Anda di halaman 1dari 9

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Senam Asma pada lansia dengan asma bronkitis

Dosen Pengampu :Ns. Puji Purwaningsih, S.Kep

Disusun Oleh :

FANTI FADLIYAH

010113A034

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2016
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Pokok Bahasan : Senam Asma

Sub Pokok Bahasan : Gerakan Senam Asma

Sasaran : Tn.S di desa segeni kecamatan bergas kabupaten semarang

Waktu : 30 menit

Tanggal : Desember 2016

Tempat : Rumah Tn.S

Penyuluh : Fanti Fadliyah

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan dan demonstrasi tentang senam asma selama
20 menit, klien dapat memahami dan melakukan senam asma secara mandiri.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan dan demonstrasi tentang senam asma selama
20 menit,Menyebutkan pengertian diabetes militus

a. Memahami tujuan dilakukannya senam asma.


b. Memahami manfaat dilakukannya senam asma
c. Memahami syarat mengikuti senam asma
d. Memahami gerakan-gerakan senam asma
e. Mendemonstrasikan gerakan-gerakan senam asma

3. Materi Penyuluhan
a. Pengertian senam asma
b. Tujuan senam asma
c. Manfaat senam asma
d. Syarat mengikuti senam asma
e. Gerakan-gerakan senam asma

4. Kegiatan Penyuluhan

NO. Tahap Pembicara Peserta Waktu

1. Pendahuluan 1. Mengucapkan salam Membalas salam, 5 menit


2. Memperkenalkan diri memperhatikan dan
3. Kontrak waktu mendengarkan dan
4. Apersepsi materi menanggapi

1. Pengertian senam Mendengarkan dan


2. Penyampaian materi 10 menit
asma Memperhatikan
2. Tujuan senam asma
3. Manfaat senam asma
4. Syarat mengikuti
senam asma
5. Gerakan-gerakan
senam asma

3. Demonstrasi 10 menit
1. Menjelaskan Menyimak dan
gerakan-gerakan menirukan
senam asma gerakan-gerakan
2. Mendemonstrasikang senam
erakan-gerakan
senam asma
1. Memberi kesempatan Menyampaikan
4. Penutup 5 menit
kepada peserta untuk pernyataan,
bertanya. menjawab
2. Memberi pertanyaan pertanyaan dari
kepada peserta penyaji dan
3. Menyimpulkan menjawab salam
kembali materi yang
disajikan
4. Memberi salam

5. Metode

1. Ceramah
2. Tanya Jawab

6. Media

1. Leaflet
2. Lembar Balik
7. Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Bentuk : Pertanyaan Terbuka

Butir Butir Soal :

1. Sebutkan manfaan senam asma ?


2. Jelaskan dan praktekan pernafasan diafragma yang benar?
8. Sumber

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan, Jakarta: Salemba Medika
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung Waluyo.(dkk). EGC.
Jakarta.
Somantri, Irman. 2008. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan pada Pasien
dengan Ganggua Sistem pernapasan / Irman Somantri. Jakarta : Salemba Medika
Mansjoer, Arif, dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran (Edisi 3). Jakarta : Media Aesculap

9. Lampiran
a. Materi
b. Leaflet
c. Lembar Balik
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian
Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus
terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan napas yang luas
dan derajatnya dapat berubah-ubah, baik secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan
(Muttaqin, 2008).
Asma adalah wheezing berulang dan atau batuk persisten dalam keadaan dimana asma
adalah yang paling mungkin, sedangkan sebab lain yang lebih jarang telah disingkirkan
(Mansjoer, 2008).
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Asma merupakan
penyempitan jalan napas yang disebabkan karena hipersensitivitas cabang-cabang
trakeobronkhial terhadap stimuli tertentu. Sedangkan Asma Bronkhial merupakan suatu
penyakit gangguan jalan nafas obstruktif yang bersifat reversible, ditandai dengan terjadinya
penyempitan bronkus, reaksi obstruksi akibat spasme otot polos bronkus, obstruksi aliran
udara, dan penurunan ventilasi alveoulus dengan suatu keadaan hiperaktivitas bronkus yang
khas.

2. Etiologi
Sampai saat ini etiologi dari Asma Bronkhial belum diketahui. Suatu hal yang yang
menonjol pada penderita Asma adalah fenomena hiperaktivitas bronkus. Bronkus penderita
asma sangat peka terhadap rangsangan imunologi maupun non imunologi. Adapun
rangsangan atau faktor pencetus yang sering menimbulkan Asma adalah:
1. Faktor ekstrinsik (alergik) : reaksi alergik yang disebabkan oleh alergen atau alergen yang
dikenal seperti debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang
2. Faktor intrinsik(non-alergik) : tidak berhubungan dengan alergen, seperti common cold,
infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan dapat mencetuskan
serangan.
3. Asma gabungan : Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari
bentuk alergik dan non-alergik (Smeltzer & Bare, 2002).
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan
Asma Bronkhial yaitu :
a. Faktor predisposisi
1. Genetik
Faktor yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana
cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai
keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita
sangat mudah terkena penyakit Asma Bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus. Selain
itu hipersensitivitas saluran pernapasannya juga bisa diturunkan.
b. Faktor presipitasi
1. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a) Inhalan : yang masuk melalui saluran pernapasan. Contoh : debu, bulu binatang,
serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
b) Ingestan : yang masuk melalui mulut
Contoh : makanan dan obat-obatan
c) Kontaktan : yang masuk melalui kontak dengan kulit
Contoh : perhiasan, logam dan jam tangan
2. Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi Asma.
Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan Asma.
Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti musim hujan, musim
kemarau.
3. Stres
Stres atau gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan Asma, selain itu juga
bisa memperberat serangan Asma yang sudah ada. Disamping gejala Asma yang
timbul harus segera diobati penderita Asma yang mengalami stres atau gangguan
emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika
stresnya belum diatasi maka gejala belum bisa diobati.
4. Lingkungan kerja
Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan Asma. Hal ini
berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di laboratorium
hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada
waktu libur atau cuti.
5. Olah raga atau aktifitas jasmani
Sebagian besar penderita Asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas
jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan
Asma. Serangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai aktifitas
tersebut.

4. Penyebab Kekambuhan Asma


a. Emosi (keadaan sedih, banyak pikiran, kaget)
b. Cuaca (hujan, udara dingin, udara terlalu panas)
c. Infeksi (flu, nyeri tenggorokan)
d. Udara kotor (asap rokok, asap obat nyamuk, debu rumah, kapuk, bulu kucing, kecoa, dll)
e. Makanan (coklat, kacang tanah, es, bumbu masak, minyak goreng, dll)

5. Pengertian Senam Asma

Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang tepat bagi penderita asma.
Karena senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan juga
meningkatkan kemampuan bernafas dan mengontrol kekambuhan.

6. Tujuan Senam Asma


a. Melatih cara bernafas yang benar
b. Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
c. Melatih ekspektorasi (batuk) yang efektif.
d. Meningkatkan sirkulasi.
e. Kualitas hidup lebih baik.

7. Manfaat Senam Asma


a. Otot pernafasan menjadi kuat lentur dan terlatih.
b. Dapat bernapas yang benar bila terjadi serangan asma.
c. Mudah mengatasi serangan asma.
d. Mencegah serangan asma.
e. Aktifitas fisik maksimal.
f. Kualitas hidup lebih baik.

8. Syarat Mengikuti Senam Asma

a. Tidak dalam serangan asma

b. Tidak dalam keadaan sesak

c. Tidak dalam serangan jantung

d. Tidak dalam keadaan stamina menurun

9. Pernafasan Diafragma

a. Pernafasan diafragma:
1. letakan satu tangan diatas perut tepat dibawah iga dan tangan lainnya pada tengah-
tengah dada
2. Nafaslah dengan lambat dan dalam melalui hidung biarkan perut mengembang
menonjol sebesar mungkin
3. Hembuslah nafas melalui bibir yang dirapatkan sambil mengencangkan otot-otot
perut
4. Tekan dengan kuat ke arah dalam dan ke atas pada perut sambil menghembuskan
nafas
5. Ulangi selama 1 menit, diikuti dengan periode istirahat selama 2 menit
6. Lakukan selama 5 menit, beberapa kali sehari pada saat sebelum makan dan waktu
mau tidur
b. Pernafasan bibir dirapatkan :
a. Hirup nafas melalui hidung sambil menghitung sampai 3.
b. Hembuslah dengan lambat dan rata melalui bibir yang dirapatkan sambil
mengencangkan otot perut, dan menghitung sampai 7.
c. Dilakukan sambil duduk di kursi.

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Keluarga Dngan Asma
    LP Keluarga Dngan Asma
    Dokumen21 halaman
    LP Keluarga Dngan Asma
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • Presus Hilda Fix
    Presus Hilda Fix
    Dokumen23 halaman
    Presus Hilda Fix
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • JIWA
    JIWA
    Dokumen37 halaman
    JIWA
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • KASUS Presus
    KASUS Presus
    Dokumen16 halaman
    KASUS Presus
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen5 halaman
    Bab 2
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Materi
    Lampiran Materi
    Dokumen9 halaman
    Lampiran Materi
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • SOP PPB Hil
    SOP PPB Hil
    Dokumen2 halaman
    SOP PPB Hil
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Materi
    Lampiran Materi
    Dokumen9 halaman
    Lampiran Materi
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • Woc Stroke
    Woc Stroke
    Dokumen4 halaman
    Woc Stroke
    Uliuliaulia
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Asma
    Leaflet Asma
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Asma
    Firdaus Frederica
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian Keperawatan Gerontik
    Pengkajian Keperawatan Gerontik
    Dokumen9 halaman
    Pengkajian Keperawatan Gerontik
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • Sap Asma Bronkhial
    Sap Asma Bronkhial
    Dokumen10 halaman
    Sap Asma Bronkhial
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Buteyko
    Jurnal Buteyko
    Dokumen7 halaman
    Jurnal Buteyko
    mia
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Asma
    Leaflet Asma
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Asma
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • Print Kartu Lansia
    Print Kartu Lansia
    Dokumen2 halaman
    Print Kartu Lansia
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Asma
    Leaflet Asma
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Asma
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Lansia
    Kuesioner Lansia
    Dokumen4 halaman
    Kuesioner Lansia
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • 2 F
    2 F
    Dokumen10 halaman
    2 F
    Yuni Artika Budianto
    Belum ada peringkat
  • Sap Rom Aktif Rom Pasif
    Sap Rom Aktif Rom Pasif
    Dokumen10 halaman
    Sap Rom Aktif Rom Pasif
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Penyuluhan Strok
    Satuan Acara Penyuluhan Strok
    Dokumen7 halaman
    Satuan Acara Penyuluhan Strok
    Sawaludin Saputra
    Belum ada peringkat