Anda di halaman 1dari 14

INTERVENSI KOMPRES DINGIN

TERHADAP NYERI PADA EKSTREMITAS TERTUTUP


RUMAH SAKIT DR. DRADJAT PRAWIRANEGARA SERANG
TAHUN 2022

IVAN RAMADHAN
3019041065

Dosen Pembimbing
Mulyati R S.Kep.,Ners., M.Kep

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS FALETEHAN

2021/2022
-2022 BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era sekarang ini, masalah utama yang sering menimpa sistem muskuloskeletal yaitu
trauma. Trauma dapat terjadi mulai dari masalah otot hingga fraktur tulang dengan kerusakan
jaringan yang parah.Trauma akibat kecelakaan bermotor merupakan penyebab utama terjadinya
fraktur (Rhomadona, 2013).Ektremitas bawah merupakan bagian tubuh yang sering terkena
fraktur akibat kecelakaan karena merupakan anggota gerak aktif (Rhomadona, 2013).
Data menurut catatan WHO dibulan mei tahun2015 terdapat sekitar 1,25 juta orang
meninggal setiap bulan akibat kecelakaan lalu lintas lebih dari 3.400 meninggal di jalan. Setiap
hari terdapat puluhan juta orang terluka, dengan banyak menimbulkan kerusakan organ sebagai
akibat cedera mereka (WHO,2015).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah pada studi kasus ini
Bagaimana pengaruh dari kompres dingin terhadap nyeri pada pasien fraktur post operasi.
-2022
C. Tujuan Studi Kasus

 Tujuan umum :

Mendapat gambaran dengan pengaruh kompres dingin dalam manurunkan nyeri pada pasien fraktur
ekstremitas tertutup.

 Tujuan khusus dari studi kasus ini adalah :

a. Identifikasi skala nyeri pre implementasi kompres dingin

b. Identifikasi skala nyeri post implementasi kompres dingin

c. Mengevaluasi hasil dari pelaksanaan intervensi kompres dingin untuk menurunkan nyeri pada
pasien fraktur ekstremitas tertutup

-MARKETING
-2022
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 Pengkajian :
 Anamesa
 Pemeriksaan fisik
 Data penunjang
Diagnosa keperawatan :
●Diagnosa keperawatan adalah suatu bentuk pernyataan dari perawat yang bertujuan untuk mengidentifikasi
respon klien terhadap masalah yang di alami, respon tersebut dapat berbentuk negatif maupun positif.
Diagnosis ditegakan berdasarkan rumus yang telah di tentukan dan atas hasil pengkajian data yang diperoleh
dari lingkungan. (Mahyar dkk, 2018). Diagnosa yang di ambil dalam penelitian ini adalah nyeri akut
berhubungan dengan cedera fisik.

●Diagnosa yang sering muncul (SDKI, 2016)

1. Nyeri akut b/d agen cedera fisik

2. Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan struktur tulang

-MARKETING
3. Risiko infeksi b/d efek prosedur invasive

4. Risiko perdarahan b/d tindakan pembedahan


-2022

Implementasi adalah suatu tindakan yang ditunjukan untuk mengurangi atau meringankan
masalah klien, mencegah komplikasi dan mempertahankan kesehatan dan tingkat paling tinggi
yang mungkin dapat dicapai disetiap individu. Terdiri dari 2 jenis, yaitu tindakan keperawatan
yang merupakan wewenang perawat dan tindakan kolaborasi merupakan tindakan keperawatan
yang dilakukan perawat dengan berkolaborasi dengan medis atau kesehatan lain. Proses ini
membutuhkan ketajaman perawat untuk mengobservasi atau mengukur, sehingga evaluasi yang
akurat dari perkembangan status klien dapat dinilai (Mahyar dkk, 2018).
Ealuasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan. Namun, evaluasi dapat dilakukan pada setiap tahap keperawatan.
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan dan pernaikan. Pada tahap ini, perawat perawat menemukan
penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gahal (Mahyar dkk, 2018).

-MARKETING
-2022

● Definisi Fraktur

Fraktur merupakan kondisi tulang yang patah atau terputus sambungannya akibat tekanan
yang berat (Istinah, 2017). Sedangkan menurut Linda (2008 dalam Wahid 2013),
menyebutkan bahwa fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang di sebabkan tekanan
eksternal yang datang lebih besar daripada yang dapat diserap olehy tulang, tanda dan gejala
fraktur adalah nyeri dan kesulitan bergerak.

● Konsep Intervensi Kompres Dingin

Menurut Arovah (2016), kompres dingin atau cold therapy adalah pemberian kompres dingin
untuk mengobati nyeri dan gangguan kesehatan lainnya. Adapun tujuan terapi dingin atau
dengan mengunakan kompres dingin yaitu menurnkan suhu tubuh, mengurangi nyeri atau
sakit setempat (misalnya, pada fraktur), dan mengurangi perdarahan. Menurut Emst (2016),
terapi dingin akan menyerap kalori area local cedera sehingga terjadi penurunan suhu.

-MARKETING
Semakin lama waktu terapi, penetrasi dingin semakin dalam. Umumnya terapi dingin pada
suhu 3,5 C selama 10 menit dapat mempengaruhi suhu sampai 4 cm dibawah kulit.
-2022
BAB III
METOLOGI PENELITIAN

A. Rencana Studi Kasus

Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah keperawatan dengan
batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai
sumber informasi. Peneliti studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari
berupa peristiwa, aktivitas atau individu.

