Anda di halaman 1dari 15

JURNAL REVIEW

“EFFECT OF EXTRACORPOREAL SHOCK WAVE


THERAPY (ESWT) ON POST BURN SCARS”

Kelompok 9
Aisha Rizka Rahmawati
Firgiawan Hapidin
Liani Indri Maryati
Zhafira Nabila DC
◦ Judul : ◦ Penulis :
Effect of Extracorporeal Mahmoud S Zaghloul ,
Shock Wave Therapy on Mohammed M Khalaf , Wael N
Post Burn Scars Thabet , Haidy N Asham

◦ Negara : Kairo, Mesir


◦ Tahun : 2016
◦ Tujuan :
untuk menyelidiki efek Extracorporeal Shock Wave
Therapy (ESWT) pada bekas pasca luka bakar

◦ Metode : Experimental
Sampel

40 pasien yang mengalami scar contracture yang menyebabkan


keterbatasan fungsional atau bekas luka hipertrofik di berbagai
area tubuh akibat luka bakar, rentang usia 20 - 45 tahun dibagi
menjadi 2 grup :
◦ Grup A : kelompok studi
◦ Grup B : kelompok kontrol
Kriteria sample
Kriteria inklusi Kriteria eksklusi

• Berusia 20-45 tahun • memiliki kelainan kulit


• mengalami scar contracture (Pasien dengan penyakit
yang menyebabkan kulit aktif dalam area
keterbatasan fungsional atau perawatan misalnya:
bekas luka hipertrofik di psoriasis, kanker dan
berbagai area tubuh akibat luka penyakit lainnya)
bakar • memiliki kelainan
• Merupakan pasien rawat jalan imunodefisiensi
luka bakar. di Fakultas Terapi • wanita hamil
Fisik, Universitas Kairo, Mesir
sample

GrupA GrupB

• ESWT • Fisioterapi Konvensional


• Fisioterapi Konvensional (deep friction massage and
(deep friction massage and stretching exercises)
stretching exercises)
◦ Waktu :
Penelitian dilakukan selama 6 minggu, dengan 2 sesi
fisioterapi/minggu

◦ Alat Ukur :
◦ pengukuran ultrasonografi ketebalan jaringan parut (scar)
◦ Vancouver Scar Scale dengan item (vaskularisasi, pigmentasi,
kelenturan dan ketebalan)
Data demografi
Analisis statistik untuk data demografis pasien (usia, jenis
kelamin) mengungkapkan perbedaan yang tidak signifikan
antara kedua kelompok
Hasil intervensi
Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien yang memiliki bekas luka
hipertrofik setelah cedera luka bakar memiliki penurunan yang signifikan dalam
ketebalan scar dan penampilan scar menurut pengukuran ultrasonografi dan VSS
masing-masing setelah penerapan ESWT di samping program fisioterapi
konvensional.
Analisis statistik mengungkapkan penurunan yang signifikan dari ketebalan
scar pada kelompok studi daripada kelompok kontrol; persentase peningkatan
masing-masing adalah 42,55% dan 12,15%. Juga ada peningkatan yang signifikan
dari penampilan scar menurut VSS pada kelompok studi daripada kelompok kontrol.
Dapat disimpulkan bahwa ESWT dengan dosis tinggi adalah modalitas terapi yang
efektif ketika ditambahkan dengan program fisioterapi konvensional dalam
mengelola bekas luka hipertrofik pasca luka bakar karena pengiriman gelombang
kejut ke jaringan parut menyebabkan cedera mikroskopis yang memecah serat
kolagen, yang memungkinkan renovasi bekas luka
Dosis yang lebih tinggi dari terapi ESWT memiliki efek penghambatan dan
destruktif pada fibroblast dan mengontrol jaringan parut pada tahap awal pasca
luka bakar. Hal ini memiliki efek dalam mengubah rasio serat / degradasi serat
kolagen. Ini juga bisa menjadi profilaksis jika digunakan sedini mungkin setelah
bekas luka bakar terbentuk.
ESWT juga dapat mengurangi rasa sakit dan gatal dan dengan demikian
mengurangi risiko gaya gesekan pada bekas luka dan mengurangi peradangan.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai