Anda di halaman 1dari 10

Tugas Mata Kuliah : Evidence Based Practice

Fasilitator: Saldy Yusuf, S.Kp., MN.PhD

TUGAS CRITICAL APPRAISAL PENELITIAN INTERVENSI


(Randomized Controlled Trial/RCT)

OLEH :
KELOMPOK 2

KASMAWATI (C012171001)
ENDAH FITRIASARI (C012171046)
FANNY DWI SARTIKA (C012171017)
NUNUNG (C0121710)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
TUGAS CRITICAL APPRAISAL PENELITIAN INTERVENSI

(Randomized Controlled Trial/RCT)

A. Jurnal penelitian

Jurnal : Randomized clinical trial of negative pressure wound therapy for

high-risk groin wounds in lower extremity revascularization (Lee, Murphy,

Ingves, Duncan, & Derose, n.d.)

B. Critical Appraisal of validity

1. Apakah penelitian ini membahas fokus masalah/isu dengan jelas ? Ya

a. Populasi yang diteliti

Pasien post operasi revascularisasi cedera selangkanag pada

ekstremitas bawah dan beresiko tinggi mengalami infeksi (SSI)

b. Intervensi yang diberikan

Negative pressure wound therapy (NPWT)

c. Comparison atau pembandingnya

Standar dressing

d. Outcome atau hasilnya

Outcome Primer : kejadian SSI dalam waktu 30 hari setelah operasi

revaskularisasi

Outcome Sekunder : Lama hari rawat, kejadian SSI dalam waktu 90

hari, operasi ulang, dirawat kembali karena SSI dalam waktu 90 hari

dan kematian dalam waktu 90 hari.


2. Apakah pemilihan pasien untuk penelitian dibagi secara acak atau

random? Ya

a. Bagaimana random dilakukan ?

Responden diacak menjadi dua kelompok, yaitu kelompok NPWT dan

kelompok standard dressing dengan menggunakan software

sealedenvelope.com (halaman 2 bagian methods)

b. Apakah urutan pembagian kelompok intervensi dan kontrol

dirahasiakan dari peneliti dan pasien ?

Ya. Setelah prosedur revaskularisasi selesai, semua luka ditutup oleh

ahli bedah yang menghadiri.

3. Apakah semua pasien yang terlibat dalam penelitian dari awal dapat

menyelesaikan penelitian ? Ya, dapat dilihat pada tabel consort flow

diagram, dimana partisipan yang mengikuti penelitian dari awal sampai

akhir sebanyak 102 responden.

a. Apakah penelitian dihentikan lebih awal?

Tidak, penelitian dilakukan dari Agustus 2014 hingga Desember 2015

b. Apakah pasien dianalisis dalam kelompok acak/random?

Ya, ada 102 responden yang memenuhi syarat dalam penelitian ini

dirandom menggunakan software sealedenvelope.com menjadi dua

kelompok responden (NPWT dan standar dressing).


4. Apakah pasien, petugas kesehatan dan peneliti dilakukan “Blind”? Yes

Kedua kelompok ditindaklanjuti di klinik hingga hari ke 30 dan 90 pasca

operasi. Luka diperiksa tiap kunjungan oleh spesialis perawat luka yang

tidak mengetahui mana kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

5. Apakah karakteristik pasien sama dari awal ?No

Dapat dilihat pada Consort flow diagram (hal 3), jumlah responden tidak

sama, pada kelompok standar 49 responden sedangkan pada kelompok

NPWT 53 responden.

6. Apakah semua kelompok (intervensi dan kontrol) diperlakukan sama?

Tidak, kelompok intervensi dan kelompok kontrol tidak mendapat

perlakuan yang sama. Pada kelompok intervensi (NPWT) balutan diganti

setelah hari ke 8 post operasi dan selanjutnya balutan tidak diganti setiap

hari, kemudian lukanya diamati dari adanya tanda-tanda infeksi,

sedangkan standar dressing balutan diganti pada hari kedua post operasi,

kemudian balutannya diganti setiap hari sambil diamati kondisi lukanya.

C. Critical Appraisal of Realibility/Result

7. Berapa besar efek dari perlakuan yang diberikan ?

a. Apa hasil yang diukur?

Hasil utama yang diukur adalah mengevaluasi kejadian SSI dalam

waktu 30 hari, antara dua metode balutan yaitu NPWT dan standar

dressing. Lama hari rawat, kejadian SSI dalam waktu 90 hari, operasi

ulang, dirawat kembali karena SSI dalam waktu 90 hari dan kematian

dalam waktu 90 hari juga diamati. Ada kecenderungan kejadian SSI


lebih rendah pada kelompok NPWT dibandingkan kelompok standar

meskipun tidak signifikan secara statistik.

b. Apakah hasil primer ditentukan ?

Ya. Hasil primer dari penelitian ini adalah kejadian SSI dalam waktu

30 hari.

c. Bagaimana hasil yang didapatkan pada setiap domain?

Hasil yang didapatkan pada setiap domain dapat dilihat pada halaman

4 tabel 4. Pada hari ke 30, kejadian SSI pada kelompok NPWT 11%

sedangkan pada kelompok standar 18 % dengan nilai p 0,24. Pada hari

ke 90, kejadian SSI pada kelompok NPWT 13% sedangkan pada

kelompok standar 22 % dengan nilai p 0,22. Durasi lama hari rawat

pada kelompok NPWT signifikan lebih rendah dari kelompok standar

(6±3 vs 9±6, p 0,02). Angka kematian setelah 90 hari lebih rendah

pada kelompok NPWT (2%) sedangkan pada kelompok standar 4 %

dengan nilai p 0,47.

8. Bagaimana ketepatan perkiraan (signifikansi) efek perawatan ?

Pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat dilakukan dengan

menghitung nilai p. Pada tabel IV menunjukkan bahwa durasi lama hari

rawat secara signifikan lebih rendah pada kelompok NPWT dibandingkan

pada kelompok standar dressing, dengan nilai p 0,02. Kejadian SSI pada

hari ke 30 tidak signifikan dengan nilai p 0,24. Kejadian SSI pada hari ke

90 tidak signifikan dengan nilai p 0,22. Dirawat kembali karena SSI pada

kedua kelompok responden tidak signifikan dengan nilai p 0,93. Operasi


ulang tidak signifikan dengan nilai p 0,53, dan kematian setelah 90 hari

nilainya juga tidak signifikan dengan nilai p 0,47.

D. Critical Appraisal of Applicability of the Result

Apakah hasil penelitian dapat membantu lingkungan setempat

9. Dapatkah hasil diterapkan ditempat anda ? Ya

Pada penelitian ini peneliti ingin melihat tingkat infeksi bedah

(Surgical Site Infection/SSI) dalam pembedahan vaskular di selangkangan

paha pada ekstremitas bawah yang dapat menyebabkan angka kesakitan

dan kematian yang signifikan. Sehingga dilakukan uji coba untuk

mempelajari efek dari terapi luka bertekanan negative (Negatif Pressure

Wound Therapy / NPWT) pada penutupan luka operasi di selangkangan

paha ekstremitas bawah yang telah direvaskularisasi pada pasien yang

beresiko tinggi terjadi infeksi setelah dibedah (SSI).

Walaupun hasil dari penelitian ini menunjukkan ternyata penelitian

ini gagal untuk mengkonfirmasi bahwa dressing NPWT dapat mengurangi

infeksi post operasi (SSI) pada selangkangan dibandingkan dengan

dressing standar. Menurut peneliti, penelitian dibatasi oleh ukuran sampel

yang relative kecil sehingga sulit untuk mendeteksi adanya perbedaan

pada dua kelompok tersebut, serta beberapa variable lain yang

mempengaruhi. Kekuatan penelitian menunjukkan nilai p= 0,17 sehingga

penelitian ini memiliki probabilitas yang tinggi pada kesalahan type II.
Hasil ini menjadi berbeda jika kita melihat konsep terapi luka

bertekanan negative (NPWT) pada penelitian sebelumnya oleh (Hudson

DA, Adams KG, Huyssteen AV, Martin R, 2012), yang mengatakan

bahwa saatini, NPWT telah digunakan dalam penanganan berbagai luka

seperti trauma ortopedik, trauma jaringan lunak, skingraft, ulkus

diabetikum, ulkus varises vena, luka bakar, luka infeksi pasca- operasi,

dan berbagai jenis luka lain baik akut maupun kronik, bahkan pada

laporan kasus lain (Nur Rohman, Heru I, 2015) dilaporkan terdapat dua

pasien yang ditanganinya yaitu pasien luka kronik pasca trauma yang sulit

sembuh dengan metode konvensional pada akhirnya menunjukkan

keberhasilan karena perbaikan lukanya setelah menerapkan manajemen

NPWT (Negatif Pressure Wound Therapy).

Jika menurut penelitian ini tidak ditemukan perbedaan hasil yang

signifikan terkait penggunaan terapi NPWT pada pasien yang beresiko

terinfeksi pasca bedah dengan terapi balutan standar. karena hal ini terkait

dengan keterbatasan penelitian ini sendiri yang dapat mempengaruhi.

Sehingga untuk diterapkan pada populasi atau konteks yang lain menjadi

tidak direkomendasikan. Namun jika melihat hasil penelitian yang lain

maka terapi ini dapat diterapkan pada populasi local lainnya dan juga

bahan serta produk yang digunakan juga tersedia di Indonesia.

10. Apakah semua hasil klinis penting untuk dipertimbangkan ?Ya

NPWT efektif mengungari lama hari rawat, dan mengurangi nyeri karena

tidak perlu melakukan penggantian balutan setiap hari, serta menunjukkan


ada kecenderungan untuk tingkat SSI lebih rendah dibandingkan

kelompok standar meskipun tidak signifikan secara statistik. Percobaan

ini dibatasi oleh penelitian dengan ukuran sampel yang relatif kecil.

Tingkat infeksi dan pengobatan efeknya lebih rendah dari yang

diharapkan karena ukuran sampel terlalu kecil untuk mendeteksi

signifikansi statistik dalam perbedaan dalam tingkat SSI. Pada penelitian

ini peran NPWT dalam menurunkan SSI dalam luka di selangkangan

setelah revaskularisasi harus dipelajari lebih lanjut dengan ukuran sampel

yang cukup besar. Karena sebuah meta analisis sebelumnya terkait terapi

NPWT untuk insisi bedah tertutup untuk berbagai prosedur telah

menunjukkan pengurangan yang signifikan dalam infeksi luka

dibandingkan dengan standar perawatan.

11. Apakah penelitian seimbang antara manfaat yang diperoleh dengan

bahaya dan biaya yang dikeluarkan ? ya

Hasil penelitian ini menunjukkan ada kecenderungan untuk tingkat SSI

lebih rendah pada kelompok NPWT dibandingkan kelompok standar

meskipun tidak signifikan secara statistik karena percobaan ini dibatasi

oleh penelitian dengan ukuran sampel yang relatif kecil. Ada signifikansi

durasi rata-rata lama hari rawat lebih pendek pada kelompok NPWT

sehingga dinilai lebih cost efektif. Selain itu kelompok NPWT tidak perlu

melakukan penggantian balutan setiap hari, sehingga mengurangi rasa

sakit yang dirasakan pasien sebagai efek dari penggantian balutan, NPWT
juga meningkatkan aliran limfatik sehingga mengurangi pembengkakan

ekstremitas.

E. Kesimpulan

Berdasarkan Critical Appraisal yang kami lakukan menggunakan CASP

untuk jurnal ini merupakan penelitian randomized control trial randomized

control trial yang memenuh validitas dan reabilitas. Pengambilan sampel

secara acak menjadi kelebihan dalam penelitian ini, dan peneliti juga

mencantumkan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini juga

dapat diaplikasikan untuk pelayanan kesehatan masyarakat lokal yang dituju.

Meskipun secara statistik tidak signifikan untuk perbedaan infeksi bedah

antara yang menerima terapi tekanan negatif/ NPWT (11%) dan dressing

standar (19%) namun secara klinis dapat bermakna. Selain itu terapi NPWT

signifikan terhadap durasi lama tinggal di rumah sakit lebih pendek daripada

dressing standar.
DAFTAR PUSTAKA

Hudson DA, Adams KG, Huyssteen AV, Martin R, H. E. (2012). Simplified

negative pressure wound therapy: Clinical evaluation of an ultraportable, no-

canister system. Internat Wound J. ISSN 1742-4901.

Lee, K., Murphy, P. B., Ingves, M. V, Duncan, A., & Derose, G. (n.d.).

Randomized clinical trial of negative pressure wound therapy for high-risk

groin wounds in lower extremity revascularization. Journal of Vascular

Surgery, 1–6. https://doi.org/10.1016/j.jvs.2017.06.084

Nur Rohman, Heru I, A. S. Teknik Penanganan Luka Tekanan Negatif/ Negative

Pressure Wound Therapy (NPWT) pada Luka Kronik Pasca-trauma (Laporan

Kasus Serial) (2015).

Anda mungkin juga menyukai