Anda di halaman 1dari 10

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengemasan adalah suatu proses pembungkusan, pewadahan atau

pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu sehingga produk

yang ada di dalamnya bisa tertampung dan terlindungi. Sedangkan kemasan

produk adalah bagian pembungkus dari suatu produk yang ada di dalamnya.

Pengemasan ini merupakan salah satu cara untuk mengawetkan atau

memperpanjang umur dari produk-produk pangan atau makanan yang terdapat

didalamnya.

Pengemasan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan mutlak

diperlukan dalam persaingan dunia usaha seperti saat ini. Saat ini kemasan

merupakan faktor yang sangat penting karena fungsin dan kegunaanya dalam

meningkatkan mutu produk dan daya jual dari produk. Kemasan produk dan

labelnya selain berfungsi sebagai pengaman produk yang terdapat di dalamnya

juga berfungsi sebagai media promosi dan informasi dari produk yang

bersangkutan. Kemasan produk yang baik dan menarik akan memberikan nilai

tersendiri sebagai daya tarik bagi konsumen. Namun demikian, sampai saat ini

kemasan produk masih merupakan masalah bagi para pengelola usaha, khususnya

Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Jenang Jaket adalah salah satu oleh-oleh khas Purwokerto, Jawa tengah.

Terbuat dari ketan hitam, jenang ini punya banyak penggemar. Jenang Jaket

memiliki variasi tersendiri dalam penyajiannya yang menjadikan berbeda dengan


jenang lain yang ada. Dengan taburan wijen dan rasa gurih yang berpadu dengan

manisnya jenang menjadikan Jenang Jaket selalu menjadi pusat perhatian untuk

menjadi buah tangan khas dari Purwokerto.

Nama Jenang Jaket sangat dikenal oleh masyarakat luas khususnya warga

asli Banyumas. Adapun Jenang dengan penambahan nama Jaket adalah untuk

mempertegas kalau jenang ini terbuat dari ketan. Produsen jenang ketan di

Purwokerto bercerita kalau Jaket sejatinya adalah singkatan. Yakni ja untuk

jenang dan ket untuk ketan.

Pengemasan yang dilakukan pada jenang jaket selama ini hanya

menggunakan plastik kemasan biasa sehingga menyebabkan kurangnya minat

masyarakat terhadap jenang karena tampilan pengemasannya. Oleh karena itu,

untuk menarik minat masyarakat, perlu dilakukan perubahan desain kemasan

terhadap produk jenang jaket tersebut.

B. Tujuan

1. Membuat desain kemasan baru yang menarik untuk produk jenang jaket

2. Mengetahui bahan kemasan yang baik untuk jenang jaket


II. TINJAUAN PUSTAKA

Jenang Jaket merupakan makanan khas yang berbahan baku utama tepung

ketan, gula merah dan santan kelapa yang diolah sedemikian rupa melalui proses

yang cukup panjang menjadi jenang. Selain itu digunakan bahan tambahan berupa

vanili, dan wijen untuk mendapatkan rasa yang khas dan special. Tidak heran jika

jenang jaket memiliki rasa yang khas. Selain empuk dan rasa manisnya yang pas,

jenang jaket berorama wangi manggar atau kembang kelapa, karena gula jawa

yang digunakan sebagai pemanis terbuat dari deresan kelapa.

Makanan khas ini dinamakan Jenang Jaket, ternyata nama tersebut

diambil dari kependekan bahan baku utamanya yaitu tepung beras ketan asli.

Memang dalam proses pembuatannya, tepung beras ketan yang digunakan

haruslah yang asli dan berkualitas bagus tanpa adanya campuran dari tepung beras

yang lain apalagi tepung terigu. Dari bahan ketan asli yang diolah menjadi jenang

ini, maka untuk memudahkan diberi nama Jenang Jaket, yang merupakan

kepanjangan dari Jenang Ketan Asli.

Kemasan merupakan faktor penting dalam sebuah usaha pengolahan

makanan karena fungsi dan kegunaan dari kemasan itu sendiri. Secara umum

fungsi kemasan adalah sebagai bahan pelindung atau pengaman produk dari

pengaruh-pengaruh luar yang dapat mempercepat terjadinya kerusakan pada

makanan yang terdapat di dalamnya. Namun demikian selain itu kemasan masih

memiliki fungsi-fungsi atau kegunaan lain yang tidak kalah pentingnya seperti

mempermudah distribusi atau pengontrolan produk dan bahkan saat ini ada fungsi
yang sangat penting yaitu kemasan sebagai media atau sarana informasi dan

promosi dari produk yang ditawarkan yang ada di dalam kemasan. Secara lebih

terperinci berikut ini adalah sekilas penjelasan singkat tentang fungsi dan peranan

kemasan dalam usaha pengolahan makanan :

1. Sebagai wadah, perantara produk selama pendistribusian dari produsen ke

konsumen.

2. Sebagai Pelindung, kemasan di harapkan dapat melindungi produk yang ada

di dalamnya dari berbagai faktor penyebab kerusakan baik yang disebabkan

oleh faktor biologi, kimia maupun fisika.

3. Memudahkan pengiriman dan pendistribusian, dengan pengemasan yang baik

suatu produk akan lebih mudah didistribusikan.

4. Memudahkan penyimpanan, Suatu produk yang telah dikemas dengan baik

akan lebih mudah untuk di simpan

5. .Memudahkan penghitungan, dengan pengemasan jumlah atau kuantitas

produk lebih mudah di hitung.

6. Sarana informasi dan promosi

Menurut Julianti dan Nurminah (2006), kemasan dapat diklasifikasikan

berdasarkan beberapa hal atau beberapa cara yaitu sebagai berikut :

1. Klasifikasi kemasan berdasarkan frekwensi pemakaian :

a. Kemasan sekali pakai (disposable) , yaitu kemasan yang langsung

dibuang setelah dipakai, seperti kemasan produk instant, permen, dll.


b. Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip) dan biasanya

dikembalikan ke produsen, contoh : botol minuman, botol kecap, botol

sirup.

c. Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh

konsumen (semi disposable), tapi digunakan untuk kepentingan lain oleh

konsumen, misalnya botol untuk tempatair minum dirumah, kaleng susu

untuk tempat gula, kaleng biskuit untuk tempat kerupuk, wadah jam

untuk merica dan lain-lain.

2. Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk

dengan kemasan) :

a. Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung bersentuhan dengan

produk yang di bungkusnya.

b. Kemasan sekunder, yang tidak bersentuhan langsung dengan produknya

akan tetapi membungkus produk yang telah dikemas dengan kemasan

primer

c. Kemasar tersier dan kuartener yaitu kemasan untuk mengemas setelah

kemasan primer atau sekunder.

3. Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat kekauan bahan kemasan :

a. Kemasan fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa

adanya retak atau patah. Misalnya plastik, kertas dan foil

b. Kemasan kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, kaku, tidak tahan

lenturan, patah bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan

fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan logam.


c. Kemasan semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan kemas yan memiliki sifat-

sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya botol plastik

(susu, kecap, saus), dan wadah bahan yang berbentuk pasta.

4. Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan :

a. Kemasan hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yang secara

sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga selama

masih hermetis wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi

dan debu. Misalnya kaleng, botol gelas yang ditutup secara hermetis.

b. Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan,

misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk

bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta

makanan hasil fermentasi.

c. Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang

memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya

terbuat dari logam dan gelas.

5. Klasifikasi kemasan berdasarkan tingkat kesiapan pakai (perakitan) :

a. Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan

bentuk yang telah sempurna. Contoh : botol, wadah kaleng dan

sebagainya.

b. Wadah siap dirakit / wadah lipatan yaitu kemasan yang masih

memerlukan tahap perakitan sebelum diisi. Misalnya kaleng dalam

bentuk lembaran (flat) dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari

kertas, foil atau plastik.


Karton corrugated adalah bahan kemasan atau kardus yang memiliki bagian

bergelombang dan terbuat dari satu atau beberapa lembar kertas kraft liner dan

kertas corrugated medium. Kardus jenis ini adalah jenis dan bahan kardus yang

paling banyak beredar di Indonesia. Adanya lapisan bergelombang inilah yang

menjadikan kardus corrugated berbeda dengan kardus lainnya.

Dilihat dari ketebalan lapisan pembentuknya, kardus jenis ini dapat dibagi

menjadi beberapa tipe, yaitu:

1. Single Wall (3 ply) Bahan single wall terdiri dari 3 bagian kertas (3 ply)

dengan ketebalan 2 sampai 5 mm. Tipe jenis ini biasa digunakan untuk

mengemas barang elektronik, mainan, makanan, minuman, lapisan pembatas

dan lain-lain.

2. Double Wall (5 ply) Bahan double wall terdiri dari 5 bagian kertas (5 ply)

dengan ketebalan mencapai 7 mm. Tipe jenis ini biasa digunakan untuk

mengemas barang yang sama dengan tipe single wall, hanya saja lapisannya

lebih tebal.

3. Triple Wall (7 ply) Bahan triple wall terdiri dari 7 bagian kertas (7 ply)

dengan ketebalan mencapai 10 mm. Karena ketebalannya, jenis ini biasa

dipakai untuk mengemas barang-barang berat, aktivitas pengiriman, dan

ekspor dalam jumlah besar.


III. PEMBAHASAN

Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap

makanan atau bahan pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum

diolah maupun yang telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan

konsumen dengan selamat, secara kuantitas maupun kualitas. Pada kemasan

jenang jaket, yang akan dibuat yaitu menggunakan kemasan tersier.

1. Kemasan pertama yang bersetuhan langsung dengan jenang jaket

menggunakan plastik yang biasa digunakan adalah OPP.

OPP (Oriented Polystyrene), sangat bening, kurang tahan panas. Digunakan

untuk mempacking roti & snack, t-shirt, jackets, baju. Menambah keindahan

penampilan produk. Supaya tidak mudah robek dipergunakan double layer

side & gusset.

2. Kemasan kedua yang tidak bersentuhan langsung dengan produk, tetapi

bersentuhan dengan pengemas yang membungkus jenang jaket dengan

kemasan primer adalah kertas dengan jenis art paper.

Biasanya Kertas Artpaper digunakan untuk mencetak brosur, majalah,

catalog, Box atau Packaging karena dua bagian mengkilap. Dan yang

menjadikan Kertas Artpaper ini lebih banyak peminatnya adalah, kesan

Eksklusif nya. Packaging makanan di restoran sekarang pun banyak yang

menggunakan Kertas Artpaper sebagai bahan dasar Dus Makanan mereka,


selain aman untuk makanan, kertas ini juga mempunyai kesain lebih

eksklusif. Gramasi yang umum digunakan adalah 150gr, 210gr, 310gr, 400gr.

Kertas jenis ini dapat dilapisi dengan PE Laminated sehingga aman untuk

kemasan produk makanan.

3. Kemasan ketiga yang bersentuhan langsung dengan pembungkus sekunder

adalah kertas dengan jenis ivory.

Kertas Ivory adalah kertas yang aman untuk digunakan sebagai food

packaging. Kertas Ivory ini memiliki 2 sisi berwarna putih dengan tekstur

yang berbeda. satu sisi bertekstur halus dan sisi satunya lagi sedikit kesat

seperti HVS.

Penggunaan kertas ivory sekarang banyak diminati, apalagi dalam proses

pembuatan makanan atau paper bag. Selain ketebalannya, kertas ini juga

ternyata salah satu jenis kertas yang food grade (Tidak berbahaya bagi

makanan yang dikonsumsi).


Lanjutiiin ya rahmaa

Cara buat Desain kemasan yang dibuat untuk

jenang jaket

Ukuran kemasan dari jenang jaket

Bentuk kemasan dari jenang jaket

Anda mungkin juga menyukai