HIPERTENSI
Disusun Oleh :
Kelas :
2 Reguler A
JURUSAN KEPERAWATAN
HIPERTENSI
Waktu : 40 menit
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Gejala-gejala hipertensi
4. Pencegahan hipertensi
5. Perawatan hipertensi
6. Akibat hipertensi tidak di obati
D. Strategi Pelaksanaan
Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari Minggu, 11 Desember 2016 pada pukul 09.00
WIB.
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
2. Lembar Balik
G. Susunan Acara
d. Pencegahan hipertensi
e. Perawatan hipertensi
2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya dan
mengungkapkan pendapat
3. Memberikan penguatan
4. Menjawab pertanyaan
H. Setting Tempat
A A = Penyaji
B = Warga
B
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Pertanyaan
2. Evaluasi Struktur
3. Evaluasi Persiapan
a. Warga bersedia dilaksanakan di Balai Warga sesuai dengan kontrak waktu yang
ditentukan.
5. Evaluasi Mahasiswa
6. Evaluasi Hasil
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai
oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah, terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkannya. Tubuh akan bereaksi lapar, yang mengakibatkan jantung harus bekerja
lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila kondisi tersebut berlangsung lama
dan menetap, timbulah gejala yang disebut sebagai penyakit tekanan darah tinggi.
Gangguan pada sistem pembuluh darah yang ditandai dengan meningkatnya pembuluh
darah yang melebihi normal (> 160/90 mmHg).
B. Penyebab Hipertensi
1. Stenosis arteri ginjal
Penyempitan arteri yang memasuki darah ke ginjal menyebabkan tekanan darah
menjadi tinggi.
2. Gagal ginjal
Tekanan darah yang tinggi disebabkan oleh kegagalan ginjal dalam mengatur jumlah
garam dan air dalam tubuh.
3. Kelebihan noradrenalin
Adrenalin dapat meningkatkan denyut jantung. Selain itu, medula juga menghasilkan
hormon noradrenalin yang juga menyebabkan kontraksi otot arteri dan meningkatkan
tekanan darah.
4. Sindroma cushing dan aldosteronisme
Terlalu banyak kortisol (hormon stress) dapat memicu suatu kondisi yang dikenal
sebagai sindroma cushing. Sindroma chusing mengakibatkan pertambahan berat
badan yang amat cepat, tekanan darah tinggi dan kadang-kadang memicu diabetes.
5. Stress
Stress dapat meningkatkan tekanan darah dalam jangka waktu pendek dengan cara
mengaktifkan bagian otak dan sistem saraf yang biasanya mengendalikan tekanan
darah secara otomatis.
6. Alkohol
Pada umumnya, orang yang menderita hipertensi harus membatasi konsumsi alkohol.
Batas yang masih aman mungkin berkisar 2 unit sehari. Namun, akan lebih baik bila
penderita hipertensi tidak mengonsusmsi alkohol sama sekali.
7. Lemak dan garam
Kandungan garam yang kita konsumsi sehari-hari sebaiknya tidak lebih dari 6 gram
per hari. Semakin tua usia seseorang, tekanan darahnya akan semakin meningkat pula.
Hal ini menyebabkan resiko terkena stroke menjadi lebih besar.
8. Pola makan
Makanan utama yang dapat menyebabkan terjadinya darah tinggi adalah makanan
yang mengandung tinggi kalori, lemak, garam, kolesterol dan karbohidrat.
9. Merokok
Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok
dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu,
kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi,
merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-penyakit
yang berkaitan dengan jantung dan darah.
10. Kegemukan
Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki
kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
11. Faktor keturunan
Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi,
maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik
menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik
daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti
gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
12. Kurang olahraga
Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh
meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi namun jangan
melakukan olahraga yang berat jika menderita tekanan darah tinggi.
C. Tanda dan Gejala Hipertensi
2. Sakit kepala
3. Mudah marah
4. Jantung berdebar
5. Gangguan tidur
6. Kelelahan/lemas
7. Mimisan
1. Mengurangi asupan garam dengan cara memasak tanpa garam, menghindari makanan
yang diasinkan, tidak menambah garam waktu makan.
2. Kurangi makanan berlemak seperti daging, jeroan, alpukat, durian, hati, otak.
3. Olahraga yang teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang; bermanfaat
untuk meningkatkan kekuatan otot tubuh, membakar lemak tubuh, mempertahankan
berat badan yang ideal, memperlancar peredaran darah, dan menurunkan stress
5. Tidur teratur
6. Hindari stress
2. Modifikasi gaya hidup dapat dilakukan dengan membatasi asupan garam tidak lebih
dari (6 gram/hari).
5. Olahraga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging,
bersepeda selama 20-25 me nit dengan frekuensi 3-5 x per minggu. Beristirahat cukup
(6-8 jam) dan mengendalikan stress.
7. Makan makanan sehat yang di anjurkan penderita hipertensi. Beras, kentang, ubi,
terigu, gula pasir. Kacang-kacangan dan hasilnya seperti kacang hijau, kacang merah,
kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom. Minyak goreng, margarine
tanpa garam. Sayuran dan buah-buahan tawar. Bumbu-bumbu seperti bawang merah,
bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos, lombok, salam, sere, cukak.
1. Penyakit jantung
c. Cepat lelah
2. Gangguan ginjal
c. Gagal ginjal
3. Stroke
b. Perdarahan
4. Kematian
Sumber :
Dalimartha, S, dkk. 2008. Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.
Gunawan, L. 2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: KANISIUS.
Vitahealth. 2006. HIPERTENSI. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Betz, Cecily. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Jakarta: EGC http://
penyakit.penyakit.blogspot.com /2008/11/hipertensi.html.