Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

Seperti yang dicantumkan dalam piagam ottawa, promosi kesehatan

adalah proses pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kontrol atas

kesehatan dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. , maka Rumah sakit

memiliki peranan penting dalam promosi kesehatan.Proyek rumah sakit promosi

kesehatan sudah berjalan lebih dari 10 tahun. Proyek rumah sakit promosi

kesehatan ini memiliki tujuan untuk mengintegrasikan promosi kesehatan dan

edukasi kesehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan rehabilitasi. Rumah sakit

promosi kesehatan diawali dengan adanya piagam Ottawa tentang promosi

kesehatan, kemudian dilanjutkan dengan deklarasi Buddapest dan rekomedasi

Wina. (Jurgen M Pelikan, 2001)

Sedangkan di Indonesia sendiri Promosi kesehatan di rumah sakit telah

diselenggarakan sejak tahun 1994 dengan nama penyuluhan Penyuluhan

Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS), kemudian berubah menjadi

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). (Kemenkes, 2010)

Promosi Kesehatan di Rumah Sakit (PKRS) berusaha untuk

mengembangkan pengertian pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit

tentang penyakit dan pencegahannya. Selain itu promosi kesehatan menggugah

kesadaran dan minat pengunjung untuk berperan positif dalam usaha

penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu, Promosi Kesehatan Di

Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pelayanan

rumah sakit. (Kemenkes, 2010)


Rumah Sakit Bintang merupakan salah satu rumah sakit yang juga

merupakan bagian dari fasilitas pemerintah sebagai pemberi pelayanan kesehatan.

Sebagai pemberi pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Bintang harus menjalankan

program Promosi Kesehatan di Rumah Sakit (PKRS). Oleh karena itu diperlukan

evaluasi dalam pelaksanaan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit (PKRS) yang

dilaksanakan Rumah Sakit Bintang.

Menurut Malcolm Baldridge dalam menilai sebuah organisasi terdapat 7

Komponen yang dapat dievaluasi secara terpisah yaitu: Leadership, Strategic

Planning, Customer Focus, Analysis & Information, Workforce Focus, Proses

Management, dan Result. Sumber daya manusia merupakan bagian dari

Workforce Focus. Dalam menjalankan Program Promosi Kesehatan di Rumah

Sakit (PKRS) diperlukan Sumber Daya Manusia yang memiliki pengetahuan

tentang Promosi Kesehatan Di Rumah Sakit (PKRS).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian kuantitatif

deskriptif. Penelitian kuantitatif deskriptif bertujuan memaparkan sesuatu gejala

yang dilakukan secara sistematik, akurat dan lebih menekankan pada data

faktual. Penelitian kuantitatif deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan

atau suatu fenomena. Peneliti menilai kualitas manajemen IGD dengan kriteria

MBNQA (Malcolm Baldrige National Quality Award): 1) Leadership 2)

Strategic planning 3) Customer and market focus 4) Measurement, analysis, and

knowledge management 5) Workforce focus 6) Process management, 7) Results.


Menggunakan kuesioner dengan 28 poin pertanyaan mengetahui pengetahuan,

sikap, dan tindakan responden dengan berfokus pada Workforce focus.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan. 2008. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit,

Departemen Kesehatan, Jakarta.

Gaspersz, V. 2011, Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi BSC dengan

Malcolm Baldridge dan Lean Six Sigma Supply Chain Management.

Vinchristo Publication, Bogor.

Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi,

New Jersey: Prentice Hall Inc., 7th Edition. Terjemahan Indonesia oleh PT.

Prenhallindo.

Sadikin, I. 2009. Self-Assessment Berbasis MBNQA. Pekanbaru.

Sadikin, I. 2009. Bunga Rampai Kriteria MBNQA, Edisi 6. Pekanbaru.

Sadikin, I. 2009. Penuntun Menyusun Aplikasi Baldridge Criteria for

Performance Excellence. Pekanbaru.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta:

Bandung.

Anda mungkin juga menyukai