438 1196 1 PB PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Efektivitas Penggunaan Model Alat Respirasi dalam Menjelaskan Bahaya Rokok

Kepada Siswa Kelas IX SMP Negeri 13 Banda Aceh


(Use of Respiratory Equipment Effectiveness Model in Explaining Cigarette Danger To
Students Class IX SMP Negeri 13 Banda Aceh)

Abdullah
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah Banda Aceh 23111
E-mail: doel_biologi@yahoo.com

Abstract

The study on "Effectiveness in the Use of Respiratory Equipment Model Describes Dangers Of
Smoking on Respiratory System Student Class IX SMP Negeri 13 Banda Aceh, was held on
January 23, 2010. This study aims to determine the effectiveness of the use of respiratory
equipment models in explaining the dangers of smoking on the students. Subjects in this study
were the students who smoked in the Class IX students numbering 50 people. The method used in
this study is an experiment in "Pre-test and post-test." Data were analyzed with statistical t-test
formula. Results of data analysis obtained t = 13.1 ( = 0.05; db = 49) obtained t table price = 2.01,
which is well known t> t table. Thus, it can be concluded that the knowledge given to students
about the dangers of cigarettes and content by using the modeling tools can improve students'
knowledge of Class IX SMP Negeri 13 Banda Aceh on the respiratory system and knowledge
about the dangers of cigarettes.

Keywords: Effectiveness, Model Respiration Equipment, Tobacco Hazards.

