FORAMINIFERA BESAR
Berbagai jenis foraminifera kecil (sebagian besar benthonik, tanpa skala) (Thomson,
2005)
NABELLA NURUL FITRI
111.100.034
PLUG 9 Page 1
LABORATORIUM MIKROPALEONTOLOGI 2012
Morfologi
Sel foraminifera yang lembut (cytoplasm) hampir seluruhnya ditutupi oleh cangkang
yang dapat tersusun dari material organik (tectin), mineral kalsit/aragonit/silika,
ataupun aglutinin. Cangkang-cangkang tersebut ada yang terdiri hanya dari satu
ruang (unilocular) atau banyak ruang (multilocular) yang saling berhubunan melalui
suatu lubang bukaan (disebut foramen bila bukaan ini hanya terdiri dari satu lubang
dan foramina apabila lebih dari satu lubang).
Pada umumnya ada klasifikasi tidak resmi foraminifera yang didasarkan pada sifat
hidupnya dan ukuran cangkangnya. Bersdasarkan sifat hidupnya, foraminifera dibagi
menjadi foraminifera bentonik dan foraminifera planktonik. Foraminifera bentonik
hidup di dasar laut dan memiliki lingkungan hidup pada kedalaman laut tertentu
sehingga tidak tersebar luas. Foraminifera planktonik hidup mengikuti arus laut, hal
ini memungkinkan jenis foraminifera ini tersebar luas ke seluruh lautan. Foraminifera
besar digunakan untuk menyebut foraminifera yang berukuran diameter lebih dari
2mm dan volume cangkang lebih dari 3mm kubik serta memiliki struktur cangkang
bagian dalam yang kompleks, demikian sebaliknya berlaku untuk foraminifera kecil.
Foraminifera besar hidup secara bentonik, sedangkan foraminifera kecil ada yang
bentonik dan ada juga yang planktonik.
KEGUNAAN FORAMINIFERA
BIOSTRATIGRAFI
Ada beberapa alasan bahwa fosil foraminifera adalah mikrofosil yang sangat berharga
khususnya untuk menentukan umur relatif lapisan-lapisan batuan sedimen laut. Data
penelitian menunjukkan foraminifera ada di bumi sejak jaman Kambrium, lebih dari
500 juta tahun yang lalu. Foraminifera mengalami perkembangan secara terus-
menerus, dengan demikian spesies yang berbeda diketemukan pada waktu (umur)
yang berbeda-beda. Foraminifera mempunyai populasi yang melimpah dan
penyebaran horizontal yang luas, sehingga diketemukan di semua lingkungan laut.
Alasan terakhir, karena ukuran fosil foraminifera yang kecil dan pengumpulan atau
cara mendapatkannya relatif mudah meskipun dari sumur minyak yang dalam.
EKSPLORASI MINYAK
Dalam Foraminifera bentonik besar terdapat beberapa famili dan genusdiantaranya :1.
Famili Discocyclidaea.
Famili Camerinidaea.
Genus Asslina : kenampakan luar pipih (lentukuler) discoidal, test besar ukuran 2 50
mm, di jumpai tonggak tonggak
Genus Cycloclypeus : kenampakan luar seperti lensa dan kamar sekunder yangsiku
siku terlihat dari luar
Genus Nummulites : kenampakan luar seperti lensa, terputar secara planispiral,hanya
putaran terluar yang terlihat, pada umumnya licin
.
Famili Alveolinelliadae
Genus Alveolina : kenampakan luar berbentuk telur/slllips (fusiform), panjangkurang
lebih 1 cm.
Genus Alveolinella : bentuk sama degan Alveolina panjang sumbunya 0,5 1,5cm
serta ada suatu kanal (pre septa). Celah celahnya 13 tersusun menjadi 3 barisdan
tersusun bergantian, tetapi sambung menyambung
Famili Miogpsinidaea
Genus Miogypsian : kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong hingga
bulat,kadang seperti bintang/pligonal, permukaan papilliate, sering di jumpai
tongkak.
Genus Miogypsinoides ; kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong dan
kulitluarnya datar.5.
Famili Calcarinidaea.
Genus Biplanispira : kenampakan luar pipih hingga seperti lensa, discoidal,hampir
bilateral simetri dengan/tanpa tonggak.
Genus Pellatispira : kenampakan luar seperti lensa (lentikuler) dan bulat
seringdijumpai tonggak.
Famili Orbitoididaea.
Genus Lepidocyclina : kenampakan seperti lensa (lentiluler) pipih cembung,discoidal,
permukaan test papilate, halus reticulate, pinggirnya bisa bulat, kadangseperti batang
atau polygonal