0 Comments
0 Likes
Statistics
Notes
Transcript
1. Disampaikan oleh : drg. Sri Asih Gahayu,M.Kes Pada Round Table Discussion - PDGI
Pekanbaru, 6 April 2013
10. Sanksi Disiplin dan Etik Dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor
16/KKI/PER/VIII/2006 tentang Tata Cara Penanganan Kasus Dugaan Pelanggaran
Disiplin MKDKI dan MKEKG, ada tiga alternatif sanksi disiplin yaitu : a. Pemberian
peringatan tertulis. b. Rekomendasi pencabutan surat tanda registrasi atau surat izin
praktik. c. Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan
kedokteran atau kedokteran gigi.
12. BAB II PASAL 2 ( 1 ) Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas
atau secara elektronik ( 2 ) Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan
teknologi informasi elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan sendiri.
13. Pasal 3 ( 1 ). Isi Rekam medis rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan sekurang
kurangnya memuat : a. Identitas pasien b. Tanggal dan waktu c. Hasil anamnesis d. Hasil
pemeriksaan fisik dan penunjang medis e. Diagnosis f. Rencana penatalaksanaa g.
Pengobatan atau tindakan h. Pelayanan lainnya ( i ) kasus gigi menggunakan
odontogram klinik dan ( j ) persetujuan tindakan bila diperlukan
14. Bab III Tata cara penyelenggaraan Pasal 5 1. Setiap dokter / dokter gigi dalam
menjalankan praktek kedokteran gigi wajib membuat rekam medis 2. dst
15. Bab IV Penyimpanan, pemusnahan, dan kerahasiaan Pasal 9 1. Rekam medis pada
sarana pelayanan non rumah sakit wajib disimpan sekurang kurangnya untuk jangka
waktu 2 ( dua ) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat
16. Pasal 10 1. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit pemeriksaan dan
riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga
kesehatan tertentu, dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
17. Permasalahan Dokter dan dokter gigi tidak menyadari sepenuhnya manfaat dan
kegunaan rekam medis, baik pada sarana pelayanan kesehatan maupun pada praktik
perorangan, akibatnya rekam medis dibuat tidak lengkap, tidak jelas dan tidak tepat
waktu
18. Permasalahan Belum ada keseragaman untuk penulisan gigi ( Nomenklatur ), maupun
istilah atau catatan yang digunakan untuk tindakan medis yang dilakukan Sering terjadi
kesalahan pahaman saat catatan medik tadi dimanfaatkan oleh sejawat lain, dalam proses
hukum
19. Sebab sebab gigi dipakai untuk saranan identifikasi : 1. Daya tahan tinggi, penelitian
Scott : # gigi menjadi abu pada 538 - 649 C # gigi palsu akrilik jd abu pada 538 - 649
C # mahkota inlay dan onlay emas jd abu pd 871 C # mahkota porcelain hancur pd 1093
C # tambalan amalgam jd abu pd 871 C
20. b. Individualitas gigi Manusia punya 32 gigi dg 5 permukaan, berarti di ada 160
permukaan gigi dg variasi dari keadaan baik, ditambal, pencabutan, gigi palsu, implant
dll Furners ( 1972 ) kemungkinan 2 orang identik data gigi dan mulutnya 1 : 2 milyar
penduduk
21. ODONTOGRAM
25. 18 : 28 : 38 : 48 : 17 : 27 : 37 : 47 : 16 : 26 : 36 : 46 : 15 / 55 : 25 / 65 : 35 / 75 : 45 /
85 : 14 / 54 : 24 / 64 : 34 / 74 : 44 / 84 : 13 / 53 : 23 / 63 : 33 / 73 : 43 / 83 : 12 / 52 : 22 /
62 : 32 / 72 : 42 / 82 : 11 / 51 : 21 / 61 : 31 / 71 : 41 / 81 : :
26. Oklusi : Normal bite / cross bite / deep Bite Torus Palatinus : Tidak ada / kecil/Sedang
/ Besar / Multiple Torus Mandibularis : Tidak ada / kecil/Sedang / Besar / Multiple
Palatum : Dalam / Sedang / Rendah Supernumerary Teeth : Tidak ada /
Ada :.......................... Diastema : Tidak ada / Ada :................................ Gigi Anomali :
Tidak ada / Ada :..................... Lain lain : ............................................................
28. ODONTOGRAM