusan . Setelah alternatif terbaik dipilih, para manager harus
membuat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan dam masalah yang mungkin
dijumpai dalam penerapan keputusan. Dalam hal ini, manager perlu memperhatikan
berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan.
Disamping itu, pada tahapimplementasi keputusan manager juga perlu menetapkan
prosedur laporan kemajuaan periodik dan memnpersiapkan tindakan korektif bila
masalah baru muncul dalam pembuatan kjeputusan, serta merancang peringatan dini
untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

Tahap 7: Evaluasi Hasil-Hasil. Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu


dimonitor. Manajer harus meangevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar
dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan.

Contoh : Pak Andre adalah seorang Presiden Direktur PT. Angkasa. Ia harus selalu
bisamengambil keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan
keputusan yang dia ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia ketahui. Contohnya
adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaan
agar harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil.

7. Unsur unsur dan Faktor factor organisasi

Unsur Unsur Organisasi

1. Manusia (Human Faktor)

Manusia merupakan unsur utama dalam organisasi karena, organisasi dapat terbentuk, jika
manusianya yang saling bekerjasama. Dalam unsur ini adakalanya manusia menjadi pemimpin
dan adakalanya menjadi anggota.

2. Sasaran atau tujuan


Setiap organisasi haruslah memiliki sasaran atau tujuan yang sesuai dengan latar belakang
organisasi tersebut didirikan. Jika sebuah organisasi tidak memiliki tujuan yang ingin dicapai
maka organisasi tersebut akan hancur.

3. Pekerjaan

Dalam sebuah oraganisasi haruslah memiliki pekerjaan pokok. Hal ini menunjukkan bahwa
sebuah organisasi tersebut tidak vakum atau kosong. Terdapat kegiatan atau pekerjaan yang
harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi didirikan.

4. Teknologi

Teknologi yang digunakan sebuah oraganisasi sangat berpengaruh besar terhadap jalannya
organisasi. Misalnya, untuk arsip membutuhkan media penyimpanan, untuk mengabadikan
kegiatan mebutuhkan media dokumentasi, untuk dapat menghubungi antara angota satu dengan
yang lain maka membutuhkan media komunikasi.

5. Tempat kedudukan

Tempat kedudukan dalam sebuahh organisasi sangatlah penting. kerena jika sebuah organisasi
tidak memiliki kedudukan tersendiri maka organi sasi tersebut akan sulit untuk bergerak.

6. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan hal yang wajib dimiliki oleh setiap organisasi. Yakni mulai dari
ketua, sekertaris, bendahara, seksi-seksi dll. Struktur tersebut dapat tercipta jika antara manusia
satu dengan yang lain memiliki hubungan keterkaitan dalam mencapai tujuan organisasi.

7. Lingkungan (Enviromental External Sosial System)

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan organisasi. Dengan lingkungan yang


baik maka organisasi dapat berkembang dan mengapai tujuan yang diinginkan. Misalkan, adanya
sistem kerja sama antara pihak sekolah dengan pramuka sehingga murid-murid sekolah dapat
menjadi anggota pramuka.

Sekian artikel tentang pengertian organisasi dan unsur-unsurnya. Semoga bermanfaat.

Pencarian :Unsur unsur struktur organisasi ,unsur struktur organisasi ,unsur unsur organisasi ,pengertian
struktur organisasi ,unsur-unsur struktur organisasi ,unsur organisasi ,pengertian organisasi ,sebutkan
unsur unsur struktur organisasi ,definisi struktur organisasi ,unsur dalam struktur organisasi

Faktor Faktor Organisasi :

1. Faktor Pribadi :
a) Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan
kepribadian

b) Pengalaman kerja. Pengalaman kerja seorang karyawan sangat berpengaruh terhadap


tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang baru beberapa tahun bekerja dan
karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu memiliki
tingkat komitmen yang berlainan

2. Faktor dalam Organisasi :

a) Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik


peran, tingkat kesulitan dalam pekerjaan

b) Karakteristik struktur, misalnya besar kecilnya organisasi, bentuk organisasi, kehadiran


serikat pekerjan, dan tingkat pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan

a) Nilai-nilai kemanusiaan. Pondasi yang utaman dalam membangun komitmen karyawan


adalah adanya kesungguhan dari organisasi untuk bisa memprioritaskan nilai-nilai kemanusiaan.

b) Komunikasi dua arah yang komprehensif. Komitmen organisasi dibangun atas dasar
kepercayaan, dan kepercayaan pasti membutuhkan komunikasi dua arah. Tanpa adanya
komunikasi dua arah mustahil komitmen organisasi dapat dibangun dengan baik.

c) Rasa kebersamaan dan kerukunan. Penelitian yang dilakukan oleh Kantar (dalam Dessler,
1995) menemukan bahwa seperti dalam masyarakat utopis, organisasi yang ingin meraih
kebersamaan, seluruh faktor ini bersama-sama menciptakan rasa senasip dan kerukunan, yang
pada tahap selanjutnya memberi kontribusi pada komitmen karyawan.

d) Visi dan Misi. Dessler (1995) menyatakan bahwa pwmimpin dapat memberi inspirasi bagi
tumbuhnya performansi dan komitmen karyawan yang tinggi dengan cara memberi kesempatan
pada karyawan untuk dapat mengerti dan memahami visi dan misi bersama dalam sebuah
organisasi.

e) Nilai sebagai dasar perekrutan. Nilai personal merupakan dasar kesesuaian seseorang untuk
menunjukkan kesesuaian dengan organisasi.

f) Kestabilan kerja. Karyawan dengan kestabilan yang tinggi akan memperoleh komitmen
organisasi yang tinggi pula.

g) Pengahayatan finansial. Herzberg et.al (1959) menyatakan bahwa faktor hygiene seperti
gaji hanya akan menghasilkan motivasi dalam jangka yang pendek. Oleh karena itu insentif yang
diberikan kepada individu yang telah berhasil melampaui target dari apa yang ditetapkan perlu
dihargai jerih payah kerja kerasnya.

3. Faktor Luar Organisasi


a) Persaingan global dalam hal sumber daya manusia, artinya seluruh individu saling bersaing
secara global dalam meni ngkatkan keahlian atau skill dalam bidang tertentu sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

8. Dengan adanya organisasi dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja melewati pendidikan dan
pelatihan yang telah dilaksanakan dalam suatu organasisi terutama bagi tenaga kerja yang baru
masuk, sehingga akan tercapai kriteria kualitas dari tenaga kerja yang dibutuhkan oleh organisasi
tersebut.

9. Community Development Program (Program Pengembangan Masyarakat) merupakan suatu


progam / proyek yang bertujuan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan berdasarkan
pengembangan kemandirian masyarakat melalui peningkatan kapasitas masyarakat, Partisipasi
masyarakat dan kelembagaan dalam penyelenggaraan pembangunan dan merupakan bagian dari
CSR. Setiap perusahaan harus mempunyai program community development karena apabila
tidak ada dilakukan perusahaan tersebut akan terkena sanksi dari pemerintah sesuai dengan
undang-undang yang ada.

Contoh 2 perusahaan tambang yang memakai program community development :

a. PT. Bukit Asam ,Tbk membuat program memberikan bantuan TPA di Kecamatan
Lawang Kidul dan membantu pembangunan daerah sekitar

b. PT. Semem Padang Tbk membuat program memberikan bantuan berupa ke pada warga
sekitar daerah tambangnya.

Anda mungkin juga menyukai