Makalah 2
Makalah 2
Oleh Kelompok
Segala puji dan syukur Kami ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
kesempatan dan kesehatan kepada Kami sehingga dapat menyelesaikan makalah tentangBiota
Laut Kelompok Thalophyta (Alga) yang merupakan salah satu tugas yang diberikan kepada
mahasiswa untuk melengkapi penilaian dalam mengikuti mata kuliah Biologi Laut semester
ganjil 2016-2017
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Bony Irawan, S.Pd., M, Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Biologi Laut, atas bimbingan dan materi yang telah diberikan kepada
Kami dalam kegiatan pekuliahan.
Andai kata dalam penyusunan makalah tentang Biota Laut Kelompok Thalophyta
(Alga) terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar dapat memperbaiki penulisan dimasa yang akan datang.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................................. i
Daftar Isi ......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
2.1 Keragaman Alga .................................................................................................................... 2
2.2 Suksesi Alga .......................................................................................................................... 6
2.3 Ekosistem Alga ..................................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 8
Daftar Pustaka ................................................................................................................................ iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Lingkungan laut Indonesia dengan berbagai macam habitat yang ada di dalamnya
tersebar luas di antara dua wilayah laut, wilayah paparan dan wilayah laut dalam. Terdapatnya
dua paparan luas di bagian barat dan bagian timur Indonesia yang dipisahkan oleh laut yang
dalam memberikan gambaran akan terdapatnya berbagai ragam jenis biota dan habitat. Salah
satu dari biota laut ini adalah alga.
Tumbuhan alga merupakan tumbuhan tahun yang hidup di air, baik air tawar maupun air
laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Tubuh alga
menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, terdapat zat-zat warna derivat klorofil yaitu
klorofil a, b atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat klorofil terdapat pula zat-zat warna lain
yang justru kadang-kadang lebih inenonjol dan menyebabkan ketompok-kelompok ganggang
tertentu diberi nama menurut warna tadi. Zat-zat warna tersebut berupa fikosianin (berwama
biru), fikosantin (berwarna pirang), fikoeritrin ( merah). Disamping itu juga diternukan zat-zat
warna santofli dan karoten.
Di dalam ekosistem alga ini berperan sebagai produsen. Berperan sebagai produsen
karena alga bisa melakukan fotosintesis. Alga juga memerlukan sinar matahari dalam melakukan
fotosintesisnya.
1.3 Tujuan
a. Mengetahui apa itu Alga
b. Mengetahui apa saja jenis-jenis alga
c. Mengetahui bagaimana ekosistem alga
d. Mengetahui bagaimana suksesi alga
1
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam lautan terdapat bermacam-macam mahluk hidup baik berupa tumbuhan air
maupun hewan air. Salah satu mahluk hidup yang tumbuh dan berkembang di laut adalah alga.
Istilah alga pertama kali diperkenalkan oleh Linnaeus pada tahun 1754. Berdasarkan pigmennya,
alga dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
Phylum Phaeophyta hampir semua anggotanya adalah multiseluler dan sebagian besar
habitatnya di laut. Hanya beberapa jenis saja yang hidup di perairan tawar. Pigmen yang paling
dominan pada Phaeophyta adalah fukosantin atau warna cokelat. Struktur tubuh Phaeophyta
mirip dengan tumbuhan tinggi karena terdapat struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun.
Perkembangbiakan Phaeophyta dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual,
Phaeophyta berkembang biak dengan membentuk zoospora. Untuk perkembangbiakan secara
seksualnya, Phaeophyta menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Pigmen domain adalah
Fikosantin. Contohnya : Turbinaria, sargassum, Fucus
2
Alga cokelat umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu agak dingin dan
sedang. Hanya ada beberapa jenis alga cokelat yang hidup di air tawar. Di daerah subtropis, alga
cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah literal sampai sublitoral. Di daerah tropis, alga
cokelat bisaanya hidup di kedalaman 220 meter pada air yang jernih.
