Anda di halaman 1dari 4

1.

Persepsi
Definsisi umum Persepsi = perception Asal kata perceive = merasa + -ion = hal, tindakan,
hasil, dan proses. Jadi Persepsi adalah kesadaran atau tanggapan akan sesuatu yang diterima melalui
pancaindera.
Persepsi adalah suatu proses dari sensasi ke tahap interpretasi konsep secara spontan
atau sesaat berdasarkan dari hasil belajar atau pengalaman individu terhadap suatu stimulus yang
berupa tanda(sign). Tanda disini dapat diperoleh melalu pancaindra(Lie Tjoen Tjie, 2014).

Teor Persepsi menurut Krech dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi, menjadi empat bagian :

1. Dalil persepsi 1: Persepsi bersifat selektif secara fungsional. Berarti objek-objek yang
mendapatkan tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan
individu yang melakukan persepsi
2. Dalil persepsi 2 : Medan perceptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti. Kita
mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli yang kita terima
itu tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interprestasi yang konsisten dengan
rangkaian stimuli yang kita persepsi.
3. Dalil persepsi 3 : Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur ditentukan pada
umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Jika individu dianggap sebagai
anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat kelompok akan
diperngaruhi oleh keanggotaan kelompolmua dengan efek berupa asimilasi atau kontras.
4. Dalil persepsi 4 : Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan waktu atau
menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari struktur yang sama.
Dalil ini umumnya betul-betul bersifat structural dalam mengelompokkan objek-objek
fisik, seperti titik, garis, atau balok.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi persepsi diantaranya :

1. Ketersediaan informasi sebelumnya;


2. Kebutuhan
3. Pengalaman masa lalu;
2. Sensasi
Definisi umum Sensasi berasal dari bahasa latin sensation asal kata: sens = merasa + atio
= hal atau tindakan. Definisi secara umum adalah hal merasakan atau menerima dengan indera.
Sensasi adalah suatu proses merasakan, menerima dan belajar terhadap suatu stimulus yang
diterima oleh pancaindera dan tidak bermakna menjadi bermakna membentuk suatu konsep dalam
memori individu (Lie Tjoen Tjie, 2014).
Sensasi (sensation) : mengacu pada pendeteksian dini terhadap energi dari dunia fisik.
Studi terhadap sensasi umunya berkaitan dengan struktur dan proses mekanisme sensorik. beserta
stimulasi yang mempengaruhi mekanisme-mekanisme tersebut.
Deteksi energy fisik yang di hasilkan atau di pantulkan oleh benda-benda fisik, sel-sel
tubuh yang melakuakan penderteksi ini, organ inderawi ( mata, telinga, hidung, kulit dan jaringan
tubuh ) proses penginderaan menyadarkan kita akan adanya suara, warna, bentuk dan elemen
kesadaran yang lain. Tanpa sensasi kita tidak dapat menyentuh dalam arti sesungguhnya dunia
nyata.Tapi untuk membuat dunia yang mendera indera kita menjadi sesuatu yang masuk akal.

Sensasi Normal : Penerimaan, persepsi dan reaksi adalah 3 komponen setiap pengalaman sensori.
Dalam menjalankan fungsinya organ sensori berkaitan erat dengan sistem persyarafan yang
berfungsi sebagai reseptor dan penghantar stimulus sehingga tercipta sebuah persepsi yang dapat
menimbulkan reaksi dari individu

Sensasi Murni: Sensasi murni jarang terjadi, jika mendengar suara aneh, betapapun asingnya, kita
akan segera menghubungkannya dengan suatu bentuknya yang telah kita lihat sebelumnya.sensasi
murni itu terjadi mungkin dalam peristiwa saat rangsangan warna ditunjukkan untuk pertama kali
kepada seseorang yang sejak lahirnya buta, tetapi tiba-tiba dapat melihat (Mahmud, 1990:41)
Bagian penting dari teori deteksi sinyal yang berpengaruh besar terhadap psikologi adalah
implikasinya dalam pembelajaran ambang penginderaan. Berdasarkan teori tersebut disimpulkan
bahwa ambang penginderaa bukan hanya kekuatan sinyal. Faktor-faktor yang mempengaruhi
ambang penginderaan adalah :

1. kekuatan sinyal;
2. sifat-sifat tugas/pekerjaan;
3. harapan individu;
4. konsekuensi-konsekuensi berupa penghargaan atau hukuman;
5. norma/standar/ukuran yang dikenakan individu.

3. Motivasi
Motivasi berasal dari kata lain MOVERE yang berarti dorongan atau bahasa Inggrisnya
to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong
untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-
faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut
motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan dorongan kepada
seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki

Teori-teori Motivasi

Teori Hierarki : ini dikemukakan oleh seorang psikolog yang bernama Abraham Maslow pada
tahun 1943. Teori ini mengemukakan 5 kebutuhan hidup manusia berdasarkan Hirarkinya yaitu
mulai dari kebutuhan yang mendasar hingga kebutuhan yang lebih tinggi

1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Keamanan
3. Kebutuhan Sosia
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Kebutuhan Aktualisasi diri

Teori ERG Alderfer: Teori ini merupakan Teori Alternatif terhadap Teori Hirarki Maslow.
Teori ini mengemukan Tiga kebutuhan Manusia yaitu :

1. Kebutuhan Eksistensi
2. Kebutuhan Hubungan
3. Kebutuhan Pertumbuhan

Teori Kebutuhan McClelland: Seorang Psikolog Amerika Serikat yang bernama David
McClelland mengemukan hubungan antara kebutuhan pencapaian, afiliasi dan kekuasaan pada
akhir 1940-an.
1. Kebutuhan akan Pencapaian (need for achievement)
2. Kebutuhan akan Afiliasi (need for affiliation)
3. Kebutuhan akan kekuasaan (need for power)

Teori Motivator-Hygiene Herzberg: hasil penelitian yang menemukan dua faktor yang berbeda
yaitu kepuasan dan ketidakpuasan dalam bekerja

Teori Harapan Vroom: Motivasi yang beranggapan bahwa orang-orang termotivasi untuk
melakukan sesuatu karena menginginkan suatu hasil yang diharapkan
1. Harapan
2. Instrumentally
3. Valensi

4.Emosi
Emosi adalah adalah luapan semua perasaan seperti marah, bahagia, sedih, kecewa, dan lain
sebagainya. Semua orang pernah melakukan emosi kapan saja karena memang kehidupan manusia
dipenuhi oleh emosi dan emosi dapat berubah kapanpun.

1. William James (dalam DR. Nyayu Khodijah) mendefinisikan emosi sebagai keadaan budi
rohani yang menampakkan dirinya dengan suatu perubahan yang jelas pada tubuh.
2. Goleman, 1999 (dalam DR. Nyayu Khodijah) mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan
biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
3. Kleinginna & Kleinginna (dalam DR. Nyayu Khodijah) mencatat ada 92 definisi yang
berbeda tentang emosi, namun disepakati bahwa keadaan emosional adalah suatu reaksi
kompleks yang melibatkan kegiatan dan perubahan yang mendalam serta dibarengi
dengan perasaan yang kuat.

Teori James-Lange:Emosi yang dirasakan adalah persepsi tentang perubahan tubuh. Salah satu dari
teori paling awal dalam emosi dengan ringkas dinyatakan oleh Psikolog Amerika William James: Kita
merasa sedih karena kita menangis, marah karena kita menyerang, takut karena kita gemetar.

Teori Cannon-Bard: Emosi yang dirasakan dan respon tubuh adalah kejadian yang berdiri sendiri-
sendiri.

Teori Kognitif tentang Emosi: Teori ini memandang bahwa emosi merupakan interpretasi kognitif dari
rangsangan emosional (baik dari luar atau dalam tubuh).

Anda mungkin juga menyukai