PENDAHULUAN adalah substansi hidrokarbon yang bersifat


lengket dan menempel pada paru-paru.
Rokok adalah benda yang terbuat Nikotin adalah zat adiktif yang
dari bahan baku daun tembakau yang mempengaruhi saraf dan peredaran darah.
diperoleh dari tanaman Nicotiana tabacum Zat ini bersifat karsinogenik dan mampu
L. Daun tembakau terlebih dahulu diolah, memicu kanker paru-paru yang mematikan.
diproses kemudian dikemas dalam berbagai Karbon monoksida adalah zat yang
bentuk rokok, seperti cerutu, rokok putih, mengikat hemoglobin dalam darah,
tembakau pipa dan lainnya. Rokok sudah membuat darah tidak mampu mengikat
digunakan mulai dari orang tua sampai oksigen. Efek racun pada rokok ini dapat
anak-anak, dari laki-laki sampai perempuan. membuat penghisap asap rokok mengalami
Rokok sudah melanda hampir semua resiko dibanding yang tidak menghidap asap
kalangan, baik orang tua, dewasa, terlebih rokok.
pada remaja-remaja usia sekolah, dari siswa Dari hasil observasi yang telah
siswi SMA, SMP, dan sampai usia SD. dilakukan di sekolah, pihak sekolah juga
Apabila hal ini dibiarkan maka akan sangat sudah berupaya untuk membantu
berpengaruh terhadap kondisi fisik, psikis, mengurangi jumlah siswa merokok dengan
dan selanjutnya akan mempengaruhi prestasi cara memberikan pengetahuan lewat
siswa di sekolah (Partodiharjo, 2007: 55). penjelasan-penjelasan tentang bahaya rokok
Rokok mengandung zat-zat yang melalui mata pelajaran biologi dalam materi
berbahaya bagi kesehatan. Dampak rokok sistem respirasi dan (zat adiktif dan
bukan hanya membahayakan si perokok psikotropika). Tapi masih banyak saja siswa
saja, namun yang bukan perokok juga ikut yang dijumpai merokok, seperti mereka
merasakan. Orang yang bukan perokok tapi tidak pernah mengetahui bahaya yang akan
ikut menghisap asap rokok disebut perokok timbul akibat merokok.
pasif. Zat-zat berbahaya yang terkandung di Dari permasalahan di atas, maka
dalam rokok misalnya tar, nikotin, dan peneliti ingin melakukan penelitian untuk
karbon monoksida. Menurut Wastuwibowo memberikan pengetahuan kepada siswa
(2004: 2), rokok mengandung kurang lebih tentang bahaya-bahaya yang ditimbulkan
4.000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 di rokok pada sistem respirasi dengan cara
antaranya dinyatakan berbahaya bagi menggunakan model alat respirasi sebagai
kesehatan. Racun utama pada rokok adalah media pengamatan untuk melihat zat-zat
tar, nikotin, dan karbon monoksida. Tar yang terkandung di dalam rokok.
Diperkirakan pengetahuan yang sudah penjelasan apa yang di maksud dengan
diberikan oleh guru-guru tersebut belum sistem respirasi, bagian-bagian dari sistem
efektif untuk dapat mengurangi jumlah respirasi, zat-zat yang terkandung di dalam
perokok di lingkungan sekolah. Berdasarkan rokok, dan bahaya rokok terhadap sistem
uraian tersebut, peneliti tertarik untuk respirasi, dilanjutkan dengan
melakukan penelitian dengan judul mendemonstrasikan model alat respirasi,
Efektivitas Penggunaan Model Alat dengan cara; botol plastik yang terdapat
Respirasi dalam Menjelaskan Bahaya Rokok pada model alat paru-paru diisi air kira-kira
Kepada Siswa Kelas IX SMP Negeri 13 1 sampai 2 ml, rokok dipasang pada salah
Banda Aceh. satu lubang pada pipa Y, lalu botol ditekan
hingga kempes, kemudian ditutup salah satu
HASIL DAN PEMBAHASAN bagian pipa Y yang masih terbuka.
Dinyalakan rokok dengan menggunakan
Hasil Penelitian korek api sambil melepaskan tekanan pada
Data yang diperoleh berupa nilai botol secara perlahan-lahan sehingga asap
yang diperoleh setelah pemberian soal pre- rokok masuk kedalam botol. Dilakukan
test dan post-test, dapat dilihat pada hasil berulang-ulang sampai nampak bercak
pengumpulan data. Berdasarkan pengolahan coklat pada kapas atau sampai rokok habis.
data diketahui hasilnya sebagai berikut: Setelah rokok habis, tuang air yang terdapat
1. Jumlah nilai pre-test seluruh siswa di dalam botol ke dalam cawan petri dan
yang diambil sebagai sampel di letakkan kertas lakmus pada cawan petri
Kelas IX SMP Negeri 13 Banda yang berisi air dari model alat respirasi.
Aceh pada konsep efektivitas Kapas yang awalnya berwarna
penggunaan model alat respirasi putih berubah menjadi coklat tua, hal ini
dalam menjelaskan bahaya rokok disebabkan karena di dalam asap rokok
adalah 1668 dengan X1 = 33,36. terdapat zat tar yang memiliki sifat lengket,
2. Jumlah nilai post-test seluruh siswa berbau, dan berwarna kuning kecoklatan.
yang diambil sebagai sampel di Untuk melihat nikotin digunakan kertas
Kelas IX SMP Negeri 13 Banda lakmus. Digunakan kertas lakmus karena
Aceh pada konsep efektivitas nikotin merupakan alkaloid (senyawa
penggunaan model alat respirasi organik yang bersifat basa), tidak berwarna,
dalam menjelaskan bahya rokok dan tidak berbau. Kertas diletakkan dalam
adalah 1982 dengan X2 = 39,64. cawan petri berisi air yang terdapat di dalam
3. Harga t (thitung) adalah 13,51. botol yang telah dituangkan kedalamnya,
Selanjutnya untuk menghitung ttabel setelah diamati beberapa saat maka akan
pada taraf signifikasi 5% terlebih dahulu nampak hasilnya, bahwa di dalam rokok
