Disusun Oleh:
MUSTAFIQOTUN NIKMAH
41151095000032
Kemoterapi
II. Definisi
Ada dua jenis obat kemoterapi atau anti kanker: obat-obat yang nonspesifik
terhadap siklus sel (NSSS), yang bekerja pada tahap mana saja dari siklus sel; dan
obat-obat yang spesifik terhadap siklus sel (SSS), yang bekerja pada fase tertentu dari
siklus sel.
1) Pengobatan
2) Mengurangi masa tumor selain pembedahan atau radiasi
3) Meningkatkan kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup
4) Mengurangi komplikasi akibat metastase
Sel kanker pada organ tubuh manusia terdiri dari jaringan dan sel tubuh yang
berubah atau mutasi menjadi ganas dan membelah terus tidak terkendali dan menjadi
besar mendobrak, merusak jaringan sekitarnya dan akhirnya menyebar, bersarang di
organ lain dan mengulangi pertumbuhan seperti tempat semula. Sel kanker inilah
yang menjadi target obat kemoterapi.
Intensitas efek samping tergantung dari karakteristik obat, dosis pada setiap
pemberian, maupun dosis kumulatif, selain itu efek samping yang timbul pada setiap
penderita berbeda walaupun dengan dosis dan obat yang sama, faktor nutrisi dan
psikologis juga mempunyai pengaruh bermakna.
Kemoterapi anti kanker akan menyebabkan sel kanker serta beberapa jenis sel
sehat yang juga sedang membelah atau tumbuh mengalami kerusakan. Namun sel
kanker akan mengalami kerusakan lebih parah dibanding kerusakan pada sel sehat.
Setelah beberapa periode 1-3 minggu sel sehat pulih dan sel kanker akan pulih
kembali namun mengalami kerusakan berarti, sehingga atas dasar inilah obat kanker
dipergunakan.
Untuk mencegah kerusakan permanen dari sel sehat, obat kanker tidak bisa
diberikan sekaligus 4-8 siklus. Hal ini dimaksud untuk memulihkan sel sehat. Dilain
pihak berangsur mengecilkan kanker sehingga akhirnya sel kanker menjadi sangat
kecil untuk tidak terlihat lagi dan bisa dihancurkan dengan sinar atau dihilangkan
dengan operasi. Secara umum obat anti kanker mempunyai akibat terhadap sel kanker
yang sedang cepat membelah itu, namun sel sehat yang cepat membelah pun termasuk
kena akibat anti kanker tersebut.
1) Efek samping segera terjadi (Immediate Side Effects) yang timbul dalam 24 jam
pertama pemberian, misalnya mual muntah.
2) Efek samping yang awal terjadi (Early Side Effects) yang timbul dalam beberapa
hari sampai beberapa minggu kemudian, misalnya netripenia dan stomatitis.
3) Efek samping yang terjadi belakangan (Delayed Side Effects) yang timbul dalam
beberapa hari sampai beberapa bulan, misalnya neuropati perifer, neuropati.
4) Efek samping yang terjadi kemudian (Late Side Effects) yang timbul dalam
beberapa bulan sampai tahun, misalnya keganasan sekunder.
Penanganannya:
5) Diare
Penanganannya:
Hindari makanan yang mengiritasi lambung, banyak mengandung gas, dan
minum yang mengandung kafein
Minum 3 liter/hari
Makan sedikit tapi sering
Hindari susu atau produk susu
6) Kerontokan rambut
Penanganannya:
Selama periode terapi sebaiknya kenakan topi lebar yang lembut atau kerudung
dari bahan katun. Jika ingin menggunakkan wig, pastikan bagian tepinya tidak
menggesek kulit anda
Gunakakan sampo yang lembut setiap kali keramas
Minimalkan penggunaan hair dryer
Hentikan penggunaan mesin dengan listrik, roll rambut
Hindari menggosok dan menyisir rambut terlalu keras
Gunakan bantal yang lembut
Konsumsi makanan yang mengandung tinggi karbohidrat, tinggi protein dan
mengkonsumsi suplemen/vitamin nutrisi
9) Ekstravasasi
2) Cara Pemberian
a. Periksa pasien, jenis obat, dosis obat, jenis cairan, volume cairan, cara
pemberian, waktu pemberian, dan akhir pemberian
b. Pakai proteksi: gaun lengan panjang, topi, masker, kaca mata, sarung tangan dan
sepatu
c. Lakukan teknik aseptik dan antiseptik
d. Pasang pengalas plastik yang dilapisi kertas absorbsi dibawah daerah tusukan
infuse
e. Berikan anti mual jam sebelum pemberian anti neoplastik ( primperan,
zofran, kitril secara intravena)
f. Lakukan aspirasi dengan NaCl 0,9%
g. Beri obat kanker secara perlahan-lahan sesuai program
h. Bila selesai bilas kembali dengan NaCl 0,9%
i. Semua alat yang sudah dipakai dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diikat
serta diberi etiket
j. Buka gaun, topi, masker, kaca mata, kemudian rendam dengan deterjen. Bila
disposible masukkan dalam kantong plastik kemudian diikat dan diberi etiket,
kirim ke incinerator
k. Catat semua prosedur
l. Awasi keadaan umum pasien, monitor tensi, nadi, RR tiap setengah jam dan
awasi adanya tanda-tanda ekstravasasi
DAFTAR PUSTAKA
Bongard, dkk. (1994). Current Critical, Care Diagnosis and Treatment, first Edition. Los
Angeles: Paramount Publishing Bussiness and Group.
Instalasi Diklat RS Kanker Darmais. (2003). Kumpulan Makalah Pelatihan Perawatan Kanker
Dengan Kemoterapi Di RSS Kanker Darmais. Jakarta.
National Cancer Institute. (2015). Chemotherapy Drugs: How They Work. American Cancer
Society. (www.cancer.gov)
Price, Sylvia A. (2012). Patofisiolgi: konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta: EGC.
Rosdiana, N. (2009). Tatalaksana Ekstravasasi karena Pemakaian Kemoterapi. Indonesian
Journal of Cancer, Vol III, No. 2.