Review
STUDI KIMIA DAN FARMAKOLOGI TANAMAN KUNYIT (Curcuma longa L) SEBAGAI
TUMBUHAN OBAT SERBAGUNA
Partomuan Simanjuntak
Laboratorium Kimia Bahan Alam, Puslit Bioteknologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jl. Raya Bogor Km 46 Cibinong 16911
E-mail : partomsimanjtk@yahoo.com
Abstract
Some reports indicated a great variety of pharmacological activities of kunyit, Curcuma longa
L. which exhibit anti-inflamatory, anti virus, anti bacteria, antioxidant, nematocidal activities, etc.
Curcuminoids are major compounds in Curcuma longa L responsible for the biological activity. This
paper compiles an overview of those pharmacological activities and chemical compositions of the kunyit,
Curcuma longa establishing its importance in health.
Keywords: chemistry, pharmacology, Curcuma longa L, medicinal plants
Abstrak
Beberapa literatur mempublikasikan sejumlah besar aktivitas farmakologi kunyit, Curcuma
longa L. yang menunjukkan efek anti peradangan, anti virus, anti bakteri, antioksidan, aktivitas
nematosida dan lainnya. Kurkumin adalah komponen utama dalam kunyit yang bertanggungjawab atas
aktivitas biologis tersebut. Tulisan ini menyusun telaah atas aktivitas farmakologi, kandungan senyawa
kimia dan memperlihatkan pentingnya kunyit, Curcuma longa tersebut dalam kesehatan.
Kata kunci: kimia, farmakologi, Curcuma longa L, tumbuhan obat
103
Partomuan Simanjuntak
HO OH
O O
R1 R2 R1=R2=OCH3 (6)
R1=H; R2=OCH3 (7)
R1=R2=H (8)
HO OH
OH O O
H3CO OCH3
(9)
HO OH
Gambar 1. Struktur kimia kurkumin dan turunannya hasil isolasi dari kunyit,
Curcuma longa L.
O
O
O O
O O
H O O
(13) (14)
(10) (12)
(11)
OH
H H H
O O O
HO O
OH H H
OH HO HO
(17) (18) (19)
(15)
(16)
H
H H H
O
O
O
HO H O
HO H OH OH
(20) (21) (22) CHO OH
(23)
OH (24)
H
O
O HO OH
OMe OH
(25) (27)
(26)
Gambar 2. Struktur kimia seskuiterpen dan turunannya hasil isolasi dari kunyit,
Curcuma longa L.
104
STUDI KIMIA DAN FARMAKOLOGI
105
Partomuan Simanjuntak
Fraksi lain dari ekstrak alkohol, juga efektif (10 menginduksi GOT sampai 53% dan GPT
- 200 g/ml), tetapi penghambatannya tidak sampai 20% terhadap kontrol. Induksi D-
sama bila menggunakan turmerik secara galaktosamin yang meningkatkan GPT
langsung yang mempunyai daya hambat dikurangi sampai 44% terhadap kontrol.21
pertumbuhan bakteri S. Aureus sebesar 2,5 - 50
g/ml.15 3. Empedu
Rampasad dan Sirsi (1957)22 meneliti
f. Aktivitas Antivenom efek natrium kurkuminat pada sekresi empedu
Fraksi C. longa yang mengandung ar- dari saluran empedu terkanulasi pada anjing
turmeron ternyata juga mampu menetralkan yang telah dibius. Hasilnya natrium kurkuminat
aktivitas hemoragik hemaorrhagic dan efek menyebabkan penyembuhan sampai 100% pada
mematikan gigitan ular terhadap mencit. Dalam pemberian 25 mg/kg secara intra vena.22
penelitian ini ar-turmeron mampu
menghilangkan aktivitas hemoragik venom 4. Studi farmakokinetik
Bothrops dan sekitar 70% efek mematikan Percobaan menggunakan tikus yang
venom Crotalius.16 diberi kurkumin secara oral telah dilakukan oleh
Wahlstrom dan Blennow (1978)23. Penelitian
g. Aktivitas Anti-HIV menunjukkan bahwa senyawa tersebut pada
Mazumber dkk (1995)17 dosis 1-5 g/kg yang diberikan pada tikus, jelas
memperlihatkan bahwa kurkumin memiliki tidak menimbulkan efek merugikan apapun dan
aktivitas antivirus dengan menghambat HIV-1 sekitar 75% dikeluarkan lewat feses dan hasil
integrase dengan IC50 = 40 M dan disarankan ini juga terlihat pada urin. Kurkumin juga
agar senyawa turunan kurkumin juga dapat mampu dieliminasi dari darah setelah
dikembangkan sebagai obat anti AIDS. Data pemberian secara intravena dan dengan cepat
menunjukkan bahwa kurkumin dapat dimetabolisme dalam sirkulasi dan dibuang. 23
menghambat replikasi protein HIV-1
integrase.17 Eigner dan Scholz (1999) 5. Studi klinis
melaporkan bahwa kurkumin mempunyai Literatur juga memperlihatkan bahwa
aktivitas sebagai anti HIV-1 dan HIV-2 dan pemberian serbuk C. longa pada beberapa
telah mengajukan paten.18 pasien berpenyakit pernafasan dapat
memberikan hasil yang lebih baik. Peneliti
h. Anti tumor lainnya melaporkan pemberian kurkumin 120
Huang dkk. (1988)19 meneliti pengaruh mg/hari secara oral selama 7 hari pada 18 pasien
kurkumin, asam klorogenat, asam kafeat dan penderita arthritis reumatik dan menunjukkan
asam ferulat terhadap promosi tumor pada kulit perkembangan penyembuhan yang nyata pada
tikus yang diperlakukan dengan 12-o- pasien.24
tetradekanoil-13-asetat (TPA). Pengamatan
menunjukkan bahwa semua senyawa tersebut B. KESIMPULAN
dapat menghambat epidermal ornitin Berdasarkan literatur yang telah
dekarbosilase (ODC) dan sintesis DNA ditelaah di atas diperoleh bahwa kurkumin
epidermal, namun kurkumin yang paling mempunyai aktivitas farmakologi yang kuat
efisien.19 serta bervariasi dan mempunyai efek samping
i. Penyakit yang berhubungan dengan yang sangat rendah.
hepatoprotektor C. DAFTAR PUSTAKA
1. Lambung 1. Kurup, P.N.V., 1977. Studies on
Serbuk C. longa dilaporkan mampu traditional Indian medicine, Handbook
meningkatkan kandungan mucin pada cairan of Med. Plants vol. 1, Central Council
lambung kelinci yang berguna untuk for Research in Indian Medicine and
melindungi lapisan mukosa lambung terhadap Homoephaty, p.1-10
iritasi. Bhatia dkk menunjukkan aktivitas
protektif Curcuma terhadap perlukaan lambung 2. Porkert, M., 1978. Pharmacology of
yang diinduksi histamin. Hasil penelitian traditional medicine plant in China,
menunjukkan bahwa batas pemberian secara Pharmacologie 1 (1), p.23-8
oral adalah 100 mg/kg berat badan per hari
selama 6 hari.20 3. Srinivasan, K. R., 1953. Composition
of Curcuma longa, J. Pharm.
2. Hati
Pharmacol. 5, p. 448
Kiso dkk. (1983)21 dengan memantau
4. Park, S.Y., and Kim, D. 2002.
GOT dan GPT dalam hepatosit tikus yang
Discovery of natural prducts from
dikultur dan diperoleh kurkumin 1 mg/1 ml
Curcuma longa that protect cells from
yang dapat menghilangkan CCl4 dan
106
STUDI KIMIA DAN FARMAKOLOGI
beta-amyloid insult: A drug discovery 14. Chopra, G. N., Gupta, J.C., Chopra, G.
effect against Alzheimers disease, J. S., 1941. Pharmacological action of the
Nat. Prod. 65 (9), p. 27-30 essential oil of Curcuma longa, Indian
J. Med. Res. 29, p. 769 72
5. Ohshiro, M., Kuroyanagi, M. and
Ueno, A., 1990. Structures of 15. Bhavani, S., Murthy, S. 1979. Effect of
sesquiterpenes from Curcuma longa, turmeric (Curcuma longai) fractions in
Phytochem. 29 (7), p. 2201-5 the growth of some intestinal and
pathogenic bacteria in vitro, Indian J.
6. Mukophadhyay A., Basu, N., Ghatak, Exp. Biol. 17, p. 1363 66
N, and Gujral, P. K. 1982. Anti-
inflamantory and irritant activities of 16. Ferreira, L.A.F., Henriques, O.B.,
curcumin analogues I rats. Agents and Andreoni, A.A.S., Vital, G. R. F.,
Actions 12, p. 508-12. Campos, M.M.C., Habermehl, G.G.,
and Moraes, V/.L.G. 1982. Antivenom
7. Arora, R. B., Basu, ., Kapoor, V., and and biological effects of ar-turmerone
Jain, A.P. 1971. Anti-inflamantory isolated from Curcuma longa
studies on Curcuma longa (Turmeric), (Zingeberaceae). Toxicon 30, p. 1211
Indian J. Med. Res. 59, p.1289 95 1218
107