Anda di halaman 1dari 20

STUDI KASUS PASIEN

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA PASIEN ANAK DI KELUARGA


YANG JARANG BEROBAT DI FASILITAS KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN
PERIODE 29 JUNI 2015 11 JULI 2015

OLEH :
KELOMPOK 3
KHOIRUN NISSA ANDIRA
110.2010.145

Pembimbing:
DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada
Pasien Anak Di Keluarga Yang Jarang Berobat Di Fasilitas Kesehatan Dengan
Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Puskesmas Kecamatan Senen Periode 29 Juni
2015 11 Juli 2015 telah disetujui oleh pembimbing untuk di presentasikan dalam rangka
memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

Jakarta, Juli 2015

Pembimbing

DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes

KATA PENGANTAR
Assalamua`alaikum, Wr. Wb

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan terselesaikannya
Laporan Studi Kasus Pasien yang berjudul Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Pasien
Anak Di Keluarga Yang Jarang Berobat Di Fasilitas Kesehatan Dengan Pendekatan
Kedokteran Keluarga Di Puskesmas Kecamatan Senen Periode 29 Juni 2015 11 Juli 2015.
Tujuan penulis menyusun laporan ini adalah dalam rangka memenuhi tugas Kepaniteraan
Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Yarsi.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada :

1. DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, MKes, selaku dosen pembimbing
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga kelompok kami yang telah
membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat dan juga selaku dekan dan
staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.

2. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan juga staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

3. Rifda Wulansari, SP, M.Kes, selaku koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran


Keluarga dan staf pengajar Kepanitraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.

4. Dr. Dini Widianti, MKK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

5. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

6. Dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu


Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

7. Dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu


Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
8. Dr. Yusnita, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

9. Seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Senen yang telah
memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk kelancaran proses
penulisan laporan ini.

10. Seluruh Rekan Sejawat Fakultas Kedokteran YARSI yang telah bekerja sama
dalam menyusun laporan ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Studi
Kasus ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun sebagai
perbaikan. Kami mengharapkan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak
terkait.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, Juli 2015

Penulis

Identitas Pasien
Nama : An. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 8 bulan
Anak ke :2
Agama : Islam
Alamat : Kenari
Jenis Pembayaran : Umum
Tanggal Berobat : 2 Juli 2015

A. Anamnesa
Alloanamnesa dilakukan kepada ibu pasien pada tanggal 2 Juli 2015
Keluhan Utama : Demam tinggi mendadak sejak dua hari yang lalu.
Keluhan Tambahan : Batuk berdahak dan pilek sejak dua hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang diantar oleh ibunya untuk berobat ke Puskesmas Kecamatan Senen

dibagian MTBS dengan keluhan demam kurang lebih dua hari yang lalu sebelum datang

ke puskesmas. Demam yang dialami pasien dirasakan demam tinggi secara mendadak

setelah pasien bermain dengan kakaknya di luar rumah. Keluhan demam disertai batuk

berdahak dan pilek sejak dua hari sebelum datang ke puskesmas. Keluhan nyeri saat

menelan dan suara serak disangkal. Keluhan bintik kemerahan di kulit, mimisan dan gusi

berdarah disangkal. Fungsi anggota tubuh yang lain pada pasien masih baik tetapi tidak

terlalu kuat.
Keluhan dirasakan sejak kakak pasien juga mengalami batuk dan pilek. Namun dua

hari yang lalu kakak pasien sudah tidak mengalami keluhan tersebut, namun keluhan

tersebut sepertinya menular ke pasien. Ibu pasien mengatakan bahwa kakak pasien sering

jajan minuman es di pinggir jalan pada siang hari, kemudian pasien sering ikut mencicipi

jajanan tersebut. Ibu pasien mengatakan bahwa kakak pasien keluhannya berkurang saat

diberi obat warung. Namun pada pasien, keluhannya tidak berkurang walaupun sudah

diberikan obat warung. Ibu pasien datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Senen,
karena ibu pasien ingin pasien sembuh dari penyakitnya. Ibu pasien khawatir jika

penyakit yang diderita oleh pasien ini akan menjadi lebih parah.
Pasien pernah mengalami keluhan serupa, saat usia pasien 7 bulan. Namun, ibu

pasien tidak membawa pasien ke puskesmas, melainkan hanya memberikan obat warung

untuk megurangi keluhan pasien.


Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat alergi atopi, obat-obatan dan makanan disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Kakak pasien juga mengalami keluhan serupa beberapa hari sebelumnya. Riwayat
penyakit alergi, asma, tb paru dalam keluarga disangkal.
Riwayat Sosial Ekonomi:
Pasien merupakan anak kedua. Biaya hidup pasien diperoleh dari penghasilan

ayahnya yang bekerja sebagai pedagang dan ibunya. Setiap bulannya penghasilan

ayah pasien dengan total kurang lebih Rp 2.000.000. Jumlah tersebut dirasakan cukup

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti biaya sekolah dan kebutuhan rumah

tangga.
Riwayat Kebiasaan:
Pasien memiliki pola makan sehari tiga kali yaitu, pagi, siang dan sore hari.

Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak sulit makan makanan rumah dan juga

suka ikut mencicipi jajajnan kakaknya di pinggir jalan. Setiap hari pasien makan nasi,

sayur dan buah yang sudah dihaluskan. Kadang ibu pasien mencampur makanan

dengan daging, ayam dan ikan.

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


Morbiditas Ibu pasien ketika hamil tidak
kehamilan mengalami sakit yang berat
KEHAMILAN
Perawatan Ibu pasien rajin kontrol ke bidan ( lupa
antenatal berapa kalinya selama kehamilan )

Tempat kelahiran Puskesmas

Penolong Bidan
persalinan

Cara persalinan Spontan

KELAHIRAN Masa gestasi 38 minggu, dengan Ketuban Pecah


Dini

- berat lahir : 2900 gram

Keadaan bayi - panjang : 51 cm

- lingkar kepala: -

- langsung menangis

- kelainan (-)

Riwayat Imunisasi :

Riwayat Imunisasi

No
. Vaksin Dasar (Usia)
1 BCG 1 bulan
2 Hepatitis B 1 bulan 2 bulan 6 bulan
3 Polio 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
4 DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan
5 Campak Belum
6. HiB Belum
7 MMR Belum
8 Tifoid Belum
9 Hepatitis A Belum
10 Varisela Belum
Kesan: Imunisasi dasar sesuai dengan usia.
Imunisasi tambahan belum dilakukan.

Riwayat Perkembangan :
Tabel 1. Riwayat Perkembangan An. S

B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Tampak sakit
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Vital Sign :
- Tekanan darah : - mmHg
- Nadi : 120x / menit
- Pernapasan : 38x / menit,
- Suhu : 36,2oC
- Berat Badan : 7 kg (pada tanggal 2 Juli 2015)
4. Data Antopometri :
a. Tinggi badan : 71 cm
b. Berat badan : 7 kg
c. Status Gizi :
Gambar 1. Tinggi Badan Menurut Umur
Kesan : Tinggi Badan Normal
Gambar 2. Berat Badan Menurut Umur
Kesan : Gizi Baik

5. Status Generalis :
Kepala
- Bentuk : Normocephal
- Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut

- Mata
Occuli Dextra Occuli Sinistra
Palpebra superior Edema (-), Hematom Edema (-) Hematom
(-), Entropion (-) (-), Entropion (-)
Trikiasis (-) Trikiasis (-)
Konjungtiva tarsal Anemis (-), papil (-) Anemis (-), papil (-)
Kornea Jernih (+), Infiltrat Jernih (+), Infiltrat
(-) Sikatrik (-) (-) Sikatrik (-)
Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)
Pupil Bulat, Isokor, Bulat, Isokor,
Miosis, RCL (+), Miosis, RCL (+),
RCTL (+) RCTL (+)

- Telinga
Auricula Dextra Auricula Sinistra
Inspeksi Bentuk baik, tanda- Bentuk baik, tanda-
tanda radang (-), tanda radang (-),
liang telinga lapang, liang telinga lapang,
serumen (+) serumen (+)
Palpasi Nyeri tekan tragus Nyeri tekan tragus
(-), benjolan (-) (-), benjolan (-)

- Hidung
Dextra Sinistra
Inspeksi Bentuk normal, Bentuk normal,
sekret (+) sekret (+)
Palpasi Nyeri tekan (-), Nyeri tekan (-),
krepitasi (-) krepitasi (-)

- Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor,


hiperemis
Bagian Keterangan
Mukosa faring Hiperemis (+), edema (-), ulkus (-)
Tonsil Hiperemis (-),detritus (-), permukaan tidak rata, Ukuran

T1-T1
Gambar

Leher
Deviasi trakhea (-), pembesaran kelenjar tiroid dan KGB (-).

Thoraks :

a. Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat

Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 linea midclavicularis sinistra

Perkusi : Batas jantung normal

Auskultasi : Bunyi jantung I & II normal regular, gallop (-), murmur (-).

b. Paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri, pernapasan simetris
dalam keadaan statis dan dinamis.

Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan dan kiri.

Perkusi : Sonor dikedua hemitoraks.

Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-).

Abdomen

Inspeksi : Agak Cembung

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-) hepatospleenomegali (-)

Perkusi : Redup di ke 4 kuadran abdomen.

Auskultasi : Bising usus (+) normal.


Ekstremitas
- Superior : Akral hangat
Capilary Refill Time < 2 detik
Clubbing finger (-/-)
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
- Inferior : Akral hangat
Capilary Refill Time < 2 detik
Clubbing finger (-/-)
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
C. Pemeriksaan Penunjang
Menyarankan pemeriksaan laboratorium darah lengkap.

Berkas Keluarga
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala keluarga : Tn. A, usia 35 tahun
b. Identitas Pasangan : Ny. N, usia 28 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga :

Tabel 2. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

No Nama Kedudukan L/P Umu Pendidikan Pekerjaan Pasien Ket


r klinik
1 Tn. A KK L 35 SD Pedagang Tidak -
tahun
2 Ny. N Istri P 28 SD IRT Tidak -
tahun
No Nama Kedudukan L/P Umu Pendidikan Pekerjaan Pasien Ket
r klinik
3 An. L Anak P 12 - - Tidak -
tahun
4 An. S Anak L 8 Ya Infeksi
bulan Saluran
Pernapasan
Akut

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 3. Lingkungan Tempat Tinggal

Status kepemilikan rumah : Milik sendiri


Daerah perumahan : Padat penduduk
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 7 x 6 m2 An. S tinggal di rumah milik
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 4 orang
sendiri. Terdiri dari satu ruang
Luas halaman rumah : Tidak ada
Lantai rumah dari : Keramik tamu, satu ruang keluarga, dua
Dinding rumah dari : Tembok kamar tidur, satu kamar mandi
Jamban keluarga : Ada
dan satu dapur. Total penghuni
Tempat bermain : Tidak ada
Penerangan listrik : 450 watt di rumah tersebut sebanyak 4
Ketersediaan air bersih : Ada orang. Ventilasi udara dan
Tempat pembuangan sampah : Ada
pencahayaan cukup terdapat
dua jendela di bagian depan
rumah yang selalu dibuka
setiap pagi. Terdapat jamban
keluarga, tempat pembuangan
sampah dan air bersih tersedia
serta kondisi lingkungan yang
padat bersih.

b. Kepemilikan barang barang berharga


Keluarga ini memiliki :
- Satu buah motor
- Satu buah televisi
- Satu buah lemari es
- Satu buah kompor gas
- Satu buah kipas angin
- Dua buah Handphone
- Satu buah rice cooker
c. Denah rumah

Gambar 3. Denah Rumah Keluarga An. S

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


a. Jenis tempat berobat : Puskesmas
b. Balita : KMS (+)
c. Asuransi / Jaminan Kesehatan : Umum

4. Sarana Pelayanan Kesehatan


Tabel 4. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan


Cara mencapai Naik kendaraan pribadi Pasien jarang berobat ke
pusat pelayanan (motor) Puskesmas Kecamatan Senen
kesehatan karena pasien belum memiliki
Tarif pelayanan Umum
BPJS, jadi ibu pasien lebih sering
kesehatan
membeli obat warung terlebih
Kualitas pelayanan Menurut keluarga kualitas
dahulu jika sakit. Jarak yang
kesehatan pelayanan kesehatan yang
ditempuh ke Puskesmas tidak
didapat cukup memuaskan
terlalu jauh dari rumah. Pasien
merasa cukup puas dengan
pelayanan kesehatan yang ada di
Puskesmas.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan makan :
Pasien memiliki pola makan sehari tiga kali yaitu, pagi, siang dan sore
hari. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tidak sulit makan makanan rumah
dan juga suka ikut mencicipi jajanan kakaknya di pinggir jalan. Setiap hari
pasien makan nasi, sayur dan buah yang sudah dihaluskan. Kadang ibu pasien
mencampur makanan dengan daging, ayam dan ikan. Kebiasaan makan pasien
menjadi sedikit menurun semenjak sakit. Pasien menjadi rewel.
Pasien selalu dibiasakan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah
makan.
b. Menerapkan pola gizi seimbang :
Menu makan sehari-hari keluarga An. S yang biasa disajikan terdiri dari nasi,
ikan, telur, terkadang daging dan ayam, tahu, tempe. Konsumsi An. S yang
paling sering adalah sayur, buah, dan susu. Tetapi menurut keterangan dari
orang tua pasien, pasien tidak suka jika sayur yang dihaluskan dicampur
dengan ikan. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut:

Tabel 5. Food Recall Pola Makan An. S Selama Tiga Hari Terakhir
Tanggal Pagi Siang Malam
29 Juni 2015 Nasi dan sayur yang Nasi dan sayur yang Nasi dan ikan
dihaluskan. dihaluskan, buah yang yang dihaluskan.
dihaluskan.
30 Juni 2015 Buah yang dihaluskan Nasi dan ayam yang Nasi dan sayur
dan susu. dihaluskan. yang
dihaluskan.
1 Juli 2015 Nasi dan ayam yang Buah yang dihaluskan Nasi dan sayur
dihaluskan. dan susu. yang
dihaluskan.

Total Perhitungan Gizi Sehari An. S


Kebutuhan Energi dan zat Gizi:
Kebutuhan energi /kalori : 100 kalori/kg BBI
BBI : (umur/bulan : 2) + 4 = (8:2) + 4 = 8 kg
Kebutuhan kalori : 100 x 8 = 800 kal/hari
Kebutuhan Zat Gizi
Protein = (15% x Total Energi Harian) : 4 = (15% x 800 kal) : 4 gram
= 30 gram.
Lemak = (20% x Total Enegi Harian) : 9 = (20% x 800 kal ) : 9 gram
= 6 17,7 gram.
Karbohidrat = (65% x Total Eenergi Harian) : 4 gram = (65 % x 800
kal) : 4 gram = 130 gram

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Hubungan antara pasien dengan orang tua pasien dekat dan harmonis.
Orang tua pasien peduli tentang gizi pasien dan mengetahui bagaimana
mengolah makanan anaknya dengan baik. Sehingga pasien dapat mendapatkan
makanan yang bergizi, seperti buah, sayur, daging dan lain-lain. Ibu pasien
juga memperhatikan kebersihan dan kesehatan pasien dalam hal mencuci
tangan dan asupan makanan yang bersih yang dikelola sendiri di rumah.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :


Orangtua pasien belum memiliki asuransi kesehatan gratis seperti BPJS
sampai saat ini. Sehingga, jika pasien sakit, ibu pasien akan terlebih dahulu
membeli obat warung untuk menghilangkan keluhan pasien. Namun, jika
keluhan pasien tidak kunjung reda, maka kemudian ibu pasien akan membawa
pasien ke Puskesmas.
Kakak pasien memiliki kebiasaan jajan di luar seperti es yang ada
dipinggir jalan. Yang kemudian, pasien akan ikut mencicipi jajanan yang
dibeli oleh kakaknya tersebut.

B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah the nuclear family yang terdiri dari Tn. A sebagai
kepala keluarga, Ny. N sebagai istri, anak pertama An. L, dan anak kedua An. S.
2. Tahapan siklus keluarga :
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1985) dan Friedman (1998), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap
keluarga dengan anak usia sekolah.
3. Family map
Gambar 4.Family Map Keluarga An. S
4. Dinamika Keluarga
Komunikasi antar keluarga baik keduaorangtua kepada anaknya, suami kepada
istri, dan juga sebaliknya berjalan dengan baik dan harmonis.
5. Fungsi Keluarga
Dalam aspek biologis keluarga ini tercukupi, dengan pasangan suami istri
yang sudah dikaruniai dua orang anak. Dalam aspek ekonomi keluarga ini tercukupi
dengan penghasilan kepala keluarga. Dalam aspek sosial, keluarga ini berinteraksi
sosial antara di dalam dan di luar rumah berjalan baik dan harmonis. Dalam aspek
budaya, keluarga ini menganut kebudayaan rakyat Indonesia yang tinggal di Jakarta
pada umumnya. Dalam aspek fungsional, masing masing anggota keluarga sudah
menjalani fungsi dan tugasnya sesuai kewajibannya.

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga


Pasien adalah anak kedua dari pasangan Tn. A dan Ny. N, yang dibesarkan di
lingkungan tempat tinggal yang tergolong padat penduduk. Pasien tinggal di sebuah
rumah yang tidak terlalu besar dan padat penduduk.
Orangtua pasien belum memiliki asuransi kesehatan gratis seperti BPJS
sampai saat ini. Sehingga, jika pasien sakit, ibu pasien akan terlebih dahulu membeli
obat warung untuk menghilangkan keluhan pasien.
Kakak pasien memiliki kebiasaan jajan di luar seperti es yang ada dipinggir
jalan. Yang kemudian, pasien akan ikut mencicipi jajanan yang dibeli oleh kakaknya
tersebut.
Aktivitas pasien saat sekarang ini menjadi berkurang karena pasien tidak
mampu melakukan aktivitas seperti biasa yang dilakukan pasien.

D. Diagnosis Holistik
a. Aspek personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi individu
mengenai penyakitnya)

Ibu pasien datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Senen, karena ibu pasien ingin
pasien sembuh dari penyakitnya. Orang tua pasien khawatir penyakit yang diderita
oleh pasien ini akan menjadi lebih parah. Orang tua pasien menganggap keluhan yang
dialami pasien dapat diatasi dengan pemberian obat warung seperti kakaknya.

b. Aspek klinik : (diagnosis kerja dan dasar diagnosis)


Diagnosis kerja : Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada anak
Dasar diagnosis : Dari anamnesis riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
dahulu, pemeriksaan fisik
c. Aspek risiko internal (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien):
Pola Makan
Pola makan pasien teratur sebanyak tiga kali sehari dengan macam macam
menu pada setiap harinya, tetapi menurut keterangan dari orang tua pasien,
pasien tidak suka jika sayur yang dihaluskan dicampur dengan ikan.
Kebiasaan
Kakak pasien suka sekali jajan jajanan es dipinggir jalan, sehingga pasien juga
turut serta mencicipi jajanan es tersebut. Aktivitas pasien saat ini belum
bersekolah.

d. Aspek psikososial keluarga (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah) :


Pada faktor keluarga yang berpengaruh terhadap kesehatan pasien adalah
orang tua pasien. Jika pasien sakit, yang lebih dahulu dilakukan untuk menghilangkan
keluhan pasien adalah dengan memberikan obat warung.

e. Aspek fungsional ( tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari- hari ):


Kebiasaan makan pasien menjadi sedikit menurun semenjak sakit. Pasien
menjadi rewel. Fungsi anggota tubuh yang lain pada pasien masih baik tetapi tidak
terlalu kuat.

E. Rencana Pelaksanaan(sesuai dengan kelima aspek diatas)


Tabel 7. Rencana Pelaksanaan

Sasara
Aspek Kegiatan Waktu Hasil yang Diharapkan
n
Menjelaskan mengenai Mengurangi kecemasan.
penyakit yang diderita
pasien, bahwa Infeksi
Saluran Pernapasan Saat pasien
Orang
Aspek Akut adalah penyakit berobat ke
tua
Personal yang dapat Puskesmas
pasien
disembuhkan.
Menjelaskan tentang
status gizi pasien yaitu
normal seusianya.
Aspek Memberikan obat Pasien Saat Mangurangi
Klinis berupa : berobat ke keluhan pasien
Antipiretik : puskesmas Menyembuhkan
Paracetamol sirup 3x1 penyakit pasien
cth
Ekspektoran :
Ambroxol sirup 3x1
cth
Menganjurkan untuk Keluarga dapat
tidak mengkonsumsi mengawasi pasien
jajanan di pinggir agar tidak jajan
jalan. Saat sembarangan.
Memotivasi ibu untuk berobat ke
dapat memberikan puskesmas Orang tua dapat
Aspek memperhatikan gizi
menu-menu makanan Pasien dan saat
internal seimbang pada anak.
yang menarik, kunjungan
bervariasi dan lebih kerumah
bergizi sesuai degan pasien
kebutuhan kalori anak
perhari sesuai dengan
usia.
Menjelaskan kepada Dapat memahami terapi
orang tua pasien Saat yang diberikan bertujuan
tentang terapi yang kunjungan untuk mengurangi
Aspek diberikan. Orang keluhan.
ke rumah
Keluarga Menginformasikan tua Dapat memahami manfaat
pasien
kepada ibu meengenai pasien apa saja yang didapat jika
keuntungan- menggunakan asuransi
keuntungan jika BPJS.
menggunakan asuransi
BPJS.
Menyarankan agar Saat Agar pasien tidak
pasien beristirahat Pasien berobat ke terlalu banyak
Aspek
selama sakit dan puskesmas bermain dan dapat
fungsiona
orang dan saat menjaga tubuh dari
l
tua kunjungan infeksi tambahan.
ke rumah

F. Prognosis
1. Ad vitam : Ad bonam
2. Ad sanationam : Ad bonam
3. Ad functionam : Ad bonam

Anda mungkin juga menyukai