ditetapkan derajat bebas (db) dengan rumus terdapat nikotin. Sedangkan untuk
db = N-1 (50-1) = 49, dengan db = 49, maka mengetahui bahwa di dalam rokok terdapat
diperoleh nilai pada tabel distribusi t0,05 karbon monoksida (CO) peneliti
adalah 2,01. menjelaskan kepada siswa bahwa zat ini
bersifat tidak berwarna dan tidak berbau, zat
Pembahasan ini berasal dari hasil pembakaran yang tidak
Penelitian dilakukan pada hari sempurna seperti pembakaran yang terjadi di
sabtu pukul 10:00 Wib sampai dengan pukul dalam rokok dan asap kendaraan.
12:30 Wib pada tanggal 23 Januari 2010 di Hasil yang didapatkan setelah uji
SMP Negeri 13 Banda Aceh. Pada awal tersebut membuktikan bahwa di dalam asap
penelitian di mulai dengan membagikan soal rokok terdapat tar, nikotin dan karbon
pre-test pada siswa. Siswa diberikan waktu monoksida yang merupakan zat yang dapat
20 menit untuk menjawab soal pre-test yang menyebabkan timbulnya berbagai penyakit
diberikan, lalu soal dikumpulkan kembali. pada sistem respirasi. Hal ini tidak akan
Penelitian dilanjutkan dengan terjadi bila kita memiliki keinginan yang
menjelaskan alat-alat dan bahan yang akan kuat untuk menjaga kesehatan tanpa
digunakan sebagai model paru-paru dan menghiraukan ajakan untuk merokok.
menjelaskan peran dari bagian alat respirasi Sangat sulit memang untuk menjauhkan diri
pada model alat yang akan digunakan dan kita dari hal-hal yang memang terjadi di
cara penggunaannya untuk melihat lingkungan tempat kita tinggal.
kandungan tar dan nikotin didalam asap Faktor-faktor yang mempengaruhi
rokok. Dilanjutkan dengan memberi perilaku merokok khususnya pada siswa
antara lain adalah faktor lingkungan dengan menggunakan model alat
keluarga (orang tua yang merokok atau respirasi lebih efektif.
anggota keluarga liannya), lingkungan
sekolah (guru yang merokok), faktor SARAN
lingkungan sekitar dan pergaulan (ajakan 1. Pemberian pengetahuan tentang
merokok oleh teman sebaya, lingkungan bahaya rokok dan kandungan rokok
teman-teman yang merokok sehingga dengan mengunakan model alat
mengikuti teman, dan pengaruh iklan-iklan dapat meningkatkan pengetahuan
yang menarik yang membuat keinginan siswa.
remaja untuk merokok), dan pengaruh 2. Hasil penelitian ini hendaknya
psikologi (ingin dianggap lebih dewasa oleh dapat dijadikan masukan bagi guru
teman sebaya, agar lebih percaya diri, dan dalam meningkatkan pengetahuan
keinginan untuk coba-coba). Jadi butuh siswa tentang bahaya yang di
strategi khusus untuk menanggulangi jumlah sebabkan oleh rokok.
perokok ini, karena faktor-faktor tersebut 3. Bagi peneliti yang berminat perlu
sangat sulit untuk di abaikan. dikembangkan lagi cara-cara yang
Hasil survei Pusat Pengendalian lebih efektif untuk meningkatkan
dan Pencegahan Penyakit di Amerika pengetahuan siswa tentang bahaya
menemukan bahwa kebanyakan pelajar rokok.
SMA sulit menyetop kebiasaan merokok.
Walaupun sejarah merokok mereka relatif DAFTAR PUSTAKA
pendek, banyak remaja yang ketergantungan
terhadap nikotin. Hal itu bisa menyebabkan Aditama, T, J. 1996. Rokok dan Kesehatan.
mereka menjadi perokok harian. Survei Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press)
terhadap 14.041 pelajar SMA di Amerika
pada tahun 2007 itu menemukan 60,9% Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
responden yang merokok setiap hari pernah Suatu Pendekatan Praktis Edisi
mencoba berhenti mengisap. Sayangnya, Revisi VI.Jakarta: PT. Rineka Cipta.
hanya 12,2% dari mereka yang berhasil.
Tingkat keberhasilan itu tidak berbeda di Ahyar. 2009. Bahaya Rokok Bagi
kalangan pelajar laki-laki dan perempuan. Kesehatan, (Online),
Namun, faktor usia turut berperan. (http://ahyarwahyudi.wordpress.com/
Presentase pelajar Kelas 9 yang sukses 2009/02/22/bahayamerokokbagikesehatan/.
menyetop merokok 22,9%. Sementara itu, di diakses 9 Oktober 2009).
kalangan pelajar kelas 10, 11, dan 12, yakni
10,7%, 8,8%, dan 10%. Para peneliti Anonymous. 2009. Kampanye Bebas Rokok,
berpendapat hal itu disebabkan siswa yang (Online),(http://fti.mercubuana.ac.i
lebih muda memiliki level ketergantungan d), diakses 1 Maret 2010).
nikotin lebih rendah dan periode merokok
yang lebih pendek. Data-data ini Partodiharjo, S. 2007. Kenali Narkoba dan
menunjukkan pentingnya mengincar Penyalahgunakannya. Jakarta:
perokok muda melalui konseling ketika Erlangga.
peluang mereka berhasil berhenti (merokok) .
berada di titik tertinggi (Anonymos, 2009: Wastuwibowo, K. 2000. Bahaya Rokok,
1). (Online),
(http://rokok.komunikasi.org/artikel/i
SIMPULAN ndex.php., diakses 9 Oktober 2009)

1. Penelitian untuk mengetahui Wahyudi, A. 2009. Bahaya Merokok Bagi


efektivitas pengunaan model alat Ksesehatan, (Online),
respirasi kepada siswa untuk (http://ahyarwahyudi.wordpress.
mengetahui pengetahuan siswa com/2009/02/22/bahaya-merokok -
tentang bahaya rokok dan bagi-kesehatan/., dakses 22
kandungannya dapat dilihat dari Oktober 2009).
hasil post-test dan pre-test.
2. Pemberian pengetahuan tentang Widarto, T.H. 1997. Fakta Tubuh. Jakrta:
bahaya rokok dan kandungan rokok Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai