Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang berperan penting dalam
sistem kesehatan nasional di Indonesia. Berdasarkan Undang Undang No. 44 Tahun 2009
tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, serta gawat darurat. Sebuah rumah sakit tidak hanya didukung oleh pelayanan
medis saja, akan tetapi terdapat pula pelayanan penunjang medis yang tidak kalah penting
perannya dalam mendukung proses perawatan pasien.

Salah satu penunjang medis yang penting ada dalam sebuah rumah sakit adalah rekam
medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen mengenai identitas
pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan kesehatan lainnya yang telah
diberikan kepada pasien (Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008). Rekam medis
berfungsi sebagai sumber informasi medis pasien yang dapat digunakan oleh dokter dan
paramedis dalam proses perawatan pasien. Selain itu, rekam medis ini dapat digunakan
sebagai bukti hukum apabila terjadi kasus hukum yang memerlukan informasi yang ada
dalam sebuah rekam medis ataupun kasus hukum terhadap rumah sakit. Serta sebagai syarat
pengajuan klaim rumah sakit kepada asuransi kesehatan. Fungsi rekam medis yang penting
memerlukan sebuah sistem pengelolaan yang baik.

Penyelenggaraan rekam medis adalah sebuah proses yang dimulai dari saat
diterimanya pasien di rumah sakit, yang dilanjutkan dengan pencatatan data medis pasien
selama mendapatkan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan, dan dilanjutkan dengan
penanganan rekam medis yang meliputi penyimpanan berkas untuk melayani permintaan dari
pasien atau keperluan lainnya. Proses pengelolaan rekam medis terdiri dari beberapa tahapan
yang meliputi assembling, koding, indeksing dan filling(Depkes RI, 2006)

Penyimpanan dokumen rekam medis merupakan proses terakhir dan sangat penting
dalam pengelolaan sebuah dokumen rekam medis. Instalasi rekam medis berkewajiban untuk
menyimpan dan menjaga dokumen rekam medis yang telah selesai dipakai tersebut.
Meskipun penyimpanan dokumen rekam medis merupakan sebuah hal yang sangat penting,
akan tetapi pada kenyataannya masih saja terdapat kasus dokumen rekam medis pasien yang

1
tidak ditemukan atau bahkan hilang. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap proses
perawatan pasien di sebuah rumah sakit. Permasalahan ini tentunya akan berdampak kepada
mutu layanan rumah sakit karena informasi yang ada di sebuah dokumen rekam medis dapat
mengambarkan proses pelayanan kesehatan yang ada disebuah rumah sakit. Mutu layanan ini
penting agar rumah sakit mampu bertahan ditengah persaingan yang terjadi saat ini (Lubis,
2008).

Salah satu rumah sakit yang tenggah mengalami permasalahan pada penyimpanan
rekam medisnya adalah Rumah Sakit Umum Bintang. RSU Bintang Klungkung merupakan
salah satu rumah sakit swasta tipe C di wilayah Kabupaten Klungkung Bali. RSU Bintang
melayani pemeriksaan spesialistik dasar dan spesialistik lain (Saraf, Orthopedi, THT, Kulit
Kelamin, Gigi), pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat inap, laboratorium, rotgen, gizi,
farmasi, rekam medis, ICU, NICU, PICU, dan VK (Profil RSU Bintang, 2016). Berdasarkan
hasil observasi diketahui bahwa Instalasi Rekam Medis RSU Bintang saat ini sedang dalam
proses perbaikan sistem penyimpanan rekam medisnya. Sebelumnya penyimpanan dokumen
rekam medis di RSU Bintang menggunakan sistem harian dimana dokumen rekam medis
yang telah digunakan perharinya akan disimpan berdasarkan hari rekam medis itu terakhir
digunakan. Hal ini tentunya merupakan suatu kesalahan yang cukup fatal karena akan
meningkatkan potensi tidak ditemukannya sebuah dokumen rekma medis serta pada kasus
yang lebih parah rekam medis tersebut bisa saja hilang sehingga proses perawatan pasien
akan terganggu. Meskipun tengah dalam proses perbaikan, akan tetapi masih banyak masalah
yang ditemui pada saat proses penyimpanan rekam medis. Oleh karena itu, perlu
direncanakannya sebuah sistem penyimpanan yang paling efektif dan efisien untuk Instalasi
Rekam Medis RSU Bintang.

1.2. Maksud dan Tujuan

Rencana strategi Rumah Sakit Umum Bintang disusun dengan tujuan menjadi
instrument navigasi bagi pimpinan dan manajemen rumah sakit khusunya rekam medis dalam
menentukan kebijakan, program dan rencana kerja operasional. Secara umum tujuan
pembuatan renstra ini adalah meningkatkan kualitas pengelolaan dokumen rekam medis RSU
Bintang Klungkung.Sedangkan tujuan khusus pembuatan renstra ini meliputi :

Meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh ketidaksesuaian penyimpanan rekam


medis terhadap kualitas layanan di RSU Bintang.

2
Meningkatkan kinerja petugas rekam medis RSU Bintang utamanya dibidang
penyimpanan dokumen rekam medis.
1.3.Landasan Hukum
Dasar hukum penyusunan rencana strategi rumah sakit umum bintang adalah
1. Undang undang no. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Peraturan Presiden No. 77 Tahun 2014 tentang pedoman pengorganisasian rumah
sakit.
3. Permenkes No. 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Rekam Medis.

3
BAB II
GAMBARAN REKAM MEDIS RSU BINTANG

Instalasi Rekam Medis dan SIM RS adalah salah satu instalasi yang berada langsung
dibawah Kepala Bagian Penunjang Medis. Instalasi ini berperan dalah mengelola data yang
ada dirumah sakit. Kegiatan yang dilakukan di instalasi ini adalah mengiput, mengolah,
mempresentasikan, dan menyimpan data penting rumah sakit terkait dengan pasien, aspek
manajerial rumah sakit. Instalasi Rekam Medis dan SIM RS terbagi atas dua bagian yakni
Bagian Rekam Medis dan SIM RS. Instalasi Rekam Medis berperan dalam melakukan
menginput data, assembling, koding, indeksing, dan filling data rekam medis. Rekam medis
yang saat ini digunakan di RSU Bintang adalah paper based dimana inform consent, resume
tindakan, dan lain lain masih ditulis didalam kertas belum menggunakan aplikasi dalam
prosesnya. Sedangkan SIM RS berfungsi dalam menginput data informasi perawatan pasien
yang nantinya akan digunakan untuk keperluan administrasi rumah sakit.

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan diketahui bahwa saat ini
penyimpanan dokumen rekam medis di RSU Bintang sangat jauh dari teori penyimpanan
berkas rekam medis. Saat ini penyimpanan rekam medis masih menggunakan sistem
penyimpanan berdasarkan hari. Setiap rekam medis yang telah selesai digunakan akan
disimpan berdasarkan hari terakhir dia digunakan. Akibat dari ssitem penyimpan ini
menyebabkan banyak permasalahan mulai dari penggunaan nomor rekam medis ganda serta
dokumen rekam medis tidak ditemukan pada saat dibutuhkan. Dampak dari permasalahan ini
adalah terganggunya proses pelayanan kesehatan yang ada di RSU Bintang baik layanan
gawat darurat, rawat jalan, maupun rawat inap.

4
BAB III

ARAH DAN PRIORITAS STRATEGI

3.1. Gambaran Umum Pelaksanaan Renstra

Berdasarkan uraian permasalahan dan kemampuan rumah sakit dalam menanggulangi


permasalahan ketidaktepatan penyimpanan dokumen rekam medis maka rencana tindak
lanjut yang dapat dilakukan oleh rumah sakit adalah dengan melakukan pengadaan aplikasi
dan rak penyimpanan rekam medis untuk mendukung pelayanan rekam medis di RSU
Bintang Klungkung. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan kegiatan yang paling efisien
dilakukan oleh manajemen RSU Bintang Klungkung.

Manajemen RSU Bintang akan melakukan tender kepada vendor sistem aplikasi rekam
medis yang terpercaya dan harga yang ditawarkan sesuai dengan spesifikasi aplikasi tersebut.
Setelah itu akan dilakukan pemilihan vendor yang sesuai dengan kriteria manajemen RSU
Bintang. Apabila telah sesuai maka akan dilakukan proses pengeorderan sistem aplikasi
rekam medis. Sambil menunggu aplikasi tersebut terpasang di RSU Bintang. Manajemen
RSU Bintang juga akan melakukan pengorderan tracer dan rak penyimpanan rekam medis.
Setelah aplikasi tersebut siap maka petugas rekam medis akan dilatih untuk menggunakan
sistem aplikasi tersebut. Proses pengadaan sistem aplikasi dan sarana pendukung akan
dilaksanakan pada pertengahan bulan Desember tahun 2017 sehingga pada awal tahun 2018
sistem penyimpanan rekam medis sudah tertata dengan baik menggunakan sistem nomor
tengah.

3.2. Peran Stakeholder Terkait

Dengan tahap awal dalam penyusunan rencana strategi ini dilakukan analisis peran
stakeholder terkait rekam medis di rumah sakit. Stakeholder ini merupakan berbagai pihak
utama yang berkepentingan atas pencapaian pengelolaan rekam medis di RSU Bintang.
Analisis ini didahului dengan mengkompilasi mengenai harapan dan kekhawatiran berbagai
stakeholder rumah sakit. Berikut ini merupakan gambaran peran stakeholder dalam
tercapainya renstra rekam medis RSU Bintang:

5
Stakeholder Peran Kapasitas Dalam Hubungan Dengan
Mempengaruhi Stakeholder lain
Permasalahan
Direktur Menganalisis tingkat - Menilai tingkat pencapaian Berkerjasama dan
urgensi dan hasil kegiatan. berkoordinasi
memutuskan rencana - Memberikan dukungan dengan stakeholder
solusi yang paling sumber daya dalam lain terkait
efektif dan efisien. pelaksanaan program. pelaksanaan dan
evaluasi kegiatan.
Kepala Bidang Melakukan proses - Melakukan koordinasi Berkoordinasi
Penunjang perencanaan dan dengan instalasi rekam dengan instalasi
Medis penganggaran dana medis terkait pengadaan rekam medis dan
rumah sakit . sistem aplikasi dan sarana melaporkan
pendukung layanan rekam permasalahan yang
medis. mengahambat proses
- Mengajukan hasil pengadaan sistem
perencanaan dan aplikasi dan sarana
penganggaran belanja pendukung di
bidang rekam medis instalasi rekam
kepada direktur. medis.

Kepala Melakukan - Melakukan perencanaan Melaporkan


Instalasi perencanaan, aset logistik rekam medis. permasalahan yang
Rekam Medis pemeliharaan, dan - Melakukan pemeliharaan, mengahambat proses
pengawasan aset rekam pengawasan, dan pendataan pengadaan sistem
medis. aset rekam medis. aplikasi dan sarana
pendukung di
instalasi rekam
medis.
Direktur Menganalisis tingkat - Menilai tingkat pencapaian Berkerjasama dan
urgensi dan hasil kegiatan. berkoordinasi
memutuskan rencana - Memberikan dukungan dengan stakeholder
solusi yang paling sumber daya dalam lain terkait
efektif dan efisien. pelaksanaan program. pelaksanaan dan
evaluasi kegiatan.
Komite Medis Melakukan pengawasan - Mengawasi kerja dokter Berkoordinasi
kinerja dokter dalam dalam penulisan dokumen dengan Direktur dan
pemberian layanannya rekam medis. Bidang Pelayanan
dan pengisian dokumen - Mengajukan rencana tindak Medis terkait
rekam medis. lanjut untuk menyelesaikan kendala yang
permasalahan yang dialami dokter dalam
dihadapi dokter dalam menulis dokumen
menulis rekam medis. reka medis yang
lengkap.
Komite Melakukan pengawasan - Mengawasi kerja Berkoordinasi
Keperawatan kinerja paramedis paramedis dalam penulisan dengan Direktur dan
dalam pemberian dokumen rekam medis. Bidang Pelayanan
layanannya dan - Mengajukan rencana tindak Medis terkait
pengisian dokumen lanjut untuk menyelesaikan kendala yang
rekam medis. permasalahan yang dialami dokter dalam

6
dihadapi paramedis dalam menulis dokumen
menulis rekam medis. reka medis yang
lengkap.
Kepala Bidang Melakukan koordinasi - Melakukan koordinasi Berkoordinasi
Pelayanan dan merancang rencana dengan komite medis dan dengan komite
Medis tindak lanjut terkait keperawatan terkait medis, komite
permasalahan ketidak kendala yang dihadapinya. keperawatan, bidang
lengkapan penulisan - Mengajukan solusi penunjang medis,
rekam medis. permasalahan kelengkapan dan direktur terkait
rekam medis kepada kendala dan solusi
direktur. pemecahan masalah.

Kepala Bidang Melakukan koordinasi - Melakukan koordinasi Berkoordinasi


Penunjang dan merancang rencana dengan bidang pelayanan dengan instalasi
Medis tindak lanjut terkait medis dan instalasi rekam rekam medis, bidang
permasalahan ketidak medis terkait permasalahan medis, dan direktur
lengkapan penulisan ketidak lengkapan terkait kendala dan
rekam medis. penulisan rekam medis. solusi pemecahan
- Mengajukan solusi masalah.
pemecahan masalah kepada
direktur.

Kepala Melakukan koordinasi, -


Melakukan pengecekan Bekerjasama dengan
Instalasi pendataan, dan dokumen rekam medis kepala ruangan
Rekam Medis pengawasan yang masuk kebagian terkait ketersediaan
kelengkapan penulisan assembling rekam medis. input, serta
dokumen rekam medis. - Melaporkan data melaporkan hasil
kelengkapan penulisan data assembling
rekam medis kepada kepada bidang
bidang penunjang medis. penunjang medis.
Kepala Ruang Memastikan Mengawasi kinerja tenaga Berkordinasi dengan
Rawat Inap ketersediaan stok di medis dan paramedis untuk instalasi rekam
masingmasing mencegah ketidaklengakapan medis, dan bidang
ruangan serta mengecek penulisan rekam medis. pelayanan medis
kelengkapan dokumen terkait ketersediaan
rekam medis. stok, dan kendala
yang dihadapi dalam
melengkapi
penulisan rekam
medis.

3.3.Tantangan Strategi
Setelah dilakukan analisa peran stakeholder ini, rumah sakit menentukan tantangan
strategi yang tengah dan akan terjadi, dalam realisasi renncana strategis ini. Dari berbagai
tantangan strategi yang ada maka dapat disimpulkan menjadi beberapa tema yaitu :

Kompetensi personal.

7
Sarana, prasarana dan sumber daya organisasi.
Budaya kinerja dan tata kelola.
Leadership dan vision.
Regulasi yang cepat berubah.

3.4.ANALISA SWOT DAN POSISI RUMAH SAKIT


Analisa SWOT merupakan suatu proses memerinci sehingga dalam mencapai Vvsi
tersebut, Rumah Sakit harus melakukan analisa terhadap faktor-faktor yang berpengaruh
dalam pencapaian visi tersebut, baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal
keadaan lingkungan secara Internal dan eksternal. Analisa ini berguna untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sebuah keberhasilan organisasi ke dalam katagori
strength, weakness, opportunities dan threats sebagai dasar untuk menetukan tujuan, sasaran
dan strategi, sehingga organisasi memiliki keunggulan meraih masa depan yang lebih baik.
Lingkungan internal merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi pada sebuah
kinerja organisasi yang umumnya dapat dikendalikan secara langsung, sedangkan lingkungan
eksternal merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi terhadap kinerja organisasi akan
tetapi tidak bisa dikendalikan oleh organisasi. Dalam penulisan Renstra Rekam Medis RSU
Bintang analisa lingkungan strategis dibagi dalam dua bahasan yakni analisis lingkungan
strategis wilayah serta analisis lingkungan stratesis organisasi. Kedua analisis tersebut
diuraikan secara paralel dalam wujud lingkungan internal dan eksternal sehingga dapat
diperoleh gambaran utuh mengenai pengaruh lingkungan strategis wilayah dan lingkungan
stategis. Organisasi terhadap kinerja Rumah Sakit Umum Bintang dalam mewujudkan visi
yang telah ditetapkan.
Pada pokok analisa ini mencakup peninjauan dan evaluasi atas masalah-masalah yang
dianggap sebagai kekuatan (strength), kelemahan (weaknees), peluang (opportunities) dan
ancaman (threats). Beberapa faktor peluang (oppertunity) dan ancaman (threat) dilingkungan
eksternal rumah sakit yang dapat diidetifikasi adalah :
a. Faktor Peluang (opportunity)
1. Meningkatnya kesadaran pasien untuk membawa kartu identitas dan buku kontrol
saat berobat.
2. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang cepat.
b. Faktor Ancaman ( T )
1 Permohonan peminjaman list pasien menjadi terganggu.

8
2 Pengembangan sistem informasi yang cukup mahal.
Beberapa faktor kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknees) dilingkungan internal
Rumah Sakit yang dapat diidentifikasi adalah.
a. Faktor kekuatan (O)
1 Tersedianya pelayanan rekam medis 24 jam.
2 Penggunaan kartu identitas pasien dan buku kontrol.
3 Tenaga rekam medis yang handal dan profesional dibidangnya.
4 Pendapatan rumah sakit yang bertambah.
b. Faktor kelemahan.
1 Alur pelngelolaan rekam medis yang belum tertata dengan baik.
2 Unit fungsional belum menampilkan kinerja yang optimal.
3 Jumlah sumber daya manusia rekam medis yang belum sesuai dengan beban kerja.
4 Sistem aplikasi komputer untuk pendaftaran pasien tidak tersedia.

9
BAB IV
KEY PERFORMANCE INDIKATOR DAN PROGRAM STRATEGIS
Setelah dilakukan penentuan sasaran strategis, maka pada bab ini akan dijelaskan
indikator (ukuran) kinerja kunci/utama dan target indikator kinerja yang hendak dicapai
,untuk mengetahui kemajuan pencapaian program perbaikan rekam medis RSU Bintang
dalam kurun waktu 5 tahun (20172021). Key Performance Indikator (KPI) dicapai melalui
program kerja strategis yang merupakan upaya kongkrit yang akan dilakukan untuk
mewujudkan sasaran strategis.
KPI merupakan suatu alat yang digunakan untuk melihat apakah kinerja rumah sakit
sudah sesuai atau belum dengan tujuan yang ditargetkan. KPI dapat menunjukan kemajuan
perwujudan sasaran strategis. Sebuah sasaran strategis bisa memiliki lebih dari satu KPI.
KPI dan targetnya akan digunakan untuk mengukur status kemajuan pencapaian sasaran
strategis , baik dari segi masukan (input), proses, maupun keluaran (output).

Sebagai penjabaran dari sasaran strategis yang pencapaian kemajuannya diukur


melalui KPI (Key Porfermence Indikator) maka, disusunlah program kerja strategis tahunan
rumah sakit yang akan dilaksanakan untuk mencapai masing masing sasaran strategis yang
telah ditetapkan dalam kurun waktu 5 tahun. KPI dan progran kerja strategis yang akan
dijalankan dalam kurun waktu 20182022 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

10
Tabel 4.1. KPI Rekam Medis

Judul Indikator Dokumen Rekam Medis Tersimpan Sesuai Dengan Standar RS


Demensi Mutu Safety Type Indicator Proses
Tujuan Terjaminnya tata kelola penyimpanan rekam medis yang bermutu dan
berstandar.
Definisi Standar penyimpanan rekam medis merupakan standar penyimpanan
Operasional rekam medis rumah sakit menggunakan sistem penomoran dalam proses
penyimpanan dokumen rekam medis pasien menggunakan sistem nomor
tengah.
Alasan/Implikasi/ Berdasarkan data kepuasan pelanggan RSU Bintang tahun 2016
Rasionalisasi diketahui bahwa waktu tunggu pasien rawat jalan dan rawat darurat lebih
dari 15 menit. Salah satu penyebabnya adalah lamanya proses pencarian
dokumen rekam medis di Instalasi Rekam Medis RSU Bintang. Hal ini
dikarenakan penyimpanan rekam medis menggunakan sistem hari bukan
nomor rekam medis. Sehinga pelayanannya masih jauh dari standar.
Formula Perbandingan jumlah dokumen rekam medis pasien saat mendapat
perawatan dengan jumlah dokumen rekam yang tersimpan.
Numerator Jumlah dokumen rekam medis pasien saat mendapat perawatan.
Denominator Jumlah dokumen rekam yang tersimpan.
Target 100%
Sampling Total Sampling
Kriteria Inklusi -
Kriteria Eksklusi -
Pencatatan Jumlah dokumen rekam medis yang masuk ke instalasi rekam medis.
Analisa dan Analisis dilakukan dan dilaporkan setiap tahunnya.
Pelaporan
Area Instalasi Rekam Medis
Penanggungjawab Kepala Bidang Penunjang Medis

11
TABEL 4.2. PROGRAM KERJA STRATEGIS

Target KPI
No Strategic Direction Strategic Initiative KPI Program Kegiatan
2018 2019 2020 2021 2022
1 Meningkatkan kualitas Penyimpanan 100% rekam medis Pengadaan Aplikasi 1 Melakukan pengadaan 30% 50% 70% 90% 100%
dokumen rekam yang masuk telah dan Pendukung
pengelolaan dokumen sistem aplikasi rekam
medis yang ada telah tertata dengan Penyimpanan
rekam medis RSU sesuai dengan standar sistem nomor Rekam Medis medis.
pelayana minimal tengah.
Bintang Klungkung. 2 Melakukan pengadaan
rumah sakit.
tracer dan rak
penyimpanan rekam
medis.