Terdapat 3000 spesies alga merah (divisi Rhodophyta) ditemukan di laut. Warna merah
dihasilkan oleh pigmen merah yang dominan yaitu fikoeritrin. Memiliki dinding sel selulosa dan
sangat peka terhadap cahaya. Pigmen merah mampu menyerap cahaya biru dan ungu.
Kebanyakan ditemui di air dalam dan berfilamen dengan ketebalan, lebar aturan filamen yang
berbeda. Contohnya :Porphyra, Euchema,Gelidium
Ciri-ciri alga merah adalah Talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Banyak
alga merah yang tubuhnya dilapisi kalsium karbonat, tidak memiliki flagela,Dinding sel terdiri
dari komponen yang berlapis-lapis, Dinding sel sebelah dalam tersusun dari mikrofibril,
sedangkan sisi luar tersusun dari lendir,Komponen kimia mikroribril terutama adalah xilan,
sedangkan komponen kimia dinding mikrofibril luarnya adalah manan. Cara hidup Alga merah
umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang heterotrof, yaitu yang tidak memiliki
kromatofora dan biasanya bersifat parasit pada alga lain,habitat Alga merah umumnya hidup di
laut yang dalam, lebih dalam daripada tempat hidup alga cokelat.Sepertiga alga merah hidup di
perairan tawar dan ada juga yang hidup di tanah.Biasanya organisme ini merupakan penyusun
terumbu karang laut dalam.Alga merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur,
baik di lautan maupun di perairan tawar.
Alga merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada tempat hidup alga
cokelat. Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui, hidup di perairan tawar dan ada juga
yang hidup di tanah. Bisaanya organisme ini merupakan penyusun terumbu karang laut dalam.
Alga merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik di lautan maupun di
perairan tawar
3
c. Alga Hijau (Chlorophyta)
Hanya kira-kira 10% dari 7000 spesies alga hijau (Divisi Chlorophyta) ditemukan dilaut,
selebihnya diair tawar. Dikenali dengan warna hijau rumput yang dihasilkan adanya klorofil a
dan b yang lebih dominan dibanding pigmen lain. Pigmen-pigmen terdapat dalam plastid dan
sangat tahan terhadap cahaya panas. Dinding sel lapisan luar terbentuk dari bahan pektin
sedangkan lapisan dalam dari selulosa. Contohnya : Ulva, Chlorella, Halimeda dan Spirulina.
Halimeda terdiri dari 18 jenis, marga alga ini berkapur menjadi salah satu penyumbang
kapur air laut. Halimeda terdiri atas rantai cabang dari potongan tipis berbentuk kipas. Potongan-
potongan ini berkapur, masing-masing 2 cm tengahnya. Yang terbesar dihubungkan satu dengan
yang lainnya oleh sendi-sendi tak berkapur. Mereka berada di bawah air surut rata-rata pada
pasang surut bulan setengah, pada pantai berbatu dan paparan terumbu, tetapi potongan-
potongannya dapat tersapu ke bagian atas pantai setelah terjadi badai (Anggadireja,2006).
Genus Halimeda dicirikan dengan karakteristik talus coenocytic, genus ini
berkembang baik di terumbu karang bersubstra keras. Talus Halimeda banyak mengandung
kapur dan membentuk koloni-koloni atau berkelompok dan mempunyai alat perekat berupa
rhizoid dan bersegmen (Barton 1928). Pada umumnya Halimeda mempunyai bentuk
percabangan yang hampir sama yaitu dichotomous dan trichotomous, bentuk segmen yang
silindris dan garis permukaan utrikel yang hampir sama yaitu heksagonal dan polygonal.
Chrysophyta memiliki warna kuning keemasan. Ganggang Keemasan ini ada yang bersel
satu (uniselluler) dan bersel banyak (multiselluler). Ganggang Keemasan Memiliki klorofil a dan
b serta pigmen dominan keemasan (karotin) dan fukosantin. Ganggang Keemasan dapat dijumpai
hidup di air tawar maupun air laut. Chrysophyta ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni.
Chrysophyta dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan
Bacillariophyceae.
4
Xanthophyceae
Chrysophyceae
5
Bacillariophyceae (Diatomae atau diatom)
Bacillariophyceae (Yunani, bacillus = batang kecil, phykos = alga) adalah alga uniseluler,
berwarna kuning kecokelatan, dan memiliki dinding sel yang unik seperti gelas dan campuran
bahan organik dan silika. Bacillariophyceae dikenal sebagai alga kersik. Dinding sel diatom
terdiri atas dua bagian yang saling tumpang tindih seperti kotak (hipoteka) dengan tutupnya
(epiteka). Pada hipoteka dan epiteka terdapat pori-pori sebagai tempat pertukaran zat dan gas
antara sel dengan lingkungannya. Bentuk dinding sel (cangkang) dan pori-porinya merupakan
ciri yang digunakan sebagai dasar klasifikasi diatom. Diatom menyimpan cadangan makanan
dalam bentuk polimer glukosa laminarin dan minyak.
Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi
pada suatu komunitas atau ekosistem dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas
atau ekosistem baru yang berbeda dengan yang semula.
6
menjajah daerah baru. Mereka juga sering disebut spesies pelopor. Salah satu dari spesies
pelopor awal ini ialah alga.
Alga memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat melakukan
fotosintesis. Selain itu juga memiliki pigmen pigmen tambahan lain yang dominan. Alga
memiliki ukuran yang beraneka ragam ada yang mikroskopis, bersel satu, berbentuk benang atau
pita , atau bersel banyak berbentuk lembaran. Dalam perairan ganggang merupakan penyusun
vitoplankton yang biasanya melayang layang didalam air, tetapi juga dapat hidup melekat
didasar perairan disebut neustonik alga ini hidup di laut, bentuk tubuh seperti rumput sehingga
disebut dengan rumput laut. Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran. Warna merah karena
mengandung pigmen fikoeritrin. Alga merah mempunyai pigmen yang disebut fikobilin yang
terdiri dari fokoeritrin (merah) dan fikosianin (biru). Hal ini memungkinkan alga yang hidup di
bawah permukaan laut menyerap gelombang cahaya yang tidak dapat diserap oleh klorofil.
Kemudian pigmen alaga ini menyampaikan energi matahari ke molekul klorofil.
Algae berperan sebagai produsen dalam ekosistem. berbagai jenis algae yang hidup bebas
di air terutama tubuhnya yang bersel satu dan dapat berperan aktif merupakan penyusun
fitoplankton. sebagaian besar fitoplankton adalah anggota algae hijau, pigmen klorofil yang
dimilikinya efektif melakukan fotosintesis.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tumbuhan talus (Thalophyta) merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum
bisa dibedakan antara akar, batang dan daun. Salah satu dari thalophyta ini adalah alga. Alga
banyak dijumpa hampir diseluruh perairan pantai Indonesia, terutama dipantai yang mempunyai
rataan terumbu karang. Didalam perairan rumput laut menempati posisi sebagai produsen primer
yang menyokong kehidupan biota lain pada tropik level yang lebih tinggi.
Berdasarkan pigmen penyusunnya alga ini dibedakan menjadi empat, yaitu alga coklat,
alga merah, alga hijau, dan alga keemasan. Dalam ekosistem alga merupakan produsen.
Dikatakan sebagai produsen karena alga ini bisa melakukan fotosintesis dan menghasilkan
makanan sendiri. Alga di dalam rantai makanan terletak di tropic terendah.
8
Daftar Pustaka
sherly. http://sherlyintanamalia.blogspot.co.id/2012/04/interaksi-terumbu-karang-dengan-
biota.html Diakses 25 0ktober 2016
iii