Saat tubuh kita sehat, sistem kekebalan tubuh dapat memberantas basil TB yang
masuk ke dalam tubuh. Tapi, sistem kekebalan tubuh juga terkadang bisa gagal
melindungi kita.
Basil TB yang gagal diberantas sepenuhnya bisa bersifat tidak aktif untuk beberapa
waktu sebelum kemudian menyebabkan gejala-gejala TB. Kondisi ini dikenal
sebagai tuberkulosis laten. Sementara basil TB yang sudah berkembang, merusak
jaringan paru-paru, dan menimbulkan gejala dikenal dengan istilah tuberkulosis aktif.
Penyebab dan Faktor Risiko Tuberkulosis
Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis. Basil tersebut menyebar
di udara melalui semburan titik-titik air liur dari batuk pengidap TB aktif.
Terdapat sejumlah orang yang memiliki risiko penularan TB yang lebih tinggi.
Kelompok-kelompok tersebut meliputi:
Perokok.
Pecandu narkoba.
Tes Mantoux.
Tes darah.
Tes dahak.
Pengobatan dan Pencegahan Tuberkulosis
Penyakit yang tergolong serius ini dapat disembuhkan jika diobati dengan
benar. Langkah pengobatan yang dibutuhkan adalah dengan mengonsumsi
beberapa jenis antibiotik dalam jangka waktu tertentu.
Sementara langkah utama untuk mencegah TB adalah dengan menerima vaksin
BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini termasuk dalam
daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia 2 bulan.
Risiko Komplikasi Tuberkulosis
Apabila tidak diobati, bakteri TB dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan
berpotensi mengancam jiwa pengidap. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi
adalah:
Meningitis.
Kerusakan sendi.