12
BAB V
PENUTUP
Rencana strategis (RENSTRA) Rumah Sakit Umum Bintang tahun 2017-2021 ini
disusun dengan pendekatan kombinasi Top down dan Bottom Up yang melibatkan
seluruh stakeholder terkait pengelolaan rekam medis serta dilengkapi dengan analisa dari
sudut pandang koorporat. Selain itu RENSTRA ini merupakan hasil pemikiran dari seluruh
staf rekam medis dan jajaran manajemen di Rumah Sakit Umum Bintang, sehingga
diharapkan dapat diimplementasikan dengan baik.
RENSTRA ini seharusnya dapat dijadikan pedoman bagi organisasi dan unit kerja
dilingkungan RSU Bintang dalam menjalankan dan mengembangkan usaha maupun dalam
menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan. Selain itu, RENSTRA juga akan membantu
Rumah Sakit untuk berkomunikasi dengan bekerjasama dengan para stakeholders seperti :
pemerintah, masyarakat, investor maupun lembaga keuangan.
Agar RENSTRA ini selalu relevan dengan perkembangan kondisi lingkungan bisnis
dan internal Rumah Sakit Umum Bintang, imlementasinya selayaknya diikuti dengan
pengendalian strategis. Pengendalian ini bertujuan untuk memonitor dan mengetahui asumsi
dan hasil analisa SWOT yang menjadi dasar penetapan sasaran dan strategi. Jika ada
penambahan diluar perkiraan semula, tidak tertutup kemungkianan dilakukan evaluasi
terhadap strategi sasaran, target kinerja dan program dalam hal ini sistem manajemen kinerja
direkomendasikan untuk diterapkan dalam memantau dan mengendalikan pelaksanaan
RENSTRA. Sistem Manajemen Kinerja (SMK) merupakan mekanisme yang membuat
berbagai tingkatan oeganisasi untuk merencanakan, memantau dan mengendalikan
pencapaian actual kinerja berbagai unit kerja. Sehingga bergerak searah menuju target-target
kinerja yang ditetapkan dalam RENSTRA. Manajemen puncak rumah sakit dapat
memutuskan dan bertindak dalam kontek dan ukuran yang sesuai dengan tuntutan situasi dan
kondisi. Kemauan melakukan perubahan, komitmen, konsistensi dan dukungan sumber daya
organisasi dalam menjalankan RENSTRA merupakan kata-kata kunci agar RENSTRA ini
dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi rumah sakit beserta unit-unit kerja.
Akhir kata, semua gambaran kondisi Rumah Sakit Umum Bintang dalam 5 tahun
mendatang yang dinyatakan dalam RENSTRA merupakan suatu kondisi yang diproyeksikan
akan terjadi berdasarkan asumsi-asumsi operasional dan finansial. Perubahan asumsi yang
cukup signifikan dapat mengakibatkan gambaran kondisi Rumah Sakit dan pencapaian
kinerja yang berbeda dari pemikiran semula.
Semoga upaya Manajem rekam medis untuk meningkatkan kualitas rekam medis
Rumah Sakit Umum Bintang tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 dapat lebih terarah dan
terukur. Dalam kaitan dengan pengukuran kinerja dan sebagai masukan dalam membuat
perencanaan selanjutnya. RENSTRA Rumah Sakit Umum Bintang 2017-2021 akan
dievaluasi pada pertengahan (2019) dan akhir periode 5 tahun (2021) sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

13
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2006. Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi I. Jakarta

Lubis, E., 2008. Pengaruh Karakteristik Individu dan Motivasi Intrinsik Terhadap Kinerja
Dokter dalam Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit
PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Tahun 2008, Medan: USU.

Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis

RSU Bintang, 2016. Laporan Kegiatan Tim PMKP RSU Bintang Tahun 2016. Semarapura

RSU Bintang, 2016. Profil RSU Bintang. Semarapura

Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

14

Anda mungkin juga menyukai