B. Pengkajian

Pengkajian dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit dan diteruskan sampai klien pulang.
Pengkajian saat klien masuk merupakan data besar untuk mengidentifikasi masalah klien,

-MARKETING
sedangkan pengkajian selanjutnya merupakan monitor dari status kesehatan klien yang berfungsi
untuk mengidentifikasi masalah dan komplikasi yang baru timbul. Data dapat dikumpulkan dari
berbagai sumber (Mahyar dkk, 2018).
-2022
C . Fokus Studi Kasus
Penerapan efektifitas pemberian kompres dingin terhadap nyeri pada pasien fraktur ekstremitas tertutup

D.Tempat Dan Waktu Penelitian


Peneliti mengambil lokasi di Rumah Sakit Dr. Drajat Prawiranegara Serang 2022

E. Instrumen Penelitian Studi Kasus


Menguraikan tentang alat yang digunakan dalam mengumpulkan data, bagaimana cara menggunakannya dan seperti
apa kriterianya. Instrument yang digunakan oleh peneliti dalam hal ini adalah pedoman observasi, alat tulis dan
pedoman wawancara.

F. Pengumpulan Data
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang digunakan:
Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas pasien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang -dahulu-

-MARKETING
keluarga dll). Sumber data dari pasien, keluarga, perawat lainnya. Observasi dan pemeriksaan fisik (dengan pendekatan
IPPA: inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi) pada system tubuh pasien. Studi dokumentasi dan angket (hasil dari
pemeriksaan diagnostic dan data lain yang relevan).
BAB IV
-2022
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengkajian
Pasien 1 berumur 27 tahun, berjenis kelamin laki-laki Pasien mengatakan nyeri
di bagian ekstremitas bawah bagian kaki tepatnya pada bagian (tibia fibula),
S : skala nyeri 5 dengan diagnosa nyeri akut.
Pasien 2 Tn. MS berumur 30 tahun berjenis kelamin laki-laki Pasien
mengatakan saat ini merasakan nyeri di bagian luka yang telah dilakukan
operasi dibagian humerus kanan atas. S : skala nyeri 4 dengan diagnosa nyeri
akut.

-MARKETING
engan diagnose keperawatan nyeri akut
pembahasan

Pada penelitian ini penulis menyusun intervensi pemberian kompres


dingin terhadap skala nyeri, setelah dilakukan pemberian kompres dingin
selama 10-15 menit maka kedua pasien mengatakan bahwa adanya
penurunan skala nyeri selama 3 hari dibuktikan dengan lembar observasi
dengan hasil sebelum dilakukan intervensi kompres dingin pasien 1
dengan skala nyeri sedang yaitu 5 menjadi menurun skala nyeri ringan
yaitu 2. sedangkan pada pasien 2 dengan skala nyeri sedang yaitu 4
menjadi menurun skala nyeri ringan yaitu 2. maka berdasarkan teori dan
penelitian ini terdapat kesenjangan antara pemberian kompres dingin
terhadap menurunkan skala nyeri pada pasien post operasi fraktur
-2022
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah melihat dari tinjauan teori dengan keadaan yang ada dilapangan maka penulis dapat
mengambil kesimpulan dan sebagai pencapaian dari penulis karya tulis ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 08 juni 2022 pada pasien 1 (Tn.AK) dan pasien 2 (Tn.MS)
ditemukan data yaitu pasien mengatakan saat itu pasien merasakan nyeri pada bagian luka post
operasinya. Dan data yang dari hasil pengkajian ditemukan hampir sama dengan konsep teori.
2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data hasil pengkajian pada pasien1 (Tn.AK) dan pasien 2 (Tn.MS) penelitian

-MARKETING
mengemukakan diagnose masalah atau masalah yang muncul pada pasien post operasi yaitu Nyeri
Akut berhubungan dengan agen pencedera fisk (prosedur operasi).
-2022
3. Intervensi
Rencana keperawatan disusun berdasarkan diagnose masalah yang muncul. Rencana yang penulis
buat, bertujuan untuk mengurangi atau mengatasi masalah yang ada. Penyusunan rencana tindakan
keperawatan diutamakan tindakan mandiri yang biasa dilaukan oleh perawat. Dan mengatasi pasien
dengan post operasi.
4. Implementasi
Implementasi yng dilakukan pada pasien pos operasi dengan masalah keperawatan nyeri akut yaitu
pemberian kompres dingin bertujuan untuk mengurangi tingkat skala nyeri. Implementasi
pemberian kompres dingin dilakukan selama 10-15 menit selama 3 hari berturut-turut setelah
dilakukan tindakan operasi.
5. Evaluasi
Evaluasi setelah dilakukan implementasi oleh perawat adalah pemberian kompres dingin pada

-MARKETING
pasien post operasi dan diproleh hasil yaitu skala nyeri menurun setalah dilakukan kompres dingin
pada pasien 1 dan pasien 2. Dan masalah keperawatan yang muncul sudah teratasi sebagian.
-2022

B. Saran
1. Bagi Pembaca
Bagi pihak pembaca khususnya mahasiswa hasil penelitian ini diharapkan dapat
menambah wawasan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai pembelajaran bagi
membaca dalam melakukan penelitian selanjutnya. Penulis tentunya masih menyadari
jika karya tulis ini jauh dari kata kesempurnaan.
2. Bagi Lahan Praktik Rumah Sakit
Bagi pihak rumah sakit diharapkan agar pasien dengan permasalahan yang sama yaitu
nyeri akut dengan post operasi, perawat atau pihak rumah sakit dapat melakukan
pemberian kompres dingin untuk menurunkan tingkat skala pada pasien.

-MARKETING
-2022

THANKS YOU

-MARKETING

Anda mungkin juga menyukai